Anda di halaman 1dari 29

Terminologi

• Hujan: bentuk tetesan air yang mempunyai garis tengah lebih dari 0,05 mm
atau lebih kecil dan terhambur luas pada suatu kawasan
• Curah hujan (R) : banyaknya air yang jatuh ke permukaan bumi, dalam hal
ini permukaan bumi dianggap datar dan kedap, tidak mengalami penguapan
dan tersebar merata serta dinyatakan sebagai ketebalan air (rain depth,
mm, cm)
• Durasi hujan (t) : lamanya waktu hujan tercurah dari atmosfer ke
permukaan bumi, dinyatakan sebagai satuan waktu (menit, jam, hari)
• Intensitas hujan (I) : ukuran yang menyatakan tebal hujan dalam satuan
tertentu (mm/jam, cm/hari)
• Frekuensi Intensitas Hujan (T) : interval waktu rata-rata antara kejadian
curah hujan yang mempunyai intensitas tertentu dengan kejadian curah
hujan dengan intensitas yang sama atau lebih lebat
• Luas daerah hujan (A) : luas areal dengan suatu hujan yang tebalnya
dianggap sama, dan dinyatakan sebagai satuan luas (ha, km2)
INTENSITAS
 Intensitas adalah jumlah hujan yang
dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume
hujan tiap satuan waktu.
 Besarnya intensitas hujan berbeda-beda,
tergantung dari lamanya curah hujan dan
frekuensi kejadiannya.
 Intensitas hujan diperoleh dengan cara
melakukan analisis data hujan baik secara
statistik maupun secara empiris.
LENGKUNG INTENSITAS
 Lengkung intensitas hujan adalah grafik yang
menyatakan hubungan antara intensitas
hujan dengan durasi hujan, hubungan
tersebut dinyatakan dalam bentuk lengkung
intensitas hujan dengan kala ulang hujan
tertentu.
 Lengkung intensitas biasa disebut juga Kurva
IDF (Intensitas-Durasi-Frekuensi).
Kurva IDF Semarang

550
Intensitas hujan (mm/jam)

500
450
y = 1018.3x-0.4611
400
y = 927.84x-0.4607
350
y = 806.17x-0.4604
300
y = 709.57x-0.4598
250
y = 563.92x-0.4588
200
150
100
50
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130
Durasi (menit)

Kala Ulang 2 tahun Kala Ulang 5 tahun Kala Ulang 10 tahun


Kala Ulang 25 tahun Kala Ulang 50 tahun
Lengkung IDF Kawasan Monas, Jakarta Pusat
 Intensitas: kemiringan dr grafik pencatatan
hujan (harga tangen)
 I = R/t
dimana:
I = intensitas hujan dlm mm/jam
R = hujan selama interval (mm)
t = interval waktu (jam)
 Pola intensitas = hyetograph (gambar 4.16,
Sholeh, h.43)
 Rumus-rumus intensitas curah hujan :
- Mononobe
- Talbot
- Sherman
- Ishiguro
Rumus Talbot
a
I 
t  b

a 

 I .t  I 2    I .t  I 
2

N I 2     I  I 
b 
 I  I .t   N  I .t 
2

N I 2
   I  I 

 I = Intensitas curah hujan (mm/jam)


 t = lamanya curah hujan (jam)
 a dan b = konstanta yang tergantung pada lamanya curah hujan
yang terjadi di daerah aliran
Rumus Sherman
a
I 
tn
 log I  (log t ) 2    log t. log I  log t 
log a 
N  (log t ) 2    log t  log t 

n
 log I  log t   N  log t. log I 
N  (log t ) 2    log t  log t 
Rumus Ishiguro
a
I 
t b

a
 I . t  I    I
2 2

. t I
N I2     I  I 

b
 I  I . 
t  N I 2. t 
 
N I 2   I  I 
Analisis Intensitas Hujan
 Mononobe
2
R  24  3
I   
24  tc 
 dengan:
R = curah hujan rancangan setempat dalam mm
Tc = lama waktu konsentrasi dlm jam/durasi hujan
I = intensitas curah hujan dalam mm/jam
WAKTU KONSENTRASI
 Waktu konsentrasi adalah waktu yang
diperlukan untuk mengalirkan air dari titik
yang paling jauh pada daerah aliran ke
titik kontrol yang ditentukan di bagian hilir
suatu saluran.
 Waktu konsentrasi besarnya sangat
bervariasi dan dipengaruhi oleh faktor-
faktor sbb:
 Luas daerah pengaliran
 Panjang saluran drainase
 Kemiringan dasar saluran
 Debit dan kecepatan aliran
A
A
to

