Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR DATA SIMULASI ESTIMASI POPULASI

Nama : Ayu Tri Wahyuni NIM : 081811433072


Nama pasangan : Aliefia Maullani NIM : 081811433073
Tanggal Praktikum : 24 Oktober 2019 Nomor wadah : G2 dan E2
Warna monte : Pink dan putih
Nama asisten : Talita Thesa Arifin

A. Hasil Simulasi Teknik sampling


Ulangan 1
Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah 22 22 21 21 21 22 21 20 23 20
Tabel 1.1 Hasil Standarisasi untuk Teknik Sampling

Nilai: A. Max: 23 B. Min: 20 C. Rata-rata: 19,2 D. Sd: 9,8 E. D/C = 0,51%


Bila nilai E lebih dari 10%; simulasi Teknik sampling harus diulang.

B. Hasil Simulasi Estimasi Populasi


1) Simulasi Pertama menggunakan manik – manik warna pink sebagai individu
populasi
Jumlah populasi sesungguhnya terhadap manik – manik warna pink : 866
Jumlah individu (monte)
Sampel
Ct Rt Wt Mt Mt2 CtMt2 RtMt CtMt
1 0 19 0 0 0 0 0
19
2 19 1 18 19 361 6859 19 361

3 22 1 21 37 1369 30118 37 814

4 19 2 17 58 3364 63916 116 1102

5 21 4 17 75 5625 118125 300 1575

6 22 2 20 92 8464 186208 184 2024

7 22 1 21 82 6724 147928 82 1804

8 20 2 18 133 17689 353780 266 2660

9 20 2 18 151 22801 456020 302 3020

10 22 2 20 169 28561 628342 338 3718

11 23 3 189 35721 821583 567 4347

Jumlah 229 20 189 1005 130679 2812879 2211 21425

Tabel 1.2 Hasil Sampling 11 kali untuk Estimasi Ukuran


Estimasi jumlah monte menurut metode :
1. Petersen
Bias : 58% beda dengan nilai populasi manik pink: 866
Unbias : 76% beda dengan nilai populasi manik pink: 866
2. Schnabel : 23% beda dengan nilai populasi manik pink: 866
3. Schumacher - Eschmeyer : 46% beda dengan nilai populasi manik pink: 866

2) Simulasi Kedua menggunakan manik – manik warna putih sebagai individu


populasi
Jumlah populasi sesungguhnya terhadap manik – manik warna putih : 790
Jumlah individu (monte)
Sampel
Ct Rt Wt Mt Mt2 CtMt2 RtMt CtMt
1 21 0 21 0 0 0 0 0

2 21 2 19 21 441 9261 42 441

3 23 4 19 40 1600 36800 160 920

4 23 2 21 59 3481 80063 118 1357

5 22 3 19 80 6400 140800 240 1760

6 25 6 19 99 9801 245025 594 2475

7 23 2 21 118 13924 320252 236 2714

8 23 2 21 139 19321 444383 278 3197

9 23 5 18 160 25600 588800 800 3680

10 21 4 17 178 31684 665364 712 3738

11 20 4 195 38025 760500 780 3900

Jumlah 245 34 195 1089 150277 3291248 3960 24182


Tabel 1.3 Hasil Sampling 11 kali untuk Estimasi Ukuran
Estimasi jumlah monte menurut metode :
1. Petersen
Bias : 72% beda dengan nilai populasi manik pink: 790
Unbias : 79% beda dengan nilai populasi manik pink: 790
2. Schnabel : 10% beda dengan nilai populasi manik pink: 790
3. Schumacher - Eschmeyer : 5% beda dengan nilai populasi manik pink: 790

Analisi Perhitungan
1) Simulasi Pertama
(manik – manik warna pink sebagai individu populasi berjumlah 866)
Metode Petersen
a. Bias
b. Unbias

