Anda di halaman 1dari 10

Estimasi Ukuran Populasi dengan Metode Simulasi Capture-Recapture Methods

(Metode Peterson, Schnabel, dan Schumacher-Eschmeyer)


Izza Nur Ilmiyah, Ryan Adriansyah Ivana

Program Studi S1-Biologi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Airlangga

Surabaya

2019

ABSTRAK

Abstrak : Praktikum ini bertujuan untuk melakukan simulasi estimasi populasi dengan
menerapkan capture-recapture methods serta membandingkan hasil estimasi dari rumus
Peterson, Schnabel, dan Schumacher-Eschmeyer. Prinsip kerjanya adalah dengan
mengambil segenggam manik-manik berwarna putih dalam toples, menghitung
jumlahnya, lalu menggantikan jumlah manik-manik putih dengan manik-manik merah
kemudian dimasukkan ke dalam toples yang berisi manik-manik putih tadi. Kemudian,
melakukan langkah-langkah tersebut hingga sebelas kali pengulangan. Hasil analisis
rumus

Kata Kunci : capture-recapture methods, estimasi, populasi, simulasi

PENDAHULUAN

Populasi terbentuk oleh sekumpulan individu yang sama jenisnya dan sama akan kebutuhan
alamnya. Populasi juga bisa terbentuk oleh individu-individu yang aling bertukan materi DNA.
Populasi dalam kenyataannya di alam sering mengalami perubahan ukuran. Adapun dalam alam yang
sangat mempengaruhi besarnya ukuran populasi yaitu kelahiran (natality), kematian (mortality),
imigrasi, dan emigrasi.

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum simulasi estimasi populasi dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2019 di
ruang 227 Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Praktikum dimulai pada pukul
08.50 WIB sampai dengan 10.30 WIB.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan pada praktikum simulasi estimasi populasi sebagai
berikut.

1. Manik-manik

Gambar 1 Manik-manik (Sumber: Pribadi)

Manik-manik adalah sejenis benda yang relatif kecil dengan lubang di tengahnya
sebagai tempat untuk dimasuki sejenis benang atau tali dan selanjutnya dirangkai sebagai
untaian (Adhyatman, 1993). Pada praktikum ini digunakan manik-manik yang terbuat dari
bahan plastik dengan dua macam warna, yaitu merah dan putih. Manik-manik merah
berperan sebagai individu yang tertandai dan manik-manik putih berperan sebagai individu
di alam.

2. Toples

Gambar 2 Toples (Sumber: Pribadi)

Toples merupakan tempat penyimpanan benda dengan bagian leher yang sempit dan
melebar di bagian bawahnya. Pada praktikum ini digunakan toples berbahan dasar dari
plastik. Toples ini berperan sebagai habitat bagi individu-individu yang berupa manik-manik.
3. Baki atau nampan

Gambar 2 Baki (Sumber: Pribadi)

Baki atau nampan merupakan tempat untuk menyajikan hidangan makanan atau
minuman. Pada praktikum ini, baki atau nampan ini berfungsi untuk menaruh manik-manik
hasil menghitung.

Cara Kerja
Praktikum kali ini mengenai simulasi estimasi populasi dengan menerapkan metode
capture-recapture. Alat dan bahan yang digunakan adalah manik-manik merah, manik-manik
warna putih, toples, dan baki atau nampan. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan
kalibrasi pengambilan manik-manik warna putih. Mengambil manik-manik warna putih dari
dalam toplesnya. Mengusahakan ketika proses pengambilan, manik-manik tidak ada yang
terlihat di luar satu genggam tangan. Manik-manik yang didapat dari pengambilan dihitung dan
dicatat. Kemudian mengulangi pengambilan hingga 10 kali dan melakukan olah data untuk
menghitung nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata, standar deviasi, dan standar konstan.
Setelah didapatkan standar konstan kurang dari 10%, maka dapat dilakukan metode sampling
dengan capture-recapture method dengan mengambil sejumlah manik-manik putih dengan cara
yang sama saat kalibrasi. Kemudian, menghitung jumlah manik-manik putih yang sudah
diambil. Lalu, mengambil manik-manik merah yang jumlahnya sama dengan manik-manik
putih yang telah diambil tadi sebagai tanda jumlah manik-manik yang telah terambil.
Memasukkan manik-manik merah ke dalam toples yang berisi manik-manik putih. Mengocok
toples agar manik-manik merah tercampur rata dengan manik-manik putihnya. Setelah itu,
mengambil manik-manik dari toples yang telah dikocok. Menghitung jumlah semua manik-
manik yang didapat. Apabila mendapatkan manik-manik merah, menandakan bahwa
mendapatkan individu yang telah tertandai pada penangkapan awal. Memasukkan data hasil
perhitungan dalam tabel hasil pengamatan.
Praktikum ini dilakukan sebanyak sebelas kali pengulangan. Setelah dilakukan
sampling, menghitung jumlah seluruh manik-manik putih yang ada untuk digunakan sebagai
pembanding dengan hasil estimasi nanti. Selanjutnya, estimasi populasi manik-manik putih
dapat dihitung dengan rumus Peterson, rumus Schnabel, dan Schumacher-Eschmeyer. Berikut
beberapa persamaan yang dipakai dalam mengestimasi populasi dari ketiga metode.
1. Metode Peterson
M
Bias : N=C
R
( M +1)(C+ 1)
Unbias : N= −1
( R +1)
Keterangan :
N̑ : Besarnya populasi (jumlah individu dalam populasi yang diobservasi)
M : Jumlah individu yang ditandai dan telah dilepas kembali
C : Jumlah seluruh individu pada tangkapan ke dua.
R : Jumlah individu yang berhasil ditangkap kembali, yaitu individu yang
sudah ditandai dan berhasil tertangkap kembali

