Week 5 Banjir Rancangan Saluran Drainase
Week 5 Banjir Rancangan Saluran Drainase
Page 1
Debit Banjir Rancangan
Untuk Perencanaan Saluran Drainase
Prinsip dasar perancangan sistem drainase
Genangan pada areal yang dilindungi dengan sistem drainase harus
dapat dikeringkan dalam waktu tertentu sesuai dengan tingkat toleransi
yang diinginkan (bandingkan kompleks real estate, lapangan olah raga,
jalan toll, lahan sawah).
Sumber potensi genangan harus diperhitungkan baik dari daerah
tangkapan air (DTA) setempat maupun aliran dari areal lain melalui
saluran di bagian hulu DTA.
Pengaliran untuk pengeringan genangan dapat melalui saluran terbuka
(open channel), gorong-gorong atau pipa.
Tata letak (lay out) jaringan, dimensi dan slope saluran sistem drainase
diupayakan agar aliran dapat terjadi dengan lancar secara grafitasi.
Page 2
Debit Banjir Rancangan
Untuk Perencanaan Saluran Drainase
Page 4
Debit Banjir Rancangan
Untuk Perencanaan Saluran Drainase
Metode hitungan debit maksimum saluran drainase
Pendekatan umum adalah menentukan hujan efektif dan losses,
dimana hujan efektif dialihragamkan menjadi surface runoff.
Hujan efektif tergantung dari kondisi tutup lahan, dapat berupa
lahan homogen atau campuran.
Rasio antara hujan efektif terhadap hujan total disebut sebagai
koefisien limpasan permukaan (runoff coefficient).
Faktor hidrologi yang diperhitungkan untuk perkiraan debit
maksimum:
o Sifat curah hujan (jumlah ketinggian & intensitas)
o Waktu konsentrasi akumulasi runoff
o Runoff coefficient tergantung dari kondisi permukaan DTA
Page 5
Debit Banjir Rancangan
Untuk Perencanaan Saluran Drainase
Metode hitungan debit maksimum surface runoff
• Untuk perencanaan drainase, design flood dinyatakan dalam debit
maksimum limpasan permukaan.
• Hitungan debit maksimum surface runoff dapat dilakukan
menggunakan rumus sederhana metode Rational.
QT = 0,278 C IT A
Keterangan simbol:
QT : debit maksimum dengan kala ulang T tahun (m3/s),
C : koefisien aliran permukaan (runoff coefficient),
IT : intensitas hujan dengan kala ulang T tahun (mm/jam)
dengan durasi sama dengan waktu konsentrasi (tc),
A : luas DTA (km2)
Page 6
Debit Banjir Rancangan
Saluran Drainase
Page 7
Debit Banjir Rancangan
Untuk Perencanaan Saluran Drainase
Metode hitungan debit maksimum surface runoff
Metode Rational digunakan dengan asumsi bentuk hidrograf
surface runoff simetri (segitiga sama kaki)
• Debit maksimum (Qp)
dihitung berdasarkan
intensitas hujan dengan
durasi sama dengan
waktu konsentrasi (tc).
• Bagaimana menentukan
intensitas hujan Itc ?
Page 8
Debit Banjir Rancangan
Untuk Perencanaan Saluran Drainase
900
Keterangan:
tc : waktu konsentrasi (menit)
L : panjang lereng (m)
S : kemiringan lereng (m/m)
Page 10
Debit Banjir Rancangan
Untuk Perencanaan Saluran Drainase
Metode hitungan debit maksimum surface runoff
Tahapan hitungan metode Rational
• Hitung hujan harian maksimum (RT) pada kala ulang T tahun
dengan analisis frekuensi.
• Hitung perkiraan nilai waktu konsentrasi (tc).
• Hitung intensitas hujan pada durasi hujan = tc.
• Tetapkan nilai runoff coefficient (C)
• Hitung debit maksimum (Qp) dan gambarkan hidrograf surface
runoff.
Page 11
Debit Banjir Rancangan
Untuk Perencanaan Saluran Drainase
Metode hitungan debit maksimum surface runoff
Contoh hitungan debit maksimum surface runoff jika didasarkan pada
hujan harian ekstrim dengan kala ulang 5 tahun :
– Luas DTA saluran drainase, A = 20 Ha
– Hujan harian maksimum kala ulang 5 tahun, P5 = 115,5 mm
– Waktu konsentrasi, tc = 30 menit = 0,5 jam
– Koefisien runoff, C diperkirakan = 0,85
– Intensitas hujan maksimum menurut rumus Mononobe:
= 64 mm/jam