Metode Schnabel

Metode Schumacher – Eschmeyer

2) Simulasi Kedua
(manik – manik warna putih sebagai individu populasi berjumlah 790)
Metode Petersen
a. Bias

b. Unbias

Metode Schnabel
Metode Schumacher – Eschmeyer

C. Persentase Kesalahan Hasil Simulasi Estimasi Populasi


1) Simulasi Pertama
(manik – manik warna pink sebagai individu populasi berjumlah 866)
Metode Petersen
a. Bias

b. Unbias

Metode Schnabel

Metode Schumacher – Eschmeyer

2) Simulasi Kedua
(manik – manik warna putih sebagai individu populasi berjumlah 790)
Metode Petersen
a. Bias
b. Unbias

Metode Schnabel

Metode Schumacher – Eschmeyer

Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas mengenai estimasi ukuran populasi
dengan model: dua toples manik – manik yang berukuran sama, hanya saja warna
manik – manik yang berbeda, berdasarkan metode Capture mark release
recapture. Metode Capture mark release recapture ini secara sederhana adalah
menangkap hewan, menandai, melepaskan, dan menangkap kembali
(Tim Dosen Pembina, 2016).
Sebelum melakukan metode simulasi estimasi populasi, dilakukannya
simulasi teknik sampling. Dimana, praktikan mengambil manik - manik dalam
toples, segenggam tangan sebanyak 10 kali dengan kata lain melakukan kalibrasi.
Apabila nilai D/C yang diperoleh lebih dari 10%, maka teknik sampling yang
digunakan untuk kalibrasi harus diulang. Nilai 10% merupakan batas nilai D/C
yang dapat ditoleran ketika melakukan kalibrasi. Nilai D/C merupakan hasil
pembagian antara standar deviasi (D) dengan rata – rata pengambilan manik –
manik pada tiap pengambilan sebanyak 10 kali (C).
Nilai D/C yang diperoleh sebesar 0,51%. Hasil yang diperoleh memiliki
nilai lebih besar dari 10% yang menyatakan bahwa jumlah pengambilan manik –
manik sebanyak 10 kali adalah konstan. Sehingga, dapat dianggap bahwa sistem
kalibrasi telah selesai dan selanjutnya melakukan kegiatan simulasi estimasi
populasi.
Metode simulasi menggunakan manik berwarna putih dan pink dilakukan
untuk menghemat waktu dan mengurangi resiko kesalahan, maka objek yang
seharusnya hewan diganti dengan manik – manik putih dan manik – manik
merah. Adapun tujuan diadakannya praktikum ini ialah mengetahui nilai estimasi
suatu populasi yang dihitung dengan menggunakan Metode Peterson, Schnabel,
dan Schumacher - Eschmeyer, mengetahui persentase kesalahan relatif dari
estimasi suatu populasi dengan menggunakan Metode Peterson, Schnabel, dan
Schumacher - Eschmeyer dan mengetahui keakuratan data populasi antara Metode
Peterson, Schnabel, dan Schumacher - Eschmeyer dalam menghitung estimasi
suatu populasi.
Dalam pelaksanaan praktikum ini, dilakukan 2 kali simulasi estimasi
populasi yang tiap simulasi dilakukan pengambilan sebanyak 11 kali. Objek
simulasi estimasi populasi yang digunakan adalah 2 warna manik – manik yang
berbeda, yaitu putih dan pink. Penggunaan manik – manik yang berbeda warna
berfungsi sebagai penanda.
Untuk simulasi estimasi populasi pertama menggunakan manik – manik
warna pink sebagai hewan yang ada di populasi, sedangkan manik – manik warna
putih sebagai hewan yang tertangkap dan ditandai untuk dilepas kembali dengan
asumsi bahwa manik – manik warna putih tersebut mampu membaur secara
homogen di dalam populasi. Sedangkan, simulasi estimasi populasi kedua
menggunakan manik – manik warna putih sebagai hewan yang ada di populasi,
