Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PEMANFAATAN BATUBARA

REVIEW JOURNAL

Disusun Oleh :
FERALDO SANDRIO
21137131/2021

PROGRAM STUDI TRANSFER S1


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
1. Review Jurnal 1
Judul GAS CO2 DAN POLUTAN RADIOAKTIF DARI PLTU BATUBARA
Finahari Ida, N., Djati, H.S., & Susiati, H. Jumal Pengembangan Energi Nuklir
Penulis Vol. 9 No. 1 Juni 2007. (2007). GAS CO2 DAN POLUTAN RADIOAKTIF
DARI PLTU BATUBARA
Ditlnjau darl sisl emIsI CO2, pembakaran batubara mengemlsl CO2 jauh leblh
banyak dibanding minyak dan gas. Emisi gas CO2 yang dihasllkan dari
pembangkit listrik berbahan bakar batubara dapat direduksl jumlahnya dengan
melengkapl unit pembangkit dengan fasllltas pengolahan gas buang.
Pada kajlan Inl akan dibahas emisi gas CO2 dan jenls-jenis polutan radloaktif
Latar Belakang yang dihasllkan darl pembangkit llstrik berbahan bakar batubara. Peran PLTN
sebagai alternatif pembangkit llstrik untuk mengurangi emlsl gas CO2 juga
dibahas. Hasil kajlan Inl diharapkan dapat memberikan gambaran masalah
lingkungan yang kemungklnan besar akan dihadapl baik secara regional
maupun global di masa mendatang akibat emisI gas CO2 dan paparan
radloaktif alam yang dihasllkan darl PLTU batubara
EMISI GAS CO2 DAN POLUTAN RADIOAKTIF DARI PLTU
BATUBARA. Kebutuhan energi di Indonesia untuk pembangkit listrik masih
sangat bergantung pada pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara,
minyak bumi dan gas. Pembakaran langsung batubara akan dihasilkan gas
CO2 yang dapat menimbulkan pencemaran udara, serta polutan radioaktif
yang dapat meningkatkan paparan radioaktivitas alam. Radionuklida alam
yang terkandung dalam batubara berupa kalium, uranium, thorium, dan
produk- produk peluruhannya. Emisi gas CO2 yang dihasilkan dari PLTU
Abstraksi
batubara dapat direduksi jumlahnya dengan melengkapi unit pembangkit
dengan fasilitas pengolahan gas buang. Pada fasilitas ini, gas CO2 direaksikan
dengan kalsium hidroksida dan dihasilkan kalsium karbonat. Kalsium
karbonat dapat dipakai sebagai bahan dasar pada industri makanan, farmasi
dan industri konstruksi. Altematif yang lain untuk mengurangi dampak
pencemaran udara adalah dengan mengganti bahan bakar batubara dengan
bahan bakar nuklir atau bahan bakar baru & terbarukan
Kata Kunci: Polutan radioaktif, gas CO2, PLTU Batubara
Untuk mengendalikan jumlah emisi gas CO2 yang ditimbuikan dari
Konten
pembangkit listrik berbahan bakar batubara agar keiestarian lingkungan tetap
terjaga. pada unit pembangkit perlu diiengkapi dengan fasiiitas pengolahan
gas buang. Sedangkan abu hasii pembakaran batubara yang mengandung
poiutan radioaktif dapat dimanfaatkan sebagai aditif pada bahan bangunan
beton dan radioaktivitas yang dikandungnya tidak berbeda jauh dengan bahan
aditif beton konvensional atau bahan bangunan yang lain seperti granit dan
bata merah
Alternatif yang lain adalah dengan mengganti bahan bakar batubara untuk
pembangkit listrik dengan bahan bakar yang iebih ramah lingkungan seperti
energi nuklir. energi baru dan terbarukan (panas bumi, matahari, hidro dan
angin). Sebagai contoh untuk pembangkit listrik tenaga nukllr (PLTN)
berdaya 1000 MWe dibutuhkan bahan bakar nuklir sebanyak 27 ton per tahun
dan equivalen dengan bahan bakar batubara sebanyak 2.600.000 ton per tahun
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa emisi gas CO2 yang
dihasilkan dari pembangkit listrik berbahan bakar batubara dapat direduksi
jumlahnya dengan melengkapi unit pembangkit dengan fasilitas pengolahan
gas buang. Pengolahan gas CO2 yaitu dengan mengabsorbsi gas CO2 dengan
kalsium hidroksida dan dihasilkan kalsium karbonat. Kalsium karbonat dapat
dipakai sebagai bahan dasar pada industri makanan, farmasi dan industri
Kesimpulan
konstruksi. Alternatif yang lain adalah dengan mengganti bahan bakar
batubara dengan bahan bakar nuklir atau bahan bakar baru &terbarukan. Abu
hasil pembakaran batubara yang mengandung polutan radioaktif dapat
digunakan sebagai aditif pada bahan bangunan beton dan radioaktivitas yang
dikandungnya tidak berbeda jauh dengan bahan aditif beton konvensional atau
bahan bangunan yang lain seperti granit dan bata merah
Kekuatan pada artikel ini adalah data yang digunakan cukup membuat
informasi nampak lengkap terutama mengenai angka data dan memiliki
perbandingan yang baik antara batubara dengan energi terbarukan. Namun
Opini kelemahan pada artikel ini hanya memberikan informasi mengenai hasil yang
dihasilkan tidak ada pembanding antara cost penggunaan antara batubara
dengan energi terbarukan. Alangkah baiknya dapat membandingkan hal
tersebut juga

