Anda di halaman 1dari 8

1) Hidrograf Satuan Sintesis (HSS) Nakayasu

 Parameter
Parameter yang dibutuhkan dalam analisa memakai Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) Nakayasu, antara lain
(Liman- tara, 2010) :
a. Tenggang waktu, dari permulaan hujan sampai puncak hidrograf (time to peak magnitude), disimbolkan
dengan Tp.
b. Tenggang waktu dari titik berat hujan sampai titik berat hidrograf (time lag): disimbolkan dengan tg.
c. Tenggang waktu hidrograf (time base of hydrograph), disimbolkan dengan TB.
d. Luas daerah pengaliran (catchment area), disimbolkan dengan A.
e. Panjang alur sungai utama terpanjang (length of the longest channel). Disimbolkan dengan L.
f. Koefisien pengaliran (run-off coefficient), disimbolkan dengan C.

 Rumus Panunjang
Tp = tg + 0,8 tr
T0,3 = a tg
Dengan :
Tp = tenggang waktu (time lag) dari permulaan hujan sampai puncak banjir (jam)
Tg = waktu konsentrasi hujan (jam)
T0,3 = waktu yg diperlukan oleh penurunan debit, dari debit puncak sampai menjadi 30% dari debit
puncak (jam)
Cara menentukan tg :
Jika L > 15 km, maka tg = 0,40 + 0,058 L
L < 15 km, maka tg = 0,21 L0,7
Dengan :
a = parameter hidrograf
tr = 0,5 c tg sampai 1 x tg
Catatan :
 Untuk daerah pengaliran biasa a = 2
 Untuk bagian naik hidrograf (rising limb) yang lambat dan
 Bagian menurun (recession line) yang cepat a = 1,5
 Bagian naik hidrograf (rising limb) yg cepat dan bagian menurun (recession line) yang lambat a = 3

 Rumus HSS Nakayasu


a. Debit puncak banjir (park discharge)
AR 0
Qp =
3 ,6 (0 , 3 T p +T 0 ,3 )
dengan
Qp = debit puncak (m3/s)
RO = hujan satuan (mm)
Tp = waktu puncak (jam)
T0,3 = waktu yang diperlukan untuk menurunkan debit dari Qp sampai 0,3 Qp
Dari gambar diperoleh :
o Tp = tg + 0,8 Tr
o tg = 0,4 + 0,085 L untuk L > 15 km
0,7
o tg = 0,21 . L untuk L < 15 km
o T0,3 = α . tg Tr = (0,5 – 1)tg
Dengan
- Tr = satuan waktu curah hujan (jam)
- α = koefisien karakteristik DAS
- L = Panjang Sungai
- tg = waktu konsentrasi

Persamaan kurva HSS :


 Bagian lengkung naik untuk 0 < t < Tp

( )
2, 4
t
Qp = Qp
Tp
 Pada kurva turun (Tp < t < T0,3
(t −Tp)
Q(t) = Qp . T 0 ,3
0,3
 Pada kurva turun (Tp < t < T 0,32)
(t −Tp+ 0 ,5 T 0 ,3)
Q(t) = Qp . 1 ,5 .T 0,3
0,3
 Pada kurva turun (t > T 0,32)
(t −Tp+ 1, 5 T 0 ,3)
Q(t) = Qp . 2 ,0 .T 0,3
0,3
2) HSS GAMA 1
 Parameter DAS yang dipakai:
1. Luas DAS (A)
2. Panjang alur sungai utama (L)
3. Panjang alur sungai ke titik berat DAS (Lc)
4. Kelandaian / slope sungai (S)
5. Kerapatan jaringan kuras (D)
 Parameter lain yang dipakai:
1. Faktor sumber (SF)
2. Frekuensi sumber (SW)
3. Luas DAS sebelah hulu (RUA)
4. Faktor simetri (SIM)
5. Jumlah pertemuan sungai (JN)
a. Kerapatan Jaringan Kuras (D)
(Drainage Desinty)
perbandingan antara panjang total aliran sungai (jumlah panjang sungai semua tingkat) dengan luas
DAS.
Jika kerapatan jaringan kuras tinggi :
 DAS terpotong-potong
 Reaksi : masuknya air hujan relatif cepat
 pada tanah yang mudah tererosi / relatif kedap air, kemiringan lahan curam, hanya sedikit
ditumbuhi tanaman.
Jika kerapatan jaringan kuras rendah :
 DAS sulit dikeringkan
 pada tanah yang tahan terhadap erosi (sangat lolos air)
b. Faktor Sumber (SF)
perbandingan antara jumlah panjang sungai-sungai tingkat satu dengan jumlah panjang-panjang
sungai semua tingkat.
Kategori tingkat sungai : (Cara Stahler)
• Sungai paling ujung  sungai tingkat satu
• Jika dua sungai yang sama tingkatnya bertemu  terbentuk sungai satu tingkat lebih besar.
• Jika sungai dengan suatu tingkat tertentu bertemu dengan sungai yang tingkatnya lebih rendah 
tingkat sungai mua-mula tidak berubah
c. Frekuensi Sumber (SN)
perbandingan jumlah pangsa sungai tingkat satu dengan jumlah pangsa sungai semua tingkat
d. Faktor Lebar (WF)
perbandingan antara lebar DAS yang diukur di titik sungai yang berjarak 0,75 L dan lebar DAS yang
diukur di titik sungai yang berjarak 0,25 L dari titik kontrol (outlet)
e. Luas DAS sebelah Hulu (RUA)
perbandingan antara luas DAS di sebelah hulu garis yang ditarik  garis hubung antara titik kontrol
(outlet) dengan titik di sungai yang terdekat dengan pusat berat (titik berat) DAS

f. Faktor Simetri (SIM)


Hasil kali antara faktor lebar (WF) dengan luas DAS sebelum hulu (RUA) jadi :
SIM = WF x RUA
• Jika sim 0,50, berarti :
Bentuk DAS lebar sebelah hulu dan menyempit di hilir
• Jika SIM < 0,50 berarti :
Bentuk DAS kecil di sebelah hulu dan melebar di sebelah hilir
Persamaan untuk menentukan Hidrograf Satuan Sintetik Gama I

dengan :
TR = waktu naik hidrograf (jam)
TB = waktu dasar hidrograf (jam)
Qp = debit puncak hidrograf (m^3/dt)
K = tampungan (jam)
QB = alirandasar (m^3/dt)
Qt = Debit resesi hidrograf (m3dt)
3) HSS Limantara

a) Persamaan HSS Limantara

Dengan :
Qp = Debit puncak banjir hidrograf satuan (m3/dt/mm)
A = Luas DAS (km2)
L = Panjang sungai utama (km)
Lc = Panjang Sungai dari outlet sampai titik terdekat dengan titik berat DAS
S = Kemiringan Sungai utama
N = Koefisien kekasaran DAS
0,042 = Koefisien untuk konvensi satuan (m0.25/dt)
Cara menentukan tg :
Jika L ≥ 15 km,maka tg = 0,40 + 0,058 L
L < 15 km, maka tg = 0,21 L0,7
Dengan :

Anda mungkin juga menyukai