sedangkan manik – manik warna pink sebagai hewan yang tertangkap atau
sebagai objek yang ditandai.
Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum kali ini, saat simulasi
estimasi populasi yang pertama ialah menghitung jumlah manik – manik warna
pink yang ada didalam toples kemudian mengambil manik – manik warna pink
dalam toples sebanyak genggaman tangan yang telah dilakukan kalibrasi.
Kemudian, menghitung hasil keseluruhan manik – manik pink sebanyak
genggaman tangan ketika simulasi pertama tersebut. Selanjutnya,
mengganti manik – manik warna pink yang tertangkap dengan manik – manik
warna putih dengan jumlah yang sama dan dimasukkan ke dalam toples manik –
manik warna pink. Cara ini bertujuan untuk menandai hewan yang disimulasikan
berupa manik –manik. Langkah selanjutnya yaitu menghomogenkan toples
dengan konstan supaya manik – manik (putih dan pink) tercampur secara
homogen. Setelah itu melakukan pengambilan yang kedua dengan cara yang
sama dilakukan pada pengambilan pertama. Pengambilan dilakukan sebanyak 11
kali. Jumlah keseluruhan manik – manik yang ditangkap dengan segenggam
tangan dianggap nilai Ct, jumlah manik - manik pink yang tertangkap dianggap
nilai Rt, Jumlah manik – manik putih yang tertangkap dengan segenggam tangan
disebut Wt. Pengambilan dilakukan dengan cara yang sebanyak 11 kali bertujuan
mendapatkan hasil yang akurat yang nantinya nilai atau jumlah populasi dalam
perhitungan rumus mendekati jumlah populasi sesungguhnya.
Sedangkan, ketika simulasi estimasi populasi yang kedua adalah
menghitung jumlah manik – manik warna putih yang ada didalam toples.
Kemudian, mengambil manik – manik warna putih dalam toples sebanyak
genggaman tangan yang telah dilakukan kalibrasi. Sedangkan, objek yang ditandai
menggunakan manik – manik warna pink. Langkah selanjutnya, sama halnya pada
langkah yang dilakukan pada pengambilan sampel yang dilakukan ketika simulasi
estimasi populasi yang pertama.
Dari hasil tersebut, estimasi ukuran populasi manik – manik warna pink dan
manik – manik warna putih dapat dihitung dengan ketiga rumus yaitu: Metode
Peterson, Schnabel, dan Schumacher - Eschmeyer. Selanjutnya, populasi manik –
manik warna pink dan putih dihitung keseluruhan secara langsung.
Menurut McNaughton, (1990:63) dalam (Lestari, 2012), mengatakan bahwa
bagian yang diamati itu disebut sampel, sedangkan kumpulan objek penelitian
disebut populasi. Objek penelitian dapat berupa orang, hewan, maupun tumbuhan.
Dalam penelitian, objek penelitian ini disebut satuan analisis (units of analysis)
atau unsur-unsur populasi. Bila kita meneliti seluruh unsur populasi, kita
melakukan sensus. Menurut Sukarno (1989:89) dalam (Lestari, 2012), sensus
mudah dilakukan bila jumlah populasi terbatas. Sensus, memang, tidak selamanya
sempurna. Hasil sensus, yang mengungkapkan karakteristik populasi (seperti rata-
rata, ragam, modus, atau (range), disebut parameter.
Dalam objek penelitian ini, pada simulasi estimasi populasi pertama
menggunakan objek populasi berupa manik – manik pink dan manik – manik
putih yang diibaratkan sebagai individu yang ditandai. Sedangkan, simulasi
estimasi populasi kedua menggunakan objek populasi berupa manik – manik putih
dan manik – manik pink yang diibaratkan sebagai individu yang ditandai. Hasil
