Disusun oleh
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
A. Lokasi: Ds. Agung Mulyo Kec. Juwana Kab. Pati
B. Tanggal: Jumat, 09 April 2021
C. Tujuan
Untuk menghitung kesalahan (error) metode CMRR dapat dilakukan dengan cara
menghitung kesalahan baku (standar errornya) dengan rumus:
Dengan catatan:
N= cacah hewan di alam/ dalam populasi
M= cacah hewan yang tertangkap pada penangkapan pertama dan ditandai
n= cacah hewan yang tertangkap pada penagkapan kedua, terdiri atas hewan
yang tidak bertanda dan hewan yang bertanda hasil penangkapan kedua
R= cacah hewan yang bertanda dari penangkapan pertama yang tertangkap
kembali pada penangkapan kedua
t = (df, α), lihat tabel distribusi t dengan df = ∞, dan α adalah tingkat signifikasi
2. Metode Schnabel
Metode Schnabel merupakan metode Capture Mark Recapture (CMR)
dengan penandaan dan penangkapan ulang lebih dari dua kali. Asumsi-asumsi
pada Metode Schnabel Menurut (Southwood, 1971), asumsi yang harus dipenuhi
sebelum menggunakan metode Schnabel dalam mengestimasi hewan adalah
sebagai berikut:
a. Pemberian tanda pada hewan tidak mudah hilang.
b. Hewan yang sudah ditandai harus tercampur secara homogen dalam
populasi.
c. Populasi harus dalam sistem tertutup
d. Hewan yang ditangkap sekali atau lebih, tidak mempengaruhi hasil
sampling selanjutnya.
e. Sampling dilakukan dengan interval waktu yang tetap.
f. Ukuran populasi harus konstan dari satu periode sampling dengan periode
yang berikutnya.
Estimasi Jumlah Anggota Populasi dengan Metode Schnabel
Perumusan estimasi jumlah anggota populasi dengan menggunakan
metode Schnabel, yaitu
Dengan catatan:
Mi = adalah jumlah total hewan yang tertangkap periode ke I ditambah periode
sebelumnya
ni = adalah hewan yang tertangkap pada periode i
Ri= adalah hewan yang tertangkap kembali pada periode ke i
Karena pengambilan sampel diatas akan mengurangi kesalahan sampling, maka
standar error pada metode ini dapat dihitung dengan rumus:
Dengan catatan:
k = jumlah periode sampling
Mi = jumlah total hewan yang bertanda
E. Alat dan Bahan
- Ember/bak plastik
- Ikan warna merah 15 ekor
- Ikan warna kuning 15 ekor
- Jaring/serokan ikan
- Air
- Buku dan Label
F. Cara Kerja
Metode Lincoln-Peterson
1. Siapkan dua bak berisi dua macam ikan dengan warna yang berbeda (A dan
B).
2. Tangkap ikan berwarna A secara zig-zag dan dihitung jumlahnya (ni).
3. Ganti ikan berwarna A yang tertangkap dengan ikan berwarna B ke dalam
bak.
4. Lakukan pengulangan sebanyak 2 kali, jika terdapat ikan berwarna kuning
pada saat pengambilan di catat sebagai (Ri).
5. Hitung estimasi populasi dengan rumus Lincoln-Peterson.
Metode Schnabel
1. Siapkan dua bak berisi dua macam ikan dengan warna yang berbeda (A dan
B).
2. Tangkap ikan berwarna A secara zig-zag dan dihitung jumlahnya (ni).
3. Ganti ikan berwarna A yang tertangkap dengan ikan berwarna B ke dalam
bak.
4. Lakukan pengulangan sebanyak 5 kali, jika terdapat ikan berwarna kuning
pada saat pengambilan di catat sebagai (Ri).
5. Hitung estimasi populasi dengan rumus Lincoln-Peterson.
G. Data Pengamatan
Tabel Pengamatan Lincoln-Peterson
Analisis Data
Berdasarkan data hasil pengamatan, maka diperoleh perhitungan sebagai
berikut:
1. Metode Lincoln-Peterson
Menghitung N (Jumlah ikan dalam populasi):
6.6
N=
2
= 18
Jadi jumlah ikan yang terdapat didalam kolam adalah 18 ekor.
