Anda di halaman 1dari 49

Debit

Banjir
1
Bila Q salah,

semua
salah! 2
3.1. Pengujian data curah hujan
• bertujuan untuk mengetahui
mutu data curah hujan yang
diperoleh
– Data yang hilang dan analisis
konsistensi
– Ketidakadaan Trend
– Kestabilan Data
– Persistensi Data
3
3.3. Debit Banjir
Rancangan (Q)

4
Debit banjir rancangan

• dapat berupa debit air


hujan saja
• atau perjumlahan
antara debit air hujan
dan debit air kotor

5
Debit banjir dipengaruhi oleh
• Luasan
• Bentuk


Kemiringan
Jenis tanah
DAS
• Tata guna lahan

DAS : daerah dimana air


hujan yang jatuh (di daerah
tersebut) mengalir menuju
muara yang sama

6
Metode Rasional
berfungsi untuk menghitung
debit banjir rancangan, yang
berupa debit puncak banjir
(Qp), jadi termasuk banjir
rancangan non hidrograf
Untuk kawasan pemukiman
cukup akurat bila luasnya kurang
dari 500 Ha
7
Rumus Rasional
Q p
= 0,278 C.I.A (satuan A dalam km2)
Q p
= 0,00278 C.I.A (satuan A dalam Ha)

Adapun,
Q = kapasitas pengaliran (m3/ detik ).
C = Koefisien Pengaliran
i = Intensitas hujan (mm/jam)
A =Luas daerah pengaliran (Ha atau km2 )

* 0,00278 adalah faktor konversi agar satuan jadi m3/det.


Hujan selama 1 jam dengan intensitas 1 mm/jam di daerah
seluas 1 km2, maka debit banjirnya 0,278 m3/dtk, dan akan
melimpas merata selama 1 jam.
8
Analisis satuan, bila I dalam mm/jam

Qp = k. C.I.A
bila A dalam satuan Ha
(m3/det) = (mm/jam)* (Ha)
= (0,001 m/ 3.600 det) * (10.000 m2)
k = 0,00278 (m3/det)

Bila A dalam Km2


=(0,001 m/ 3.600 det) (1.000.000 m2)
k = 0,278 (m3/det)

9
Analisis satuan:
1 mm/jam berapa l/det/Ha?
(mm/jam) x Ha = (0,001dm/ 3.600det)
x 1.000.000 dm2

= 0, 278 dm3/det/Ha

Atau 1 mm/jam = 0,278 liter/det/Ha

10
Rumus Rasional
Metode rasional yang telah dimodifikasi
adalah sebagai berikut (Hindarko, 2000)

Qp = Cs.C.I.A
A luas dalam hektar
I intensitas hujan dalam liter/det/Ha
Qp debit puncak dalam liter/det
C koefisien pengaliran
Cs = koefisien retensi untuk daerah
pemukiman dan perkotaan 0,80. a inase
, D r
a r ko , 2000 t E sha
: H i n d en e r bi
Sumber , Jakarta: P
aan
Perkot
11
Rumus penghitung banjir rancangan
non hidrograf yang lain

• Der Weduwen untuk luas daerah


aliran sungai sampai 100 km²,
• Melchior untuk luas daerah aliran
sungai lebih dari 100 km²
• Haspers untuk lebih dari 5000 ha

12
h 1a
nto
QT = 0,00278 C.I.A
Co

A = 0,26 km2
C = 0,70
I10 = 139 mm/jam

Q10 = 0,00278 . 0,70 . 139 . 0,26

= 0,0703 m3/dtk.

13
h 1b
nto
Co  Bila I dalam satuan l/det/Ha, luas
dalam satuan Ha maka Q = C.Cs.A.i
dalam satuan l/det

 intensitas hujan 575 liter/detik/ha.; koefisien


retensi Cs = 0,8; Luas A = 30 m2 = 0,003 ha;
koef pengaliran C = 0,78
 Debit banjir = C.Cs.A.i
 = 0,78 x 0,8 x 0,003 x 575
 = 1,07 liter/detik
 = 0,00107 m3/det

