SI-3134
By: M Gilang Indra Mardika, S.T., M.T.
Dosen Pengampu
Ir. Geleng Perangin Angin, M.T.
Muhammad Hakiem Sedo Putra, S.T., M.T.
M Gilang Indra Mardika, S.T., M.T.
Mashuri, S.T., M.T.
Feriasl Asferizal, S.T., M.T.
Outline
Contents 01
Beban Drainase (Metode
Rasional dan Hidrograf)
DEBIT DESAIN RASIONAL
Pendahuluan
• Perencanaan hidraulik pada daerah tangkapan yang kecil tidak memerlukan hidrograf aliran
yang lengkap.
• Metode rasional teknik sederhana untuk memperkirakan debit puncak dari suatu daerah
tangkapan yang kecil.
• Dikembangkan oleh Kuichling (1889) untuk daerah tangkapan yang kecil di daerah perkotaan
pada batasan wilayah sekitar 200 acres (+ 80 ha)
Rumus Dasar
• Penerapan metode rasional dilakukan berdasarkan rumus dasar yang mengkaitkan potensi
aliran yang terjadi di daerah pengaliran, rata-rata intensitas hujan dalam waktu tertentu (waktu
konsentrasi), dan luas daerah tangkapan.
• Rumus
Q = CuCiA
dimana:
Q = debit rencana (L3/T),
Cu = koefisien konversi unit,
C = koefisien pengaliran (dimensionless),
i = intensitas hujan rencana (L/T), and
A = luas daerah pengeliran (L2).
Koefisien Pengaliran
• Koefisien pengaliran, C, adalah rasio tak berdimensi yang dimaksudkan untuk
mengindikasikan jumlah aliran yang dibangkitkan oleh suatu daerah pengaliran yang diberi
rata-rata intensitas hujan dari satu kejadian.
• Jumlah aliran sebanding dengan jumlah hujan, harus dikalibrasi dengan koefisien pengaliran
yang tergantung dari perbandingan jumah aliran terhadap jumlah hujan.
dimana:
R = jumlah aliran (L), and
P = jumlah hujan (L).
Runoff Coefficient
Intensitas Hujan
• Intensitas hujan: fungsi dari lokasi geografi dan periode ulang. Semakin besar periode ulang
semakin besar intensitas. Disamping itu, semakin lama hujan, semakin kecil intensitas hujan
rata-rata.
• Hubungan antara durasi, intensitas, dan periode ulang digambarkan dalam suatu kurva yaitu
intensity-duration frequency (IDF) yang dapat diperoleh dari analisis hujan pada daerah
tertentu atau dengan menggunakan rumus standard seperti Talbot, Sherman, Ishiguro,
Mononobe, TP-40 (1963), dan HYDRO-35 (1997).
Linear concept of Rainfall-Runoff
• Based on the concept, rate of
runoff has linear relationship
with rainfall rate
• This concept leads to, runoff
concentration where flow rate
at the outlet will gradually
increase until rainfall from the
entire catchment arrive at the
outlet. At that time the
equilibrium flow rate is reached.
• The time required for the parcel
of water from the farthest point
in the catchment to the outlet is
time concentration
Source: Engineering Hydrology, Ponce
Time of Concentration
• Waktu konsentrasi, tc, didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan air untuk mengalir dari
bagian paling jauh secara hidraulik pada suatu daerah tangkapan menuju ke titik outlet.
• tc menggambarkan waktu di mana semua bagian dari daerah tangkapan memberikan
kontribusi aliran ke titik outlet.
• Faktor yang mempengaruhi umumnya kekasaran, panjang aliran/saluran, dan kemiringan.
Metode Morgali and Linsley
• Digunakan untuk daerah perkotaan yang kecil dengan luas wilayah drainase sekitar 10-20
acre.
• Rumus:
0.6
0.94 ( 𝑛𝐿 )
𝑡𝑐 = 0.4 0.3
𝑖 𝑆
tc = 0.0078(L3/h)0.385
dimana:
tc = waktu konsentrasi (min),
N = parameter kekasaran Kerby (dimensionless)
S = kemiringan saluran (dimensionless)
Kerby Method
Kerby Method
• The alternative formula is:
2. SNI
0.167
2 0. 1
3 3. 28 750
0.008
t1 0.06
60
0.75
t2 0.42 Assume average
3. 6 0. 5 velocity = 0.5 m/s
tc t1 t 2 0.48
3. Hathaway
0.606(0.75 0.10) 0.467
tc 0.234
0,56
0.008
Hidrograf Rasional
D = Tc
Debit
Qp
Tc Tc
Waktu
Hidrograf Rasional
D
Tc
D D
Debit
Qp
Waktu
Hidrograf Rasional
D
Tc Tc
Debit
Qp
Waktu
Runoff Concentration Processes
a) Concentrated
• Effective rainfall duration is equal to time of
concentration
• Recession time is equal to concentration
time
• Peak discharge occurs at time of
concentration
b) Super concentrated
• Effective rainfall duration is longer than time
of concentration
• Recession time is equal to concentration
time
• Peak discharge occurs at time of
concentration
c) Sub concentrated
• Effective rainfall duration is less than time of
concentration
• Recession time is equal to concentration
time
• Peak discharge occurs before time of
concentration
Source: Engineering Hydrology, Ponce
Aplikasi
• Daerah Tangkapan Air (DTA) A memiliki luas 0,72 km2 dengan c=0.6 dan tc=1
jam. Jika hujan merata dengan tinggi P dengan durasi T terjadi pada DAS A,
bagaimana gambar hidrograf dan berapa volume limpasan berdasarkan
konsep linear metoda rasional?
P, T
a) P=30 mm, T=2 jam
b) P=30 mm, T=1 jam
Jawab:
a) I=30/2=15 mm/jam
Q=cIA = 0.6 x 15 x 10-3/3600 x 0.72x106=1.5 m3/s
b) I=30/1=30 mm/jam
Q=cIA = 0.6 x 30 x 10-3/3600 x 0.72x106=3 m3/s
3 b Qc Ke dua kejadian aman
Q (m3/s)
2 Qc Kejadian a aman
kejadian b banjir
a
1 Qc Kedua kejadian banjir
1 2 3
t (jam)
Aplikabilitas metoda ini adalah untuk daerah tangkapan yang kecil kurang
dari 2,5 km2 (Ponce), dimana karakteristik limpasannya concentrated atau
super concentrated seperti pemukiman, jalan raya, jalan KA, lapangan
terbang dll. Menurut metoda ini besarnya debit aliran permukaan akibat
hujan yang turun disuatu DAS (hujan wilayah) dapat dituliskan sbb.:
Q=C.I.A
di mana
Q = besarnya debit banjir maksimum
C = koefisien pengaliran
I = intensitas hujan selama waktu konsentrasi (tc)
A = luas catchment area (daerah pengaliran)
Hujan Desain - Intensitas Hujan (I) dan IDFC
Karena daerah tangkapannya yang kecil,
Hujan wilayah dalam metoda rasional bisa
merupakan hujan point (Hujan 1 stasiun).
Dengan aplikabilitasnya yang
concentrated maka hujan desain adalah
hujan dengan durasi=tc
Intensitas hujan desain diperkirakan
berdasarkan Mononobe:
Contoh 1
C
A B
D
a b c d
1 2 3
Diketahui: a=300 m
A=12 ha, Tc=12 mnt, c=0.8 b=300 m
B=12 ha, Tc=12 mnt ,c=0.8
c=600 m
C=36 ha, Tc=18 mnt, c=0.6
D=6 ha, Tc=9 mnt, c=0.9
d=300 m
R24= 100 mm Berapakah Qd di:
1=? 2=? 3=?
Debit Desain Qd A B
C
V 1,5 m/s D
a b c d
R24 100 mm/day 1 2 3
Man- Catch- Catchment I Q Qtot
Hole ment L (m) t (mnt) Area (Ha) C Tc(mnt) Ket (mm/jam) (m3/s) (m3/s)
1 A 300 3,33 12 0,8 12 ok 101,37 2,70 2,70
2 A 300 3,33 12 0,8 15,33 ok 86,09 2,30 4,59
B 300 3,33 12 0,8 12 - 86,09 2,30
3 A 300 3,33 12 0,8 22,00 ok 67,67 1,80 8,68
B 300 3,33 12 0,8 18,67 - 67,67 1,80
C 600 6,67 36 0,6 18 - 67,67 4,06
D 300 3,33 6 0,9 9- 67,67 1,02
Chan Catch- Catchment I Q Qd
nel ment L (m) t (mnt) Area (Ha) C Tc(mnt) Ket (mm/jam) (m3/s) (m3/s)
a A 300 3,33 12 0,8 12 ok 101,37 2,70 2,70
b A 300 3,33 12 0,8 15,33 ok 86,09 2,30 4,59
B 300 3,33 12 0,8 12 - 86,09 2,30
c A 300 3,33 12 0,8 22,00 ok 67,67 1,80 7,67
B 300 3,33 12 0,8 18,67 - 67,67 1,80
C 600 6,67 36 0,6 18 - 67,67 4,06
d D 300 3,33 6 0,9 9 ok 122,80 1,84 1,84
Pilih kecepatan desain awal saluran untuk mengasumsikan travel time di saluran.
Misal pasangan batu Kecepatan Izin=1.5 m/s
Contoh 2 Drainase Perkotaan
Ket: (1): line, (4) Length (ft),
(5)=Area, (6) Accumulative
Line 1 Area (acre), (7)
Concentration Time (mnt),
Line 2 (8)Flow Time in Channel (9)
Line 3 Average Runoff Coefficient,
Source: ASCE Manual of Engineering Practice, No 37/1960
Skema Kawasan Drainase
A C D
2 4
1 3
B
2 km 1,5 km 1 km
Karakteristik Kawasan Drainase
Daerah Luas Koefisien Waktu Inlet
(Kawasan) (km2) Run-off (menit)
A 1.2 0.8 30
B 2.8 0.8 32
C 3.0 0.7 35
D 1.8 0.9 28
250.0
225.0
200.0
175.0
Intensity (mm/hour)
150.0
125.0 T = 5 tahun
T = 25 tahun
100.0
75.0
50.0
25.0
0.0
0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720
Duration (minute)
Didapatkan:
a = 5387.68 I=
b = 18.94
Perhitungan
Waktu (menit)
Koefisien Sum Intensity Qpeak
Titik A (km )
2
A.C
Run-off (C ) A.C Rute Inlet Saluran Total (mm/jam) (m /s)
3