Anda di halaman 1dari 28

Drainase Permukaan

Sistim Gravitasi

ꞵ = koefisien penyebaran hujan


Bila dalam suatu daerah tangkapannya terdiri
Koefisien Penyebaran Hujan
dari beberapa tata guna lahan maka digunakan
nilai koefien ekuivalen, sebagai berikut:
Luas area Koefisien
(km2) penyebaran hujan
≤4 1
5 0,995
10 0,980
15 0,955
20 0,920
25 0,875
30 0,820
50 0,500
Koefisien penyimpanan
koefisien pengurangan debit banjir rencana akibat adanya
2𝑡𝑐
𝐶𝑠 =
penampungan debit banjir di saluran maupun genangan 2𝑡𝑐 + 𝑡𝑑
yang terjadi didaerah tangkapan.

L = Panjang saluran dari titik yang terjauh sampai


Cs = koefisien tampungan dengan titik yang ditinjau (km)
𝑡𝑐 = waktu konsentrasi (menit) = 𝑡𝑜 + 𝑡𝑑 D = beda tinggi muka tanah titik yang terjauh dengan
𝑡𝑜 = waktu pengaliran air yang mengalir diatas bagian hulu saluran (m)
permukaan tanah menuju saluran (m) 𝑡𝑜 daerah terbangun diasumsikan 5
𝑡𝑜 dari daerah terbuka dapat dihitung dengan 𝑡𝑑 = waktu pengaliran air yang mengalir di dalam
Persamaan Kirpich sebagai berikut: 𝐿
saluran sampai titik yang ditinjau (menit) = (L
60.𝑉
1,156 −0,385
𝑡𝑜 = 56,71𝐿 𝐷 dalam m)
V = kecepatan air di dalam saluran (m/dt)
nilai Cs dari hidrograf
Intensitas Hujan Luas Daerah Tangkapan
Intensitas curah hujan adalah jumlah Daerah tangkapan dimaksudkan
curah hujan yang dinyatakan dalam adalah areal yang dilayani saluran
tinggi hujan atau volume hujan tiap drainase. Batas daerah tangkapan
satuan waktu, yang terjadi pada satu menyesuaikan dengan kondisi
kurun waktu air hujan terkonsentrasi. topografinya yaitu berupa punggung-
Intensitas hujan diperoleh dari rumus punggung bukit. Untuk daerah dataran
mononobe atau dari kurva IDF yang batasnya biasanya pada tempat
besarnya ditentukan dari waktu terjadinya perubahan arah aliran, yang
konsentrasi dan kala ulangnya bisa diketahui dengan meninjau
langsung ke lapangan.
Dimensi Saluran : Koefisien kekasaran
Aliran Normal Manning
Koefisien kekasaran saluran

• Bila dasar saluran dan dinding saluran mempunyai kekasaran yang


berbeda maka harus dicari koefisien kekasaran rata – rata
• koefisien kekasaran rata – rata

𝑃1 𝑛11,5 + 2𝑃2 𝑛21,5 2/3


𝑛ത =
𝑃2/3

– P1= Keliling basah dasar saluran (m)


– n1= koefisien kekasaran dasar saluran
– P2= Keliling basah dinding saluran (m)
– n2= koefisien kekasaran dinding saluran
– P = Keliling basah saluran (m)
– 𝑛ത = koefisien kekasaran rata-rata
Kemiringan Radius hidrolik

saluran •

Tinggi Jagaan



Prosedur perhitungan debit banjir dan dimensi saluran
dengan v antara vmin – vmax (slope normal)











Prosedur perhitungan debit banjir dan dimensi saluran
dengan v = vmin (S min) atau v=vmax (S max)










LATIHAN
Rencanakan dimensi saluran AB, CB dan BD yang akan melayani daerah tangkapan seperti pada
Gambar 1. Waktu pengaliran dari daerah tangkapan ke saluran 5 menit. Data curah hujan mengikuti
Gambar 2. Saluran dari pasangan batu kosong dengan bentuk penampang persegi sesuai Gambar 3.

200

180

160

Intensitas hujan (mm/jam)


140

120

100 y = 531,33x-0,667
80 R² = 1
60

40

20

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 Gambar 3. Bentuk penampang saluran
Durasi waktu (menit)

Gambar 2. Kurva IDF periode ulang 5 tahun

Jika elevasi muka tanah di titik A adalah +20, hitung


elevasi tebing saluran, muka air dan dasar salurannya
Gambar 1. Daerah tangkapan
serta gambarkan penampang memanjang salurannya

Anda mungkin juga menyukai