1
ANALISIS STATISTIK DATA CURAH HUJAN
( x- )2
S=
(n-1)
621,517.11
S=
48 -1
S = 114.99
( Yn- YN )2
Sn =
(n-1)
64.29
Sn =
47
Sn = 1.17
Analisis frekuensi langsung dapat dilakukan dengan dua sajian data curah
hujan, yaitu :
1. Seri Tahunan (annual series)
Pengolahan data curah hujan dilakukan dengan mengambil satu curah hujan
tertinggi dalam rentang waktu satu tahun. Kekurangan dalam analisis ini
adalah data curah hujan dibawah curah hujan maksimum pada tahun tertentu
tetapi lebih tinggi dari curah hujan maksimum pada tahun yang lain, tidak
diperhitungkan (digunakan).
2. Seri Sebagian (partial series)
Cara ini dapat menutupi kekurangan cara pertama (seri tahunan), karena
pengolahan data dilakukan dengan mengambil data curah hujan yang
melebihi suatu nilai tertentu dengan mengabaikan waktu kejadian hujan
yang bersangkutan.
LAMPIRAN 8.3
PENENTUAN NILAI KOEFISIEN LIMPASAN (C)
Dari table diperoleh nilai koefisien limpasan 0,9 karena berada pada
daerah yang kemiringannya >15% , tanpa tumbuhan dan merupakan daerah
tambang.
Tabel 8.3 (a) Beberapa Harga Koefisien Limpasan
Kemiringan Kegunaan Lahan Koefisien Limpasan
Sawah, rawa-rawa 0.2
<3% Hutan, perkebunan 0.3
Perumahan dengan kebun 0.4
Hutan, perkebunan 0.4
Perumahan 0.5
3 15 %
Tumbuhan yang jarang 0.6
Tanpa tumbuhan, daerah penimbunan 0.7
Hutan 0.6
Perumahan, kebun 0.7
. 15 %
Tumbuhan yang jarang 0.8
Tanpa tumbuhan, daerah tambang 0.9
LAMPIRAN 8.4
PERHITUNGAN DEBIT AIR LIMPASAN
QCH = A x CH
A = 0.0601 km2
CH = 181.99 mm/ jam
181.99
= /
1000
= 0.18199 m /hari
0.18199
= /
86400
= 2.10 x 10-6
QCH = 60,178.25 m2 x 2.10 x 10-6 mm/ detik
= 0.12 m3/detik
LAMPIRAN 8.5
PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN PENYALIRAN
Tabel 8.5 (a) Tipikal Harga Koefisien Kekerasan Manning, n, Yang Sering
Digunakan
Harga n
No Tipe Saluran
Minimum Normal Maksimum
Beton
a) Gorong-Gorong lurus dan bebas dari
kotoran 0.01 0.011 0.013
= 0,58
maka, nilai b/d adalah :
b/d = 2 {(1 + z2)0,5 z}
= 2 {(1 + 0,582)0,5 0,58}
= 1,15
Jadi, luasannya adalah :
A = b x d + z x d2
= 1,15 x d2 + z x d2
= 1,73 d2
2. Debit (Q)
Q saluran DTH 1 = 549.37 m3/detik
Q saluran DTH 2 = 545.64 m3/detik
Q saluran DTH 3 = 4935.64 m3/detik
3. Kemiringan Saluran
Untuk kemiringan saluran ditetapkan sebesar 0,0025 (Pfleider E.P) agar
tidak terjadi pengendapan.
Dari ketiga data diatas, maka untuk penentuan dimensi saluran penyaliran
dpat dihitung seperti dibawah ini :
Saluran DTH 1
1
Q = R2/3 S1/2 A
n
1
549.37 = 0,02 (0,5d)2/3 (0,0025)1/2 1,73d2
Alat berat yang digunakan back hoe Komatsu PC 600 SE-6 mempunyai
spesifikasi sbb :
1. Kapasitas mangkuk munjung (heaped capacity) = 3.5 m3
2. Jangkauan gali mendatar = 12 m
3. Jangkauan gali vertikal =8m
4. Lebar terluar dari rantai (crawler track) = 5,02 m
Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat ditentukan ukuran kolam
pengendapan di lapangan, yaitu :
a. Lebar kolam (i) : 1 x 12 m = 12 meter
b. Lebar penyekat (a) : 5,02 m x 0,8 m = 4,01 meter
c. Kedalaman kolam (d) : 7 1 m = 6 meter
d. Panjang kolam (P) = 36 meter