BAB III
ANALISA DISTRIBUSI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 53
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 54
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 55
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 56
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 57
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
0,577
Xo atauX0 0,455
a
Dengan : μ = nilai rata-rata
σ = deviasi standar
Distribusi Gumbel Tipe I mempunyai koefisien kemencengan (coefficient of
skewness) Cs = 1,139. Nilai Y, faktor reduksi Gumbel Tipe I merupakan fungsi dari
besarmya peluang atau periode ulang seperti yang ditunjukkan dalam tabel
berikut:
Tabel 3.4 Nilai Variabel reduksi Gumbel
Perhitungan persamaan garis lurus untuk distribusi Gumbel Tipe I dapat juga
menggunakan persamaan distribusi frekuensi empiris sebagai berikut :
S
XX (Y Yn )
Sn
Dengan :
X = nilai variat yang diharapkan terjadi
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 58
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
N Yn Sn N Yn Sn
5 0,4588 0,7928 20 0,5236 1,0628
6 0,469 0,8388 21 0,5252 1,0694
7 0,4774 0,8749 22 0,5252 1,0755
8 0,4843 0,9013 23 0,5268 1,0812
9 0,4902 0,9288 24 0,5282 1,0865
10 0,4952 0,9496 25 0,5309 1,0914
11 0,4996 0,9697 26 0,5321 1,0961
12 0,5035 0,9833 27 0,5332 1,1005
13 0,507 0,9971 28 0,5343 1,1017
14 0,51 1,0095 29 0,5353 1,1086
15 0,5128 1,0206 30 0,5362 1,1124
16 0,5154 1,0306 31 0,5371 1,1159
17 0,5177 1,0397 32 0,538 1,1193
18 0,5198 1,0481 33 0,5388 1,1225
19 0,5217 1,0557 34 0,5396 1,1256
Sumber : Hidrologi, Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data (Soewarno, 1995; 129)
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 59
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Tabel 3.6 Hubungan Antara Deviasi standar dan Reduksi Variat dengan Jumlah Data
N Sn n Sn n Sn n Sn
10 0,9496 33 1,1226 56 1,1696 79 1,193
11 0,9676 34 1,1255 57 1,1708 80 1,1938
12 0,9933 35 1,1285 58 1,1721 81 1,1945
13 0,9971 36 1,1313 59 1,1734 82 1,1953
14 1,0095 37 1,1339 60 1,1747 83 1,1959
15 1,0206 38 1,1363 61 1,1759 84 1,1967
16 1,0316 39 1,1388 62 1,1770 85 1,1973
17 1,0411 40 1,1413 63 1,1782 86 1,198
18 1,0493 41 1,1436 64 1,1793 87 1,1987
19 1,0565 42 1,1458 65 1,1803 88 1,1994
20 1,0628 43 1,1480 66 1,1814 89 1,2001
21 1,0696 44 1,1499 67 1,1824 90 1,2007
22 1,0754 45 1,1519 68 1,1834 91 1,2013
23 1,0811 46 1,1538 69 1,1844 92 1,202
24 1,0864 47 1,1557 70 1,1854 93 1,2026
25 1,0915 48 1,1574 71 1,1863 94 1,2032
26 1,1961 49 1,1590 72 1,1873 95 1,2038
27 1,1004 50 1,1607 73 1,1881 96 1,2044
28 1,1047 51 1,1623 74 1,1890 97 1,2049
29 1,1086 52 1,1638 75 1,1898 98 1,2055
30 1,1124 53 1,1658 76 1,1906 99 1,206
31 1,1159 54 1,1667 77 1,1915 100 1,2065
32 1,1193 55 1,1682 78 1,1923
Sumber ; Soewarno, 1995; 130
Y juga dapat dilihat dari tabel untuk Tr (Xm) tertentu. Tabel hubungan antara
Tr(periode ulang) dengan reduced variate sesuai dengan rumus :
T ( X x) 1
Y ln ln r
Tr ( X x)
sehingga untuk nilai T dan Y adalah sebagai berikut :
Tabel 3.7 Hubungan Perode Ulang (T) dengan Reduksi Variat dari Variabel (Y)
T Y T Y
2 0,3065 20 29,72
5 14,999 50 39,019
10 22,504 100 46,001
Sumber; Hidrologi, Aplikasi Metode Statistik untuk
Analisa Data (Soewarno,1995; 127)
Untuk nilai perode ulang yang besar (Tr≥20), rumus diatas dapat dinyatakan
sebagai Y = ln(Tr).
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 60
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Prosedur perhitungannya :
A. Tentukan logaritma dari semua nilai variat X
B. Hitung nilai rata-ratanya :
log X
log X
n
C. Hitung nilai deviasi standar dari log X
S log X
log X log X 2
n 1
4. Hitung nilai koefisien kemencengan (skewness)
Cs
n log X log X
n 1n 2S log X
Sehingga persamaan pada poin 2 dapat ditulis :
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 61
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 62
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
K = karakteristik dari distribusi Log Normal. Nilai k dapat diperoleh dari tabel
yang merupakan fungsi peluang kumulatif dan periode ulang.
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 63
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Tabel 3.9 Nilai Faktor Frekuensi k untuk Distribusi Log Normal 2 parameter
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 64
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Tabel 3.10 Nilai Faktor Frekuensi & untuk Distribusi Log Normal 3 Parameter
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 65
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Maksud dan tujuannya adalah untuk menentukan metode analisa apa yang
cocok digunakan dalam menentukan hujan periode ulang tertentu. Metode yang
dimaksud adalah metode yang merupakan metode yang tercakup dalam distribusi
kontinu; Normal, Pearson Tipe III, Log Pearson Tipe III, Gumbel Tipe I, Log Normal
dan sebagainya.
Ada 2 tahap pengujian, yaitu:
1. Uji Deskriptor Statistik
2. Goodness Of Fit Test; Uji Chi Kuadrat (x2) dan Uji Smirnov-Kolmogorov
Log Normal 2
perameter V Cv8 6Cv 6 15Cv 4 16Cv 2 3 3Cv Cv 3
Log Normal 3
3,8 0,702
perameter V
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 66
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Nilai rata – rata X : X
Xi
n
1
Xi X 2 2
Standar Deviasi ( S ) : S
n 1
S
Koefisien Variasi ( Cv ) : Cv
X
Koefisien Kurtosis ( Ck ) :
nn 1 3n 1
4
Xi X 2
Ck
n 1n 2n 3 S n 2n 3
n Xi X
3
: Cs
n 1n 2S 3
Koefisien Skewness ( Cs )
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 67
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Rata
2 102,61 0,00 430,91 638,23 544738,44
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 68
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 69
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Tabel 3.12 : Hasil Pengolahan Data Hujan untuk Mendapatkan Nilai Log-nya
1 2 3 4 5
1 2,17 0,17 0,02888 0,00491 0,00083
2 2,14 0,14 0,01888 0,00260 0,00036
3 2,11 0,11 0,01179 0,00128 0,00014
4 2,09 0,08 0,00721 0,00061 0,00005
5 2,08 0,08 0,00565 0,00042 0,00003
6 2,06 0,06 0,00347 0,00020 0,00001
7 2,05 0,05 0,00221 0,00010 0,00000
8 2,04 0,04 0,00144 0,00005 0,00000
9 2,03 0,03 0,00103 0,00003 0,00000
10 2,03 0,03 0,00066 0,00002 0,00000
11 2,02 0,02 0,00035 0,00001 0,00000
12 2,01 0,01 0,00014 0,00000 0,00000
13 2,01 0,01 0,00003 0,00000 0,00000
14 2,00 0,00 0,00001 0,00000 0,00000
15 1,98 -0,02 0,00060 -0,00001 0,00000
16 1,97 -0,03 0,00073 -0,00002 0,00000
17 1,95 -0,05 0,00234 -0,00011 0,00001
18 1,94 -0,06 0,00338 -0,00020 0,00001
19 1,94 -0,06 0,00381 -0,00023 0,00001
20 1,94 -0,06 0,00400 -0,00025 0,00002
21 1,87 -0,13 0,01799 -0,00241 0,00032
22 1,84 -0,16 0,02587 -0,00416 0,00067
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 70
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 71
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Uji Chi-Kuadrat dilakukandenganmembagi data pengamatan menjadi
2
G
Oi Ei2
dapatdihitungdenganrumus: h =
2
i 1 Ei
Langkah-langkah Perhitungan Uji Chi Kuadrat
Pengujian dengan uji chi kuadrat dilakukandengancara berikut :
2
(Oi Ei) 2
Tiap-tiap sub-grup hitung nilai : (Oi – Ei)2dan
Ei
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 72
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
(Oi Ei) 2
Jumlahkan seluruh G sub-grupnilai untuk menentukan nilai chi
Ei
kuadrat hitung
2
Tentukan derajat kebebasan (dk), karena perhitungan terdiri dari 1 (satu) nilai
penduga X distribusi normal, log normal 2 parameter dan log normal 3
parameter, gumbel tipe I, log pearson tipe III,nilai dk = G-R-1, dengan R = 2,
sehingga dalam tugas ini dk = 5-2-1 = 2.
Keputusan :
Apabila nilai chi kuadrat hitung< chi kuadrat tabel, maka metode yang
2 2
hitung> chi kuadrat tabel, maka metode yang diuji tidak dapat digunakan
2
(ditolak).