sampilng 11 kali untuk estimasi ukuran pada pengambilan pertama dapat dilihat
pada tabel 1.2 dan pengambilan kedua dapat dilihat pada tabel 1.3.
Menurut Southwood (1971), model Peterson adalah menangkap sejumlah
individu dari sejumlah populasi hewan yang akan diamati. Ketika simulasi
estimasi populasi pertama, praktikan menggunakan manik – manik pink sebagai
simulasi individu yang akan diamati. Individu yang ditandai adalah manik –
manik putih yang digantikan dengan manik – manik pink dengan jumlah yang
sama dan tanpa mengurangi jumlah populasi manik – manik putih. Setelah itu
dilakukan penangkapan kembali terhadap sejumlah individu dari populasi yang
sama. Dari penangkapan kedua diidentifikasi individu yang bertanda yang berasal
dari penangkapan pertama dan individu yang tidak bertanda merupakan dari hasil
penangkapan ke dua.
Kemudian, dilakukan analisis data pengambilan sampel untuk estimasi
ukuran yang pertama, dengan rumus metode Peterson bias memperoleh hasil
sebesar 12.420 dan nilai unbias sebesar 11.861 dengan jumlah sebenarnya di
dapatkan hasil estimasi populasi manik – manik warna pink sebanyak 866. Nilai
persentase kesalahan dalam metode Peterson bias sebesar 93% dan unbias sebesar
92%.
Sedangkan, pengambilan sampel untuk estimasi ukuran yang kedua,
praktikan menggunakan manik – manik putih sebagai simulasi individu yang akan
diamati. Individu yang ditangkap itu diberi tanda kemudian dilepaskan kembali
dalam beberapa waktu yang singkat. Sedangkan, individu yang ditandai adalah
manik – manik pink yang diambil populasinya sebanyak jumlah manik – manik
putih yang didapatkan dalam segenggam tangan.
Kemudian, dilakukan analisis data dengan rumus metode Peterson bias
memperoleh hasil sebesar 7.847 dan unbias sebesar 7.660 dengan jumlah
sebenarnya di dapatkan hasil estimasi populasi manik – manik warna putih
sebanyak 790. Nilai persentase kesalahan dalam metode Peterson bias sebesar
89% dan persetase kesalahan unbias sebesar 89%.
Selanjutnya, menggunakan Metode schnabel yang dapat digunakan untuk
mengurangi ketidakvalidan dalam metode peterson. Metode ini membutuhkan
asumsi yang sama dengan metode peterson yang ditambahkan dengan asumsi
bahwa ukuran populasi harus konstan dari suatu periode sampling dengan periode
berikutnya. Pada metode ini penangkapan penandaan dan pelepasan hewan
dilakukan lebih dari 2 kali. Untuk setiap periode sampling semua hewan yang
belum bertanda diberi tanda dan dilepaskan kembali (Southwood, 1971).
Kemudian, dilakukan analisis data terhadap pengambilan sampel untuk
estimasi ukuran yang pertama dengan rumus metode schnabel memperoleh hasil
sebesar 12.420 dengan jumlah sebenarnya di dapatkan hasil estimasi populasi
manik – manik warna pink sebanyak 866. Nilai persentase kesalahan dalam
metode Schnabel sebesar 93%.
Pada pengambilan sampel untuk estimasi ukuran yang kedua, perhitungan
data dengan rumus metode schnabel memperoleh hasil sebesar 7.847 dengan
jumlah sebenarnya di dapatkan hasil estimasi populasi manik – manik warna putih
sebanyak 790. Nilai persentase kesalahan dalam metode Schnabel sebesar 89%.
Kemudian pada metode Schumacher - Eschmeyer berbeda dengan metode
menurut Peterson dan Schnabel. Schumayer menggunakan metode tangkap lepas
(capture and recapture methode) yang lebih akurat karena selain dapat
mengestimasi populasi, juga dapat mengetahui panjang suatu umur (longevity),
