Anda di halaman 1dari 2

A.

Landasan Teori
Populasi dalam bidang ekologi ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang
sama jenis (atau kelompok yang individunya mampu bertukar informasi genetik) yang mendiami
suatu ruangan khusus. Jumlah populasi, baik manusia, hewan, tumbuhan, berubah setiap waktu.
Informasi mengenai jumlah populasi ini dibutuhkan untuk mengetahui keragaman dan
kemelimpahan suatu makhluk hidup agar tetap terjaga kelestariannya. Hewan merupakan salah
satu makhluk hidup yang saat ini diperhatikan oleh pemerintah karena kepunahannya. Oleh
karena itu, setidaknya dibutuhkan informasi mengenai jumlah populasi hewan yang hampir
punah, agar kita selaku manusia dapat mengantisipasi agar hewan tersebut tidak punah dan
melestarikannya (Safitri, 2016)
Ukuran populasi suatu spesies sangat penting diketahui. Selain untuk mengetahui
kekayaan/kelimpahannya di suatu kawasan (alam), ukuran populasi merupakan data dasar untuk
menilai kemungkinan kelangsungan atau keterancaman keberadaannya di alam, dan hal-hal lain
yang berhubungan dengan manajemen satwa liar. Ukuran populasi dapat juga digunakan sebagai
dasar dalam pendugaan kualitas lingkungan (habitat); walaupun secara umum tidak akan lebih
baik bila didasarkan pada keanekaragaman. Perubahan ukuran populasi dalam suatu kawasan
tertentu dapat merupakan indikasi terjadinya perubahan kualitas lingkungan. Peningkatan ukuran
populasi dapat terjadi bila kondisi lingkungan membaik, paling tidak daya dukung lingkungan
masih memungkinkan berkembangnyapopulasi; sebaliknya, penurunan ukuran populasi akan
terjadi bila kondisi lingkungan memburuk (Imron, 2008).
Estimasi populasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk melakukan perhitungan
kepadatan suatu populasi. Kepadatan populasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan
dalam bentuk jumlah ataubiomassa per unit, atau persatuan luas atau persatuan volume atau
persatuan penangkapan. Kepadatan relatif dapat dihitung dengan membandingkan kepadatan
suatu jenis dengan kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit tersebut. Kepadatan relatif
biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase(Faisol, 2013).
Estimasi ukuran populasi secara akurat sangat susah dilakukan, dan memerlukan teknik/metode
tersendiri. Metode penangkapan-penandaan-penangkapan kembali atau Capture-mark-recapture
(CMR) cukup banyak digunakan untuk mempelajari populasi organisme di alam (Williams et al.,
2002). Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup
dan pergerakan di alam (González-Vicente et al., 2012). Metode Capture Mark Release
Recapture (CMRR) mengasumsikan populasi tertutup (tidak ada imigrasi, emigrasi, kelahiran
atau kematian ketika penelitian dilakukan) dan sampel saling independent (Matechow, 2015).
Metode ini juga mengasumsikan semua anggota populasi sama-sama mungkin ditandai dan
ditangkap kembali, dan hewan diambil secara acak dan didistribusikan dalam populasi hingga
saat penangkapan kembali. Teknik ini dilakukan dengan cara menangkap (Capture) sejumlah
sampel pada populasi, menandai (marking) semua sampel yang tertangkap, melepaskan (release)
sampel yang tertangkap pada populasi dan menangkap kembali (recapture) sampel acak pada
populasi, kemudian menghitung dan menganalisisnya.

Anda mungkin juga menyukai