Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Ekologi adalah ilmu yang membicarakan tentang hubungan timbal balik antara organisme dan
lingkungannya serta antara organisme itu sendiri. Dalam proses hubungan timbal balik atau interaksi ini,
organisme saling mempengaruhi satu dengan yang lain dan dengan lingkungan sekitar, begitu pula
lingkungan mempengaruhi kegiatan hidup organisme. Semua individu yang hidup dalam suatu daerah
membentuk suatu populasi. Dan beberapa populasi spesies yang cenderung untuk hidup bersama di
suatu daerah geografis tertentu membentuk suatu komunitas ekologi dimana suatu komunitas tersebut
beserta lingkungan fisik dan kimia disekelilingnya secara bersama-sama membentuk suatu ekositem yang
dipelajari dalam ekologi (Rustamsyah, et all. 1990).

Populasi adalah sehimpunan individu atau kelompok individu dalam satu spesies atau kelompok lain
yang dapat melangsungkan interaksi genetik dengan jenis yang bersangkutan, dan pada waktu tertentu
menghuni suatu wilayah atau tata ruang tertentu. Populasi memiliki karakterisitik kelompok (statistical
measure) yang tidak dapat diterapkan pada individu. Karakteristik dasar populasi yang banyak
didiskusikan adalah kepadatan (density). Empat parameter populasi yang mengubah kepadatan populasi
adalah natalitas (kelahiran), mortalitas (kematian), imigrasi dan emigrasi (Tarumingkeng, 1994).

Kepadatan populasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan dalam dalam bentuk jumlah atau
biomassa per unit, atau persatuan luas atau persatuan volume atau persatuan penangkapan. Kepadatan
populasi sangat penting diukur untuk menghitung produktifitas, tetapi untuk membandingkan suatu
komunitas dengan komunitas lainnya parameter ini tidak begitu tepat. Untuk itu biasa digunakan
kepadatan relatif. Kepadatan relatif dapat dihitung dengan membandingkan kepadatan suatu jenis
dengan kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit tersebut. Kepadatan relatif biasanya dinyatakan
dalam bentuk persentase (Suin.N.M.1989).

Ukuran populasi umumnya bervariasi dari waktu, biasanya mengikuti dua pola. Beberapa populasi
mempertahankan ukuran populasi mempertahankan ukuran populasi, yang relatif konstan sedangkan
pupolasi lain berfluktasi cukup besar. Perbedaan lingkungan yang pokok adalah suatu eksperimen yang
dirangsang untuk meningkatkan populasi grouse itu. Penyelidikan tentang dinamika populasi, pada
hakikatnya dengan keseimbangan antara kelahiran dan kematian dalam populasi dalam upaya untuk
memahami pada tersebut di alam.(Naughton.Mc.1973)

Kepadatan populasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan dalam dalam bentuk jumlah atau
biomassa per unit, atau persatuan luas atau persatuan volume atau persatuan penangkapan. Kepadatan
pupolasi sangat penting diukur untuk menghitung produktifitas dan untuk membandingkan kepadatan
suatu jenis dengan kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit tersebut (Rakhmanda, 2011: 1).

Pengukuran kerapatan mutlak ialah dengan cara :

1. Penghitungan menyeluruh yaitu cara yang paling langsung untuk mengerti berapakah makhluk yang
di pertanyakan di sutau daerah adalah menghitung makhluk tersebut semuanya.

2. Metode cuplikan yaitu dengan menghitung proporsil kecil populasi.(PETERSON) (Sukarsono,1992).


Metode yang paling akurat untuk mengetahui kerapatan populasi adalah dengan cara menghitung
seluruh individu mahkluk hidup yang di maksud (sensus), namun situasi alam atau lokasi penelitian
sering tidak memungkinkan pelaksaan hal tersebut, terutama pada penghitungan hewan liar misalnya
nyamuk atau rusa. Mungkin sebagian medan habitat tidak dapat atau sukar dicapai, atau beberapa
individu sangat sulit untuk dijumpai secara langsung. Selain itu pergerakan hewan dari dan ke arah lokasi
sensus menyebabkan tidak akuratnya perhitungan (Sukarsono,1992).

Perhitungan populasi baik untuk hewan maupun tumbuhan dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu
secara langsung dan tidak langsung. Secara tidak langsung yaitu dengan perkiraan besarnya populasi
sedemikian rupa sesuai dengan sifat hewan atau tumbuhan yang akan dihitung. Misalnya untuk
menghitung sampling populasi rumput di padang rumput dapat digunakan metode kuadarat rumput,
untuk hewan-hewan besar dapat dilakukan dengan metode track count atau fecal count, sedangkan
untuk hewan yang relatif mudah ditangkap misalnya tikus, belalang atau burung dapat diperkirakan
populasinya dengan metode capture mark release recapture (Sukarsono,1992)

Dapus

Rustamsyah. Zulaika, Erny. Nurhatina, Sri dan Gani, N.A.1990. Biologi. Jurusan Kimia Fakultas MIPA ITS.
Surabaya.

Tarumingkeng, R.C. (1994) dalam Harmin Adijaya. 2011. Metode Sampling Biotik untuk Menduga
Populasi Hewan Bergerak. Makassar: Universitas Negeri Hasanudin.

Suin, Nurdin Muhammad (1989) dalam Hasnah. 2010. Estimasi Besarnya Populasi Serangga. Makassar:
Universitas Negeri Hasanudin.

Naughton (1973) dalam Rahmawati. 2007. Pola Migrasi Vertikal Harian Zooplankton di Berbagai
Kedalaman Waduk Sutami Karangkates Malang. Malang: Universitas Muhamadiyah Malang.

Sukarsono. 1992. Pengantar Ekologi Hewan. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Anda mungkin juga menyukai