Universitas Airlangga
Surabaya
2019
ABSTRAK
Abstrak : Praktikum ini bertujuan untuk melakukan simulasi estimasi populasi dengan
menerapkan capture-recapture methods serta membandingkan hasil estimasi dari rumus
Peterson, Schnabel, dan Schumacher-Eschmeyer. Prinsip kerjanya adalah dengan
mengambil segenggam manik-manik berwarna putih dalam toples, menghitung
jumlahnya, lalu menggantikan jumlah manik-manik putih dengan manik-manik merah
kemudian dimasukkan ke dalam toples yang berisi manik-manik putih tadi. Kemudian,
melakukan langkah-langkah tersebut hingga sebelas kali pengulangan. Hasil analisis
rumus
PENDAHULUAN
Populasi terbentuk oleh sekumpulan individu yang sama jenisnya dan sama akan kebutuhan
alamnya. Populasi juga bisa terbentuk oleh individu-individu yang aling bertukan materi DNA.
Populasi dalam kenyataannya di alam sering mengalami perubahan ukuran. Adapun dalam alam yang
sangat mempengaruhi besarnya ukuran populasi yaitu kelahiran (natality), kematian (mortality),
imigrasi, dan emigrasi.
METODOLOGI PENELITIAN
1. Manik-manik
Manik-manik adalah sejenis benda yang relatif kecil dengan lubang di tengahnya
sebagai tempat untuk dimasuki sejenis benang atau tali dan selanjutnya dirangkai sebagai
untaian (Adhyatman, 1993). Pada praktikum ini digunakan manik-manik yang terbuat dari
bahan plastik dengan dua macam warna, yaitu merah dan putih. Manik-manik merah
berperan sebagai individu yang tertandai dan manik-manik putih berperan sebagai individu
di alam.
2. Toples
Toples merupakan tempat penyimpanan benda dengan bagian leher yang sempit dan
melebar di bagian bawahnya. Pada praktikum ini digunakan toples berbahan dasar dari
plastik. Toples ini berperan sebagai habitat bagi individu-individu yang berupa manik-manik.
3. Baki atau nampan
Baki atau nampan merupakan tempat untuk menyajikan hidangan makanan atau
minuman. Pada praktikum ini, baki atau nampan ini berfungsi untuk menaruh manik-manik
hasil menghitung.
Cara Kerja
Praktikum kali ini mengenai simulasi estimasi populasi dengan menerapkan metode
capture-recapture. Alat dan bahan yang digunakan adalah manik-manik merah, manik-manik
warna putih, toples, dan baki atau nampan. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan
kalibrasi pengambilan manik-manik warna putih. Mengambil manik-manik warna putih dari
dalam toplesnya. Mengusahakan ketika proses pengambilan, manik-manik tidak ada yang
terlihat di luar satu genggam tangan. Manik-manik yang didapat dari pengambilan dihitung dan
dicatat. Kemudian mengulangi pengambilan hingga 10 kali dan melakukan olah data untuk
menghitung nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata, standar deviasi, dan standar konstan.
Setelah didapatkan standar konstan kurang dari 10%, maka dapat dilakukan metode sampling
dengan capture-recapture method dengan mengambil sejumlah manik-manik putih dengan cara
yang sama saat kalibrasi. Kemudian, menghitung jumlah manik-manik putih yang sudah
diambil. Lalu, mengambil manik-manik merah yang jumlahnya sama dengan manik-manik
putih yang telah diambil tadi sebagai tanda jumlah manik-manik yang telah terambil.
Memasukkan manik-manik merah ke dalam toples yang berisi manik-manik putih. Mengocok
toples agar manik-manik merah tercampur rata dengan manik-manik putihnya. Setelah itu,
mengambil manik-manik dari toples yang telah dikocok. Menghitung jumlah semua manik-
manik yang didapat. Apabila mendapatkan manik-manik merah, menandakan bahwa
mendapatkan individu yang telah tertandai pada penangkapan awal. Memasukkan data hasil
perhitungan dalam tabel hasil pengamatan.
Praktikum ini dilakukan sebanyak sebelas kali pengulangan. Setelah dilakukan
sampling, menghitung jumlah seluruh manik-manik putih yang ada untuk digunakan sebagai
pembanding dengan hasil estimasi nanti. Selanjutnya, estimasi populasi manik-manik putih
dapat dihitung dengan rumus Peterson, rumus Schnabel, dan Schumacher-Eschmeyer. Berikut
beberapa persamaan yang dipakai dalam mengestimasi populasi dari ketiga metode.
1. Metode Peterson
𝑀
Bias : 𝑁=C𝑅
Unbias :
(𝑀 + 1)(𝐶 + 1)
𝑁= −1
(𝑅 + 1)
Keterangan :
N̑ : Besarnya populasi (jumlah individu dalam populasi yang diobservasi)
M : Jumlah individu yang ditandai dan telah dilepas kembali
C : Jumlah seluruh individu pada tangkapan ke dua.
R : Jumlah individu yang berhasil ditangkap kembali, yaitu individu yang
sudah ditandai dan berhasil tertangkap kembali
2. Metode Schnabel
∑𝑡(𝐶𝑡 𝑀𝑡 )
𝑁=
∑𝑡 𝑅𝑡
Keterangan :
Ct : Jumlah individu yang tertangkap pada sampel ke t
Mt : Jumlah individu yang ditandai dalam populasi sampai sebelum sampel
ke t diambil
Rt : Jumlah individu tertandai pada sampel ke t
Wt : Jumlah individu yang baru ditandai dan dilepas pada sampel ke t,
dengan Wt = Ct - Rt
3. Metode Schumacher-Eschmeyer
∑𝑡(𝐶𝑡 𝑀𝑡2 )
𝑁=
∑𝑡(𝑅𝑡 𝑀𝑡 )
Keterangan :
Pada praktikum ini didapat data-data hasil sampling sepuluh kali oleh dua praktikan yang
tercantum dalam tabel-tabel sebagai berikut.
1. Hasil Standarisasi
Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Monte
36 37 27 30 30 35 29 30 28 31
Emas
Monte
13 20 15 15 18 18 21 23 24 18
Silver
1. Hasil Sampling
Tabel 2.1 Hasil Sampling Sepuluh Kali untuk Estimasi Ukuran Populasi Manik-
Manik Emas oleh Praktikan 1
Jumlah manik-manik faktual A (hasil cacah): 789
Tabel 2.1. Hasil Sampling Sepuluh Kali untuk Estimasi Ukuran Populasi Manik-
Manik Silver oleh Praktikan 2
Berdasarkan Tabel 2.1 dapat dilakukan perhitungan estimasi populasi dengan metode Peterson,
metode Schnabel, dan metode Schumacer-Eschmayer.
1. Metode Peterson
Bias: Unbias:
𝑀 (𝑀 + 1)(𝐶 + 1)
𝑁=C 𝑁= −1
𝑅 (𝑅 + 1)
26 (27)(26)
𝑁 = 25 𝑁= −1
7 8
𝑁 = 93 𝑁 = 87
2. Metode Schnabel
Estimasi populasi
∑𝑡(𝐶𝑡 𝑀𝑡 )
𝑁=
∑𝑡 𝑅𝑡
40301
𝑁=
57
𝑁 = 707
3. Metode Schumacher-Eschmeyer
Estimasi populasi
∑𝑡(𝐶𝑡 𝑀𝑡2 )
𝑁=
∑𝑡(𝑅𝑡 𝑀𝑡 )
6946263
𝑁=
8729
𝑁 = 796
Berdasarkan Tabel 2.2 dapat dilakukan perhitungan estimasi populasi dengan metode Peterson,
metode Schnabel, dan metode Schumacer-Eschmayer.
1. Metode Peterson
Bias: Unbias:
𝑀 (𝑀 + 1)(𝐶 + 1)
𝑁=C 𝑁= −1
𝑅 (𝑅 + 1)
25 (26)(33)
𝑁 = 32 𝑁= −1
3 4
𝑁 = 267 𝑁 = 214
2. Metode Schnabel
Estimasi populasi
∑𝑡(𝐶𝑡 𝑀𝑡 )
𝑁=
∑𝑡 𝑅𝑡
43634
𝑁=
41
𝑁 = 1064
3. Metode Schumacher-Eschmeyer
Estimasi populasi
∑𝑡(𝐶𝑡 𝑀𝑡2 )
𝑁=
∑𝑡(𝑅𝑡 𝑀𝑡 )
8071654
𝑁=
7260
𝑁 = 1112
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas mengenai estimasi ukuran populasi dengan simulasi
menggunakan manik-manik. Adapun praktikum ini bertujuan untuk … Populasi adalah sekelompok
individu dengan spesies yang sama dan menempati suatu daerah tertentu serta pada waktu tertentu pula.
Setiap populasi memiliki karakternya masing-masing yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
faktor ekologi, ekonomi, dan statistik. Karakter tiap populasi disebut parameter populasi. Salah satu
parameter dasar suatu populasi adalah kerapatan (densitas). Kerapatan adalah jumlah per satuan luas
atau per satuan volume. Berubahnya kerapatan populasi dikarenakan beberapa parameter-parameter
seperti natalitas, mortalitas, imigrasi, dan emigrasi. Banyak cara untuk menentukan kerapatan suatu
populasi. Dua faktor dasar untuk melakukan pemilihan cara tersebut adalah ukuran dan mobilitas
organisme. Kerapatan dibedakan menjadi kerapatan absolut dan kerapatan relatif. Pada praktikum ini
akan dilakukan pengamatan pada kerapatan absolut.
Kerapatan absolut dapat dinyatakan dengan jumlah per ha atau m2, atau dapat dinyatakan
dengan biomassa menggantikan jumlah individu. Untuk menghitung kerapatan absolut ini terdapat dua
cara, yaitu total count dan sampling method. Pada praktikum ini akan dilakukan sampling method,
yaitu metode penghitungan kerapatan populasi dengan hanya menghitung sebagian kecil dari
keseluruhan individu dan nilainya dapat diestimasikan untuk jumlah seluruhnya. Metode ini lebih
efektif dan efesien dibandingkan dengan metode total count. Salah satu metode yang termasuk ke
dalam sampling method adalah capture-recapture method.
Praktikum ini dilakukan dengan dua praktikan agar hasil estimasi bisa dibandingkan satu sama
lain. Setelah dilakukan simulasi, data-data dapat diperoleh dan selanjutnya dianalisis untuk bisa
mengestimasi jumlah keseluruhan manik-manik. Hasil analisis data yang pertama adalah melakukan
pengkalibrasian dengan mengambil segenggam manik-manik putih dengan sepuluh kali pengulangan.
Kemudian dilakukan perhitungan standar kekonstanan dalam melakukan 10 kali pengambilan yang
diusahakan kurang dari 10%. Karena nilai 10% merupakan batas standar kekonstanan pengambilan
data. Sehingga apabila nilai standar konstan melebihi 10%, maka pengkalibrasian harus diulang dari
awal. Pada praktikan 1 nilai konstan yang didapatkan adalah 9,4% dan pada praktikan 2 sebesar 8,4 %.
Dengan demikian, tidak ada pengulangan dalam pengkalibrasian ini.
Kemudian, hasil estimasi populasi dari tiap metode dari dua praktikan. Untuk praktikan 1
didapatkan hasil estimasi metode Peterson ada dua, yaitu bias sebesar 93 biji manik-manik dengan
persentase kesalahan 93% dan unbias sebesar 87 biji manik-manik dengan persentase kesalahan
93,8%., Hasil estimasi populasi metode Schnabel sebesar 707 biji manik-manik dengan persentase
kesalahan 49,7%,. Hasil estimasi dengan metode Schumacher-Eschmeyer sebesar 796 biji manik-
manik dengan persentase kesalahan 43%. Bila dibandingkan dengan jumlah manik-manik sebenarnya
yaitu 1405 biji, maka hasil estimasi yang diperoleh dari metode Schumacher-Eschmeyer adalah paling
akurat dan metode Peterson paling jauh dari kata akurat pada praktikan 1.
Untuk praktikan 2, diperoleh hasil estimasi dengan metode Peterson ada dua, yaitu bias sebesar
267 biji manik-manik dengan persentase kesalahan 81% dan unbias sebesar 214 biji manik-manik
dengan persentase kesalahan 84,8%., Hasil estimasi populasi metode Schnabel sebesar 1064 biji
manik-manik dengan persentase kesalahan 24,2%,. Hasil estimasi dengan metode Schumacher-
Eschmeyer sebesar 1112 biji manik-manik dengan persentase kesalahan 20,8%. Bila dibandingkan
dengan jumlah manik-manik sebenarnya yaitu 1405 biji, maka hasil estimasi yang diperoleh dari
metode Schumacher-Eschmeyer adalah paling akurat dan metode Peterson paling jauh dari kata akurat
pada praktikan 2.
Berdasarkan hasil analisis data kedua praktikan, metode yang jauh dari akurat untuk kedua
praktikan adalah metode Peterson. Pada metode Peterson, sampling individu hanya dilakukan dua kali
pengulangan, yaitu penangkapan pertama untuk menandai dan melepas, serta penangkapan kedua
untuk ditangkap kembali individu yang tadi dilepas dan ditandai. Hal ini menyebabkan nilai bias atau
standard error-nya menjadi besar, sehingga bisa menyebabkan nilai kerapatan suatu populasi bisa
nilainya terlalu tinggi atau terlalu rendah dari jumlah individu sebenarnya. Sedangkan pada metode
Schnabel dan Schumeyer-Eschmeyer didapatkan standard error yang hampir sama dikarenakan
menggunakan pengulangan lebih dari satu kali sehingga menyebabkan nilai standard error yang paling
kecil.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA