Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PENCACAH RADIOAKTIVITAS GEIGER MULLER COUNTER


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika
Modern yang diampu oleh Dr. Hj. Wiendartun, M.Si.

Oleh :
Fisika C 2018
Kelompok 3
Adryan Ashidiq 1805150
Teman Sekelompok
Dimas Syahril Maulana 1806498
M. Furqon Iskandar Fatah 1804603

LABORATORIUM FISIKA LANJUT


PROGRAM STUDI FISIKA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
1. Tujuan Eksperimen
Menyelidiki faktor atenuansi berbagai macam bahan penahan partikel
radioaktif dengan menggunakan alat pencacah Geiger Muller Counter

2. Alat dan Bahan


1. Sumber bahan radioaktif Sr90
2. Bahan-bahan penahan partikel radioaktif yang terdiri atas lima buah
lempengan alumunium yang ketebalannya berbeda-beda
3. Mikrometer sekrup
4. Sel alat pencacah Geiger Muller Counter dari Lybold-Heraeus yang terdiri
atas alat Geiger Muller (1 buah) dan alat counter elektronik dilengkapi
speaker (1 buah)

3. Dasar Teori
Emisi spontan dari zat radioaktif akan memancarkan sinar alfa, sinar beta, atau
sinar gamma. Ketiga sinar radioaktif tersebut memiliki daya tembus yang
berbeda. Urutan dari kekuatan daya tembusnya dari yang terkuat hingga yang
terlemah adalah sinar gamma, beta,alfa. Apabila seberkas sinar radioaktif yang
intensitasnya I diarahkan pada material yang tebalnya x maka intensitas sinar
radioaktif setelah keluar dari material menjadi berkurang, hal ini disebabkan
oleh penyerapan sebagian radioaktif oleh bahan ketika sinar radioaktif
dilewatkan. Laju berkurangnya intensitas sinar radioaktif adalah sebanding
dengan suatu koefisien yang disebut dengan koefisien atenuansi.
−dI
=μI
dx
I =I 0 e−μx
I
ln =ln e−μx
I0
I0
ln =μx
I
I0
ln
I
μ=
x
Dengan I 0 adalah intensitas sinar radioaktif mula-mula, I adalah intensitas
radioaktif setelah keluar dari bahan penahan, μ adalah koefisien atenuansi, dan
x adalah tebal bahan. Variabel pada eksperimen ini adalah
Variabel Bebas Tebal bahan penahan
Variabel Terikat Intensitas bahan penahan
Variabel Kontrol Intensitas background, intensitas awal, jarak sumber
radioaktif, jarak bahan pencacah

4. Prosedur Eksperimen

1. Pastikan alat detektor Geiger Muller sejajar dengan wadah bahan


radioaktif yang digunakan
2. Lakukan pencacahan background radiasi kosmik untuk selang waktu
setiap satu menit untuk mendapatkan nilai intensitas background (Ib)
3. Lakukan pencacahan radioaktif tanpa bahan penghalang. Hasil
intensitasnya kita sebut sebagai Ip.
4. Lakukan pencacahan pada bahan penahan dengan variasi ketebalan setiap
satu menit
5. Catat data yang diperoleh

5. Data Eksperimen
I x (cpm)
Pengukuran Ib Ip
x1 = x2 = x3 = x4 = x5 =
ke (cpm) (cpm)
0.5mm 1mm 2mm 3mm 5mm
1 12 19 11 18 16 14 17
2 14 17 15 10 18 15 19
3 16 16 10 14 14 15 12
4 17 289 71 103 50 28 30
5 9 293 89 106 43 33 22
6 21 295 86 105 46 31 24
7 16 263 98 108 46 29 25
8 23 278 73 104 48 24 26
6. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan membuat plot hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat menggunakan aplikasi Origin Pro 8.5.
I 0=I p−I b I =I x −I b (cpm)
x1=0.5mm x2=1mm x3=2mm x4=3mm x5=5mm
7,00 -1,00 6,00 4,00 2,00 5,00
3,00 1,00 -4,00 4,00 1,00 5,00
0,00 -6,00 -2,00 -2,00 -1,00 -4,00
272,00 54,00 86,00 33,00 11,00 13,00
284,00 80,00 97,00 34,00 24,00 13,00
274,00 65,00 84,00 25,00 10,00 3,00
247,00 82,00 92,00 30,00 13,00 9,00
255,00 50,00 81,00 25,00 1,00 3,00

