NIM: 20176-091
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON 2023
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena anugrah-Nya yang
melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah
ekologi umum dengan judul ESTIMASI KEPADATAN POPULASI“ guna memenuhi salah
satu syarat perbaikan nilai .
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapakan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam meyelesaikan makalah, khususnya Dosen
kami dan Bapak Abdul Mahid Ukratalo S.Si., M,Si yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat meyelesaikna makalah ini.
Yulia M Kamodi
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................5
B. Tujuan....................................................................................................................6
BAB II PENUTUP
Kesimpulan &Saran
DAFTRAR PUSTAKA
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu ”populus” yang artinya rakyat, berarti penduduk.
Tersebar dari suatu negara dimaksudkan adalah penduduk dari negara tersebut. Sedangkan
populasi yang dibuang dalam ekologi adalah populasi dari spesies-spesies atau jenis-jenis
organisme. Populasi meliputi kumpulan individu-individu organisme di suatu tempat yang
memiliki sifat-sifat serupa, memiliki asal-usul yang sama, dan tidak ada yang menghalangi
anggota-anggota individu nya untuk berhubungan satu sama lain mengembangkan keturunan
secara bebas (Utina, 2009).
Populasi adalah sekelompok organisme yang mempunyai spesies sama (takson tertentu)
serta hidup/menempati kawasan tertentu pada waktu tertentu. Suatu populasi memiliki sifat-sifat
tertentu; seperti kepadatan (densitas), laju/tingkat kelahiran (natalitas), laju/tingkat kematian
(mortalitas), sebaran umur dan sex (rasio bayi, anak, individu muda, dewasa dengan jenis
kelamin betina atau jantan), dll. Sifat-sifat ini dapat dijadikan sebagai parameter untuk
mengetahui atau memahami kondisi suatu populasi secara alami maupun perubahan kondisi
populasi karena adanya pengaruh perubahan lingkungan. Sebagai salah satu sifat populasi,
densitas merupakan cerminan ukuran populasi (jumlah total individu) yang hidup dalam kawasan
tertentu (Tobing, 2008). Kepadatan populasi di pengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu biotik
dan abiotik (Hartini,, 2019).
Kepadatan populasi suatu spesies di suatu tempat tidak pernah tetap,kelahiran dapat
menambah populasi dan kematian akan mengurangi jumlah populasinya, selain itu bertambah
atau berkurang populasi suatu spesies juga dipengaruhi oleh predator, ketersediaan makanan dan
habitat spesies tersebut (Suin, 2004 dalam Juniarmi, 2014).
Estimasi populasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk melakukan kepadatan
kepadatan suatu populasi (Shoim, 2016). Estimasi ukuran populasi secara akurat sangat sulit
dilakukan, dan memerlukan teknik/metode tersendiri.
5
Metode-metode yang digunakan secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) golongan,
yaitu :menghitung seluruh anggota populasi secara langsung, pendugaan ukuran populasi
berdasarkan kepadatan,dan pendugaan berdasarkan tanda-tanda khas (dari suatu spesies) yang
ditinggalkan (Tobing, 2008).
B. Tujuan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Estimasi populasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk melakukan kepadatan
kepadatan suatu populasi. Kepadatan populasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan
dalam bentuk jumlah atau biomassa perunit, atau persekusi luas atau persekusi volume atau
perserikatan pemerasan. Kepadatan relatif dapat dihitung dengan kepadatan suatu jenis dengan
kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit tersebut. (Shoim, 2016).
Estimasi ukuran populasi secara akurat sangat susah dilakukan, dan memerlukan
teknik/metode tersendiri. Metode-metode yang digunakan secara umum dapat diklasifikasikan ke
dalam 3 (tiga) golongan, yaitu: penghitungan seluruh anggota populasi secara langsung,
pendugaan ukuran populasi berdasarkan densitas, dan pendugaan berdasarkan tanda-tanda khas
(dari suatu spesies) yang ditinggalkan.
