Anda di halaman 1dari 9

Simulasi Estimasi Populasi Dengan Metode Capture Mark Release Recapture

(CMRR)
Zulhidayati Pratiwi Putri (A1C418018)1
Abstrak
Populasi merupakan sekelompok individu dalam satu spesies atau kelompok lain dapat
terjadi interaksi genetik dengan jenis yang bersangkutan, serta terdapat pada waktu
tertentu dan pada suatu wilayah atau tata ruang tertentu. Praktikum ini bertujuan untuk
memperkirakan besarnya populasi simulant dan membandingkannya dengan
perhitungan Petersen dan Schnabel. Karakteristik dasar populasi adalah mengenai
kepadatan (density). . Prinsip kerjanya dengan mengambil segenggam bahan 1 yang ada
di dalamtoples, menghitung jumlahnya, kemudian menggantikan jumlahnya dengan
bahan 2 dan memasukkannya ke dalam toples yang bahan 1 tadi. Kemudian mengambil
cuplikan kedua dengan cara yang sama, dan dilakukan pengulangan sebanyak 10 kali.
Hasil yang didapatkan perhitungan menggunakan rumus Peterson adalah N=2475 dan
perhitungan menggunakan rumus Schnabel N=550 dan SE = 0,13. Hasil perbandingan
keduanya menunjukkan perhitungan dengan rumus Schnabel lebih akurat.
Kata Kunci : Simulasi , Populasi, Estimasi, CMRR.
PENDAHULUAN umur dan sex ratio pada populasi
Populasi merupakan sekelompok tersebut (Lamatoa, 2013).
individu dalam satu spesies yang terjadi Kerapatan populasi dapat dihitung
interaksi genetik, terdapat pada waktu secara absolut dan relatif. Kerapatan
tertentu dan pada suatu wilayah atau relatif jumlah individu tidak dapat
tata ruang tertentu. Karakteristik dasar dinyatakan secara pasti melainkan
populasi yaitu kepadatan (density). dibandingkan dengan jenis lain atau
Parameter populasi yang dapat frekuensinya per satuan waktu. Cara
mengubah kepadatan populasi adalah mengukur kerapatan absolut ada dua,
natalitas (kelahiran), mortalitas dengan mengitung seluruh individu dan
(kematian), serta imigrasi dan emigrasi. metode sampling (Widyaleksono, dkk,
Tingkat pertumbuhan populasi yaitu 2012).
sebagai hasil akhir dari kelahiran dan Menurut Karyanto (2017),
kematian, juga dipengaruhi struktur perhitungan jumlah individu populasi
hewan di wilayah tertentu dapat
menggunakan berbagai estimasi. Salah Cara kerja dari praktikum ini,
satunya adalah metode CMRR (Capture, pertama siapkan masing-masing
Mark, Release, and Recapture). Metode sebanyak 40 bahan 1dan bahan 2.
CMRR umumnya diterapkan pada Praktikan menggunakan kacang kedelai
hewan-hewan yang berpindah. sebagai bahan 1 dan kacang hijau
Praktikum dengan judul “Simulasi sebagai bahan 2. Memasukkan bahan 1
Estimasi Populasi Dengan Metode sebanyak 2 genggam kedalm toples.
Capture Mark Release Recapture Mengambil bahan 1 menggunakan alat
(CMRR)” betujuan untuk menerapkan dan dihitung lalu bahan 1 yang telah
metode Capture-Mark-Release- diambil diganti dengan bahan 2 sesuai
Recapture untuk memperkirakan jumlahnya. Bahan tersebut dimasukkan
besarnya populasi simulant (objek kembali ke dalam toples dan diguncang
simulasi) dan membandingkan hasil agar bahan 1 dan bahan 2 dapat
estimasi dari 2 rumus yaitu, rumus tercampur secara homogen. Mengambil
Petersen dan Schnabel. cuplikan yang kedua dengan arah yang
METODE sama, apabila terdapat sejumlah bahan 2
Waktu dan Tempat maka dicatat sebagai R.
Praktikum dilakasakan pada hari Percobaan tersebut dilakukan
Kamis, tanggal 22 Okteber 2020, pukul pengulangan sebanyak 10 kali. Setelah
09.00 – 12.00 WIB. Praktikum data didapatkan, estimasi populasi
dilaksanakan di Perumahan Indoguna untuk kancing hijau dapat dihitung
Asri Blok F.64, Mendalo Darat, Muaro dengan rumus yaitu rumus Peterson dan
Jambi, Jambi. rumus Schnabel. Angka-angka yang
Alat dan Bahan telah didapatkan, dimasukkan ke dalam
Alat dan bagan yang digunakan tabel hasil pengamatan.
dalam praktikum ini antara lain, Analisis Data
1. Bahan 2 warna dengan ukuran Rumus Peterson :
relative sama.
2. Toples ukuran sedang 1 buah.
3. Alat pengambil sampel. Rumus Schnabel :