A
C Q A
td to

td
A : titik terjauh
C : titik kontrol
to : inlet time
C
td : conduit time Q
Inlet Time & Conduit Time
 Pada prinsipnya waktu konsentrasi dapat
dibagi menjadi:
 Inlet time (to) : waktu yang diperlukan oleh air
untuk mengalir di atas permukaan tanah
menuju saluran drainase.
 Conduit time (td) : waktu yang diperlukan oleh
air untuk mengalir di sepanjang saluran sampai
titik kontrol yang ditentukan di bagian hilir.
Rumus Waktu Konsentrasi
 Waktu konsentrasi dapat dihitung dengan rumus:
tc = to + t d
 Lama waktu mengalir di dalam saluran (td)
ditentukan dengan rumus sesuai dengan kondisi
salurannya.
 Untuk saluran alami, sifat-sifat hidroliknya sukar
ditentukan, maka td dapat ditentukan dengan
menggunakan perkiraan kecepatan air seperti
tabel di bawah.
Aliran permukaan
• Aliran permukaan merupakan bagian dari curah hujan
yang mengalir diatas permukaan tanah menuju sungai,
danau dan lautan (Asdak, 1995). Menurut Arsyad
(2010), aliran permukaan adalah air yang mengalir
diatas permukaan tanah dan mengangkut bagian-
bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila
intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah,
dalam hal ini tanah telah jenuh air. Sifat aliran
permukaan seperti jumlah atau volume, laju atau
kecepatan, dan gejolak aliran permukaan menentukan
kemampuannya dalam menimbulkan erosi. Besaran
aliran permukaan dinyatakan dalam satuan milimeter
(mm) (Hridjaja dkk, 1991).
Koefisien Aliran Permukaan (C)
• Koefisien C didefinisikan sebagai nisbah antara
laju puncak aliran permukaan terhadap intensitas
hujan. Faktor utama yang mempengaruhi nilai C
adalah laju infiltrasi tanah, tanaman penutup
tanah dan intensitas hujan (Arsyad, 2006).
• Koefisien aliran permukaan (C) untuk DAS
pertanian bagi tanah kelompok Hidrologi B  dan
untuk daerah perkotaan tertera dalam tabel.
Koefisien Aliran Permukaan (C)
• Suripin (2004) mengemukakan faktor utama yang
mempengaruhi nilai C adalah laju infiltrasi tanah
atau persentase lahan kedap air, kemiringan
lahan, tanaman penutupan tanah dan intensitas
hujan. Koefisien ini juga tergantung pada sifat dan
kondisi tanah. Laju infiltrasi turun pada hujan
yang terus-menerus dan juga dipengaruhi oleh
kondisi kejenuhan air sebelumnya. Faktor lain
yang juga  mempengaruhi nilai C adalah air tanah,
derajat kepadatan tanah, porositas tanah dan
simpanan depresi.
Metode Rasional
The Formula Rasional dinyatakan sebagai berikut:

Q = CIA

di mana:
Q = tingkat maksimum limpasan, cfs
C = koefisien limpasan, tergantung pada penggunaan
lahan
I = intensitas curah hujan, dalam inci per jam, untuk
durasi sama dengan waktu konsentrasi DAS A = luas,
dalam hektar
Metode Rasional
Qp = 0,278 . α .I . A
I = R24 / 24 . (24/t) 2/3
t = Tc
Tc = L/V dan V = 72 . (H/L)0,6
Koef aliran (α) di Jepang:
Bergunung & curam : 0,75 - 0,90
Pegunungan tersier 0,70 - 0,80
Sungai dgn tanah & hujan di bag atas dan bwhnya
: 0,50-0,75
Tanah dasar yg ditanami: 0,15-0,60
Sawah waktu diairi: 0,70-0,80
Sungai bergunung: 0,75-0,85
Sungai dataran: 0,45 – 0,75
Contoh soal Rasional:
A = 100 km2 ; L = 10 km ; H/L = 0,001;
R24 = 140mm; Q max = ? (Lihat Sholeh,
hal:136)
Penyelesaian:
V = 72 (H/L)0,6 = 72. (0,001)0,6 = 1,141
km/jam
Tc = L/V = 10 / 1,141 = 8,8 jam
I = R24/24 . (24/t)2/3 = 140/24.(24/8,8)2/3 =

= 11 mm/jam
Daerah bergunung, mk dari tabel 10.1 harga
=0,8
Q = 0,278. α. I. A = 0,278. 0,80. 11 . 100 =

= 244 m3/dtk
 Murni D., Sri (1976), Hidrologi I, Jakarta:
Fakultas Teknik UI
 Sholeh, M (1984), Diktat Hidrologi, Surabaya:
Teknik Sipil ITS
 Sosrodarsono, Suyono & Takeda, Kensaku
(2006), Hidrologi untuk Pengairan, Jakarta:
Pradnya Paramita
 Wilson (1974), Engineering Hidrology,
Macmilan

Anda mungkin juga menyukai