Anda di halaman 1dari 12

bab

5.1 Umum

Dalam Perencanaan Bangunan Air perlu diperhitungkan terhadap kemungkinan


kejadian banjir. Datangnya banjir tidak dapat dipastikan waktu dan besar banjir
yang akan terjadi namun untuk memprediksi kejadian banjir yang terjadi dimasa
yang akan datang hanya dapat diprediksi berdasarkan data curah hujan yang
terjadi dimasa lalu dan menjadi dasar evaluasi untuk memprediksi kejadian banjir
dalam periode ulang tertentu. Dalam menentukan Debit rencana perlu adanya
pertimbangan – pertimbangan baik selama teknis, evaluasi maupun akibat yang
akan ditimbulkannya. Debit banjir biasanya sering dihubungkan dengan istilah
Periode Ulang ( Return Periode ).
Periode Ulang dipakai untuk menyatakan probabilitas dalam melukiskan suatu
banjir rencana. Banyak cara atau metode yang dapat dipakai untuk menetapkan
banjir rencana.
Untuk perencanaan Bendung DI. Pekan Dolok ini digunakan berbagai metode
antara lain :
- Metode Melchior
- Metode Gumbel
- Metode Log Person Jenis III
Debit banjir yang akan dihitung adalah Debit banjir dengan periode ulang 2, tahun
5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun.

5.2. Metoda Hasper – Hasper


Rumus :
Q1 = ɑ . β . q . F
Dimana :
ɑ = Koefisien pengaliran atau Run off coefisien
β = Koefisien reduksi atau reduction coefisien
q = Intensitas hujan yang diperhitungkan (m3/dtk/km2)
F = Luas Daerah pengaliran (km2)
Q = Debit Banjir rencana dengan periode ulang tertentu
(m3/dtk/km2)
Diketahui :
F = 98 km2
L = 35 km
S = 0,002
0.7 0.7
1+ 0,012. F 1+ 0,012. 98 1,297
ɑ = = = =0,454
1+ 0,075 . F
0.7
1+ 0,075 .98
0.7
2,857
dan,
t = 0,1 . L0.8 . S-0.3 = 0,1 . 350.8 . 0,002-0.3= 11,09

3 3
1 −0,4 t
F4 11,09+3,7 . 10−0,4(11,09) ⋅ 98 4 = 1,208
= 1+ t+3,7 . 10 ⋅ =1+
β 2
12 2
12
t +15 11,09 +15

1
Β= =0,8274
1,208
Untuk 2 jam < t < 19 jam ( karena t = 11,09 )
Maka :
t . Rt
r1= mm
t+ 1
Dimana : t dalam jam dan Rt dalam mm
Untuk metoda Hasper – Hasper curah hujan rencana (Rt)
yang dipakai adalah curah hujan rencana Hasper, dengan
perhitungan sebagai berikut :
Rt= R + Sd . μT
Dimana :
Rt = Curah Hujan untuk periode ulang tertentu (mm)
R = Curah Hujan rata – rata (mm)
Sd = Standar deviasi
μT = Standar variabel untuk periode ulang tertentu
(Tabel 5.6)

t . R 2 tah un 11,09 . 70,95


R2tahun = = =65,082
t +1 11,09+ 1
r 2 tah un 65,082
q = = =1,6301m3/dtk/km2
3,6 .t 3,6 . 11,09

maka :

Q2 tahun = ɑ .β . q . F = 0,454 . 0,8274 . 1,6301 . 98 = 60,009 m3/dtk.

Dengan cara yang sama dapat dicari debit banjir rencana untuk periode
ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, 100 tahun. Hasil selengkapnya
dapat dilihat pada Tabel 5.1 dibawah ini.

Tabel 5.1 Perhitungan Debit Banjir Rencana Metode Hasper - Hasper.

Return Period μT R r q Q
( tahun ) (mm) (mm) (m /dtk/km
3 2
(m/dtk)

2 -0.13 70.95 65.082 1.6301 60.0096


5 0.64 77.66 71.237 1.7843 65.6850
10 1.26 87.56 80.318 2.0118 74.0584
25 2.1 100.98 92.628 2.3201 85.4091
50 2.75 111.04 101.856 2.5512 93.9178
100 3.43 122.22 112.111 2.8081 103.3739

5.3. Metoda Hasper – Gumbel

Pada Metoda hasper – Gumbel, curah hujan rencana (R 1) yang dipakai adalah
curah hujan rencana Gumbel. Dari hasil analisa Frekwensi metoda Gumbel
didapat curah hujan sabagai berikut :

R2 tahun = 60,81
R5 tahun = 82,11
R10 tahun = 96,21
R25 tahun = 114,03
R50 tahun = 127,25
R100 tahun = 140,37
Perhitungan untuk mencari debit rencana banjir periode ulang 5 tahun.

t . R 2 tah un 11,09 . 60,81


r2tahun = = =55,780 mm
t +1 11,09+ 1

r 2 tah un 55,780
q = = =1,3972 m3/dtk/km2
3,6 .t 11,09

Maka :

Q2 tahun = ɑ .β . q . F = 0,454 . 0,8274 . 1,3972 . 98 = 51,4332 m3/dtk.

Dengan cara yang sama maka perhitungan debit banjir rencana untuk periode 5
tahun, periode 10 tahun, periode 25 tahun, periode 50 tahun, periode 100 tahun
dan periode 1000 tahun dapat dicari hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada Tabel 5.2

Tabel 5.2 Perhitungan Banjir Rencana Metoda Hasper - Gumbel

Return Period R r q Q
(tahun) (mm) (mm) (m /detik/km )
3 2
(m /detik)
3

2 60.81 55.780 1.3972 51.4332


5 82.11 75.318 1.8865 69.4488
10 96.21 88.252 2.2105 81.3746
25 114.03 104.598 2.6199 96.4468
50 127.25 116.725 2.9237 107.6283
100 140.37 128.760 3.2251 118.7252

5.4. Metoda Hasper Log Pearson Jenis III

Dalam pemakaian distribusi Log Pearson Jenis III, kita harus


mengkonversikan setiap rangkaian data menjadi bentuk logaritma : y = log x
Pada metoda Hasper – Log Pearson jenis III ini, kita menggunakan data curah
hujan rencana (Rt) Log Pearson jenis III, dengan perhitungan sebagai berikut :

Log Rt = Log x + Kt . Sd
Dimana :

Rt = Curah Hujan untuk periode ulang tertentu (mm)


Log x = Curah hujan rata – rata (mm)
Sd = Standar deviasi
Kt = Faktor kurva asimetri dapat dilihat pada Tabel 5.3
Tabel 5.4 Perhitungan Curah Hujan Renca

Tahun Xi
(mm)
Log x =
∑ log x = 50,672832 =1,8097
n 28

Sd = ∑ Log x = √∑ ( log Xi−log x❑ ) ❑2 = √ 0,4782 = 0,13308


n−1 28

3
n .∑ ( log Xi−log X ) ❑
Cs = = - 0,898932
( n−1 ) ⋅ ( n−2 ) ⋅¿ ¿

Perhitungan untuk Periode ulang 2 thn, 5 thn, 10 thn, 25 thn


50 thn dan 100 thn.

Untuk mencari nilai KT(faktor kurva asimetri) lihat pada Tabel 4.9,
dan diinterpolasi maka didapat :
Untuk Cs . - 0,898932
−0,898932−(−0,8)
KT2 = 0,132 + [ ¿ ⋅ ( 0,148−0,132 )=0,14783
−0,9−(−0,8)
−0,898932−(−0,8 )
KT5 = 0,856 + [ ¿ ⋅ ( 0,854−0,856 )=0,8540
−0,9 – (−0,8 )
−0,898932−(−0,8 )
KT10 = 1,166 + [ ¿ ⋅ ( 1,147−1,166 )=1,1472
−0,9 – (−0,8 )
−0,898932−(−0,8)
KT25 = 1,448 + [ ¿ ⋅ ( 1,407−1,448 )=1,4074
−0,9−(−0,8)
−0,898932−(−0,8)
KT50 = 1,606 + [ ¿ ⋅ ( 1,549−1,606 )=1,5496
−0,9−(−0,8)
−0,898932−(−0,8)
KT100 = 1,733 + [ ¿ ⋅ ( 1,660−1,733 ) =1,6607
−0,9−(−0,8)

Curah hujan Rencana 2 , 5 , 10 , 25 , 50 dan 100 tahun

Log R2 = Log x +KT⋅Slog x


= 1,8097+0,14783⋅0,13308=1,82937
R2 = 67,51 mm
Log R5 = 1,8097+0,8540⋅0,13308=1,9233
R5 = 83,82 mm
Log R10 = 1,8097+1,1472⋅0,13308=1,9623
R10 = 91,700 mm
Log R25 = 1,8097+1,4074⋅0,13308=1,9969
R25 = 99,3108 mm
Log R50 = 1,8097+1,5496⋅0,13308=2,01592
R50 = 103,733 mm
Log R100 = 1,8097+1,6607⋅0,13308=2,03070
R100= 107,32 mm

t . Rt
rt =
t+ 1
11,09⋅67,51
r2 = =61,92
11,09+1
11,09⋅83,82
r5 = =76,88
11,09+ 1
11,09⋅ 91,700
r10 = =84,115
11,09+1
11,09⋅ 99,3108
r25 = =91,0965
11,09+ 1
11,09⋅103,733
r50 = =95,1529
11,09+ 1
11,09⋅107,32
r100 = =98,443
11,09+1

rt
qt =
3,6 ⋅t
61,92
q2 = = 1,5509
3,6 ⋅11,09
76,88
q5 = = 1,9256
3,6 ⋅11,09
84,115
q10 = = 2,1068
3,6 ⋅11,09
91,0465
q25 = = 2,2817
3,6 ⋅11,09
95,1529
q50 = = 2,383
3,6 ⋅11,09
98,443
qt = = 2,4657
3,6 ⋅11,09

Q =ɑ.β.q.F
Q2 = 0,454 ⋅ 08274 ⋅ 1,5509 x 98 = 57,093
Q5 = 0,454 ⋅ 08274 ⋅ 1,9256 x 98 = 70,886
Q10 = 0,454 ⋅ 08274 ⋅ 2,1068 x 98 = 77,556
Q25 = 0,454 ⋅ 08274 ⋅ 2,2817 x 98 = 83,9955
550 = 0,454 ⋅ 08274 ⋅ 2,383 x 98 = 87,7246
Q100 = 0,454 ⋅ 08274 ⋅ 2,4657 x 98 = 90,769

Hasil dari perhitungan Debit banjir Rencana (Design Flood) untuk Q5 th, Q25 th, Q50
th, Q100 th, Q200 th, Q500 th dan Q1000 th dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini :

Rerata Debit Banjir


Tabel 5.5 Rata - rata Debit dari beberapa Metoda yang di Evaluasi

Period Hasper - hasper Hasper Gumbel Hasper Log Pearson III rata - rata
2 60.0096 51.4332 57.093 56.1786
5 65.6850 69.4488 70.886 68.67327
10 74.058 81.3746 77.556 77.66287
25 85.4091 96.4468 83.9955 88.61713
50 93.9178 107.628 87.7246 96.42347
100 103.373 118.725 90.769 104.289

5.5. AIR YANG TERSEDIA ( WATER AVAILABILITY )

Analisa water avaibility dimana tujuannya untuk menentukan besarnya air


yang tersedia atau disebut juga sebagai debit andalan, yaitu debit dari
sungai yang bisa diandalkan akan terjadi pada waktu – waktu tertentu, juga
perlu diketahui pula kwalitas air sungai tersebut.

Perhitungan banyak air yang tersedia dimaksudkan untuk mengetahui


apakah air yang tersedia bisa dimanfaatkan untuk keperluan air pertanian
sesuai dengan kebutuhan airnya.

Untuk mengetahui banyaknya air yang tersedia di sumbernya (sungai) pada


setiap bulan, dapat diperkirakan besarnya, dengan menggunakan metode –
metode yang ada, dalam hal ini metode yang digunakan adalah didasarkan
pada analisa Meteorological water Balance yang dirumuskan sebagai
berikut :

1. DRO = Ws - I
DRO = direct runoff
I = Infiltrasi
Ws = R - E = water Surplus
R = curah hujan
E = evapotranspirasi daerah catchment

2. q= 2a ⋅ V dimana
a = Konstanta untuk Δ t = 1
q = Runoff berasal dari air tanah untuk Δ t = 1
v = volume tersimpan (strorage volume)

3. qt= qo⋅ Kt, dimana


qt = runoff sesaat t dari air tanah
qo = runoff untuk t = 0
qt
= K = Konstanta untuk t = 1 dan harga < 1
qo

4. Hubungan antara a dan K


K = ( 1 – a ) / ( 1 + a ) atau a = ( 1 – K ) / ( 1 + K )

5. Volume tersimpan ( The Storage Volume )


Vn= Vn – 1 +In Δ t - ½ ( qn-1 + qn) Δ t
Dimana Vn = Volume tersimpan pada periode n
Vn – 1 = Volume tersimpan pada periode n – 1
qn = runoff pada periode n
qn-1 = runoff pada periode n – 1

6. Didalam hal :
qn = 2a ⋅ Vn = t = 1 didapat
(1−a) 1
Vn= V n−1+ ∈¿ atau
(1+ a) ( 1+ a )
Vn = K (Vn-1) + ½ ( 1 + K ) In

7. Base runoff
Bn = ½ (qn-1 + qn) Δ t atau Bn= In ⋅ t - n (Vn – 1 -Vn)
Bn = Base runoff pada periode n

8. Runoff
Qn = DRO + Bn atau
Qn = Rn - En - In + Bn
Dalam kaitannya dengan perhitungan banyaknya air yang
tersedia, Direktorat Irigasi mengadakan penggunaan sebagai
berikut :

- Data curah hujan yang digunakan adalah curah hujan


harian atau bulanan rata – rata.
- Perhitungan Evapotranspirasi yang didapat adalah Limited
Evapotranspiration. E = Ep – E1 dimana :

Ep = Evapotranspirasi potensial dan


m
E1 = ( 18 – n )
20
M = Perbandingan permukaan yang tidak tertutup dengan
tumbuhan hujan.
n = Jumlah hari hujan

- Harga faktor resessi K diambil = 0,60


- Harga Infiltrasi rate Ii = 0,40 dari curah hujan
- Strom runoff R1 diambil 5 % dari curah hujan untuk soil
moisture yang defisit dan R untuk soil moisture maksimum.
- Soil moisture maksimum diambil = 200 mm
- Perhitungan dilakukan secara tabelaris
- Banyaknya air yang tersedia di sumber dihuitung dengan
rumus :
( Q )n = Qn ⋅ A ( m3 / dtk ) dimana
( Q )n = Banyaknya air yang tersedia di sumber
pada saat n
Qn = runoffpada saat n (m3/dtk/km)2
A = luas catchment (km2)

Perhitungan selanjutnya dilakukan secara tabelaris.


Perhitungan Evapotraspirasi dengan Metoda Penman dapat
di lihat pada Tabel 5.6 perhitungan debit tersedia dengan
metoda F. J. Mock dapat di lihat pada Tabel 5.7.

Anda mungkin juga menyukai