Adapun,
Q = kapasitas pengaliran (m3/ detik ).
C = Koefisien Pengaliran
i = Intensitas hujan (mm/jam)
A =Luas daerah pengaliran (Ha atau km2 )
Qp = C.I.A
bila A dalam satuan Ha
(m3/det) = (mm/jam)* (Ha)
= (0,001 m/ 3.600 det) * (10.000 m2)
k = 0,00278 (m3/det)
2/3 Talbot :
Mononobe :
Sherman :
tc = waktu konsentrasi
Ishiguro :
JAM
I = intensitas hujan (mm/jam)
t tc dalam a b = konstanta
tc = waktu konsentrasi
I = intensitas hujan (mm/jam)
t tc dalam MENIT
R24 = tinggi hujan (mm)
Contoh: Kurve Intensitas Hujan Jakarta
Sumber: Hindarko (2000)
Waktu konsentrasi (tc) » waktu yang diperlukan oleh air
hujan yang jatuh untuk mengalir dari titik terjauh sampai
tempat keluaran DAS atau ke suatu titik yang ditinjau (inlet),
sehingga td = tc, dengan pengertian pada saat itu seluruh
daerah aliran memberikan kontribusi aliran di titik tersebut »
pada saat itu debit adalah maksimum.
RUMUS!!
Rumus Kirpich SCS Lag Formula
tc = to + tf
Daerah pengaliran:
A : titik terjauh tempat curah hujan
B : titik tinjau mengalir, menuju ke
to : inlet time titik tinjau tertentu.
tf : conduit time
A
tf
Menentukan harga to
• Menggunakan rumus Kerby (untuk penutup homogen):
l < 400 m
L = panjang saluran
V = kecepatan aliran di saluran
Menentukan harga tc
Luas bidang segitiga = volume aliran Luas bidang trapesium = volume aliran
= tc Qp ½ Qp (td-tc+tb)
Besarnya volume dapat di estimasikan sebagai tinggi hujan
(R) yang jatuh di atas area luas (A) yang memiliki koefisien
pengaliran (C), sehingga rumus volume dapat dituliskan
sebagai berikut:
Volume = C R A
Qp td = C R A atau
td = C R A / Qp
Debit rancangan
Q = 0,278 . C . I . A
Catatan : debit di titik outlet dihitung berdasar tc
terpanjang !!!