Anda di halaman 1dari 10

A.

IKLIM DAN CURAH HUJAN

Tabel 14. Curah Hujan Harian Maksimum Tahun 2006-2015


Curah Hujan (mm) Curah Hujan
Tahun
Maksimum (mm)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2009 65,2 43,4 103,2 53,9 83 52,9 49,6 20,4 11 82,2 57,7 135 103,2
2010 56 97,3 132,4 76,7 92 25,2 152,6 81,7 75,4 92,6 97 91,8 152,6
2011 79,6 36 36,5 91,3 45,4 73 43,5 14,1 47 49,6 94,5 95,4 95,4
2012 59 70.9 97,3 89,6 126 66,3 156,7 38,6 70 45,7 127,5 52,5 156,7
2013 - - - - - - - - - - 39,5 39,5 39,5
2014 47,4 105,4 45,4 50,3 160,9 100,5 54,5 30,3 11,2 33,3 109 75 160,9
2015 67,4 71,4 83 164,6 58,8 79,2 36 72,5 3.2 22,4 134 83 164,6
2016 109,0 104,50 46,50 72,00 47,00 67,00 150,00 150,00 55,00 63,00 74,00 72,00 150,00
0
2017 49 28,8 30 38,2 81 35,5 142,8 81,6 15 41,3 72,8 67,5 142,8
2018 27,5 91 95,6 184,1 131,5 40,7 32,2 29,5 23,8 51,3 70,7 44,4 184,1
Jumlah Curah Hujan Rata-Rata Maksimum 134,98

a. Perhitungan Reduced Mean, Reduced Variate, dan Reduced Standard

Deviation

Untuk menghitung curah hujan rencana, terlebih dahulu harus dicari

Reduced Mean (Yn), Reduced Variate (Yt), Standard Deviation (SD), dan

Reduced Standard Deviation (Sn) yaitu sebagai berikut:

1. Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rata-rata

103,2+152,6+ 95,4+156,7+39,5+ 160,9+ 164,6+150+142,8+184,1


X́ =
10

1349,8
X́ = =134,98
10

2. Perhitungan Reduced Mean


Nilai Reduced Mean dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

n+1−m
[ {
Yn = −ln −ln
n+1 }]
Keterangan :
n = jumlah sample
m = urutan sample (1,2,3,…)
Maka nilai Reduced Mean adalah:

10+1−7
[ {
Yn = −ln −ln
10+1 }]
=0,0115

(Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel)


3. Perhitungan Standart Deviation (SD)

Nilai dari Standart Deviation dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

SD=√ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿

Maka nilai Standart Deviation (SD) adalah :

∑ 16723,874
SD=
√ 10−1

SD=√ 1858,20=43,107

4. Perhitungan Reduced Standart Deviation (Sn)

Nilai dari Reduced Standart Deviation dapat ditentukan dengan rumus sebagai

berikut :

Sn=√ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
∑ 5,9436145
Sn=
√ 10−1

Sn=√ 0,660=0,8125

b. Perhitungan Curah Hujan Rencana

Reduced mean rata-rata ( Ý n) = 0,83

Reduced standart deviation (Sn) = 0,8125

Standart deviation (SD) = 43,107

Curah hujan rata-rata ( X ) = 134,98 mm/hari

1. Perhitungan Reduce Variate (Yt)

Diketahui: T = 10 Tahun

5−1
Sehingga diperoleh : Yt [ { }]
= −ln −ln
5

= 1,5

2. Perhitungan Reduced Variate Factor (k)

Nilai dari Reduced Variate Factor dapat ditentukan dengan rumus sebagai

berikut:

Yt −Yn
K=
Sn

Maka nilai k adalah :

1,50−0,83
K= =0,8246
0,8125
3. Perhitungan Curah Hujan Harian Rencana

Untuk mengetahui besarnya curah hujan harian rencana dapat

menggunakan rumus sebagai berikut:

Xt = X́ + K . SD

Maka nilai curah hujan harian rencana pada periode ulang hujan 5

tahun adalah

Xt =134,98+0,8246 . 43,107=170,526 mm/hari

Tabel 16. Curah Hujan Rencana pada Periode Ulang Berbeda


Periode Ulang Hujan (tahun) 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai Yt 0,37 0,9 1,25 1,5 1,7 1,87 2,01 2,14 2,25
Nilai Yn 0,83
Nilai Sn 0,8125
Standart Deviation (SD) 43,107
Reduced Variate Factor (k) -0,65 0,086 0,52 0,82 1,07 1,28 1,45 1,61 1,74
Curah Hujan Harian Rata-rata(  134,98
)
Curah Hujan Rencana (Xt) 106,96 138.69 157,39 170.33 181,10 190,16 197,48 204,38 209.99

4. Periode Ulang dan Resiko Hidrologi

Pemilihan periode ulang hujan 5 tahun dipilih dengan pertimbangan:

1) Curah hujan rencana pada periode ulang hujan 5 tahun sebesar

170,33 mm lebih besar dari pada curah hujan rata-rata harian

maksimum sebesar 134,98 mm.

2) Periode ulang hujan tidak lebih besar dari umur tambang. Umur

tambang diasumsikan lebih besar dari 5 tahun.


3) Semakin besar periode ulang hujan, maka nilai curah hujan rencana

akan semakin besar. Hal ini berpengaruh terhadap efisiensi dalam

merancang sistem penyaliran seperti saluran terbuka/open channel,

sump.

4) Semakin besar nilai resiko hidrologi, kemungkinan terjadinya curah

hujan maksimum dalam satu periode ulang akan semakin besar.