Ukuran populasi suatu spesies sangat penting diketahui; selain untuk mengetahui
kekayaan/kelimpahannya di suatu kawasan (alam), ukuran populasi merupakan data dasar untuk
menilai kemungkinan kelangsungan atau keterancaman keberadaannya di alam, dan hal-hal lain
yang berhubungan dengan manajemen satwaliar. Ukuran populasi dapat juga digunakan sebagai
dasar dalam pendugaan kualitas lingkungan (habitat); walaupun secara umum tidak akan lebih
baik bila didasarkan pada keanekaragaman (Tobing, 2008).
7
khusus pada waktu yang khusus. Untuk metode sampling biotik hewan bergerak biasanya
digunakan metode capture-recapture.
Merupakan metode yang sederhana untuk menduga ukuran populasi dari suatu spesies
hewan yang bergerak cepat seperti ikan, burungdan mamalia kecil.
Metode Lincoln-Peterson
Rumus dasar yang digunakan untuk penghitungan adalah rumus Peterson yaitu:
(m)(n)
N=
R
Untuk menghitung kesalahan (error) metode CMRR dapat dilakukandengan cara menghitung
kesalahan baku (standar errornya) dengan rumus:
SE=
√ ( M . n ) [ ( M −R ) . ( n . R )]
3
R
N± t.SE,
Dengan catatan
8
Menurut Southwood, kadang-kadang ada beberapa hewan yang bersifatsuka ditangkap
(perangkap bahagia) atau susah ditangkap (trapsy), dalam pelaksanaan metode ini
perluberasumsi bahwa:
a. Hewan yang ditandai tidak terpengaruh dan tanda tidak mudah hilang.
b. Hewan yang tercampur secara homogen dalam populasi.
c. Populasi harus d apat sistem tertutup (tidak ada emigrai atau emigrasi dapat dihitung).
d. Tidak ada kelahiran dan kematian dalam periode sampling (jika adaselama sekian relatif tetap,
secara biasa tidakada masalah).
e. Hewan yang tertangkap sekali atau lebih, tidak akan mempengaruhi kemungkinan
penangkapan selanjutnya.
f. Populasi dicuplik secara acak dengan asumsi:
1.Semua kelompok umur dan jenis kelamin dapat ditangkap secara proporsional.
2.Semua individu memiliki kema mpuan yang sama untuk menangkap (probabilitas
tertangkapnya hewan yang ditandai sama untuk setiap anggota populasi
“daya tangkap yang sama”).
3.Pengambilan sampel dilakukan dengan selang waktu yang tetap termasuk
penanganannya yang tidak terlalu lama.
4. Hewanyang ditanfdaimemiliki probabilitaskesintasan.(Suprayogi, 2010)
9
BAB III
PEMBAHASAN
Setiap metode akan menghasilkan estimasi ukuran populasi yang berbeda; oleh karena
itu, bila melakukan komparasi populasi dan/atau melakukan monitoring terhadap suatu populasi
harus didasarkan / dilakukan dengan metode yang sama. Selanjutnya pengamatan akan efektif
bila dilakukan hanya terhadap satu spesies primata (takson tertentu) pada satu waktu
pengamatan; karena bila dilakukan terhadap dua takson sekaligus, perhatian observer akan
terbagi dalam mendeteksi / mencari anggota populasi yang berada di dalam jalur.
percobaan dengan
Menggunakan metode Lincodi-
Peliharaanorang MenujukaN
hasil yang sesuai dengaN
kepadatan pop sungguh
percobaan dengan
Menggunakan metode Lincodi-
Peliharaanorang MenujukaN
hasil yang sesuai dengaN
kepadatan pop sungguh
10
DAFTAR PUSTAKA
Utina R dan Baderan DW K. 2009. Ekologi dan Lingkungan Hidup Gorontalo: Penerbit
Deepublish
11
Tobing I SL. 2008. Teknik Estimasi Ukuran Populasi Suatu Spesies Primata. Lihat
Vitalis. 1 (1): Fakultas Biologi Universitas Nasional
Juniarmi R, Nurdin J, dan Zakaria I J. 2014. Kepadatan Populasi dan Distribusi Kadal
(Mabuya multifascaita. Khul) Di Pulau-pulau Kecil Kota Padang. 3(1):
Jurnal Biologi Universitas Andalas
12