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 73
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 74
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
X = Xrata-rata + K x S
Metode Normal
X = 102,61 + K x 21,23
P = 1 - 0,2 = 0,8 X = 102,61 + -0,84 x 21,23 = 84,78
P = 1 - 0,4 = 0,6 X = 102,61 + -0,25 x 21,23 = 97,30
P = 1 - 0,6 = 0,4 X = 102,61 + 0,25 x 21,23 = 107,91
P = 1 - 0,8 = 0,2 X = 102,61 + 0,84 x 21,23 = 120,44
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 75
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Tabel 3.17 : Hasil Pengujian Chi Kuadrat terhadap Data Curah Hujan yang diuji
berdasarkan Peluang Uji untuk Metode Normal
h h Tabel
2 2 2
Metode Peluang X Nilai Batas Oi Ei (Oi -Ei ) Keputusan dk
P = 1 - 0,2 =
0,8 84,78 < 84,78 3 4,6 2,56 0,56
P = 1 - 0,4 =
0,6 97,30 84,79 - 97,30 5 4,6 0,16 0,03
Normal P = 1 - 0,6 =
0,4 107,91 97,31 - 107,91 7 4,6 5,76 1,25
Diterima 2 5,99
P = Hasil1 dari- perhitungan
0,8 untuk
= tiap 107,92
0,2 120,44 peluang - pada
120,44 tabel
3 1,
4,6 dijadikan
2,56 batas
0,56 interval
untuk perhitungan pengujian dengan > chi kuadrat,
120,44 seperti
5 4,6tabel0,16 0,03
berikut;
Jumlah 23 23 2,43
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 76
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Tabel 3.19 Hasil pengujian Chi Kuadrat (2) Terhadap Data Curah Hujan yang diuji
Berdasarkan Peluang Uji Untuk Metode Gumbel Tipe I
Tentukan
Tentukan
Tentukan
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 77
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Tentukan k berdasarkan tabel nilai k distribusi Pearson Tipe III dan Log
Pearson Tipe III, untuk masing-masing peluang.
Berdasarkan nilai Cs, maka didapat nilai k pada peluang yang ditetapkan dengan
menggunakan Tabel Nilai k Distribusi Pearson Tipe III dan Log Pearson Tipe
III. Teknik ekstrapolasi dan interpolasi digunakan disini.
Pada peluang 0,20 atau 20%, nilai k untuk Cs = -0,60 adalah 0,857 dan untuk Cs
= -0,50, k = 0,856. Sehingga untuk Cs = -0,58 pada peluang 20% ini nilai k
diinterpolasi dari nilai tersebut.
−0,58−(−0,60)
K pada Cs -0,58 di peluang 20% = 0,856 [(−0,50−(−0,60)) 𝑥(0,856 0,857)] =
0,85684
Peluang 0,4 atau 40%, terletak antara peluang 20% dan 50%, sehingga untuk
mendapatkan nilai k pada peluang 40% ini dilakukan 3 kali interpolasi.
Interpolasi yang pertama adalah interpolasi untuk harga nilai k pada Cs = -0,50,
Interpolasi yang kedua adalah interpolasi untuk harga nilai k pada Cs = -0,60, dan
Interpolasi yang ketiga adalah interpolasi untuk harga nilai k pada Cs = -0,58
berdasarkan hasil kedua interpolasi sebelumnya.
Diketahui pada peluang 0,5 atau 50%, nilai k untuk Cs = -0,50 adalah 0,083 dan
pada peluang 0,2 atau 20%, nilai k untuk Cs = -0,50 adalah 0,856, sehingga nilai
k pada Cs = -0,50 pada peluang 40% adalah;
40−50
Interpolasi 1 0,083 [(20−50) 𝑥(0,083 0,856)] = 0,3407
Interpolasi kedua;
Diketahui pada peluang 0,5 atau 50%, nilai k untuk Cs = -0,60 adalah 0,099 dan
pada peluang 0,2 atau 20%, nilai k untuk Cs = -0,60 adalah 0,857, sehingga nilai
k pada Cs = -0,60 pada peluang 40% adalah;
40−50
Interpolasi 2 0,099 [(20−50) 𝑥(0,099 0,857)] = 0,3517
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 78
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Interpolasi ketiga;
Diketahui dari hasil interpolasi 1 dan 2 nilai k pada peluang 0,4 atau 40%, pada Cs
= -0,50 nilai k adalah 0,3407 dan untuk Cs = -0,60 nilai k = 0,3517. Sehingga untuk
Cs = -0,58 pada peluang 40% ini nilai k diinterpolasi dari nilai tersebut.
−0,58−(−0,60)
Interpolasi 3 0,3517 [(−0,50−(−0,60)) 𝑥(0,3517 0,3407)] = 0,35
Peluang 0,6 atau 60%, harga k nya tidak terdapat dalam tabel, sehingga dilakukan
ekstrapolasi dengan menggunakan nilai k pada peluang 50%
Ada 2 kali ekstrapolasi dan 1 kali interpolasi untuk mendapatkan nilai k pada Cs =
-0,58 di peluang 60% ini.