dan sebarannya. Di samping itu angka kematian dan kelahiran dapat diketahui
serta hasilnya dapat dipakai untuk memfasilitasi perbandingan antar bentuk
populasi di bawah kondisi lingkungan yang berbeda.
Kemudian, dilakukan analisis data pengambilan sampel untuk estimasi
ukuran yang pertama dengan rumus metode Schumacher - Eschmeyer diperoleh
hasil 1.515 dengan jumlah sebenarnya di dapatkan hasil estimasi populasi manik –
manik warna pink sebanyak 866. Nilai persentase kesalahan dalam metode
Schumacher - Eschmeyer sebesar 43%.
Pada pengambilan sampel untuk estimasi ukuran yang kedua, perhitungan
data dengan rumus metode Schumacher - Eschmeyer memperoleh hasil sebesar
995 dengan jumlah sebenarnya di dapatkan hasil estimasi populasi manik – manik
warna putih sebanyak 790. Nilai persentase kesalahan dalam metode Schumacher
- Eschmeyer sebesar 20%.
Setelah dihitungnya besarnya estimasi populasi terhadap kedua pengambilan
menggunakan metode Peterson, metode Schnabel, dan metode Schumacher -
Eschmeyer dapat dibandingkan bahwa perhitungan dengan menggunakan metode
Schumacher - Eschmeyer lebih mendekati jumlah yang sebenarnya atau lebih
akurat dibandingkan dengan metode Peterson dan Schnabel.
Pada pengambilan sampel untuk estimasi ukuran yang pertama nilai yang
paling mendekati dengan nilai populasi sebenarnya adalah nilai pada rumus
Schumacher - Eschmeyer. Karena nilainya yang paling dekat dengan nilai
sesungguhnya dimana nilai populasi sesungguhnya adalah 866 dan hasil
perhitungan menggunakan rumus Schumacher - Eschmeyer, diperoleh hasil 1.515
dengan persentase kesalahan sebesar 43% . Sedangkan pada data yang dilakukan
perhitungan dengan Peterson bias didapat hasil 12.420 dengan persentase
kesalahan sebesar 93% dan Peterson unbias sebesar 11.861 dengan persentase
kesalahan sebesar 92% . Pada data menggunakan rumus Schnabel diperoleh hasil
12.420 dengan persentase kesalahan sebesar 93%.
Pada pengambilan sampel untuk estimasi ukuran yang pertama nilai yang
paling mendekati dengan nilai populasi sebenarnya adalah nilai pada rumus
Schumacher - Eschmeyer. Karena nilainya yang paling dekat dengan nilai
sesungguhnya dimana nilai populasi sesungguhnya adalah 790 dan hasil
perhitungan menggunakan rumus Schumacher - Eschmeyer, diperoleh hasil 995
dengan persentase kesalahan sebesar 20% . Sedangkan pada data yang dilakukan
perhitungan dengan Peterson bias didapat hasil 7.660 dengan persentase kesalahan
sebesar 89% dan Peterson unbias sebesar 11.861 dengan persentase kesalahan
sebesar 89% . Pada data menggunakan rumus Schnabel diperoleh hasil 995
dengan persentase kesalahan sebesar 20%.
Sehingga, keputusan H1 diterima yakni terdapat korelasi antara hasil
estimasi populasi manik – manik dengan ketiga metode yakni metode Peterson,
metode Schnabel, dan metode Schumacher – Eschmeyer, dengan syarat metode
Schumacher – Eschmeyer lebih akurat yang dapat dilihat bahwa hasilnya
mendekati jumlah sesungguhnya terhadap manik – manik yang sebagai objek
populasi. Selain itu, hal lain yang mendukung bahwa metode Schumacher –
Eschmeyer memiliki korelasi dengan hasil populasi sesungguhnya memiliki nilai
kesalahan persentase kurang dari 50% pada pengambilan pertama atau kedua,
sehingga masih dapat dipercayai mengenai keakuratannya.

Anda mungkin juga menyukai