negara teokrasi
Pengelolaan pemerintahan tidak didasarkan
pada agama tertentu
Indonesia tidak memisahkan secara tajam
antara agama dan negara (separation of religion
and state)
Pada titik tertentu relasi antara negara dan
agama ada titik singgug (Departemen Agama,
Pengakuan 5 agama)
Kecenderungan sekulerisasi dengan
pelarangan asas partai pada agama tertentu,
harus berasaskan Pancasila)
Agama tidak dijadikan sebagai fakta politik
melainkan sebagai fakta kultural
Latar belakang elit peguasa PRIYAYI
ABANGAN
PASCA ORBA
Politik aliran (1950-an) muncul kembali
(resurgence)
Ditandai dengan munculnya parpol-parpol
yang berbasis agama (Demokratisasi)
Konstruksi negara demokrasi liberal pada
dasarnya merupakan bagian dari proses
modernisasi (Apter,1965)pemisahan antara
negara dan agama
Illiberal democracy jika ada titik singgung
anatara negara dan agama di negara demokrasi
liberal
KEBANGKITAN PARTAI BERBASIS AGAMA
JI Ya Ya Ya Tidak
MMI Ya Ya Ya Tidak
HTI Ya Ya Ya Tidak
Jonathan Fox (2006) terdapat relasi antara negara dan
agama di 152 negara, bahwa relasi tersebut mengalami
penguatan pada 1990-2002
John L Eposito dan John O Voll (1996)
di negara-negara berpenduduk muslim, penggunaan
simbol-simbol agama di dalam politik berkaitan
dengan upaya untuk menjatuhkan pemerintahan yang
otoriter dan bercorak sekuler, dengan demikian
GERAKAN ITU BERKEMBANG SEIRING TUNTUTAN
DEMOKRASI.
FREED ZAKARIA (2003:17) : a political system
market not only by free an fair election but also
by the rule of law, separation of power, and the
protection basic liberties of speech, asembly,
religion, and property
Pemimpin/politisi jika mengabaikan nilai-nilai
dasar di dalam kebebasan yang seharusnya
dijunjung tinggi di dalam berdemorkasi di
dalam menjalankan pemerintahan (illeberal
democracy)
Demokrasi bukan sekedar angka (memperoleh
dukungan terbanyak) tetapi bagaimana
penghargaan terhadap nilai-nilai dasar yang ada
di dalamnya.
Adanya paradoks semacam itu terjadi karena
makna demokrasi telah direduksikan semata-mata
sebagai instrumen untuk merebut dan
mempertahankan kekuasaan
PKS memiliki 2 agenda
1. agenda publik (membangun pemerintahan bersih,
baik, anti korupsi)
2. agenda privat ( membangu Islam puritan dan
penerapan syariah).
Bahtiar Effendy (2001:109)
Islam tidak kompatibel dengan demokrasi karena
adanya cara pandang yang bercorak monolitik
terhadap Islam.
Ada 2 arus besar pemikiran politik Islam
1. Islam harus menjadi landasan dalam bernegara,
menjadi konstitusi (kedaluatan di tangan Tuhan)
2. Islam diletakkan dalam kerangka yang substantif,
tidak menuntut secara tegas tentang negara. Cara
pandang kedua ini bisa berjalan dengan demokrasi
modern. (keadilan, persamaan, partisipasi)