2. Review Jurnal 2
Pemanfaatan Limbah Pembakaran Batu Bara Sebagai Bahan Substitusi Parsial
Judul
Semen
Ashad, H., Supardi, S., Mappiasse, A., Zhahir Ikram, M., & Surya Prabowo,
Penulis S. e-ISSN 2720-9199 p-ISSN 2541-0148 Vol. 5 No. 3. (2020). Pemanfaatan
Limbah Pembakaran Batu Bara Sebagai Bahan Substitusi Parsial Semen
Beton masih menjadi material yang dominan digunakan dalamdunia
konstruksi. Dengan aktivitas pembakaran batubara melalui PLTU secara
kontinu menghasilkan buangan limbah berupa abu terbang berbentuk butiran
halus ringan, bundar, serta memiliki sifar pozzolanik. Karena fly ash
dikategorikan limbah buangan B3 yang belum dimanfaatkan secara optimal,
pemanfaatan fly ash sebagai bagian dari komposisi beton berefek positif
Latar Belakang
terhadap lingkungan sehingga sejalan dengan konsep pembangunan
berkelanjutan. Selain itu fly ash lebih ekonomis daripada semen sehingga jika
di manfaatkan sebagai mana mestinya kita dapat membuat beton dengan mutu
tertentu dengan harga yang lebih murah. Atas dasar itulah peneliti merasa
perlu untuk melakukan kajian pemanfaatan limbah pembakaran batu bara
sebagai bahan substitusi parsial semen.
Pemakain batu bara di Indonesia semakin meningkatmengakitbatkan semakin
melimpahnya limbah batu bara berupa fly ash yang tergolong limbah B3 yang
jika dimanfaatkan dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan. Fly
ashmemiliki karakteristik pozzolan sehingga jika dilibatkan sebagai material
subtituen pada campuran beton disinyalir dapat berefek positif pada kinerja
beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh keberadaan
fly ash batubara sebagai substitusi parsial semen terhadap kuat tekan beton
dan juga mengetahui kadar presentase fly ash batubara yang optimum yang
memberikan kuat tekan terbesar pada beton. Metode penelitian berbasis
Abstraksi
eksperimen di laboratorium meliputi pengujian karakteristik dasar material,
mix design, dan pengujian kuat tekan beton. Sampel dibuatberbentuk silinder
dengan ukuran 15x30 cm. Variasi kadarsubstitusi fly ash sebesar 0%, 5%,
10%, 15%, 20%, dan 25% terhadap jumlah semen. Beton diuji setelah
mencapai umur 28 hari. Data yang diperoleh dari pengujian secara sekuensial
di laboratorium membuktikan bahwasubstitusi fly ash antara 0% sampai
dengan 12,49% meningkatkan nilai kuat tekan beton dengan nilai optimal
sebesar 35,59 Mpa pada kadar 12,49%. Subtitusi fly ash dengan kadar yang
melebihi 12,49%berdampak pada penurunan kekuatan beton. Hasil ini
menggambarkan bahwa pada kadar tertentu, pemanfaatan limbah batubara fly
ash bisa meningkatkannilai kuat tekan beton.
Kata Kunci: bahan substitusi parsial semen, beton, limbah batubara
Bahan campuran beton terdiri atas material agregat kasar, semen, air, agregat
halus, dan fly ash. Sebelum dilakukan perhitungan perbandingan campuran
bahan-bahan penyusun beton sesuai dengan mutu beton yang diinginkan,
maka terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan karakteristik material beton
Konten
sehingga dapat memenuhi persyaratan. Pada sampel berbentuk silinder yang
disiapkan dengan mutu beton (fc=30Mpa) dilakukan pengujian kuat tekan.
Dalam penyiapan benda uji ini, diformulasikan komposisi fly ash dengan
variasi kadar0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% terhadap berat semen
Setelah seluruh tahapan penelitian dilaksanakan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai jawaban dari tujuan penelitian sebagai berikut:
1.Berdasarkan hasil kuat tekan yang diperoleh dengan penambahan abu y =
-0,0336x2 + 0,8393x + 30,349R² = 0,8041253035400510152025Kuat Tekan
(Mpa)Variasi Fly Ash (%)12,49 Fly ash optimal terbang (fly ash) sebesar 0%
adalah 31,08 Mpa, 5% sebesar 33,01 Mpa, 10% sebesar 4,03 Mpa, 15%
Kesimpulan sebesar 36,29 Mpa, 20% sebesar 35,05 Mpa, dan 25% sebesar 29,38 Mpa.
Konstribusi fly ash batubara terhadap kuat tekan memberikan kontribusi
positif pada penambahan fly ash batubara sampai dengan 12,49% terjadi
kenaikan nilai kuat tekan, sebaliknya penambahan diatas 12,49% terjadi
penurunan nilai kuat tekan.
2.Dengan presentase optimum 12,49% dapat menghasilkan kuat tekan beton
sebesar 35,59 Mpa
kelebihan pada penjelasan di jurnal ini sangat deskriptif membahas secara
terperinci. Juga melakukan sebuah pembahasan menguji dengan sample trial
and error pada pengujian tersebut. Namun kekurangan pada jurnal ini
penggunaan sample yang diujikan hanya sedikit. Hal itu beriringan dengan
Opini
apabila ingin memproduksi bahan semen yang banyak, membutuhkan juga fly
ash dan material lain dengan jumlah yang banyak juga. Sehingga penelitian
hanya bersifat pembuktian, belum ada yang dapat mewadahkan hasil
pembuktian ini.

Anda mungkin juga menyukai