Prosedur Kerja
Rumus Kesalahan baku (SE) metode Hasil
Schnabel :

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel Hasil Simulasi CMRR
K Ct Rt ∑n Mt (Ct. Mt)
1 30 2 30 - 0
2 25 4 21 30 750
3 30 2 28 51 1530
4 17 1 18 79 1343
5 17 2 15 97 1649
6 17 2 15 112 1904
7 33 5 28 127 4191
8 17 6 11 155 2635
9 20 8 12 166 3320
10 34 9 25 153 5202
K = 10 ∑ Ct = 500 ∑ Rt= 41 ∑ n = 203 ∑ Mt= 830 22524
Keterangan : Perhitungan Menggunakan Rumus
K = pengulangan Schnabel :
Ct = Total Hewan (Objek)
Rt = Jumlah Hewan yg Tertangap
kembali
n = Hewan tidak bertanda
Mt = Jumlah Hewan Bertanda
Perhitungan Menggunakan Rumus Perhitungan Kesalahan Baku :

Peterson :
Pembahasan metode ini memiliki nilai keakuratan
Praktikum ini menggunakan dan kevalidan yang jauh lebih rendah.
metode CMRR dengan rumus Peterson Sedangkan metode Schnabel merupakan
dan Schnabel. Metode CMRR biasa metode estimasi populasi yang dapat
digunakan untuk melakukan estimasi digunakan untuk mengurangi
ukuran populasi yang didasarkan pada ketidakvalidan dalam metode Peterson.
berapa banyak individu yang sedang Metode ini mengasumsikan bahwa
ditandai. Metode CMRR merupakan ukuran populasi harus konstan dari
suatu cara yang dapat diterapkan untuk suatu periode sampling dengan periode
menandai dan menghitung estimasi berikutnya (Ariefiandy, 2009).
populasi berdasarkan struktur yang Hasil yang didapatkan dari
ingin diteliti, bersifat sederhana untuk perhitungan dengan rumus Peterson
menangkap hewan, menandai, menghasilkan perkiraan jumlah total
melepaskan dan menangkap kembali populasi sebesar N = 2475. Hasil yang
(Piter, 2015). CMRR biasa digunakan didapatkan dari perhitungan dengan
untuk memperkirakan kelimpahan suatu rumus Schnabel menghasilkan
populasi, dimana konsistensi suatu perkiraan jumlah total populasi sebesar
recapture dipengaruhi oleh tipe / N=550 dan SE= 0,13 yang
macam perangkapnya (Clement, 2015). menunjukkan bahwa standar error
Metode Peterson merupakan salah dalam rumus Schnabel rendah t dalam
satu metode estimasi populasi yang mengestimasi jumlah populasi, hampir
sederhana karena hanya berdasarkan mendekati nilai jumlah populasi
satu kali proses penangkapan, sebenarnya, yaitu 550.
penandaan, pelepasan dan penangkapan Hasil yang didapatkan sesuai
kembali dalam jangka waktu yang dengan teori yang ada, bahwa
relatif pendek. Metode Peterson cocok Perhitungan dengan rumus Schnabel
untuk populasi yang tertutup. memiliki keakuratan tinggi. Karena,
Kelemahannya yaitu memiliki range metode Schnabel memiliki asumsi
bias yang cukup besar sehingga akurasi tambahan yaitu bahwa ukuran populasi
data yang dihasilkan secara ilmiah harus konstan pada periode sampling
sangat dipertimbangkan. Jika berikutnya dan pengulangan dilakukan
