Anda di halaman 1dari 31

PERKIRAAN DEBIT BANJIR

• Data Debit / Curah hujan Hujan diolah dengan


ANALISIS FREKUENSI ATAU PROBABILITAS
untuk mendapatkan Debit rencana maupun curah
hujan rencana
• Perkiraan Debit Banjir didapatkan dengan
beberapa methode antara lain metode :
1. Metode Rasional
2. Metode Melchior
3. Metode Weduwen
4. Metode Haspers
5. Metode Nakayasu
6. Menggunakan rumus-rumus empiris
1. METODE RASIONAL

• jika hujan berlangsung lebih lama daripada lama


waktu konsentrasi alirannya, maka Intensitas rata-
ratanya akan lebih kecil, dari jika lama waktu hujan
sama dengan lama waktu konsentrasi.

• Yang dimaksud dengan lama waktu konsentrasi ialah


selang waktu antara permulaan hujan dan saat
seluruh areal daerah alirannya ikut berperperan pada
pengaliran sungai
Dengan demikian, maka pengaliran maksimum terjadi :
jika lama waktu hujan sama dengan lama waktu
konsentrasi daerah alirannya
Pemikiran RASIONAL tersebut dapat dinyatakan secara
aljabar sbb.

Qn = C * I * A cfs
Q = debit banjir rencana (c f s , cubic feet per second
atau second feet)
C = koefesien pengaliran, ( tak berdimensi )
A = luas daerah aliran sungai ( acres )
I = Intensitas hujan maksimum selama waktu
sama dengan waktu konsentrasinya ( inci tiapjam )
Jika menggunakan satuan metrik
1 inci = 25.4 mm,
1 acre = 4043.3 m2,
1 cfs = 0.0283 m3/det),
maka rumus rasional memjadi :
Q = 0,278C * I * A m3 / det

Q = debit banjir rencana ( m3/det )


C = koefesien pengaliran, ( tak berdimensi )
A = luas daerah aliran sungai ( km2 )
I = Intensitas hujan maksimum selama waktu
sama dengan waktu konsentrasinya (tc) ( mm/jam )

Rumus-rumus tersebut hanya berlaku untuk daerah


aliran sungai kecil, antara 100 s/d 200 acres atau kira-
kira 40 – 80 ha.
Angka Pengaliran C :

Perbandingan antara tinggi aliran dan


tinggi hujan untuk jangka waktu cukup
lama. haliran
C=
hhujan

Dari hasil perhitungan berdasarkan


pengamatan, harga C dapat ditentukan
dengan memakai tabel sbb. :
Koefisien pengaliran (C)
Koefisien
Kondisi Daerah Pengaliaran
Pengaliran (C)
Daerah pegunungan berlereng terjal 0,75 - 0,90
Daerah perbukitan 0,70 – 0,89
Tanah bergelombang dan bersemak-semak 0,50 – 0,75
Tanah dataran yang digarap 0,45 – 0,65
Persawahan irigasi 0,70 – 0,80
Sungai didaerah pegunungan 0,75 – 0,85
Sungai kecil didataran 0,45 – 0,75
Sungai yang besar dengan wilayah pengaliran
0,50 – 0,75
lebih dari seperduanya terdiri dari dataran
(Sumber: Loebis, 1987)
Kondisi daerah aliran Harga C
Perumputan tanah pasir, datar, 2 % 0.05 - 0.10
tanah pasir, rata-rata, 2 - 7 % 0.10 - 0.15
tanah pasir, curam, 7 % 0.15 - 0.20
tanah gumuk, datar, 2% 0.13 - 0.17
tanah gumuk, rata-rata, 2-7 % 0.18 - 0.22
tanah gumuk, curam, 7 % 0.25 - 0.35
Business daerah kota lama 0.75 - 0.95
daerah pinggiran 0.50 - 0.70
Perumahan daerah single family 0.03 - 0.50
multi unit, terpisah pisah 0.40 - 0.60
multi unit tertutup 0.60 - 0.75
daerah apartemen 0.50 - 0.70
Industri daerah ringan 0.50 - 0.80
daerah berat 0.60 - 0.90
2. METODE MELCHIOR
Pada Metode ini telah disusun nomogram-nomogram
yang menghubungkan antara berbagai variabel
yang terdapat dalam rumus.
Nomogram Melchior disusun berdasarkan C = 0.52
Untuk harga C lain, Harga V yang didapatkan dari
nomogram harus dikalikan dengan :

