Oleh
Yemima Simamora
1857021003
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Estimasi Populasi Hewan Menggunakan Metode CMR
Npm : 1857021003
Jurusan : Biologi
Mengetahui,
Asisten
Rikhe
Npm
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hewan merupakan salah satu makhluk hidup yang saat ini diperhatikan oleh
pemerintah karena kepunahannya. Oleh karena itu, setidaknya dibutuhkan
informasi mengenai jumlah populasi hewan yang hampir punah, agar kita selaku
manusia dapat mengantisipasi agar hewan tersebut tidak punah dan
melestarikannya.
Kerapatan populasi ialah ukuran besar populasi yang berhubungan dengan satuan
ruang, yang umumnya diteliti dan dinyatakan sabagai cacah individu atau
biomassa per satuan luas per satuan isi. Kerapatan populasi dapat dihitung dengan
dua cara, yaitu secara absolut dan secara relatif. Pada kerapatan relatif jumlah
individu tidak dapat dinyatakan secara pasti melainkan dibandingkan dengan jenis
lain atau frekuensinya per satuan waktu. Cara mengukur kerapatan absolut ada
dua, yaitu mengitung seluruh individu dan metode sampling.
Metode yang paling akurat untuk mengetahui kerapatan populasi adalah dengan
cara menghitung seluruh individu (sensus), namun karena berbagai keterbatasan
seperti situasi alam, lokasi penelitian dan waktu menyebabkan hal ini tidak
dilakukan. Statistika mengembangkan sebuah metode dalam mengestimasi
populasi hewan pada populasi tertutup, yaitu metode Capture Mark Release
Recapture (CMRR). Metode Capture Mark Release Recapture (CMMR) yaitu metode
estimasi populasi yang dilakukan dengan cara menangkap, menandai, melepaskan, dan
menangkap kembali sampel sebagai metode pengamatan populasi.
Teknik Capture Mark Release Recapture (CMRR) terdiri dari 3 metode, yaitu
metode Licoln-Petersen, metode Schnabel dan metode Schumacher- Eschmeyer.
Metode yang paling sederhana dalam Capture Mark Release Recapture (CMRR)
adalah metode Licoln-Petersen. Metode Licoln-Petersen merupakan metode yang
dilakukan dengan satu kali penandaan (marking) dan satu kali penangkapan ulang
(recapture). Karena estimasi yang diperoleh dari metode ini dinilai kurang akurat,
maka untuk mengatasi kekurangan tersebut muncullah sebuah metode baru yaitu
metode Schnabel.
Metode Schnabel merupakan salah satu metode yang digunakan dalam Capture
Mark Release Recapture (CMRR) untuk memperbaiki metode Licoln- Petersen.
Metode ini merupakan metode dengan penandaan dan penangkapan ulang hewan
lebih dari dua kali.
B. Tujuan
II. TINJAUAN PUSTAKA
Populasi adalah sehimpunan individu atau kelompok individu dalam satu spesies
atau kelompok lain yang dapat melangsungkan interaksi genetik dengan jenis
yang bersangkutan, dan pada waktu tertentu menghuni suatu wilayah atau tata
ruang tertentu. Populasi memiliki karakterisitik kelompok (statistical measure)
yang tidak dapat diterapkan pada individu. Karakteristik dasar populasi yang
banyak didiskusikan adalah kepadatan (density). Empat parameter populasi yang
mengubah kepadatan populasi adalah natalitas (kelahiran), mortalitas (kematian),
imigrasi dan emigrasi (Tarumingkeng, 1994).
Tingkat pertumbuhan populasi yaitu sebagai hasil akhir dari kelahiran dan
kematian, juga mempengaruhi struktur umur dan populasi. Suatu populasi dapat
juga ditafsirkan sabagai suatu kelompok yang sama. Suatu populasi dapat pula
ditafsirkan sebagai suatu kolompok makhuk yang sama spesiesnya dan mendiami
suatu ruang khusus pada waktu yang khusus. Populasi dapat dibagi menjadi deme,
atau populasi setempat. Kelompok-kelompok yang dapat saling membuahi, satuan
kolektif terkecil populasi hewan atau tumbuhan. Populasi memiliki beberapa
karakteristik berupa pengukuran statistik yang tidak dapat diterapkan pada
individu anggota populasi. Karakteristik dasar populasi adalah besar populasi atau
kerapatan (Junaidi,2010).
Metode yang paling akurat untuk mengetahui kerapatan populasi adalah dengan
cara menghitung seluruh individu mahkluk hidup yang di maksud (sensus),
namun situasi alam atau lokasi penelitian sering tidak memungkinkan pelaksaan
hal tersebut, terutama pada penghitungan hewan liar misalnya nyamuk atau rusa.
Mungkin sebagian medan habitat tidak dapat atau sukar dicapai, atau beberapa
individu sangat sulit untuk dijumpai secara langsung. Selain itu pergerakan hewan
dari dan ke arah lokasi sensus menyebabkan tidak akuratnya perhitungan
(Sukarsono,1992).
