dimana,
Q(t) = Limpasan sebelum mencari debit puncak (m3)
t = Waktu (jam)
2. Pada kurva turun (decreasing limb)
a. Selang nilai : Tp <= t <= (Tp+T0,3)
b. Selang nilai: (Tp+T0,3) <= t <= (Tp + T0,3 + 1,5T0,3 )
Rumus tersebut diatas merupakan rumus empiris, maka penerapannya terhadap suatu daerah aliran harus didahului dengan suatu pemilihan
parameter-parameter yang sesuai yaitu Tp dan a, dan pola distribusi hujan agar didapatkan suatu pola hidrograf yang sesuai dengan hidrograf banjir
yang diamati.
Hidrograf banjir dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
dimana :
Qk = Debit Banjir pada jam ke – k
Ui = Ordinat hidrograf satuan (I = 1, 2, 3 .. .n)
Pn = Hujan netto dalam waktu yang berurutan (n = 1,2,..n)
Bf = Aliran dasar (base flow)