14
Intensitas Hujan (I)
adalah tinggi hujan dibagi
lamanya hujan dalam
satuan mm/jam atau
l/det/ha.

15
Intesitas hujan
• merupakan faktor penentu debit
banjir.
• hasil analisis intensitas hujan
umumnya berupa lengkung
intensitas.
• Lengkung hubungan intensitas
hujan durasi
16
Durasi Intensitas
• Lamanya hujan • Tinggi air hujan
(durasi waktu dalam satuan
hujan), mis: 5, 10, waktu tertentu,
30, 60, 120 menit
(atau dalam satuan
dalam satuan
jam) mm/jam atau
l/det/ha
• Durasi banjir untuk
lingkunan perumahan
antara 5 menit
sampai 24 jam
17
Lengkung Intensitas Hujan
300.00

250.00
Perhatikan satuan intensitas ada yang dalam
l/det/ha, dan satuan waktu ada yang dalam
Intensitas mm/jam 200.00 jam

150.00 R10

R5
100.00

50.00

0.00
0 10 20 30 40 50 60 70

Durasi hujan menit

18
Contoh: Kurve Intensitas Hujan Jakarta
Sumber: Hindarko (2000)
19
Rumus Intensitas Hujan
Rumus Monotobe
2/3
R24  24 
i = t  mm/jam
24  c 

Bila R24 = 81,48 mm/jam,


tc = jam
Maka i = (81,48/24)*(24/6) 2/3
= 8,55 mm/jam
20
Rumus Intensitas Hujan yang lain…

Tablot I =

Sherman I =

Ishiguro I =

Adapun
I = Intensitas curah hujan maksimum ( mm/jam )
t = Durasi curah hujan ( menit )
a, b, n, m = Ketetapan
R24 = Curah hujan maksimum dalam 24 jam ( mm )

21
Waktu konsentrasi (tc)
tc = t o + t d (menit)

• to = waktu limpas permukaan


– Jarak aliran sampai saluran terdekat
– Koefisien pengaliran DAS (C)
• Semakin besar resapan DAS semakin besar t o
– Kemiringan permukaan DAS
• Semakin curam DAS semakin kecil t o

t = waktu limpas saluran = L / v


d
 L panjang saluran, v kecepatan rata-rata
 Semakin jauh jarak limpasan, semakin besar t d
22
t c = to + td (menit)
Daerah pengaliran:
A : titik terjauh tempat curah hujan
mengalir, menuju ke
B : titik tinjau titik tinjau
to : inlet time tertentu.
td : conduit time

to
B

td

23
to = waktu limpas permukaan
0.195
 Lo 
t0  60 * 0,0195 
 s
Rumus lain...
0.167
to = 2 n 
  3.28  L 0 d 
3 s

to = waktu limpas permukaan (menit)


L0 = jarak dari titik terjauh ke fasilitas drainase (m)
s = kemiringan daerah pengaliran (0,005 – 0,02)
24
A
Luas daerah 100 x 400
meter = 4 Ha = 0,04 km2
B lua
C

Jarak dari A ke B = 50 meter


Jarak dari B ke titik tinjau C = 400 meter
Kemiringan lahan 1%
Saluran drainase sekunder dari beton,
kecepatan 0,2 m/det
25
jarak limpasan 125 m,
kemiringan DAS 3%,
Koef. pengaliran 0,30

Dengan menarik garis


Maka to = 23 menit

Sumber : Hindarko (2000)

26
Waktu konsentrasi (tc)
Dapat juga dihitung
dengan rumus
Rumus  L0.6  n 0.6 
t c  0.93  0.4 0.3 
Kinematik  i S 

Bransby L  1 
tc  21.3  0.4 0.2 
William 5280  A  S 

Dan rumus tc yang lainnya….


27
Koefisien Pengaliran c
perbandingan antara jumlah air
yang mengalir (melimpas) di
permukaan dengan jumlah air
hujan yang turun di kawasan
tersebut

Dipengaruhi oleh: Kemiringan, tata guna


lahan, jenis tanah, kebahasan tanah

28
Tata Guna Lahan Perkotaan Koefisen

Kawasan pemukiman pengaliran C

•Kepadatan rendah 20 rumah/Ha 0,25 – 0,40

•Kepadatan sedang 0,40 – 0,70

•Kepadatan tinggi > 60 rmh/Ha


0,70 – 0,80

•Dengan sumur resapan 0,20 – 0,30

Kawasan perdagangan 0,90 - 0,95

Kawasan Industri 0,80 – 0,90


Sumber : Hindarko (2000)

Taman, Jalur Hijau, sejenisnya 0,20 – 0,30


29
Langkah menghitung Q

Peta Tataguna Jenis Data


(topografi) Tanah
daerah lahan hujan

Luas Koef Intensitas hujan dengan


Pengaliran kala ulang tertentu
daerah dan Retensi I
A C dan Cs

Debit rancangan
Q = 0,278 . Cs. C . I . A

30
Koefisien Retensi cs
Akibat adanya berbagai hambatan
dalam pengaliran air limpasan, maka
besar debit puncak banjir dapat
berkurang