Jumlah ikan yang sebenarnya adalah 15 ekor.
Menghitung SE (Standar error atau Kesalahan Baku):
(𝑀)(𝑛)(𝑀 − 𝑅)(𝑛 − 𝑅)
𝑆𝐸 = √ 𝑅3
(6)(6)(6 − 2)(6 − 2)
𝑆𝐸 = √ 23
SE =
√(36)(4 )(4)
8
SE =√ 72 = 8,48
Selang kepercayaan pada metode Lincoln-Peterson
18±(1,96)(8,48)
18±16,620
18 + 16,620 = 34,62
18 – 16,620 = 1,38
2. Metode Schnabel
Menghitung N (Jumlah ikan dalam populasi):
245
N=
9
N = 27,22
N = 27
Jadi jumlah ikan yang terdapat di dalam kolam = 27 ekor
Jumlah Ikan yang sebenarnya = 15 ekor.
Menghitung SE (Standar erroe atau kesalahan baku):
1
𝑆𝐸 =
27 + 12
√ − 0,376
324
1
𝑆𝐸 =
√0,120− 0,376
1
𝑆𝐸 =
√−0,25
Karena hasilnya negatif menandakan data undefined dan tidak bisa
dilanjutkan ke perhitungan Selang Kepercayaan.
H. Pembahasan
Pada percobaan ini metode yang digunakan adalah metode CMR yang
dilakukan dengan menangkap ikan atau objek amatan, kemudian menandai objek
amatan yang tertangkap, kemudian melepas objek amatan yang telah ditandai dan
yang terakhir yaitu menangkap kembali objek amatan tersebut. Alasan
menggunakan metode tersebut karena hewan yang menjadi objek amatan
memiliki tingkat mobilitas yang tinggi.digunakan 2 metode sampling, yaitu
metode Lincoln-Peterson dan metode Schanabel. Dalam metode ini Lincoln-
Peterson merupakan metode yang paling sederhana dalam teknik Capture Mark
Recapture metode ini digunakan untuk menganalisis jumlah populasi pada
populasi yang tertutup. Pada metode Lincoln-Peterson hanya dilakukan dua kali
penandaan pada sampel yang tertangkap dan hanya satu kali penangkapan ulang
(recapture). Karena hal itu, metode Lincoln-Peterson disebut sebagai metode yang
paling sederhana dalam mengestimasi populasi pada populasi tertutup. Estimasi
Lincoln-Peterson dapat diturunkan berdasarkan asumsi awal bahwa jika sampel
kedua merupakan sampel acak dari populasi hewan yang sudah ditandai dan
belum ditandai, maka proporsi dari hewan yang ditandai pada sampel yang
terambil pada pengambilan kedua sama dengan proporsi hewan yang sudah
ditandai pada populasi hewan yang ditandai pada populasi. Sedangkan pada
metode Schanabel merupakan metode Capture Mark Recaptured dengan
penandaan dan penangkapan ulang lebih dari dua kali.
I. Kesimpulan
González-Vicente L., Díaz, D., Mallol, S., & Goñi, R. (2012). Tag loss in the
lobster Palinurus elephas (Fabricius, 1787) and implications for population
assessment with capture-mark-recapture methods. Fish. Res., 129-130, 1–
7.
Imran SL & Tobing. (2008). Teknik Estimasi Ukuran Populasi Suatu Spesies
Primate. Jurnal Universitas Nasional Jakarta, 01(1).
Matechou, E., McCrea, R. S., Morgan, B. J., Nash, D., & Griffiths, R. A. (2015).
Renewal models for removal data. In submission.
Safitri, G., Dasari, D., & Agustina, F. (2018). Penerapan Metode Schnabel Dalam
Mengestimasi Jumlah Anggota Populasi Tertutup (Studi Kasus Perhitungan
Populasi Ikan Mola-mola). Jurnal EurekaMatika, 4(1), 75-91.
Williams, B.K., Nichols, J.D., & Conroy, M.J. (2002). Analysis andManagement
of Animal Populations.Modeling, Estimation, and Decision Making (p.817).
Academic Press, San Diego, CA.
DOKUMENTASI