PENYELIDIKAN LAPANGAN
Ada beberapa istilah geologi yang sering digunakan dalam penerapan teknologi
penginderaan jauh untuk studi inventarisasi sumber daya mineral antara lain:
· Skala peta adalah perbandingan jarak yang tercantum pada peta dengan jarak
sebenarnya yang dinyatakan dengan angka atau garis atau gabungan
keduanya.
· Peta geologi dapat dibedakan atas peta geologi sistematik dan peta geologi
tematik.
· Peta geologi sistematik adalah peta yang menyajikan data geologi pada peta
dasar topografi atau batimetri dengan nama dan nomor lembar peta yang
mengacu pada SK Ketua Bakosurtanal No. 019.2.2/1/1975 atau SK
penggantinya.
· Peta geologi tematik adalah peta yang menyajikan informasi geologi dan/atau
potensi sumber daya mineral dan/atau energi untuk tujuan tertentu.
· Pemetaan geologi adalah pekerjaan atau kegiatan pengumpulan data geologi,
baik darat maupun laut, dengan berbagai metoda.
· Sumber daya geologi adalah sumber daya alam yang meliputi sumber daya
mineral, energi, air tanah, bentang alam dan kerawanan bencana alam
geologi.
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 24
Gambar 3.1
Contoh Peta Geologi Halmahera
(www.geocities.com)
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 25
Peta topografi dapat juga diartikan sebagai peta yang menggambarkan kenampakan
alam (asli) dan kenampakan buatan manusia, diperlihatkan pada posisi yang benar.
Selain itu peta topografi dapat diartikan peta yang menyajikan informasi spasial dari
unsur-unsur pada muka bumi dan dibawah bumi meliputi, batas administrasi,
vegetasi dan unsur-unsur buatan manusia.
Secara umum, peta topografi adalah peta ketinggian titik atau kawasan yang
dinyatakan dalam bentuk angka ketinggian atau kontur ketinggian yang diukur
terhadap permukaan laut rata-rata.
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 26
3.3. Survey Geofisika
Survey geofisika merupakan metode pemantauan yang mempergunakan prinsip-
prinsip geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan. Teknik Geofisika
terdiri dari seismik refraksi dan seismic, refleksi, resistivitas elektrik dan gravimetrik
serta pengukuran magnetik.
Dengan:
V1 = Kecepatan rambat gelombang pada lapisan permukaan atau pertama.
V2 = Kecepatan rambat gelombang pada batuan lapisan kedua
To = Beda waktu kedatangan ke permukaan berkecepatan rendah
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 27
Gambar 3.3 Diagram Skematik Susunan Seismik Refraksi
(Astawa Rai,Kramadibrata,&Wattimena,1998)
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 28
Gambar 3.4 Contoh uji seismik refraksi di Tambang Air Laya Hasil Perekaman Oleh
Bison Seismograph
(Astawa Rai,Kramadibrata,&Wattimena,1998)
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 29
3.4. Pemboran
Metoda-metoda pemboran yang dapat dipakai di dalam proses pengambilan conto
bergantung pada bermacam-macam faktor, antara lain :
- genesa endapan
- kedalaman
- tipe batuan
Untuk endapan alluvial, pengambilan conto dapat dilakukan dengan bor Bangka
(timah alluvial di Bangka, Billiton, dan Singkep). Pemboran dilakukan secara manual
dan sample diambil dengan mempergunakan bailer.
Untuk suatu endapan primer yang terletak jauh di bawah permukaan, sampling
dilakukan dengan memakai pemboran inti (diamond drilling). Conto yang diperoleh
berupa inti (core) dan sludge. Inti sebagai conto yang tidak terganggu terdapat dalam
core barrel ; sludge ditampung di permukaan di dalam sludge tank.