Untuk daerah pemukiman dan


perkotaan adalah 0,80
Untuk luas daerah yang kecil besar
koefisien retensi ini adalah 1

31
h 27
nto lm 5
Co ko h
n dar •Talang rumah
Hi
• Ukuran atap rumah P = 6 m dan L = 4 m
• dipasang talang ukuran basah 0,15 m x 0,15 m.
• Hitung ukuran talang PVC vertikal nya

Sudut miring genteng rumah 450


Jarak miring 5,648 m, diperoleh 1 menit pada
koefisien pengaliran 0,9 (lihat tabel)
Kcepatan di dalam talang adalah 0,05 m/dt, maka :

td = (Panjang Talang) / (kecepatan) = 6/0,05 = 2 menit

• Waktu Konsentrasi = to + td = 3 menit,


• dengan membaca Kurva Intensitas Hujan dengan
Periode 10 tahun diperoleh I = 420 liter/dt/ha
32
Contoh 2 (lanjutan)

• Luas atap 6 x 5,648 = 33,8 m2 = 0,00338 ha


• kawasan permukiman Cs = 0,8,
• besarnya debit diperkirakan sebesar:

Q = C.Cs.A.I = 0,9*0,8 *0,00338*420


= 1,15 liter/dt = 0,00115 m3/dt
Kecepatan air lewat pipa PVC,
V= c √(2gH) = 0,6 √ ( 2x10x0,1) = 0,85 m/det
Luas pipa PVC = Q/V = 0,00115/ 0,85 = 0014 m2
Dipakai diameter 5 cm , luasnya 0,0019 m2 OK

33
h 3
nto
Co

Hitung luas lubang tali air… 34


Contoh 3 (Hindarko, hlm 60 – 63)

• Luas aspal Aasp = 6 x 4 = 24 m2: C aspal = 0,9,


• Luas rumput Armp = 6 x 1 = 6 m2 : C rumput = 0,3
• Cgab = (Aasp x C asp + Armp x Crmp)/A +Armp
asp

= (24 x 0,9 + 6 x 0,3)/(24+6) = 0,78

• Jarak A ke B = √(25+9) = 5,83 m, kemiringan 2%,


Cgab =0,78 maka to = 1 menit (tidak ada waktu
limpas, tidak ada saluran, langsung ke lubang, td =
o)sehingga waktu konsentrasi = 1
menit
35
Contoh 3 (lanjutan)

• Dari kurve intensitas hujan untuk kala ulang


5 tahun didapat I = 575 liter/detik/ha.;
• untuk perkotaan Cs = 0,8; luas (A) 24 + 6
= 30 m2 = 0,003 ha

• Debit banjir = C.Cs.A.i


• = 0,78 x 0,8 x 0,003 x 575
• = 1,07 liter/detik
• = 0,00107 m3/det
36
Contoh 3 (lanjutan)

• Kecepatan air di lubang tali air:


V = c √(2gH) = 0,6 √(2x10x0,05) = 0,6 m/det
(koef kontraksi c = 0,6)
• Luas lubang tali air = Q/A = 0,00107/0,6
= 0,00018 m2 bila dipakai lubang ukuran
0,10 x 0,05 = 0,005 m2 telah
memenuhi. (umumnya lubang tali air
berukuran 0,20 x 0, 15 karena adanya
sampah dan penyumbatan lainnya)

37
Tinjauan titik Q

Luas jalan aspal = (160+40) X3x10 = 6000m2


Luas kaveling rumah = (160x40) x 3 = 19200 m2

C aspal= 0,9 C kaveling = 0,6


C gabungan =
= (6000 x 0,9 + 19200 x 0,6)/(6000 + 19200)
= 0,68

38
Waktu tempuh permukaan to= 1 menit
Jarak limpas terpanjang O-P-Q
(80+ 3x40+2x10) = 220 m,
bila v = 0,2 m/det
td = 220/0,2 = 1100 det= 18,3 menit
Waktu konsentrasi = to +td = 19,3 menit
39
t = 19,3 menit
Periode ulang 5 tahun
Maka diperoleh I = 335 liter/det/Ha
Kawasan perkotaan Cs = 0,8

Luas DAS
= (6000+ 19200)
= 25200 meter2 = 2,52 Ha

Q = C.Cs.A.I
= 0,68 . 0,8 . 2,52,x 335
= 0,46 m3/det

40
Rencana kompleks
Tugas Kelompok 3 perumahan , tergambar
seperti sketsa berikut

41
Tugas Kelompok 3, lanjutan

Luas
Jml Luas total
Peruntukkan lokasi Jml blok tanah/rmh
rmh/blok (m2)
(m2)

A 4 20 200 16.000
Perumahan B 3 16 120 5.760
C 2 24 80 3.840

Taman D dan E 7.950

Jalan 18.200
Total luas lahan kompleks peruamahan 51.750

42
Tugas Kelompok 3, lanjutan

Keterangan :
•tiap kapling rumah 65% akan berupa bangunan dan 35% berupa
halaman, jalan terdiri dari 80% aspal dan 20% tepian jalan
berupa hamparan rumput
•jarak terjauh ke muara drainasi 840 meter,
kecepatan aliran 0,2 m/det, waktu limpas ke jalan
to = 3 menit,
•Tinggi curah hujan maksimum R24 dengan kala ulang 5 tahun,
sebesar 67,51 mm, dan untuk kala ulang 10 tahun, sebesar
84,32 mm.
•koefisien retensi Cs = 0,80, besaran C untuk
bangunan rumah = 0,90, halaman rumah 0,30, aspal
= 0,95, tepian jalan = 0,40, taman = 0,20

43
Tugas Kelompok 3, lanjutan

• Hitunglah besar debit rancangan di titik X


• Saluran drainasi di titik X , berbentuk saluran
persegi, dan kecepatan aliran di dalam saluran 0,85
m/detik, rencanakan ukuran saluran tersebut.
• Bila debit air limbah rumah tangga sebesar =
0,0041 m3/dtk/km2. Hitunglah besar debit air
limbah buangan di areal tsb. Berapa perbandingan
antara debit akibat air limbah dengan debit akibat
air hujan. Bagaimana pendapat Anda tentang hal
tersebut.

44
Tugas Kelompok 3
Sketsa perumahan baru

A
A
C

A
B
A Sungai,
C sebagai saluran
B
primer
drainase

Muara saluran sekunder

45
•Terdiri dari delapan blok, terdiri empat buah
blok A sebagai perumahan kelas menengah masing-
masing seluas 12.000 m2 (luas bangunan 80%
dan halaman 20%)., dua blok perumahan kelas
elite yakni blok B masing-masing seluas
23.000 m2 (luas bangunan 60% dan halaman
40%). Dan dua blok ruko yakni blok C, masing-
masing seluas 8.200 m2 (luas bangunan 75%
halaman 25%).
•Total luas jalan masing-masing blok A dan blok B
adalah 1.200 m2 yang terdiri dari bagian yang
diaspal 80%, dan bagian rumput tepi jalan 20%.
Sedangkan jalan kawasan ruko di blok C jalan aspal
seluas 600m2, dengan lapangan parkir seluas
400m2.
46
•Koefesien limpasan (C) untuk aspal 0,90;
rumput tepi jalan 0,30, rumah/ bangunan
0,80, halaman rumah 0,35, lapangan parker
0,65.
•Luas taman yang berada di blok C adalah
4000 m2 dan memakai beberapa sumur
resapan, sehingga koefisien limpasan untuk
taman ditetapkan C= 0,20.
•Untuk setiap blok A, jarak saluran terjauh
sampai titik tinjau saluran di muara saluran
sekunder blok A adalah 300 meter, di blok B
sejauh 400 dan di blok C 250 meter. Jarak
limpasan air untuk semua blok sekitar 20 meter.

47
•Bila ditinjau dari keseluruhan luas, jarak
terjauh saluran drainasi menuju ke titik
tinjau di muara yang akan masuk ke
sungai, adalah 820 meter.
•Kecepatan saluran pembuang rata-rata
0,3 m/det, waktu koefisien retensi (Cs)
= 0,80,
•Tinggi curah hujan maksimum R24 dengan
kala ulang 5 tahun, sebesar 81,48 mm,
dan untuk kala ulang 10 tahun, sebesar
90,00 mm.

48
Hitunglah:
•Debit banjir rencana di titik tinjau
ujung saluran drainase di masing-
masing blok.
•Debit banjir rencana di titik tinjau
ujung akhir saluran drainase sebelum
masuk ke sungai.

49

Anda mungkin juga menyukai