2. Metode Schnabel
∑ (Ct M t )
t
N=
∑ Rt
t

Keterangan :
Ct : Jumlah individu yang tertangkap pada sampel ke t
Mt : Jumlah individu yang ditandai dalam populasi sampai sebelum sampel
ke t diambil
Rt : Jumlah individu tertandai pada sampel ke t
Wt : Jumlah individu yang baru ditandai dan dilepas pada sampel ke t,
dengan Wt = Ct - Rt

3. Metode Schumacher-Eschmeyer

∑ (Ct M 2t )
N= t
∑ ( Rt M t )
t

Keterangan :

N̑ : Estimasi (dugaan) jumlah individu (ukuran populasi)


Ct : Jumlah total individu yang tertangkap dalam setiap tangkapan.
Mt 2 : Jumlah individu yang telah ditandai sebelum penangkapan ke t
Rt : Jumlah individu yang tertangkap kembali ada penangkapan ke t

HASIL PENGAMATAN

Pada praktikum ini didapat data-data hasil sampling sepuluh kali oleh dua praktikan yang
tercantum dalam tabel-tabel sebagai berikut.

1. Hasil Standarisasi

Tabel 1.1 Hasil Simulasi Teknik Sampling

Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2
Ulangan 1 27 27 30 27 27 23 30 29 24
8
3
Ulangan 2 40 34 36 38 34 32 40 42 33
5

Berdasarkan Tabel 1.1 didapatkan nilai sebagai berikut

Nilai ulangan 1 Nilai ulangan 2


A = Nilai maksimal 30 42
B = Nilai minimal 23 32
C = Rata-rata 27.2 36.4
D = Sd 2.29976 3.405877
E = D/C x 100% 8.4% 9.3%

2. Hasil Sampling

Tabel 2.1 Hasil Sampling Sepuluh Kali untuk Estimasi Ukuran Populasi Manik-
Manik Putih oleh Praktikan 1

Jumlah Individu (manik-manik)


Sampel
Ct Rt Wt Mt Mt2 CtMt2 RtMt CtMt
1 26 0 26 0 0 0 0 0
2 25 7 18 26 676 16900 182 650
3 28 1 27 44 1936 54208 44 1232
4 30 2 28 71 5041 151230 142 2130
5 25 9 16 99 9801 245025 891 2475
6 34 4 30 115 13225 449650 460 3910
7 27 4 23 145 21025 567675 580 3915
8 30 5 25 168 28224 846720 840 5040
9 33 7 26 193 37249 1229217 1351 6369
10 34 7 27 219 47961 1630674 1533 7446
11 29 11 18 246 60516 1754964 2706 7134
Jumlah 321 57 264 1326 225654 6946263 8729 40301
Jumlah manik-manik faktual A (hasil cacah): 1405

Tabel 2.1. Hasil Sampling Sepuluh Kali untuk Estimasi Ukuran Populasi Manik-
Manik Putih oleh Praktikan 2

Jumlah Individu (manik-manik)


Sampel
Ct Rt Wt Mt Mt2 CtMt2 RtMt CtMt
1 25 0 25 0 0 0 0 0
2 32 3 29 25 625 20000 75 800
3 27 2 25 54 2916 78732 108 1458
4 32 2 30 79 6241 199712 158 2528
5 30 2 28 109 11881 356430 218 3270
6 25 3 22 137 18769 469225 411 3425
7 31 4 27 159 25281 783711 636 4929
8 30 5 25 186 34596 1037880 930 5580
9 29 5 24 211 44521 1291109 1055 6119
10 33 9 24 235 55225 1822425 2115 7755
11 30 6 24 259 67081 2012430 1554 7770
Jumlah 324 41 283 1454 267136 8071654 7260 43634
Jumlah manik-manik faktual A (hasil cacah): 1405

Berdasarkan Tabel 2.1 dapat dilakukan perhitungan estimasi populasi dengan metode Peterson,
metode Schnabel, dan metode Schumacer-Eschmayer.