Ekstrapolasi yang pertama adalah ekstrapolasi untuk harga nilai k pada Cs = -
0,50,
Ekstrapolasi yang kedua adalah ekstrapolasi untuk harga nilai k pada Cs = -0,60.
Dari hasil kedua ekstrapolasi tersebut, selanjutnya dilakukan interpolasi yang
untuk mendapatkan harga nilai k pada Cs = -0,58 berdasarkan hasil kedua
interpolasi sebelumnya.
Ekstrapolasi 1;
Diketahui pada peluang 0,5 atau 50%, nilai k untuk Cs = -0,50 adalah 0,083,
sehingga nilai k untuk peluang 60% pada Cs = -0,50 adalah;
60−50
Ekstrapolasi 1 0,083 [( 50
) 𝑥(0,083)] = 0,0664
Ekstrapolasi 2;
Diketahui pada peluang 0,5 atau 50%, nilai k untuk Cs = -0,60 adalah 0,099,
sehingga nilai k untuk peluang 60% pada Cs = -0,60 adalah;
60−50
Ekstrapolasi 2 0,099 [( 50
) 𝑥(0,099)] = 0,0792
Peluang 0,8 atau 80%, harga k-nya juga tidak terdapat dalam tabel, sehingga
sama dengan pada peluang 0,6 dilakukan ekstrapolasi dengan menggunakan nilai
k pada peluang 50%.
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 79
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Ada 2 kali ekstrapolasi dan 1 kali interpolasi untuk mendapatkan nilai k pada Cs =
-0,58 di peluang 80% ini.
Berbeda dengan pengujian untuk metode normal dang umbel, untuk pengujian Log
Pearson Tipe III ini, setelah didapatkan nilai k pada masing-masing peluang,
selanjutnya disusun kembali, agar urutan nilai batas sesuai.
Dari kompilasi nilai k pada tabel nilai k untuk Distribusi Pearson Tipe III dan Log
Pearson Tipe III diketahui bahwa k pada peluang 20% atau 0,2 = 0,85684, peluang
40% = 0,35, peluang 60% = 0,077, dan peluang 80% = 0,039.
Dalam penentuan peluang untuk penentuan interval kelas, maka disusun kembali;
Peluang 1-0,2 = 0,8, nilai k = 0,85684, peluang 1-0,4 = 0,6, nilai k = 0,35, peluang
1-0,6 = 0,4, nilai k = 0,077, dan peluang 1-0,8 = 0,2, nilai k = 0,039, sehingga dalam
penulisan ke dalam tabel dibalik kembali menjadi;
Kesimpulan:
Pada peluang 0,20, nilai k = 0,03900 0,60, nilai k = 0,35000
0,40, nilai k = 0,07700 0,80, nilai k = 0,85684
Tabel 3.20 : Pengelompokkan Data Curah Hujan yang diuji berdasarkan Peluang
Uji Chi Kuadrat untuk Metode Log Pearson Tipe III
LOG X = LOGXrata-rata + K x SLog X
Metode Log Pearson III
LOG X = 2,00 + K x 0,094
P = 1 - 0,2 = 0,8 X = 2,00 + 0,039 x 0,094 = 2,005
P = 1 - 0,4 = 0,6 X = 2,00 + 0,077 x 0,094 = 2,009
P = 1 - 0,6 = 0,4 X = 2,00 + 0,350 x 0,094 = 2,035
P = 1 - 0,8 = 0,2 X = 2,00 + 0,857 x 0,094 = 2,082
Hasil dari perhitungan untuk tiap peluang tabel 3.21 dijadikan batas interval untuk
perhitungan pengujian dengan chi kuadrat, seperti tabel berikut:
Tabel 3.21 : Hasil Pengujian Chi Kuadrat terhadap Data Curah Hujan yang diuji
beradasarkan Peluang Uji untuk Metode Log Pearson Tipe III
Metode Peluang X Nilai Batas Oi Ei (Oi-Ei)2 h2 Keputusan dk h2 Tabel
P = 1 - 0,2 = 0,8 2,005 < 2,005 10 5,75 18,0625 3,14
P = 1 - 0,4 = 0,6 2,009 2,006 - 2,035 5 5,75 0,5625 0,10
LOG PEARSON
P = 1 - 0,6 = 0,4 2,035 2,036 - 2,082 5 5,75 0,5625 0,10 Ditolak 1 3,841458821
TIPE III
P = 1 - 0,6 = 0,4 2,082 > - 2,082 3 5,75 7,5625 1,32
Jumlah 23 23 4,65
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 80
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 81
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Tabel 3.23 : Hasil Pengujian Chi Kuadrat terhadap Data Curah Hujan yang
diuji berdasarkan Peluang Uji untuk Metode Log Normal 2 Parameter
Metode Peluang X Nilai Batas Oi Ei (Oi -Ei )2 h2 Keputusan dk h2 Tabel
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 82
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
h h Tabel
2 2 2
Metode Peluang X Nilai Batas Oi Ei (Oi -Ei ) Keputusan dk
P = 1 - 0,2 = 0,8 102,18 < 102,29 11 5,75 27,5625 4,79
P = 1 - 0,4 = 0,6 102,29 102,30 - 102,39 4 5,75 3,0625 0,53
LOG Normal 3
P = 1 - 0,6 = 0,4 102,39 102,40 - 109,34 3 5,75 7,5625 1,32 Ditolak 1 3,841
Parameter
P = 1 - 0,6 = 0,4 109,34 > - 109,34 5 5,75 0,5625 0,10
Jumlah 23 23 7
Dari pengujian yang dilakukan dengan menggunakan metode chi kuadrat (²)
didapatkan bahwa metode yang diterima hanya metode Normal dan Gumbel Tipe
1, sedangkan metode lainnya ditolak. Terakhir akan dilakukan uji Smirnov-
Kolmogorov, dan setelah semua uji selesai dilakukan, maka diperolehlah
kesimpulan data hujan yang ada lebih cocok dianalisa dengan metode apa dari
kelima metode tersebut.