Perhitungan populasi baik untuk hewan maupun tumbuhan dapat dilaksanakan
dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara tidak langsung
yaitu dengan perkiraan besarnya populasi sedemikian rupa sesuai dengan sifat
hewan atau tumbuhan yang akan dihitung. Misalnya untuk menghitung sampling
populasi rumput di padang rumput dapat digunakan metode kuadarat rumput,
untuk hewan-hewan besar dapat dilakukan dengan metode track count atau fecal
count, sedangkan untuk hewan yang relatif mudah ditangkap misalnya tikus,
belalang atau burung dapat diperkirakan populasinya dengan metode capture mark
release recapture (Sukarsono,1992).
Metoda Linceln-Peterson
Metoda ini pada dasrya menangkap sejumlah individu dari suatu populasi hewan
yang akan dipelajari. Individu yang ditangkap kemudian diberi tanda yang mudah
di baca, kemudian dilepaskan kembali dalam periode waktu yang pendek. Setelah
beberapa hari ditangkap kembali dan dihitung yang bertanda yang tertangkap.
Metode Schnabel
A. Data Pengamatan
B. Perhitungan
Adapun perhitugan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Rumus perkiraan populasi Schumacher-Eschmeyer
a=
∑ (C .¿ M 2 ) ¿ = 1.397.598 = 425,7
∑ ( M . R) 3.283
R2 ∑ (M . R)
b=
1
(S−1) [∑ ( ) C
−
a ]
1 3.283
=
(10−1) [
8,73−
425,7 ]
1
= [ 8,73−7,71 ]
9
= 0,1 – 1,02
= 0, 098
a3
Standar Eror =
√
∑ (M . R)
3
= 425,7
√
3.283
77,145
=
√ 3.283
=
C. Pembahasan
Prosedur kerja atau cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu
langkah pertama mengambil sampel hewan yang ada didalam suatu
populasi, lalu dihitung jumlahnya kemudian memasukkan sampel hewan
yang telah diambil tadi kepopulasinya (sampel hewan yang telah diambil
ditandai sebagai sampel yang sudah pernah terambil). Langkah kedua
yaitu mengambil secara acak hewan yang ada dipopulasi tadi. Apabila
terdapat sejumlah sampel yang telah ditandai atau yang telah terambil
sebelumnya maka dicatat sebagai huruf M atau dalam table ditulis pada
kolom R. Jumlah sampel hewan yang tidak tertandai yang terambil kedua
kalinya dicatat sebagai T. Kemudian langkah selanjutnya melakukan
sampling berikutnya sampai 10 kali. Dengan demikian maka estimasi
populasi untuk sampel hewan yang terambil satu kali dapat dihitung
dengan ketiga rumus petersan, Schnabel dan Eschmayer-schumacher.
Setelah selesai menghitung estimasi populasi kedua sampel tersebut,
populasi kedua sampel dihitung jumlahnya secara langsung. Lalu mengisi
angka-angka yang didapat kedalam table lembaran kerja yang telah
tersedia.
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk menghitung estimasi
populasi dengan menerapkan metode capture-mark-release-recapture
(CMRR) yang berfungsi untuk memperkirakan besarnya populasi simulan
dan membandingkan hasil estimasi dari tiga rumus yang berbeda yaitu
rumus Petersan, Schnabel dan Eschmayer-Schumayer.
Salah satu tujuan utama dalam mengkaji estimasi .populasi adalah untuk
menjelaskan dan menjabarkan secara menyeluruh pola penyebaran dan
keberlimpahannya di alam. Kita akan mempelajari beberapa metode untuk
estimasi ukuran populasi dan untuk pembagian dari penyebaran organisme.
Hewan - hewan yang aktif lebih mudah didefinisikan sebagai individual,
namun lebih sulit untuk dihitung karena mereka cenderung senantiasa
bergerak disekitar, bercampuran bersama-sama dan tersembunyi dari
pandangan para ahli ekologi. Metode kuadrat tidak dapat digunakan
sebagai pendekatan bagus terhadap keaktifan hewan - hewan karena
imigrasi dan emigrasi keluar masuknya dari sisi pembelajaran yang
membuatnya lebih sulit untuk diketahui di area yang didalamnya terdapat
seluruh populasi yang mendiaminya, dengan memperkirakan besarnya
populasi sehingga sesuai dengan sifat hewan atau tumbuhan yang akan di
hitung. Setelah selesai mendefinisikan individual dan membentuk batasan
dari populasi yang anda harap, tugas anda berikutnya adalah menentukan
metode yang tepat dalam perhitungan.
Metode CMRR ini juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor –
faktor yang mempengaruhi metode mark recapture adalah :
Maret 2020
Junaidi, Endri. 2010. Kelimpahan Populasidan pola distribusi remis (Corbicula sp)