1. Metode Peterson
Bias: Unbias:
M ( M +1)(C+ 1)
N=C N= −1
R (R +1)
26 ( 27 )( 26 )
N=25 N= −1
7 8
N=93 N=87

2. Metode Schnabel

Estimasi populasi
∑ (Ct M t )
N= t
∑ Rt
t
40301
N=
57
N=707
3. Metode Schumacher-Eschmeyer
Estimasi populasi
∑ (Ct M 2t )
N= t
∑ ( Rt M t )
t
6946263
N=
8729
N=796

Berdasarkan Tabel 2.2 dapat dilakukan perhitungan estimasi populasi dengan metode Peterson,
metode Schnabel, dan metode Schumacer-Eschmayer.

1. Metode Peterson
Bias: Unbias:
M ( M +1)(C+ 1)
N=C N= −1
R (R +1)
25 ( 26 )( 33 )
N=32 N= −1
3 4
N=267 N=214

2. Metode Schnabel

Estimasi populasi
∑ (Ct M t )
N= t
∑ Rt
t
43634
N=
41
N=1064

3. Metode Schumacher-Eschmeyer

Estimasi populasi
∑ (Ct M 2t )
N= t
∑ ( Rt M t )
t
8071654
N=
7260
N=1112

3. Perbedaan hasil perhitungan dengan A

3.1. Perbedaan dengan nilai A pada Tabel 2.1


3.1.1 Prosentase kesalahan metode Peterson

Bias: Unbias:
kenyataan− perhitungan kenyataan− perhitungan
¿ x 100 % ¿ x 100 %
kenyataan kenyataan
1405−93 1405−87
¿ x 100 % ¿ x 100 %
1405 1405
= 93.3% beda dengan nilai A = 93.8% beda dengan nilai A

3.1.2. Prosentase kesalahan metode Schnabel

Prosentase kesalahan
kenyataan− perhitungan
¿ x 100 %
kenyataan
1405−707
¿ x 100 %
1405
= 49.7% beda dengan nilai A

3.1.3. Prosentase kesalahan metode Schumacer-Eschmeyer

Prosentase kesalahan
kenyataan− perhitungan
¿ x 100 %
kenyataan
1405−796
¿ x 100 %
1405
= 43.3% beda dengan nilai A

3.2. Perbedaan dengan nilai A pada Tabel 2.2


3.2.1 Prosentase kesalahan metode Peterson
Bias: Unbias:
kenyataan− perhitungan kenyataan− perhitungan
¿ x 100 % ¿ x 100 %
kenyataan kenyataan
1405−267 1405−214
¿ x 100 % ¿ x 100 %
1405 1405
= 81% beda dengan nilai A = 84.8% beda dengan nilai A

3.2.2. Prosentase kesalahan metode Schnabel

Prosentase kesalahan
kenyataan− perhitungan
¿ x 100 %
kenyataan
1405−1064
¿ x 100 %
1405
= 24.2% beda dengan nilai A
3.2.3. Prosentase kesalahan metode Schumacer-Eschmeyer

Prosentase kesalahan
kenyataan− perhitungan
¿ x 100 %
kenyataan
1405−1112
¿ x 100 %
1405
= 20.8% beda dengan nilai A

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini membahas mengenai estimasi ukuran populasi dengan simulasi
menggunakan manik-manik. Adapun praktikum ini bertujuan untuk … Populasi adalah sekelompok
individu dengan spesies yang sama dan menempati suatu daerah tertentu serta pada waktu tertentu pula.
Setiap populasi memiliki karakternya masing-masing yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
faktor ekologi, ekonomi, dan statistik. Karakter tiap populasi disebut parameter populasi. Salah satu
parameter dasar suatu populasi adalah kerapatan (densitas). Kerapatan adalah jumlah per satuan luas
atau per satuan volume. Berubahnya kerapatan populasi dikarenakan beberapa parameter-parameter
seperti natalitas, mortalitas, imigrasi, dan emigrasi. Banyak cara untuk menentukan kerapatan suatu
populasi. Dua faktor dasar untuk melakukan pemilihan cara tersebut adalah ukuran dan mobilitas
organisme. Kerapatan dibedakan menjadi kerapatan absolut dan kerapatan relatif. Pada praktikum ini
akan dilakukan pengamatan pada kerapatan absolut.

