MIKROMERITIK
Anggota :
Nandiny PO71390210081
Ilham PO71390210077
I. TUJUAN
Menentukan ukuran partikel ZnO, CMC dan talkum dengan menggunakan
metode ayakan.
Ukuran partikel dapat dinyatakan dengan berbagai cara. Ukuran diameter rata-
rata, ukuran luas permukaan rata-rata, volume rata-rata dan sebagainya. Pengertian
ukuran partikel adalah ukuran diameter rata-rata. Pengukuran pertikel dari serbuk
berdasarkan atas penimbangan residu yang tertinggal pada tiap ayakan yaitu
dengan melewatkan serbuk pada ayakan dari nomor mesh rendah ke nomor mesh
tinggi yang digerakkan oleh mesin penggetar dengan waktu dan kecepatan tertentu.
Metode-metode yang digunakan untuk menentukan ukuran partikel:
a. Mikroskopi Optik
Menurut metode mikroskopis, suatu emulsi atau suspensi, diencerkan atau tidak
diencerkan, dinaikkan pada suatu slide dan ditempatkan pada pentas mekanik. Di
bawah mikroskop tersebut, pada tempat di mana partikel terlihat, diletakkan
mikrometer untuk memperlihatkan ukuran partikel tersebut.
b. Pengayakan
Suatu metode yang paling sederhana, tetapi relatif lama dari penentuan ukuran
partikel adalah metode analisis ayakan. Di sini penentunya adalah pengukuran
geometrik partikel. Sampel diayak melalui sebuah susunan menurut meningginya
lebarnya jala ayakan penguji yang disusun ke atas. Bahan yang akan diayak dibawa
pada ayakan teratas dengan lebar jala paling besar. Partikel, yang ukurannya lebih
kecil daripada lebar jala yang dijumpai, berjatuhan melewatinya penimbangan,
persentase mana dari jumlah yang telah ditimbang ditahan kembali pada setiap
ayakan (3).
Alat:
1. Ayakan no OPN 50, 70, 120, 140
2. Neraca analitik
3. Sendok tanduk
4. Timbangan
Bahan :
1. ZnO
2. CMC
3. Talcum
4. Alkohol 70%
5. Kertas Perkamen
6. Tissue
V. Data pengamatan
Tabel hasil pengamatan dengan menggunakan metode pengayakan
VI. Perhitungan
Keterangan :
1. ZnO
14,9% = 52,895
10 1,49 1,49 ÷ 10 x 100%. =
14,9%
= 15,94%
2. CMC
Berat Berat Persen Tertinggal (%) (n) nxd
CMC Tertinggal
3. Talcum
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan penentuan ukuran partikel ini bertujuan untuk mengukur partikel
zat dengan metode pengayakan (shieving).
Metode ayakan dilakukan dengan menyusun ayakan dari nomor mesh yang
terkecil (yang paling atas) sampai pada nomor mesh yang paling besar (yang
paling bawah) hal ini ditujukan agar partikel-partikel yang tidak terayak (residu)
yang ukurannya sesuai dengan nomor ayakan. Jika nomor ayakan besar maka
residu yang diperoleh memiliki ukuran partikel kecil.
Pada cara ini, ayakan disusun bertingkat dimulai dari ayakan palinga kasar
diletakkan diatas dilanjutkan dengan ayakan yang paling hlus diletakkan paling
bawah. Suatu sampel ditimbang dan ditaruh diatas ayakan dan digerakkan dengan
diputar atau digoyangkan beraturan tapi jangan dihentakkan. Sisa dari sampel yang
tertinggal pada setiap ayakan kemudian ditimbang, pengayakan yang digunakan
pada metode ini ayakan dengan nomor OPN 50,70,120 dan 140.
VIII. KESIMPULAN
Pada data yang diperoleh bahwa umumnya diperoleh zat sisa yang tertahan dengan
semakin tinggi nomor mesh semakin banyak zat yang tersisa. Hal ini karena
ukuran dalam tiap inci semakin semakin kecil lubangnya. Metode ini merupakan
metode untuk mengetahui tingkat kehalusan dari suatu zat. Dengan melihat
semakin banyak zat yang tertinggal dalam ayakan maka semakin kasar zat tersebut.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diperoleh data :
1. ZnO
2. CMC
Nomor ayakan 50 memiliki ukuran diameter rata-rata 355 ; persen zat
yang tertinggal 25,8%
Nomor ayakan 70 memiliki ukuran diameter rata-rata 300 ; persen zat
yang tertinggal 24,42%
Nomor ayakan 120 memiliki ukuran diameter rata-rata 212 ; persen zat
yang tertinggal 50,60%
Nomor ayakan 140 memiliki ukuran diameter rata-rata 125 ; persen zat
yang tertinggal 5,20%
3. Talcum
Nomor ayakan 50 memiliki ukuran diameter rata-rata 355 ; persen zat
yang tertinggal 27,36%
Nomor ayakan 70 memiliki ukuran diameter rata-rata 300 ; persen zat
yang tertinggal 25,12%
Nomor ayakan 120 memiliki ukuran diameter rata-rata 212 ; persen zat
yang tertinggal 62,38%
Nomor ayakan 140 memiliki ukuran diameter rata-rata 125 ; persen zat
yang tertinggal 14,03%
DAFTAR PUSTAKA