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 83
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Dari kedua nilai peluang tersebut tentukan selisih terbesarnya antara peluang
teoritis dan peluang pengamatan
Berdasarkan tabel nilai kritis Smirnov-Kolmogorov tentukan harga Do
Keputusan:
a. Apabila Dmax<Do maka distribusi teoritis yang digunakan untuk
menentukan persamaan distribusi maka persamaan distribusi teoritis yang
digunakan dapat diterima
b. Apabila Dmax>Do, maka persamaan distribusi teoritis yang digunakan tidak
dapat diterima atau ditolak
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 84
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 85
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Tabel 3.28 : Bentuk Log Data Curah Hujan Maksimum 1 Harian Tahunan (Xi)
yang didapat dari tabel wilayah luas dibawah kurva normal. Maka berdasarkan
data pada tabel 3.30, dapat dihitung nilai peluang P(X>) seperti berikut:
Urutkan data dari besar ke kecil
Kolom 1 adalah m (peringkat data), sebagai contoh pengisian baris 1, maka
baris 1 kolom 1 adalah 1, untuk baris 2 kolom 1 berarti 2
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 86
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Kolom 2 adalah data curah hujan, sebagai contoh pengisian baris 1, maka
baris 1 kolom 2 adalah 148,50
𝑚
Kolom 3 adalah 𝑃(𝑥) = 𝑛+1, m = nomor peringkat, n = jumlah data. Dalam
contoh soal ini jumlah data adalah 23, sehingga untuk baris 1 kolom 3
1
𝑃(𝑥) = = 0,042
23 + 1
Kolom 4 adalah P(X>) = 1-Nilai kolom 3 = 1-0,042=0,958
𝑋−𝑋̅
Kolom 5 adalah 𝑓(𝑡) = 𝑆
, untuk baris 1 kolom 5, nilai
148,50 102,61
𝑓(𝑡) = = 2,16
23,21
Kolom 6 adalah P’(x) ditentukan berdasarkan nilai kolom 5 dengan
menggunakan tabel wilayah luas dibawah kurva normal
Diketahui nilai baris 1 kolom 5 adalah 2,16.
Dari tabel wilayah luas dibawah kurva normal, dengan nilai 2,16 harga t-nya
adalah 0,9846. Luasnya adalah 1-0,9846 = 0,015
Kolom 7 P’(X>) = 1-Nilai kolom 6 = 0,9846
Kolom 8, D = Kolom 7-Kolom 4 = 0,9846-0,9580 = 0,026
contoh soal ini jumlah data adalah 23, sehingga untuk baris 2 kolom 3
2
𝑃(𝑥) = = 0,083
23 + 1
Kolom 4 adalah P(X>) = 1-Nilai kolom 3 = 1-0,083=0,917
𝑋−𝑋̅
Kolom 5 adalah 𝑓(𝑡) = 𝑆
, untuk baris 2 kolom 5, nilai
137,79 102,61
𝑓(𝑡) = = 1,66
23,21
Kolom 6 adalah P’(x) ditentukan berdasarkan nilai kolom 5 dengan
menggunakan tabel wilayah luas dibawah kurva normal
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 87
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 88
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Apabila f(t) = 0,0604X-5,63, P’(x)=f(t), dimana nilai P(x) adalah peluang dari
Y yang didapat dari tabel-tabel reduksi gumbel. Dengan cara yang sama dengan
cara pengujian normal, hanya nilai pada kolom 6 berdasarkan tabel reduksi
gumbel.
Urutkan data dari besar ke kecil
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 89
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
contoh soal ini jumlah data adalah 23, sehingga untuk baris 1 kolom 3
1
𝑃(𝑥) = = 0,042
23 + 1
Kolom 4 adalah P(X>) = 1-Nilai kolom 3 = 1-0,042=0,958
Kolom 5 adalah 𝑓(𝑡) = 0,0604𝑋 5,63, untuk baris 1 kolom 5, nilai
𝑓(𝑡) = (0,0604𝑥148,50) 5,63 = 3,35
Kolom 6 adalah P’(x) ditentukan berdasarkan nilai kolom 5 dengan
menggunakan tabel reduksi Gumbel
Diketahui nilai baris 1 kolom 5 adalah 3,35.
Dari tabel reduksi gumbel, dengan nilai 3,35 terletak diantara nilai 2,97 dan
3,90, sehingga untuk mendapatkan harga t-nya dilakukan interpolasi terlebih
dahulu.
Dari tabel diketahui untuk 2,97, nilai t-nya = 0,95 dan untuk 3,90, nilai t-nya
0,98. Dengan interpolasi t pada 3,35 adalah:
3,35 3,90
0,98 [( ) 𝑥(0,98 0,95)] = 0,962
2,97 3,90
Luasnya adalah 1-0,962 = 0,038
Kolom 7 P’(X>) = 1-Nilai kolom 6 = 0,962
Kolom 8, D = Kolom 7-Kolom 4 = 0,9620-0,9580 = 0,004
Dan seterusnya untuk baris-baris lain.
Setelah didapat nilai D untuk tiap-tiap baris, cari nilai maksimumnya. Untuk
soal ini nilai maksimum D untuk pengujian Gumbel Tipe 1 adalah 0,095.
Sedangkan berdasarkan tabel nilai Do adalah
23 25
𝐷𝑜 = 0,27 [( ) 𝑥(0,27 0,29)] = 0,278
20 25
Kesimpulan: Dmax < Do maka metode Gumbel Tipe 1 dapat digunakan untuk
analisa distribusi hujan atau dengan kata lain diterima.
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 90
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 91
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 92
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐿𝑜𝑔 𝑋−𝐿𝑜𝑔 𝑋
𝑓(𝑡) = 𝑆𝐿𝑜𝑔 𝑋
, P’(x) = f(t), dimana nilai P’(x) adalah peluang dari k yang
didapat dari tabel distribusi Pearson Tipe III dan Log Pearson Tipe III. Maka
berdasarkan data dapat dihitung nilai peluang P(X>) seperti berikut:
Urutkan data dari besar ke kecil
Kolom 1 adalah m (peringkat data), sebagai contoh pengisian baris 1, maka
baris 1 kolom 1 adalah 1, untuk baris 2 kolom 1 berarti 2
Kolom 2 adalah data curah hujan, sebagai contoh pengisian baris 1, maka
baris 1 kolom 2 adalah nilai log dari 148,50 = 2,17
𝑚
Kolom 3 adalah 𝑃(𝑥) = , m = nomor peringkat, n = jumlah data. Dalam
𝑛+1
contoh soal ini jumlah data adalah 23, sehingga untuk baris 1 kolom 3
1
𝑃(𝑥) = = 0,042
23 + 1
Kolom 4 adalah P(X>) = 1-Nilai kolom 3 = 1-0,042=0,958
̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐿𝑜𝑔 𝑋−𝐿𝑜𝑔 𝑋 2,17−2,00
Kolom 5 adalah 𝑓(𝑡) = 𝑆𝐿𝑜𝑔 𝑋
= 0,09
= 1,81
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 93
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Tabel 3.33 : Tabel Distribusi Pearson Tipe III dan Log Pearson Tipe III
Nilai K Distribusi Pearson Type III dan Log Pearson Type III
Kemencengan Periode Ulang (Tahun)
(Cs) 2 5 10 25 50 100 500 1000
Peluang (%)
50 20 10 4 2 1 0,5 0,1 0,05
3 -0,36 0,42 1,18 2,278 3,152 4,051 4,97 7,25 10,875
2,5 -0,36 0,518 1,25 2,262 3,048 3,845 4,652 6,6 9,9
2,2 -0,33 0,574 1,284 2,24 2,97 3,705 4,444 6,2 9,3
2 -0,307 0,609 1,302 2,219 2,912 3,605 4,298 5,91 8,865
1,8 -0,282 0,643 1,318 2,193 2,848 3,499 4,147 5,66 8,49
1,6 -0,254 0,675 1,329 2,163 2,78 3,388 3,99 5,39 8,085
1,4 -0,225 0,705 1,337 2,128 2,706 3,271 3,828 5,11 7,665
1,2 -0,195 0,732 1,34 2,087 2,626 3,149 3,661 4,82 7,23
1 -0,164 0,758 1,34 2,043 2,542 3,022 3,489 4,54 6,81
0,9 -0,148 0,769 1,339 2,018 2,498 2,957 3,401 4,395 6,5925
0,8 -0,132 0,78 1,336 1,998 2,453 2,891 3,312 4,25 6,375
0,7 -0,116 0,79 1,333 1,967 2,407 2,824 3,223 4,105 6,1575
0,6 -0,099 0,8 1,328 1,939 2,359 2,755 3,132 3,96 5,94
0,5 -0,083 0,808 1,323 1,91 2,311 2,686 3,041 3,815 5,7225
0,4 -0,066 0,816 1,317 1,88 2,261 2,615 2,949 3,67 5,505
0,3 -0,05 0,824 1,309 1,849 2,211 2,544 2,856 3,525 5,2875
0,2 -0,033 0,83 1,301 1,818 2,159 2,472 2,763 3,38 5,07
0,1 -0,017 0,836 1,292 1,785 2,107 2,4 2,67 3,235 4,8525
0 0 0,842 1,282 1,751 2,054 2,326 2,576 3,09 4,635
-0,1 0,017 0,836 1,27 1,761 2 2,252 2,482 3,95 5,925
-0,2 0,033 0,85 1,258 1,68 1.945 2,178 2,388 2,81 4,215
-0,3 0,05 0,853 1,245 1,643 1,89 2,104 2,294 2,675 4,0125
-0,4 0,066 0,855 1,231 1,606 1,834 2,029 2,201 2,54 3,81
-0,5 0,083 0,856 1,216 1,567 1,777 1,955 2,108 2,4 3,6
-0,6 0,099 0,857 1,2 1,528 1,72 1,88 2,016 2,275 3,4125
-0,7 0,116 0,857 1,183 1,488 1.663 1,806 1,926 2,15 3,225
-0,8 0,132 0,856 1,166 1,488 1,606 1,733 1,837 2,035 3,0525
-0,9 0,148 0,854 1,147 1,407 1,549 1,66 1,749 1,91 2,865
-1 0,164 0,852 1,128 1,366 1,492 1,588 1,664 1,8 2,7
-1,2 0,195 0,844 1,086 1,282 1,379 1,449 1,501 1,625 2,4375
-1,4 0,225 0,832 1,041 1,198 1,27 1,318 1,351 1,465 2,1975
-1,6 0,254 0,817 0,994 1,116 1,166 1,197 1,216 1,28 1,92
-1,8 0,282 0,799 0,945 1,035 1,069 1,087 1,097 1,13 1,695
-2 0,307 0,777 0,895 0,959 0,98 0,99 0,195 1 1,5
-2,2 0,33 0,752 0,844 0,888 0,9 0,905 0,907 0,91 1,365
-2,5 0,36 0,711 0,771 0,793 0,798 0,799 0,8 0,802 1,203
-3 0,396 0,636 0,66 0,666 0,666 0,667 0,667 0,668 1,002
Keterangan: harga k pada peluang 0,05% adalah hasil ekstrapolasi nilai k pada
peluang 1%
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 94
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 95
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
LOG X =
m + P (X>) = P'(X) P' (X>) D
(mm) thitung
1 2 3 4 5 6 7 8
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 96
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐿𝑜𝑔 𝑋−𝐿𝑜𝑔 𝑋
𝑓(𝑡) = 𝑆𝐿𝑜𝑔 𝑋
, P’(x) = f(t), dimana nilai P’(x) adalah peluang dari k yang didapat
dari tabel fungsi peluang kumulatif dan periode ulang dari variable Gauss.
Jika tanpa menggunakan nilai logaritmik, dapat menggunakan cara
𝑋−𝑋̅
𝑋 = 𝑋̅ + 𝑘. (𝑆), 𝑓(𝑡) = , 𝑃′ (𝑥) = 𝑓(𝑡), dimana nilai P’(x) adalah peluang dari k. k
𝑆
diambil dari tabel nilai fungsi kumulatif dari periode ulang dengan nilai koefisien
variasinya. Dalam penyelesaian soal ini digunakan cara dengan menggunakan
nilai logaritmiknya. Maka berdasarkan data dapat dihitung nilai peluang P(X>)
seperti berikut:
Urutkan data dari besar ke kecil
Kolom 1 adalah m (peringkat data), sebagai contoh pengisian baris 1, maka
baris 1 kolom 1 adalah 1, untuk baris 2 kolom 1 berarti 2
Kolom 2 adalah data curah hujan, sebagai contoh pengisian baris 1, maka
baris 1 kolom 2 adalah 148,50
𝑚
Kolom 3 adalah 𝑃(𝑥) = 𝑛+1, m = nomor peringkat, n = jumlah data. Dalam
contoh soal ini jumlah data adalah 23, sehingga untuk baris 1 kolom 3
1
𝑃(𝑥) = = 0,042
23 + 1
Kolom 4 adalah P(X>) = 1-Nilai kolom 3 = 1-0,042=0,958
𝑋−𝑋̅
Kolom 5 adalah 𝑓(𝑡) = 𝑆
, untuk baris 1 kolom 5, nilai
148,50 102,61
𝑓(𝑡) = = 2,1625
21,23
Kolom 6 adalah P’(x) ditentukan berdasarkan nilai kolom 5 dengan
menggunakan tabel K Log Normal 2 Parameter
Diketahui nilai baris 1 kolom 5 adalah 2,1625.
Dari tabel K Log Normal 2 Parameter, dengan nilai 2,1625 harga t-nya adalah
3,852. Luasnya adalah 1-3,852 = -2,852
Kolom 7 P’(X>) = 1-Nilai kolom 6 = 3,852
Kolom 8, D = Kolom 7-Kolom 4 = 3,852-0,958 = 2,894
Dan seterusnya untuk baris-baris lain.
Setelah didapat nilai D untuk tiap-tiap baris, cari nilai maksimumnya. Untuk
soal ini nilai maksimum D untuk pengujian Log Normal 2 Parameter adalah
73,006. Sedangkan berdasarkan tabel nilai Do adalah
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 97
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
23 25
𝐷𝑜 = 0,27 [( ) 𝑥(0,27 0,29)] = 0,278
20 25
Kesimpulan: Dmax > Do maka metode Log Normal 2 Parameter tidak dapat
digunakan untuk analisa distribusi hujan atau dengan kata lain ditolak.
Catatan: Untuk nilai-nilai yang tidak terdapat dalam tabel harus diinterpolasi
Hasil selengkapnya disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.35 : Tabel Pengujian Smirnov-Kolmogorov untuk Metode Log
Normal 2 Parameter
LOG X
m = P (X>) = P'(X) P' (X>) D
(mm) + t
1 2 3 4 5 6 7 8
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 98
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
yang didapat dari tabel fungsi peluang kumulatif dan periode ulang dari variable
Gauss.
Jika tanpa menggunakan nilai logaritmik, dapat menggunakan cara
𝑋−𝑋 ̅
𝑋 = 𝑋̅ + 𝑘. (𝑆), 𝑓(𝑡) = 𝑆 , 𝑃′ (𝑥) = 𝑓(𝑡), dimana nilai P’(x) adalah peluang dari k. k
diambil dari tabel nilai fungsi kumulatif dari periode ulang dengan nilai koefisien
skewnessnya. Dalam penyelesaian soal ini digunakan cara dengan menggunakan
nilai logaritmiknya. Maka berdasarkan data dapat dihitung nilai peluang P(X>)
seperti berikut:
Urutkan data dari besar ke kecil
Kolom 1 adalah m (peringkat data), sebagai contoh pengisian baris 1, maka
baris 1 kolom 1 adalah 1, untuk baris 2 kolom 1 berarti 2
Kolom 2 adalah data curah hujan, sebagai contoh pengisian baris 1, maka
baris 1 kolom 2 adalah 148,50
𝑚
Kolom 3 adalah 𝑃(𝑥) = 𝑛+1, m = nomor peringkat, n = jumlah data. Dalam
contoh soal ini jumlah data adalah 23, sehingga untuk baris 1 kolom 3
1
𝑃(𝑥) = = 0,042
23 + 1
Kolom 4 adalah P(X>) = 1-Nilai kolom 3 = 1-0,042=0,958
𝑋−𝑋̅
Kolom 5 adalah 𝑓(𝑡) = 𝑆
, untuk baris 1 kolom 5, nilai
148,50 102,61
𝑓(𝑡) = = 2,1625
21,23
Kolom 6 adalah P’(x) ditentukan berdasarkan nilai kolom 5 dengan
menggunakan tabel K Log Normal 3 Parameter.
Diketahui nilai baris 1 kolom 5 adalah 2,1625.
Dari tabel K Log Normal 3 Parameter, dengan nilai 2,1625 harga t-nya adalah
2,045. Luasnya adalah 1-2,045 = -1,045
Kolom 7 P’(X>) = 1-Nilai kolom 6 = 2,045
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 99
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 100
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
LOG X
m = P (X>) = P'(X) P' (X>) D
(mm) + t
1 2 3 4 5 6 7 8
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 101
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MIRZA IRWANDA/ D1011201003 HIDROLOGI
Tabel 3.37 : Resume Hasil Pengujian Metode Analisa Distribusi Curah Hujan
yang diuji berdasarkan Metode Uji yang dipakai
Metode Uji Deskriptor Uji Chi Uji Smirnov-
Statistik Kuadrat Kolmogorov
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa hanya metode Normal dan Gumbel Tipe
I diterima pada kedua pengujian. Dan diantara kedua metode tersebut yang
persentase kesalahan relatifnya paling kecil adalah metode normal, yakni
445,44%. Sehingga metode yang terbaik untuk analisa distribusi pada data soal
ini adalah metode Normal.
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK 102
UNIVERSITAS TANJUNGPURA