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 30
Gambar 3.6 Contoh pemboran
(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1a/Drilling_machine.jpg)
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 31
Gambar 3.8. Drill Core
(http://www.maaamet.ee/docs/geoloogia/kast_th.jpg)
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 32
Closely spaced Thinly bedded 60 - 200
Very closely Very thinly bedded 20 -60
spaced Thicklylaminated (sedimentary) 60- 200
Narrow (metamorphic & igneous) 60- 200
Foliated, cleaved, flow- banded,metamorphic, etc 60- 200
Exteremely closely Thinly laminated (sedimentary) < 20
spaced Very closely foliated, cleaved flow- <6
banded(metamorphic and igneous),etc <6
Keterangan Gambar :
· Garis bentangan
· Membentuk Dip
· Setinggi Mata Pengamat
· Panjang minimum garis pengukuran yang tersedia
· 10 kali jarak rata-rata kekar/panjang minimum 30 m
· Variasi Orientasi Keluarga Kekar
· Kerataan permukaan singkapan massa batuan
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 33
· Ketersedian muka singkapan massa batuan lain yang saling tegak lurus
· Diukur 2 Kali, Maju Mundur
· Variasi Jenis Batuan
· Keadaan Air Tanah
· Cuaca
· Ketersedian Peralatan
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 34
3.6.1. Block Shear Test
Uji mekanika batuan in-situ untuk analisis kemantapan lereng adalah uji geser atau
dikenal dengan blok shear test terutama disepanjang permukaan diskontinuitas untuk
mendapatkan kuat geser dari bidang-bidang diskontinuitas. (Gambar 1
memperlihatkan peralatan untuk “blok shear test” yang dilakukan di dalam galian
bawah tanah) uni in-situ ini diperlukan pada saat rancangan rinci (detailed design)
lereng batuan alamiah atau arti ficial, penggalian batuan di pertambangan.
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 35
3.6.2. Rock Loading Test (Jacking Test)
Analisis kemantapan lereng dengan menggunakan metode numerik (FEM, Distinct
Element) memerlukan parameter deformasi batuan yang berupa modulus deformasi
batuan dan parameter kekuatan batuan.
Untuk mendapatkan modulus deformasi massa batuan dilakukan uji in-situ yang
disebut rock loading test dan untuk mendapatkan kekuatan massa batuan dilakukan
In-situ Triaxial Compression Test.
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 36
F = penambahan perpindahan (increment of displacement) jika
pengukuran dilakukan di tengah-tengah plat.
Gambar 3 memperlihatkan contoh kurva tekanan dan perpindahan dari jacking test
dan Gambar 4 memperlihatkan contoh diagram regangan pada kedalaman tertentu
dari jacking test.
Kontak permukaan lantai, atap dan dinding yang akan dikenakan beban berukuran
sekitar 1,0 m x 1,0 m. Peralatan dan tata letaknya dapat dilihat pada Gambar 5.
Pembebanan ke arah vertikal dilakukan oleh jack hidrolik, sedangkan untuk arah
horisontal oleh flat jack. Dudukan flat jack dibuat dengan cara menggali bagian
lantai. Ruang antara flat jack dengan dinding batuan yang akan ditekan diisi oleh
semen. Agar dapat diperoleh nilai deformasi, maka dipasang tiga buah bore hole
extensometer sepanjang masing-masing ± 1,0 m dan dan electric displacement
transducer untuk mengukur perpindahan (displacement) vertikal. Sedangkan untuk
arah horisontalnya, perpindahan diukur dengan deflectometer dan electric
displacement transducer.
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 37
Gambar 3.13
Alat Uji Insitu Triaksial
(http://www.groundscience.com.au/library/content/triaxial.jpg)
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 38
Gambar 3.13 Diagram pressure - displacement dari jacking test
((Astawa Rai,Kramadibrata,&Wattimena,1998)
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 39
Tabel 3.2 Pengujian In-situ Triaxial Compression
(Astawa Rai,Kramadibrata,&Wattimena,1998)
PENYELIDIKAN LAPANGAN | 40