Resiko hidrologi sebesar 67,23%.

Penentuan resiko hidrologi dihitung dengan menggunakan rumus:

Pt =1−¿

Keterangan :

Pt = Resiko hidrologi (kemungkinan suatu kejadian akan terjadi

minimal satu kali pada periode ulang tertentu).

Tt = Periode ulang

TL = Lama sump akan bekerja (5 tahun). Perhitungan:

Tt = 5 tahun

Pt =¿

(Hasil perhitungan lainnya dapat dilihat pada Tabel)

Periode Ulang Resiko


(Tahun) Hidrologi (%)
1 100,00%
2 96,88%
3 86,83%
4 76,27%
5 67,23%
6 59,81%
7 53,73%
8 48,71%
9 44,51%
10 40,95%

c. Penentuan Intensitas Curah Hujan

Intensitas hujan rencana dihitung berdasarkan nilai curah hujan

rencana pada periode ulang 5 tahun dengan persamaan Mononobe.

Berdasarkan perhitungan telah ditentukan besarnya curah hujan rencana pada

periode ulang 5 tahun adalah sebesar 163,56 mm/hari.

Penentuan intensitas hujan bertujuan untuk mengkonversikan curah

hujan harian menjadi curah hujan dalam satuan jam dengan

mempertimbangkan harga tc.

R 24
I= ¿
24

Harga tc dapat dicari dengan menggunakan rumus kirpich sebagai

berikut:

tc=0,0195× L0,77 × S−0,385

Keterangan:

I = Intensitas curah hujan (mm/jam) R = Curah hujan rencana (mm/hari)


tc = Lama waktu konsentrasi (jam) L = Panjang aliran (m)

S = Beda ketinggian dibagi panjang aliran=rata-rata kemiringan bukit

1. Perhitungan Nilai tc sump 1

a) tc =0,0195× 493.50,77 ×13 , 4606 %−0,385

tc=0,0195× 118,53 1 ×0,22445

tc=0,52 jam

2. Perhitungan intensitas hujan

170,33mm
I= ¿
24

170,33
I= ( 12,87 )=91,34 mm/ jam
24

3. Debit Air Limpasan

Debit air limpasan dapat ditentukan setelah diketahui luas masing-

masing catchment area/daerah tangkapan hujan, nilai intensitas curah

hujan dan nilai koefisien limpasan. Untuk memperkirakan debit air

limpasan dapat digunakan rumus rasional sebagai berikut :

Q = 0,00278 x C x I x A

Keterangan :

Q = Debit air, m3/detik

C = Koefisien limpasan

I = Intensitas curah hujan, mm/jam

A = Luas daerah tangkapan hujan, Ha

Perhitungan debit air limpasan permukaan pada catchment area:


Q = 0,00278 x C x I x A

= 0,00278 x 0,9 x 0,09134 m/jam x 86010,262 m2

= 19,66 m3/jam

d. Debit Total

Secara umum sumber air yang sering masuk ke bukaan tambang dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu air yang berasal dari permukaan tanah

(air sungai, air danau atau air rawa) dan airtanah (rembesan air tanah). Air

permukaan sangat dipengaruhi oleh kondisi topografi dan iklim, sedangkan air

tanah tergantung dari kondisi akuifernya.

Besar kecilnya debit air permukaan sangat dipengaruhi oleh kondisi

curah hujan, topografi, jenis tanah/batuan dan kondisi tutupannya. Sedangkan

air tanah, besar-kecilnya debit air tanah yang masuk kedalam bukaan tambang

sangat dipengaruhi karakteristik dari akuifer, struktur geologi dan kondisi

hidrolik dari air tanah itu sendiri.

Debit total merupakan debit keseluruhan yang masuk ke dalam bukaan

tambang (pit) dan ditampung di sump. Debit keseluruhan yang dimaksud

adalah debit limpasan air permukaan ditambah dengan debit air tanah.

Berikut merupakan hasil perhitungan debit total

Debit total = Q air limpasan

= 3,0659 m3/detik + 0,002103 m3/detik


11 m
0,25 m
3m
2,25 m

3m

Tahu Curah Hujan Curah ¿ n m Yn Ý n ¿ SD SN

n Maksimum Hujan

(X) Rata-rata

( X́ )
2009 103,2 1009,96 7 0,0011 0,6870

5
2010 152,6 310,46 3 1,144 0,0985
2011 95,4 1566,57 8 0,262 0,322
2012 156,7 471,75 4 0,7943 0,0012745
2013 39,5 9116,43 10 0,8745 0,00198
2014 160,9 671,84 5 0,5 0,1089
2015 164,6 877,344 6 0,237 0,35165
2016 150 225,60 2 1,6 0,593
2017 142,8 134,98 61,15 10 1 2,35 0,83 3,80 43,10 0,8125
2018 184,1 2412,77 9 0,533 0,08821
7

Periode Ulang Hujan (tahun) 2 3 4 5 6 7 8 9 10


Nilai Yt 0,37 0,9 1,25 1,5 1,7 1,87 2,01 2,14 2,25
Nilai Yn 0,83
Nilai Sn 0,812
5
Standart Deviation (SD) 34,86
Reduced Variate Factor (k) -0,16 0,52 0,95 1,28 1,53 1,75 1,93 2,09 2,23
Curah Hujan Harian Rata-rata(  107,5
)
Curah Hujan Rencana (Xt) 101,8 125,55 140,75 152 160,94 168,38 174,74 180,29 185,23

Anda mungkin juga menyukai