Kerapatan absolut dapat dinyatakan dengan jumlah per ha atau m2, atau dapat dinyatakan
dengan biomassa menggantikan jumlah individu. Untuk menghitung kerapatan absolut ini terdapat dua
cara, yaitu total count dan sampling method. Pada praktikum ini akan dilakukan sampling method,
yaitu metode penghitungan kerapatan populasi dengan hanya menghitung sebagian kecil dari
keseluruhan individu dan nilainya dapat diestimasikan untuk jumlah seluruhnya. Metode ini lebih
efektif dan efesien dibandingkan dengan metode total count. Salah satu metode yang termasuk ke
dalam sampling method adalah capture-recapture method.

Capture-recapture method adalah metode sampling dengan prosedur menangkap-menandai-


melepas-menangkap kembali suatu individu yang akan diestimasikan kerapatannya. Capture-
recapture method ini akan diterapkan pada praktikum kali ini untuk mengestimasi populasi dengan
model manik-manik. Capture-recapture method itu sendiri terdiri dari berbagai metode, yaitu metode
Peterson, metode Schnabel, dan metode Schumacher-Eschmeyer. Ketiga metode ini memiliki
perbedaan dalam prosedurnya tetapi prinsipnya sama yaitu menangkap-menandai-melepas-menangkap
kembali. Perbedaannya ada pada teknik pengulangan sampling.

Praktikum ini dilakukan dengan dua praktikan agar hasil estimasi bisa dibandingkan satu sama
lain. Setelah dilakukan simulasi, data-data dapat diperoleh dan selanjutnya dianalisis untuk bisa
mengestimasi jumlah keseluruhan manik-manik. Hasil analisis data yang pertama adalah melakukan
pengkalibrasian dengan mengambil segenggam manik-manik putih dengan sepuluh kali pengulangan.
Kemudian dilakukan perhitungan standar kekonstanan dalam melakukan 10 kali pengambilan yang
diusahakan kurang dari 10%. Karena nilai 10% merupakan batas standar kekonstanan pengambilan
data. Sehingga apabila nilai standar konstan melebihi 10%, maka pengkalibrasian harus diulang dari
awal. Pada praktikan 1 nilai konstan yang didapatkan adalah 9,4% dan pada praktikan 2 sebesar 8,4 %.
Dengan demikian, tidak ada pengulangan dalam pengkalibrasian ini.

Kemudian, hasil estimasi populasi dari tiap metode dari dua praktikan. Untuk praktikan 1
didapatkan hasil estimasi metode Peterson ada dua, yaitu bias sebesar 93 biji manik-manik dengan
persentase kesalahan 93% dan unbias sebesar 87 biji manik-manik dengan persentase kesalahan
93,8%., Hasil estimasi populasi metode Schnabel sebesar 707 biji manik-manik dengan persentase
kesalahan 49,7%,. Hasil estimasi dengan metode Schumacher-Eschmeyer sebesar 796 biji manik-
manik dengan persentase kesalahan 43%. Bila dibandingkan dengan jumlah manik-manik sebenarnya
yaitu 1405 biji, maka hasil estimasi yang diperoleh dari metode Schumacher-Eschmeyer adalah paling
akurat dan metode Peterson paling jauh dari kata akurat pada praktikan 1.

Untuk praktikan 2, diperoleh hasil estimasi dengan metode Peterson ada dua, yaitu bias sebesar
267 biji manik-manik dengan persentase kesalahan 81% dan unbias sebesar 214 biji manik-manik
dengan persentase kesalahan 84,8%., Hasil estimasi populasi metode Schnabel sebesar 1064 biji
manik-manik dengan persentase kesalahan 24,2%,. Hasil estimasi dengan metode Schumacher-
Eschmeyer sebesar 1112 biji manik-manik dengan persentase kesalahan 20,8%. Bila dibandingkan
dengan jumlah manik-manik sebenarnya yaitu 1405 biji, maka hasil estimasi yang diperoleh dari
metode Schumacher-Eschmeyer adalah paling akurat dan metode Peterson paling jauh dari kata akurat
pada praktikan 2.

Berdasarkan hasil analisis data kedua praktikan, metode yang jauh dari akurat untuk kedua
praktikan adalah metode Peterson. Pada metode Peterson, sampling individu hanya dilakukan dua kali
pengulangan, yaitu penangkapan pertama untuk menandai dan melepas, serta penangkapan kedua
untuk ditangkap kembali individu yang tadi dilepas dan ditandai. Hal ini menyebabkan nilai bias atau
standard error-nya menjadi besar, sehingga bisa menyebabkan nilai kerapatan suatu populasi bisa
nilainya terlalu tinggi atau terlalu rendah dari jumlah individu sebenarnya. Sedangkan pada metode
Schnabel dan Schumeyer-Eschmeyer didapatkan standard error yang hampir sama dikarenakan
menggunakan pengulangan lebih dari satu kali sehingga menyebabkan nilai standard error yang paling
kecil.

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai