Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 5 REKAYASA HIDROLOGI

Dosen Pengajar :
Dr.Eng.,Ir. Jeffry Swingly Frans Sumarauw, MT.

Disusun oleh :
Nama : Agatta F. E. Daud
NIM : 20021101016

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
MANADO
2022
MENGHITUNG DEBIT RENCANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
HIDROGRAF SATUAN SINTETIK (HSS-SCS)
Diketahui :
 Luas DAS = 33 km²
 Hujan rencana untuk kala ulang 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun :
R25 = 224,8 mm
R50 = 236,87 mm
R100 = 230,93 mm
 Pola distribusi hujan jam-jaman daerah Manado :

Jam Ke- % Hujan


1 51
2 25
3 9
4 5
5 4
6 3
7 2
8 1
Ditanya :

 Hitung debit rencana dari data tersebut untuk kala ulang 25 tahun, kala ulang 50 tahun, dan kala
ulang 100 tahun dengan metode HSS-SCS.
Penyelesaian :
HIDROGRAF SATUAN SINTETIS
 Sebagaimana diungkapkan sebelumnya bahwa untuk menurunkan hidrograf satuan diperlukan
rekaman data limpasan dan data hujan.
 Namun, sering kali pada DAS tidak dijumpai adanya pencatatan limpasan.
 Untuk itu, hidrograf satuan diturunkan berdasarkan data dari DAS yang sama atau terdekat yang
memiliki karakteristik yang sama → Hidrograf Satuan Sintetis.
 Secara umum, hidrograf satuan sintetis dibedakan menjadi :
1. UH sintetis yang mengkaitkan karakteristik hidrograf (debit puncak, waktu dasar, dsb)
dengan karakteristik DAS → Snyder, 1938 dan Gray, 1961.
2. UH sintetis berdasarkan hidrograf satuan tidak berdimensi → SCS, 1972.
3. UH sintetis berdasarkan model simpanan DAS → Clark, 1943.
 Metode UH sintetis yang sering kali digunakan untuk memperkirakan limpasan lahan khususnya
terkait dengan penggunaan lahan adalah metode SCS.

METODE SCS (VICTOR MOCKUS, 1950)


 Hidrograf tidak berdimensi SCS (Soil Conservation Services) adalah hidrograf satuan sintesis
dimana debit dinyatakan sebagai nisbah debit q terhadap debit puncak qp dan waktu dalam nisbah
waktu t terhadap waktu naik dari hidrograf satuan Tp.
 Jika debit puncak dan waktu keterlambatan dari suatu durasi hujan efektif (lag time) diketahui,
maka hidrograf satuan dapat diestimasi dari UH sintesis SCS.
 Karakteristik Hidrograf ditentukan oleh :
o Lag Time (Tl), waktu dari pusat masa hujan sampai debit puncak banjir (jam).
o Waktu Naik (Tp), waktu dari awal hujan sampai puncak banjir (jam).
o Time Base (Tb), waktu dasar hidrograf satuan tidak berdimensi (jam).
o Luas DAS (A), besaran daerah aliran sungai (km²).
o Debit Puncak (Qp), jumlah air yang mengalir (m3 /detik).

Gambar Karakteristik Hidrograf

PARAMETER-PARAMETER SCS
0,8 0,7
L ( 2540−22,86 CN )
Tl = 14,104 CN 0,7 × S 0,5
………….untuk luas DAS < 16 km 2

Keterangan :
Tl = Waktu dari pusat masa hujan sampai debit puncak banjir (jam),
L = Panjang lintasan air dari titik terjauh sampai outlet (km),
S = Kemiringan lahan antara elevasi maksimum dan minimum (m/m),
CN = Curve Numbers.
Tabel Curve Numbers
Berdasarkan Kecamatan Dumoga Kabupaten Bolaangmangondow Sulawesi Utara di sekitar DAS, nilai
Curve Number (CN) yang akan digunakan adalah nilai CN untuk hutan = 76.
Tl = 0,6 𝑇𝑐 .............. untuk luas DAS ≥ 16 km²
Dimana,
0,606 ( L . n )0,467
TC = 0,234
S
Keterangan :
Tc = Waktu konsentrasi (jam),
L = Panjang lintasan air dari titik terjauh sampai outlet (km),
S = Kemiringan lahan antara elevasi maksimum dan minimum (m/m),
n = Koefisien kekasaran lahan.

Tabel nilai n

Tata Guna Lahan n


Kedap air 0.02
Timbunan tanah 0.1
Tanaman pangan / tegalan dengan sedikit rumput 0.2
Padang rumput 0.4
Tanah gundul yang kasar dengan runtuhan dedaunan 0.6
Hutan dan sejumlah semak belukar 0.8

Berdasarkan data permukaan DAS, nilai n yang akan digunakan adalah nilai n untuk tata guna
lahan Hutan dan sejumlah semak belukar = 0,8.

Tr
Tp= +Tl
2
Keterangan :
Tp = Waktu dari awal hujan sampai puncak banjir (jam),
Tr = Time resistence (jam),
Tl = Waktu dari pusat masa hujan sampai debit puncak banjir (jam).
2,08 x A
Qp=
Tp
Keterangan :
Qp = Jumlah air yang mengalir (m3 /detik),
A = Luas DAS (km²),
Tp = Waktu dari awal hujan sampai puncak banjir (jam).
8
Tb= Tp ............. A < 2 km²
3

s
Tb=5 20 Tp ............. A > 2 km²
d
PERHITUNGAN PARAMETER-PARAMETER SCS

Diketahui data-data sebagai berikut :

Hujan rencana untuk kala ulang 100 tahun 229.13 mm


Luas DAS (A) 75.25 km²
Panjang Sungai Utama (L) 24.8 km
Perbedaan Elevasi Sungai Utama (delta h) 904 m
Kemiringan Rata-rata Sungai Utama (S) 0.036 m/m
Durasi Hujan (Tr) 8 jam
Curve Number (CN) 76 -
Base Flow 5 m³/detik
Koefisien Kekasaran Lahan (n) 0.8 -

Dalam menghitung waktu konsentrasi (Tc), diperlukan data panjang sungai utama (L) dan kemiringan
rata-rata aliran sungai utama (S).

 Panjang sungai utama (L)


Pengukuran panjang sungai dilakukan dengan menarik benang sepanjang garis aliran sungai
utama di kertas millimeter block.
Panjang benang = 49,6 cm
Skala 1 : 50.000
1 cm di peta = 0,5 km jarak sebenarnya
Maka,
49,6 cm = 49,6 x 0,5 = 24,8 km.
 Kemiringan rata-rata aliran sungai utama (S)
Elevasi titik awal = 1209 m
Elevasi titik akhir = 305 m
Panjang sungai utama = 24,8 km = 24800 m

Y 1209−305
S= = =0,036 m/m
X 24800
Setelah mendapat nilai L dan S, maka langkah selanjutnya menghitung nilai waktu konsentrasi
(Tc).

a. Menghitung Time of Concentration (Tc) dengan rumus Hathaway


0,606 ( L. n )0,467
T C= 0,234
S
0,606 ( 24,8× 0,8 )0,467
T C= 0,234
( 0,036 )
T C =5,31 jam
b. Menghitung Lag Time (Tl)
Karena luas DAS > 16 km2 , maka kita gunakan rumus :
Tl=0,6 Tc
Tl=0,6 × 5,31
Tl=3,2 jam
c. Menghitung Waktu Naik / Time to Peak (Tp)
Tr
Tp= +Tl
2
8
Tp= +3,2
2
Tp=7,2 jam
d. Menghitung Debit Puncak (Qp)
2,08 x A
Qp=
Tp
2,08 x 75.25
Qp=
7,2
m3
Qp=21,8
detik
e. Menghitung Time Base (Tb)
Karena luas DAS ≥ 2 km2 , maka kita gunakan rumus :
s
Tb=5 20 Tp … kita mengambil nilai konstanta yaitu 5
d
s
Tb=5 20 Tp
d
Tb=5× 7,2
Tb=35,9 jam

Tabel Nilai Parameter HSS-SCS

Tl (jam) Tp (jam) Qp (m³/detik) Tb (jam)


3.2 7.2 21.8 35.9

Setelah nilai Tp dan Qp diketahui, langkah selanjutnya menghitung nilai HSS-SCS dengan menggunakan
tabel (yang dihitung adalah nilai t dan Qt)
Tabel Nilai HSS-SCS

t / Tp Qt / Qp t Qt
0 0 0 0
0.1 0.015 0.719 0.327
0.2 0.075 1.437 1.634
0.3 0.16 2.156 3.485
0.4 0.28 2.874 6.099
0.5 0.43 3.593 9.367
0.6 0.6 4.311 13.070
0.7 0.77 5.030 16.773
0.8 0.89 5.748 19.388
0.9 0.97 6.467 21.130
1 1 7.2 21.8
1.1 0.98 7.904 21.348
1.2 0.92 8.622 20.041
1.3 0.84 9.341 18.298
1.4 0.75 10.059 16.338
1.5 0.66 10.778 14.377
1.6 0.56 11.496 12.199
1.8 0.42 12.933 9.149
2 0.32 14.370 6.971
2.2 0.24 15.807 5.228
2.4 0.18 17.244 3.921
2.6 0.13 18.681 2.832
2.8 0.098 20.119 2.135
3 0.075 21.556 1.634
3.5 0.036 25.148 0.784
4 0.018 28.741 0.392
4.5 0.009 32.333 0.196
5 0.004 35.926 0.087

Setelah nilai t dan Qt diketahui, maka kita akan melihat debit puncak yang terjadi akibat hujan 1 cm di
DAS. Dapat disimpulkan bahwa untuk debit puncak yang terjadi yaitu 21,8 m3 /detik pada jam ke 7,2.
Kurva Hidrograf yang terjadi akibat hujan 1 cm di DAS

Hidrograf Satuan Sintetik SCS


25
21.8
20
Debit, Q (m3/detik)

15

10

0
0 5 10 15 20 25 30
Waktu (Jam)

Hidrograf Satuan Sintetik SCS Debit Puncak (Qp)

PERHITUNGAN DEBIT RENCANA

 Merubah Hujan Rencana Harian menjadi Hujan Rencana Jam-Jaman

Hujan rencana untuk kala ulang 100 tahun 229.13 mm

Tabel Distribusi Hujan Rencana Jam-Jaman

Hujan Rencana Jam-jaman (mm)


Jam Ke- % Hujan
Kala ulang 100 tahun
1 51 116.8563
2 25 57.2825
3 9 20.6217
4 5 11.4565
5 4 9.1652
6 3 6.8739
7 2 4.5826
8 1 2.2913
Setelah diketahui hujan rencana jam-jaman untuk kala ulang 100 tahun, maka kita akan
menghitung Hujan Efektif yang terjadi dalam satuan cm.

 Menghitung Hujan Efektif


Menghitung hujan efektif dengan rumus :
( P−0,2× S )2
Pe=
P+ 0,8 × S
Dimana,

S=
(( ) )
1000
CN
−10 × 25,4( mm)

Keterangan :
Pe = Accumulated excess rain,
P = Total rainfall,
S = Potential maximum retention,
CN = Curve number.

Nilai CN yang diketahui = 76 Untuk mendapatkan nilai P efektif, maka terlebih dahulu
menghitung nilai S

S=
(( ) )
1000
CN
−10 × 25,4( mm)

S=
(( ) )
1000
76
−10 × 25,4( mm)

S=80,21mm

Setelah nilai S didapat, masukkan nilai S ke rumus P efektif.


Tabel Distribusi Hujan Efektif (mm)

Hujan Efektif Jam-jaman (mm)


Jam Ke-
Kala ulang 100 tahun
1 56.14427577
2 14.003765
3 0.247348249
4 0.278053522
5 0.644886006
6 1.183181891
7 1.910084518
8 2.8451014

Karena tabel distribusi hujan efektif masih dalam satuan mm, maka P efektif disalin dalam satuan
cm
Tabel Distribusi Hujan Efektif (cm)

Hujan Efektif Jam-jaman (cm)


Jam Ke-
Kala ulang 100 tahun
1 5.614427577
2 1.4003765
3 0.024734825
4 0.027805352
5 0.064488601
6 0.118318189
7 0.191008452
8 0.28451014

Setelah tabel distribusi hujan efektif disalin dalam satuan cm, langkah selanjutnya menganalisis
debit puncak untuk kala ulang 100 tahun.
 Menganalisis debit puncak akibat hujan 8 jam

Base Flow 5 m³/detik

Debit Puncak untuk kala ulang 100 tahun

Tabel Analisis Debit Puncak untuk kala ulang 100 tahun

Hujan Efektif (cm) Base Flow Debit Total


No t (jam) HS S
5.614 1.400 0.025 0.028 0.064 0.118 0.191 0.285 (m ³/detik) (m ³/detik)
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5.000
2 0.719 0.327 1.835 0 0 0 0 0 0 0 5 6.835
3 1.437 1.634 9.173 0.458 0 0 0 0 0 0 5 14.630
4 2.156 3.485 19.569 2.288 0 0 0 0 0 0 5 26.856
5 2.874 6.099 34.245 4.881 0.008 0 0 0 0 0 5 44.134
6 3.593 9.367 52.590 8.542 0.040 0.009 0 0 0 0 5 66.181
7 4.311 13.070 73.382 13.117 0.086 0.045 0 0 0 0 5 91.631
8 5.030 16.773 94.173 18.303 0.151 0.097 0.021 0 0 0 5 117.746
9 5.748 19.388 108.850 23.489 0.232 0.170 0.105 0.039 0.06241313 0 5 137.947
10 6.467 21.130 118.634 27.150 0.323 0.260 0.225 0.193 0 0 5 151.786
11 7.2 21.8 122.303 29.590 0.415 0.363 0.393 0.412 0.312 0 5 158.790
12 7.904 21.348 119.857 30.505 0.480 0.466 0.604 0.722 0.666 0.093 5 158.393
13 8.622 20.041 112.519 29.895 0.523 0.539 0.843 1.108 1.165 0.465 5 152.057
14 9.341 18.298 102.735 28.065 0.539 0.588 1.082 1.546 1.789 0.992 5 142.335
15 10.059 16.338 91.727 25.625 0.528 0.606 1.250 1.985 2.497 1.735 5 130.952
16 10.778 14.377 80.720 22.879 0.496 0.594 1.363 2.294 3.204 2.665 5 119.214
17 11.496 12.199 68.490 20.134 0.453 0.557 1.405 2.500 3.703 3.719 5 105.960
18 12.933 9.149 51.367 17.083 0.404 0.509 1.377 2.577 4.036 4.772 5 87.126
19 14.370 6.971 39.137 12.812 0.356 0.454 1.292 2.526 4.161 5.516 5 71.254
20 15.807 5.228 29.353 9.762 0.302 0.400 1.180 2.371 4.078 6.012 5 58.457
21 17.244 3.921 22.015 7.321 0.226 0.339 1.054 2.165 3.828 6.198 5 48.146
22 18.681 2.832 15.899 5.491 0.172 0.254 0.927 1.933 3.495 6.074 5 39.246
23 20.119 2.135 11.986 3.966 0.129 0.194 0.787 1.701 3.121 5.702 5 32.585
24 21.556 1.634 9.173 2.990 0.097 0.145 0.590 1.443 2.746 5.206 5 27.390
25 25.148 0.784 4.403 2.288 0.070 0.109 0.450 1.083 2.330 4.648 5 20.380
26 28.741 0.392 2.201 1.098 0.053 0.079 0.337 0.825 1.748 4.090 5 15.431
27 32.333 0.196 1.101 0.549 0.040 0.059 0.253 0.619 1.331 3.471 5 12.423
28 35.926 0.087 0.489 0.275 0.019 0.045 0.183 0.464 0.999 2.603 5 10.077
Debit Puncak / Debit Rencana untuk Kala Ulang 100 tahun (Q100) 158.790
Setelah menganalisis debit puncak / debit rencana untuk kala ulang 100 tahun, maka langkah selanjutnya
kita membuat kurva hidrograf debit banjir yang ditimbulkan akibat hujan selama 8 jam.
Kurva Hidrograf Debit Banjir untuk Kala Ulang 100 Tahun
HIDROGRAF DEBIT BANJIR
180

158.790
160

140

120
Debit, Q (m 3 /detik)

100

80

60

40

20

0
0 5 10 15 20 25 30
Waktu (Jam)

Debit Total Debit Puncak (Qp) Hujan Jam 1 Hujan Jam 2 Hujan Jam 3 Hujan Jam 4 Hujan Jam 5 Hujan Jam 6 Hujan Jam 7 Hujan Jam 8 Base Flow

Anda mungkin juga menyukai