I 0 /I

x1=0.5mm x2=1mm x3=2mm x4=3mm x5=5mm

-7,00 1,17 1,75 3,50 1,40


3,00 -0,75 0,75 3,00 0,60
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5,04 3,16 8,24 24,73 20,92
3,55 2,93 8,35 11,83 21,85
4,22 3,26 10,96 27,40 91,33
3,01 2,68 8,23 19,00 27,44
5,10 3,15 10,20 255,00 85,00

ln I 0 /I

x1=0.5mm x2=1mm x3=2mm x4=3mm x5=5mm

-7,00 1,17 1,75 3,50 1,40


3,00 -0,75 0,75 3,00 0,60
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5,04 3,16 8,24 24,73 20,92
3,55 2,93 8,35 11,83 21,85
4,22 3,26 10,96 27,40 91,33
3,01 2,68 8,23 19,00 27,44
5,10 3,15 10,20 255,00 85,00
Gambar 1. Plot versus ketebalan bahan penahan. plot cenderung linear pada
setiap percobaan

Gambar 2. Fitting plot dilakukan untuk memperoleh persamaan garis

7. Analisis Data
Dari data eksperimen yang telah dilakukan, diperoleh koefisien atenuansi, yaitu
kemiringan garis, adalah sebagai berikut. Pada percobaan ke-
1. μ= ( 0,1723± 0,0855 ) cm−1 dengan kesalahan presisi 49,6%
2. μ= ( 0,0188± 0,1548 ) cm−1 dengan kesalahan presisi 822,6%
3. tidak ada kurva yang terbentuk
4. μ= ( 0,7901± 0,1481 ) cm−1, dengan kesalahan presisi 18,8%
5. μ= ( 0,7326 ±0,1063 ) cm−1, dengan kesalahan presisi 14,5%
6. μ= ( 0,9977 ±0,0945 ) cm−1, dengan kesalahan presisi 9,48%
7. μ= ( 0,7931± 0,0994 ) cm−1, dengan kesalahan presisi 12,5%
8. μ= (1,1573 ± 0,2141 ) cm−1, dengan kesalahan presisi 18,5%
dari keseluruhan data eksperimen ini, rata-rata nilai koefisien atenuansinya
adalah ( 0,6659 ± 0,1289 ) mm−1, atau (66,5986 ± 12,8957)cm−1. Pada pengukuran
1 s.d. 3, intensitas mula-mula tidak cukup besar, terutama pada pengukuran ke-
3 intensitasnya nol yang mengakibatkan pengukuran koefisien atenuansi tidak
dapat dilakukan, sehingga kurang terlihat perbedaan antara intensitas awal dan
akhir. Dilihat dari kesalahan presisinya, pengukuran ke-6 memiliki data yang
cukup baik karena dibawah toleransi (10%). Pada eksperimen ini, tidak
ditemukan literasi yang cocok untuk dijadikan acuan.

8. Kesimpulan
Diperoleh nilai koefisien atenuansi rata-rata adalah sebesar
(66,5986 ± 12,8957)cm−1. Nilai koefisien atenuansi ini dipengaruhi oleh
ketebalan bahan penahan, semakin tipis bahan penahan, maka koefisien
atenuansinya semakin kecil dan sebaliknya.

9. Referensi

Krane, Kenneth S. 2012. Modern Physics Third Edition. United State of


America: John Wiley and Sons Inc.

Eisberg, Robert. 1985. Quantum Physics of Atoms, Molecules, Solids, Nuclei,


and Particles. New York: Wiley and Sons Inc.

Melissinos, Adrian C. 2003. Experiments in Modern Physics. New York:


Academic Press.
NN. 2017. Petunjuk Praktikum Eksperimen Fisika Modern. Bandung: Jurusan
Fisika FPMIPA UPI

10. Lampiran
Tugas Akhir
Buatlah laporan tentang rincian analisis data dalam hasil percobaan secara
lengkap. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, tentukanlah faktor
atenuansi bahan penahan yang digunakan lengkap dengan grafik dan teorinya
serta berilah analisis atau diskusi tentang masalah-masalah baru yang anda
temukan.
Jawab: Terlampir

Anda mungkin juga menyukai