C 0.2
( )
Apa bila tidak tersedia nomogram-nomogram, 0.52
perhitungan dapat dikerjakan sbb.
1. Lukis ellip yang mengelilingi daerah aliran dengan
sumbu panjang kira-kira 1.5 kali sumbu pendek.
Kemudian hitung luasnya.
2. Ukur Luas daerah aliran dengan planimeter atau
dengan rumus ellip (km ).2

3. Kemiringan rata-rata dasar sungai, S = H/0.9 L


◼ Tetapkan besar curah hujan sehari (24 jam ) untuk
periode ulang tertentu yang dikehendaki
◼ Tentukan q dengan bantuan grafik Melchior dan luas
daerah tangkapan (ellip)
◼ Tentukan harga  (antara 0.6 – 0.8)
◼ Hitung luas A ( dgn planimeter),
◼ Tentukan perkiraan harga t0 ( waktu awal ) berdasarkan
tabeldebit banjir cara Melchior
◼ Ambil harga tc = t0 dengan mengunakn rumus :
tc = 0.186 LQ-0.2 I-0.4 → hitung pula Q
◼ Ulangi langkah di ats untuk harga t0 baru yang sama
dengan tc, sampai diperoleh harga waktu konsentrasi
yang sama ( tc = t0 )
◼ Hitung debit maksimum untuk harga t terakhir.

Metode ini cocok untuk menghitung debit


rencana pada daerah luas tangkapan pengaliran
lebih dari 100 km2, dan

Contoh:
CONTOH :
Sungai dengan luas daerah tangkapan 525 km2, panjang sungai 50 km,
curah hujan (24 jam) untuk periode 100 th adalah 240 mm
Hitunglah debit banjir dengan periode ulang 100 th ( Q 100 ) ?
PENYELESAIAN :

❖ Luas ellip A = π/4 x L1 x L2 ( L2 = sumbu pendek minimal 2/3 L1)


A = π/4 x 40 x 27.6 = 867 km2
❖ Dengan mengambil t0 = 12 jam
❖ dengan grafik untuk A = 867 km2 dan t0 = 12 jam → diperoleh βq = 2.4

Grafik MELCHIOR
βq (Koefesien reduksi dan intensitas hujan)
❖ Untuk curah hujan 2400 mm → q0 = βq x240/200 = 2.4 x 1.2 = 2.88
❖ Q0 = αβqA → 0.7 x 2.88 x 525 = 1058 m3/dt
❖ T = 0.186 LQ-02I-0.4 → 0.186 x 50 x 1058-0.2 x 0.0133-0.4 = 13 jam
❖ T0 = 13 jam, cari digrafik βq = 2,3
❖ ulangi perhitungan Q0 dan t, sehingga didapatkan t0 = t

Perhitungan debit cara Melchior sbb.

Debit banjir dengan periode 100 th (Q100) = 1029 m3/dt → 1030 m3/dt
3. DENGAN METODE
Metode ini : WEDUWEN
1. hanya cocok untuk menghitung debit rencana pada daerah pengaliran kurang dari 100 km2, dan
2. didasarkan pada curah hujan sehari ( 24 jam ) 240 mm, dan waktu t merupakan saat-saat kritis
curah hujan. terjadi debit puncak
Rumus yang dipergunakan :

Q =  * *q* A
4.1
 = 1−
 + 7
R X  67.65 
q =  
240  t = 1.45 
120 + tt++19 A
 =
120 + A
t = 0.25 * L * Q − 0.125 * I − 0.25
Q = debit banjir rencana yang akan terjadi pada periode ulang (m3/ dt)
A = luas pengaliran (km2) ,
α = Reduction coefisien
β = Run uff coefisien ,
q = hujan maksimum ( m3/km2/dt )
RX = Curah hujan pada periode n tahun, T = waktu ( jam )
Cara perhitungannya dilakukan dengan cara coba-coba ( trial and eror ) sbb :

a. Dari data topografi ditetapkan terlebih dulu luas area A, panjang sungai
L dan Kemiringan sungai
b. Tentukan perkiraan harga to dan gunakan rumus untuk menghitung Q
c. Ulangi perhitungan, hingga harga to = t diatas
d. Debit puncak diperoleh jika harga to yang diambil sama dengan harga t

Contoh : ☻
CONTOH :
Hitung : Debit banjir dengan periode ulang 10, 20, 50 dan 100 (Q10, Q20, Q50,
dan Q100), jika diketahui :
• Catchment Area = 88,58 km2
• Panjang sungai = 14,00 km
• kemiringan sungai = 0,00143
• data curah hujan rata-rata selama 10 tahun sbb.
Tahun Curah hujan mak.
(mm)
1991 499.050
S=
(X i − X )2
=
14,829.04
= 25.96
1992 303.068 n −1 23 − 1
1993 379.774 X =
 2,119.5 = 92.15
1994 337.798 23

1995 459.502
1996 467.788 X = X + kS
1997 343.932
1998 379.360
1999 506.669
2000 418.979
PENYELESAIAN :
Perhitungan curah hujan maksimum rata-rata dengan cara distribusi Gumbel

Th. Curah hujan mak. Rata-rata ( Xi - X ) ( Xi -X )2


(mm) x ( X-x ) ( X - x )2
1991 499.050 409.592 89.458 8002.734
1992 303.068 409.592 -106.524 11347.363 S=
(X i − X )2
= 67.82
1993 379.774 409.592 -29.818 889.113 n −1
1994 337.798 409.592 -71.794 5154.378
1995 459.502 409.592 49.910 2491.008 X = 409.59
1996 467.788 409.592 58.196 3386.774
1997 343.932 409.592 -65.660 4311.236
1998 379.360 409.592 -30.232 913.974
1999 506.669 409.592 97.077 9423.944
2000 418.979 409.592 9.387 88.116
∑ 4095.92 ∑ 46008.64
Perhitungan tinggi Hujan Rancangan ( Xt )
S
T Y Yn Sn k Xt = X + (Y − Yn )
Sn
10 0.393 0.4592 0.950 1.280 404.350
20 1.970 0.5236 1.063 1.640 501.384
50 3.902 0.5485 1.161 2.050 604.979
100 4.600 0.5591 1.207 2.330 636.149
Perhitungan debit banjir dengan cara Weduwen :

untuk Curah hujan rerata periode ulang 10 th → X20 = 404.350 mm

Persamaan yang digunakan :

Q =  * *q* A
4.1
 = 1−
q + 7
R X  67.65 
q=  
240  t = 1.45 
120 + tt++19 A
=
120 + A
t = 0.25 * L * Q −0.125 * I −0.25
Perhitungan debit untuk curah hujan dengan periode ulang 10 th → X10 = 404.350 mm
Langkah pertama adalah menentukan harga to coba = 3 jam
120 + 33++19 88.58
= = 0.7169
120 + 88.58
404.350  67.65 
q=   = 25.613
240  3 + 1.45 
4.1
 = 1− = 0.8383
0.7169 * 25.613 + 7
Q = 0.8383 * 0.7169 * 25.613 * 88.58 = 1363.495m 3 / dt
t = 0.25 *14 *1363.495 −0.125 * 0.00143 −0.25 = 7.3013 jam

Perhitungan diulang kembali dengan to coba = 7.3013 jam

120 + 77..3013
3013 +1
+ 9 88.58
= = 0.7169
120 + 88.58
404.350  67.65 
q=   = 13.024
240  7.3013 + 1.45 
4.1
 = 1− = 0.7631
0.7169 *13.024 + 7
Q = 0.8383 * 0.7631 * 13.024 * 88.58 = 696.9063m 3 / dt
t = 0.25 *14 * 696.6063 −0.125 * 0.00143 −0.25 = 7.9403 jam
Perhitungan diulang kembali dengan to coba = 7.9403 jam

120 + 77..9403
9403 +1
+ 9 88.58
= = 0.7994
120 + 88.58
404.350  67.65 
q=   = 12.136
240  7.9403 + 1.45 
4.1
 = 1− = 0.7545
12.136 * 0.7994 + 7
Q = 0.7545 * 0.7994 *12.136 * 88.58 = 648.5473m 3 / dt
t = 0.25 *14 * 648.5473 −0.125 * 0.00143 −0.25 = 8.012 jam

Perhitungan diulang kembali dengan to coba = 8. 012 jam

120 + 88..012
012 +1
+ 9 88.58
= = 0.8003
120 + 88.58
404.350  67.65 
q=   = 12.946
240  8.012 + 1.45 
4.1
 = 1− = 0.7536
0.8003 *12.946 + 7
Q = 0.7536 * 0.8003 *12.946 * 88.58 = 642.972m 3 / dt
t = 0.25 *14 * 642.972 −0.125 * 0.00143 −0.25 = 8.019 jam
Perhitungan diulang kembali dengan to coba = 8.019 jam

120 + 88..019
019 +1
+ 9 88.58
= = 0.8004
120 + 88.58
404.350  67.65 
q=   = 12.036
240  8.019 + 1.45 
4.1
 = 1− = 0.7535
12.036 * 0.8004 + 7
Q = 0.7535 * 0.8004 *12.036 * 88.58 = 642.972m 3 / dt
t = 0.25 *14 * 642.972 −0.125 * 0.00143 −0.25 = 8.02 jam

Karena harga t0 = 8.019 jam ≈ t = 8.02 jam, maka debit banjir untuk
periode ulang 10 tahunan yang memenuhi adalah Q10 = 642.972 m3/dt.

Untuk debit banjir dengan periode ulang 50, 100, perhitungan dilakukan
dengan cara yang sama, maka diperoleh hasil sbb:
Periode ulang 10 tahun

to A Beta X10 q Alfa Q L i t coba


3 88.58 0.7169 404.35 25.613 0.8383 1363.495 14 0.0014 7.3013
7.3013 88.58 0.7916 404.35 13.024 0.7631 696.9063 14 0.0014 7.9403
7.9403 88.58 0.7994 404.35 12.138 0.7545 648.5473 14 0.0014 8.012
8.012 88.58 0.8003 404.35 12.046 0.7536 643.5154 14 0.0014 8.0198
8.0198 88.58 0.8004 404.35 12.036 0.7535 642.9721 14 0.0014 8.0207
8.0207 88.58 0.8004 404.35 12.035 0.7535 642.9132 14 0.0014 8.0208

Periode ulang 20 tahun

to A Beta X20 q Alfa Q L i t coba


7 88.6 0.78766 501.384 16.725 0.79677 929.769 14 0.0014 7.6593
7.6593 88.6 0.79606 501.384 15.515 0.78812 862.223 14 0.0014 7.7318
7.7318 88.6 0.79695 501.384 15.392 0.7872 855.356 14 0.0014 7.7395
7.7395 88.6 0.79704 501.384 15.379 0.7871 854.631 14 0.0014 7.7404
7.7404 88.6 0.79705 501.384 15.378 0.78709 854.554 14 0.0014 7.7405
7.7405 88.6 0.79705 501.384 15.378 0.78709 854.546 14 0.0014 7.7405
Periode ulang 50 tahun

to A Beta X50 q Alfa Q L i t coba


3 88.58 0.7169 604.98 38.321 0.8811 2143.999 14 0.0014 6.8997
6.8997 88.58 0.7863 604.98 20.4233 0.8222 1169.597 14 0.0014 7.4427
7.4427 88.58 0.7934 604.98 19.1763 0.8154 1098.921 14 0.0014 7.5009
7.5009 88.58 0.7941 604.98 19.0515 0.8147 1091.826 14 0.0014 7.507
7.507 88.58 0.7942 604.98 19.0386 0.8146 1091.091 14 0.0014 7.5076
7.5076 88.58 0.7942 604.98 19.0373 0.8146 1091.014 14 0.0014 7.5077
Periode ulang 100 tahun

to A Beta X100 q Alfa Q L i t coba


7 88.6 0.78766 636.149 21.221 0.82711 1224.607 14 0.0014 7.4
7.4 88.6 0.79284 636.149 20.261 0.82223 1170.001 14 0.0014 7.4424
7.4424 88.6 0.79337 636.149 20.165 0.82173 1164.496 14 0.0014 7.4467
7.4467 88.6 0.79343 636.149 20.155 0.82167 1163.928 14 0.0014 7.4472
7.4472 88.6 0.79343 636.149 20.154 0.82167 1163.87 14 0.0014 7.4473
7.4473 88.6 0.79343 636.149 20.154 0.82167 1163.864 14 0.0014 7.4473
4. DENGAN METODE HASPERS

Pada dasarnya metode ini sama dengan metode Rasional,

Rumus umum :

Q =  *  *q* A

◼ Qt = debit banjir rencana (m3/dt)


◼ α = Koefesien pengaliran
◼ β = Koefesien reduksi
◼ q = hujan maksimum (m3/km2/dt )
◼ A = Luas DAS ( km2 )
1 + 0.012A0.7
1. Menentukan Koeefien pengaliran  =
1 + 0.075A0.7

3. Menentukan koefesien reduksi 1 t + 3.7 *10 −0.41 A


= 1+ X
 t 2 + 15 12
2. Menentukan waktu konsentrasi

t = 0.1 L 0.8 i-0.3 → t =jam, L=km2


4. Kemudian setelah didapatkan nilai t, kemudian menentukan nilai curah
hujan rencana (Rn) dengan menggunakan persamaan berikut (Loebis,
1987)
t * R24 − mak
Rn = .....mm.................t  2 jam
t + 1 − 0.0008(260 − R24 −mak )(2 − t ) 2

t * R24 − mak
Rn = ............................................mm.......2 jam  t  19 jam
t +1
Rn = 0.707 R24 −mak t + 1................................mm.......19 jam  t  30 jam
5. Menentukan debit modul qn : Rt
q=
36 * t

6. Akhirnya Menentukan Debit Rencana

Q = * *q* A

Keterangan :
Q = debit maksimum (m3/dt)
α = Reduction coefisien
β = Run uff coefisien
q = hujan maksimum (m3/km2/dt )
A = Luas pengaliran ( km2 )
L = panjang sungai (m)
I = kemiringan sungai
R = curah hujam rata-rata (mm)
CONTOH ☻
CONTOH :
Hitung : Debit banjir dengan periode ulang 10, 20, 50 dan 100 (Q10, Q20, Q50,
dan Q100), jika diketahui :
• Catchment Area = 88,58 km2
• Panjang sungai = 14,00 km
• kemiringan sungai = 0,00143
• data curah hujan rata-rata selama 10 tahun sbb.
Tahun Curah hujan mak.
(mm)
1991 499.050 S=
(X i − X )2
=
14,829.04
= 25.96
1992 303.068 n −1 23 − 1
1993 379.774 X =
 2,119.5 = 92.15
1994 337.798 23

1995 459.502
1996 467.788 X = X + kS
1997 343.932
1998 379.360
1999 506.669
2000 418.979
PENYELESAIAN :
Perhitungan curah hujan maksimum rata-rata dengan cara distribusi Gumbel

Th. Curah hujan mak. Rata-rata ( Xi - X ) ( Xi -X )2


(mm) x ( X-x ) ( X - x )2
1991 499.050 409.592 89.458 8002.734
1992 303.068 409.592 -106.524 11347.363 S=
(X i − X )2
= 67.82
1993 379.774 409.592 -29.818 889.113 n −1
1994 337.798 409.592 -71.794 5154.378
1995 459.502 409.592 49.910 2491.008 X = 409.59
1996 467.788 409.592 58.196 3386.774
1997 343.932 409.592 -65.660 4311.236
1998 379.360 409.592 -30.232 913.974
1999 506.669 409.592 97.077 9423.944
2000 418.979 409.592 9.387 88.116
∑ 4095.92 ∑ 46008.64
Perhitungan tinggi Hujan Rancangan ( Xt )
S
T Y Yn Sn k Xt = X + (Y − Yn )
Sn
10 0.393 0.4592 0.950 1.280 404.350
20 1.970 0.5236 1.063 1.640 501.384
50 3.902 0.5485 1.161 2.050 604.979
100 4.600 0.5591 1.207 2.330 636.149
Perhitungan debit banjir dengan cara HASPERS :

Nila Curah hujan rata-rata periode ulang 10, 20, 50 dan 100 tahun sbb.

X10 404.350
X20 501.384
X50 604.979
X100 636.149
Langkah perhitungan :
1. Menentukan Waktu Konsentrasi ( t ) :t = 0.1 *14 0.8 * 0.00143 −0.9 = 7.672menit

1 + 0.012* 88.580.7
2. Menentukan Koefesien aliran ( α ) : = = 0.752344
1 + 0.75* 88.580.7
1 7.672 + 3.7 *10 −0.41 88.58 0.75
3. Menentukan Reduksi ( β ) : = 1+ X = 1.19358
 7.672 2 + 15 12
 = 0.83782

4. Menentukan Intensitas Hujan ( It ) :


7.672 * 404.350
I 10 = = ...........(2 jam  t  19 jam)
7.672 + 1
I 10
5. Menentukan Debit modul ( q ) : q= =
3.6 * 7.672

6. Menentukan Debit banjir rencana ( Qt ) : Q =  * *q*F


5. Debit sungai dihitung dengan
menggunakan rumus-rumus empiris

Metode Empiris digunakan jika tidak diperoleh data


hidrologi yang cukup
Beberapa persamaan debit banjir yang dapat digunakan
antara lain :
No Pembuat Rumus Catatan
Rumus
1 Q = CAn Q = Debit banjir ( m3/det ),
A = luas DAS (km2), n = angka
penunjuk ( 0.5 – 1.25), C = koef
2 Dickens Qa= 825 A0.75 Q ( kaki3/det), A (mil2)
3 Qa = 24,12 A0.5 A = 15 – 200.000 km2
4 Whister Qm = {1538/(A+259)+0.054}A A = 1.000 – 12.000 km2

5 Myer Q = 10.000 A0.5


6 Fanning Q = 200 A5/6

Anda mungkin juga menyukai