dibandingkan dengan metode Schnabel, lebih dari dua kali. Maka, kesalahan
sampling (standar error) dapat Aedes Albopictus Population
diperkecil sehingga estimasi jumlah Based on Standard Mark–
populasi lebih akurat dan mendekati Release–Recapture Experiments
jumlah sebenarnya. in an Urban Area On Reunion
KESIMPULAN Island. Acta Tropica 1 (43) : 89–
Berdasarkan praktikum yang telah 96 .
dilakukan dapat disimpulkan bahwa Lamatoa, D. C., Koneri, R., Siahaan, R.,
metode CMRR (Capture, Mark, Release, & Maabuat, P. V. (2013).
and Recapture) bermanfaat untuk Populasi Kupu-Kupu
menentukan estimasi populasi. ( Lepidoptera ) Di Pulau
Perhitungan dalam metode CMRR Mantehage , Population of
dapat menggunakan rumus Peterson Butterfly ( Lepidoptera ) in
maupun Schnabel. Pada perhitungan Mantehage Island , North
dengan rumus Peterson didapatkan nilai Sulawesi. Jurnal Ilmiah Sains,
individu N=2475 dan perhitungan 13 (1) : 52-56.
dengan rumus Schnabel didapatkan nilai Karyanto, Puguh & Saputra, A. (2017).
N = 550 dan SE=0,13. Berdasarkan Modul Praktikum Ekologi
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Hewan. Surakarta: UNS Press.
dan perhitungan dengan rumus Piter, Fetronius. 2015. Karakteristik
Schnabel memiliki keakuratan yang Populasi dan Habitat Kelelawar
tinggi. Hipposideros cervinus (Sub ordo
DAFTAR PUSTAKA Microchiroptera) di Gua Bratus
Ariefiandy, dan Achmad. 2009. Balai Kecamatan Air Besar. Program
Besar Konservasi Sumber Daya Studi Biologi, Fakultas MIPA,
Alam Nusa Tenggara Timur Universitas Tanjungpura.
Kabupaten Landak. Jurnal Pontianak: Protobiont (2015)
Survey Populasi Biawak Vol. 4 (1) : 77-83.
Komodo (Varanus Widyaleksono, dkk. (2012). Petunjuk
Komodoensis) dan Populasi Praktikum Ekologi Umum.
Satwa Mangsa Biawak Komodo. Surabaya: Airlangga University
Clement, Louis. 2015. Seasonal Press.
Variation in Size Estimates Of
LAMPIRAN
Lampiran Foto

Bahan 1 Pengambilan Bahan 1

Bahan 1 dihitung Bahan 1 dan Bahan 2 tercampur

Pengambilan Ke-2 Pemisahan bahan 1 dan bahan 2


Lampiran Laporan Sementara
REFLEKSI
a) Pengetahuan dan pengalaman apa yang didapatkan dari praktikum ?
Jawab : Saya mengetahui tentang populasi dan perhitungannya.
b) Kendala atau kesulitan apa yang ditemui saat pelaksanaan praktikum ?
Jawab : Saya berusaha keras untuk memahami maksud dari praktikum ini. Mohon
maaf jika terdapat banyak kekurangan karena gambaran yang saya pahami sendiri
tentang praktikum ini mungkin tidak memenuhi ekspetasi.
c) Saran yang diberikan untuk perbaikan pelaksanaan praktikum yang akan datang !
Jawab : Selanjutnya lebih baik peserta praktikum diberikan sedikit pembekalan
tentang praktikum yang akan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai