Anda di halaman 1dari 51

Hidrograf

Hidrologi #12-13

Dr. Eng. Ir. Yatnanta Padma Devia, ST, MT


PS S1 Teknik Sipil FTUB
Dari tinjauan DAS

Excess Precip.

Excess Precip.
Runoff Model
Hydrograph

Basin “Routing”
Unit Hydrograph

Stream
“Routing”
Proses Dasar Necessary for a
single basin
Unit
Hydrographs

Excess Precip. Excess Precip.


Model

Basin “Routing” Runoff


Excess Precip. UHG Methods Hydrograph

Stream and/or Downstream


Runoff Reservoir Hydrograph
Hydrograph “Routing”
Definisi
• HIDROGRAF: grafik yang menyatakan hubungan antara
salah satu unsur aliran dengan waktu.
• HIDROGRAF MUKA AIR (stage hydrograph): hubungan
perubahan muka air dengan waktu, didapat dari
rekaman AWLR.
• HIDROGRAF DEBIT (discharge hydrograph): hubungan
debit dengan waktu, didapat dari hidrograf muka air dan
liku kalibrasi.
• HIDROGRAF SEDIMEN (sediment hydrograph):
hubungan kandungan sedimen dengan waktu.
• Kalau tidak disebutkan maka yang dimaksud adalah
hidrograf debit.
Tipikal Hidrograf

Hidrograf terdiri dari 3


bagian:
• Sisi naik (rising limb or
concentration curve)
• Puncak (crest or peak
discharge)
• Sisi turun (falling limb
or recession curve)
Sifat Hidrograf
• Time Lag (L): waktu dari titik
berat hujan sampai puncak
hidrograf.
• Waktu naik (rising time) tp : waktu
mulai hujan sampai puncak.
• Waktu konsentrasi tc: waktu dari
akhir hujan sampai titik belok
pada sisi turun.
• Waktu turun (recession time) tr :
waktu dari puncak sampai akhir
limpasan permukaan.
• Waktu dasar (base time) tb: waktu
dari awal sampai akhir limpasan
permukaan.
Graphical Representation

Duration of
excess precip.

Lag time

Time of
concentration

Base flow
Rekaman Hidrograf
• Pada umumnya rekaman hidrograf dilaporkan harian.
• Pada gambar ditunjukkan perbandingan rekaman
hidrograf pada DAS besar dan kecil.
Jenis Aliran
Berdasarkan analisis hidrograf aliran
dibedakan :
• Perennial Stream
• Intermittent Stream
• Ephemeral Stream
Perennial Stream
Intermittent Stream
Ephemeral Stream
Model Sistem Hidrologi
• Persamaan Kontinuitas dS = I - Q
dt

• Persamaan Tampungan
General Linear Reservoir
S = f (Q) S = kQ
dS df (Q) dS dQ
= =k
dt dt dt dt

df (Q) dQ
• Maka dt
+Q = I k
dt
+Q = I
Model Sistem Hidrologi
• Sifat Sistem Linear ( Linear Systems)
– Proportionalitas If f (Q) is a solution,
then kf (Q) is also a solution

– Superposisi If f1 (Q) and f 2 (Q) are solutions,


then k1 f1 (Q) + k 2 f 2 (Q) is also a solution
Linear System – Discrete Time
• Interval waktu utk hujan m = 1,2, , M

• Interval waktu utk aliran n = 1,2,, N

• Hujan selama interval waktu ke-m Pm m = 1,2,, M


• Aliran pada interval waktu ke-n t = nt
Qn = Q(nt ) n = 1,2,, N

• Respons dari linear system adalah jumlah


(convolution) dari respons pada inputs yang telah
terjadi pada waktu
t yang lalu. n
Q(t ) =  u (t −  )d Qn =  PmU n − m +1
0 m =1

Continuous time Discrete time


Time – Area Relationship

Isochrone of
Equal time to outlet
A3
A4
A2 A1

Qn = Ri A1 + Ri −1 A2 + ... + R10
1 Ahr
j
5hr
15hr
A3

Area
Excess Rainfall

A4
R2
R3 A2
R1 A1

0 5 10 15 20
Time, t Time, t
Contoh

Area (ac)
300

• Hujan 0.5 in/jam turun merata selama 5 jam. 200


C
• Buat hidrograf aliran pada titik G. 100
B
100
A D
D

0 1 2 3 4
C Time (hr)

Q1 = P1 A
B
Q2 = P2 A + P1B
Q3 = P3 A + P2 B + P1C
A Q4 = P4 A + P3 B + P2C + P1D
Q5 = P5 A + P4 B + P3C + P2 D
G Q6 = 0 * A + P5 B + P4C + P3 D
Q7 = 0 * A + 0 * B + P5C + P4 D
Q8 = 0 * A + 0 * B + 0 * C + P5 D
Contoh i A time
0
Pi
0
PiA
0
PiB
0
PiC
0
PiD
0
Total
0

(lanjutan) A
B
C
100
200
300
1
2
3
0.5
0.5
0.5
50
50
50
0
100
100
0
0
150
0
0
0
50
150
300
D 100 4 0.5 50 100 150 50 350
5 0.5 50 100 150 50 350
6 0 0 100 150 50 300
7 0 0 0 150 50 200
8 0 0 0 0 50 50
400 9 0 0 0 0 0 0
PiA
350 PiB
PiC
300 PiD
Total
Hydrograph (cfs)

250

200
D
150
C
100

50
B
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Time (hr)

G
Unit Hydrograph - Teori
• Unit hydrograph
– Limpasan yang dihasilkan dari hujan satu satuan hujan efektif
pada DAS (watershed) untuk durasi tertentu.
– Turunkan limpasan dari sebarang hujan efektif pada DAS.
• Asumsi
1. Hujan efektif mempunyai intensitas konstan selama durasi
2. Hujan efektif terdistribusi merata pada DAS
3. Waktu dasar (base time) limpasan konstan
4. Ordinat unit hydrograph proporsional terhadap limpasan total
(linearity)
5. Unit hydrograph mewakili karakteristik DAS/watershed (lumped
parameter) dan tidak berubah terhadap waktu/time invariant
(stationarity)
Hidrograf Satuan (Unit Hydrograph)
• Hidrograf Satuan suatu watershed : suatu limpasan
langsung yang diakibatkan oleh suatu satuan volume
hujan efektif yang terbagi rata dalam waktu dan ruang.
(C.D. Soemarto)
• Hidrograf Satuan suatu DAS : hidrograf limpasan
langsung yang dihasilkan oleh hujan efektif yang terjadi
merata di seluruh DAS dan dengan intensitas tetap
dalam satu satuan waktu yang ditetapkan. (Sri Harto)
Unit Hydrograph

• The hydrograph that results from 1-inch of excess


precipitation (or runoff) spread uniformly in space and
time over a watershed for a given duration.

• The key points :


✓ 1-inch of EXCESS precipitation
✓ Spread uniformly over space - evenly over the watershed
✓ Uniformly in time - the excess rate is constant over the
time interval
✓ There is a given duration
Metoda Pembuatan Unit Hydrograph

• Dari data aliran (Streamflow Data)


• Sintetis
– Snyder
– SCS
– Time-Area (Clark, 1945)
– Nakayasu
• “Fitted” Distributions
Unit Hydrograph - Derivation
n
Qn =  PmU n − m +1
m =1

Q1 = P1U1
Q2 = P2U1 + P1U 2
Q3 = P3U1 + P2U 2 + P1U 3
...
QM = PM U1 + PM −1U 2 + ... + P1U M
QM +1 = 0 + PM U 2 + ... + P2U M + P1U M +1
...
Q N −1 = 0 + 0 + ... + 0 + 0 + ... + PM U N − M + PM −1U N − M +1
Q N = 0 + 0 + ... + 0 + 0 + ... + 0 + PM U N − M +1
0.0
00
0

0.0000
100.0000
200.0000
300.0000
400.0000
500.0000
600.0000
700.0000
0.1
60
0
0.3
20
0
0.4
80
0
0.6
40
0
0.8
00
0
0.9
60
0
1.1
20
0
1.2
80
0
1.4
40
0
1.6
00
0
1.7
60
0
1.9
20
0
2.0
Surface

80
Response

0
2.2
40
0
2.4
00
0
2.5
60
0
2.7
20
0
2.8
80
0
Unit Hydrograph

3.0
40
0
Baseflow

3.2
00
0
3.3
60
0
3.5
20
0
3.6
80
0
Unit Hydrograph
700.0000

600.0000 Total
Hydrograph

500.0000

Surface
400.0000 Response

300.0000

Baseflow
200.0000

100.0000

0.0000
0.0000 0.5000 1.0000 1.5000 2.0000 2.5000 3.0000 3.5000 4.0000
Teori Klasik Hidrograf Satuan
Sherman (1932) memperkenalkan teori klasik
hidrograf satuan, berasal dari hubungan
antara hujan efektif dengan limpasan
langsung.

i Q

t
t
Sistem/Box
Input Output
Anggapan-anggapan dalam analisis hidrograf

• DAS sebagai sistem yang linear dan


tidak berubah terhadap waktu (linear
time invariant)
• Tidak ada pengaruh perubahan musim
terhadap karakteristik permukaan
daerah pengaliran.
3 Dalil (postulate) dalam Teori Klasik
• Dalil I (lebar dasar yang konstan)
Hidrograf yang dihasilkan oleh hujan-hujan efektif yang sama
durasinya, mempunyai lebar dasar yang sama, tidak memandang
berapa besar intensitasnya.

• Dalil II (linearitas)
Besarnya limpasan langsung berbanding lurus terhadap tinggi
curah hujan efektif, untuk hujan dengan durasi sama.

• Dalil III (superposisi)


Limpasan yang dihasilkan oleh hujan efektif yang berurutan,
besarnya sama dengan jumlah limpasan langsung yang dihasilkan
oleh masing-masing hujan efektif dengan memperhitungkan
waktu terjadinya.
Dalil I : lebar dasar konstan
Dalil II : linearitas
Dalil III : superposisi
Lengkung S
• Lengkung S : suatu
hidrograf limpasan
langsungyang
dihasilkan oleh
hujan menerus
dengan intensitas
efektif konstan dan
durasi tak
terhingga.
Develop S-Curve
60000,00

50000,00

40000,00

Continuous
Flow (cfs)

30000,00
6-hour
20000,00 bursts

10000,00

0,00
0
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
66
72
78
84
90
96
102
108
114
120
Time (hrs.)
Konversi ke Durasi 1-jam
• Untuk mendapatkan unit hydrograph 1-jam, S-curve digeser 1
jam dan perbedaan antara dua S-curves tsb adalah unit
hydrograph 1-jam.
• Namun, karena S-curve diformulasikan dari unit hydrographs
akibat presipitasi yang terdistribusi merata durasi 6-jam,
hydrograph yang dihasilkan dari pengurangan dua S-curves
adalah 1/6 dari presipitasi 1 inch.
• Sehingga ordinat dari unit hydrograph 1-jam hasil konversi
harus dikalikan 6 agar didapat unit hydrograph yang benar.
• Unit hydrograph 1-jam harus mempunyai puncak (peak) yang
lebih tinggi yang terjadi lebih dahulu dibanding unit
hydrograph 6-jam.
Final 1-hour UHG
14000,00 60000,00

12000,00
50000,00
Unit Hydrograph Flow (cfs/inch)

S-curves are
10000,00 lagged by 1 hour
and the difference 40000,00
is found.

Flow (cfs)
8000,00 1-hour unit
hydrograph resulting
30000,00
from lagging S-
6000,00 curves and
multiplying the
difference by 6. 20000,00
4000,00

10000,00
2000,00

0,00 0,00
Time (hrs.)
Hidrograf Satuan Kejut
(Instantaneous Unit Hydrograph IUH)

• Hidrograf Satuan Kejut (HSK) = U(t,0) :


hidrograf yang dihasilkan hujan efektif
dengan tinggi hujan d durasi nol.
• HSK tidak dipengaruhi durasi.
• HSK lebih merupakan karakteristik daerah
pengaliran dibandingkan hidrograf satuan
T jam U(t,T).
Hidrogaf Satuan Kejut

• St : lengkung S akibat hujan i, sedang St-T: lengkung yang sama


digeser T jam ke kanan
• U (t,T) tinggi i.T = St – St-T
• U (t,T) tinggi d = St – St-T
• Jika T mendekati nol, maka U (t,T) = U (t,0) sehingga

U (t ,0)tinggi.d
dSt d
=
dt t t

 U (t ,0)dt
Dengan demikian i
• St =
d 0
Perubahan Hidrograf Satuan menjadi durasi
lebih panjang

• Diketahui hidrograf
satuan durasi 2 jam
• Dicari hidrograf
satuan durasi 4 jam
• Jumlahkan 2
hidrograf durasi 2
jam, ordinat dibagi 2
• Hidrograf satuan
durasi 4 jam akan
didapat
Perubahan Hidrograf Satuan menjadi durasi
lebih pendek
• Buat lengkung S untuk
tinggi hujan 1 cm durasi
t1 jam
• Buat lagi lengkung S
yang sama dan geser
waktu t2 jam
• Selisih kedua lengkung
S x t1/t2 adalah hidrograf
satuan dengan durasi t2
• Debit keseimbangan
Qe =2,78.A/t1
Menentukan Hidrograf Satuan

• Hidrograf satuan dari DAS


dapat diturunkan dari
hidrograf alami (natural
hydrograph)
• Hidrograf satuan didapat
dari membagi ordinat
hidrograf alami dengan
tinggi hujan
• Buat beberapa hidrograf
satuan kemudian diambil
rata-rata.
Hidrograf Satuan dari hujan multi perioda

• Data: hujan dan


debit atau hidrograf
alami (natural
hydrograph)
• Q1,Q2,Q3…..dst
diketahui dari hasil
pengukuran
sehingga
membentuk
hidrograf alami
seperti gambar
Menentukan Hidrograf Satuan
• Hujan multiperioda dianggap durasi sama t
walaupun intensitas berbeda.
• Dari hujan pertama intensitas i1, maka didapat
Q1= ti1U1, sehingga U1 dapat dihitung.
• Ordinat kedua Q2= ti1U2 + ti2U1, sehingga U2 dapat
dihitung.
• Ordinat ketiga Q3= ti1U3 + ti2U2 + ti3U1, sehingga
U3 dapat dihitung.
• Demikian seterusnya semua harga U1,U2…Un dapat
diketahui, sehingga ordinat hidrograf satuan
dengan durasi t dapat ditentukan.
Hidrogaf Satuan Sintetik
• Untuk membuat hidrograf banjir pada sungai yang tidak
ada atau sedikit observasi hidrograf banjir maka dibuat
hidrograf sintetik.
• Perlu dicari karakteristik daerah pengaliran seperti waktu
mencapai puncak, lebar dasar, luas, kemiringan,panjang
alur terpanjang, koef.limpasan dsb.
• Perlu data : rekaman AWLR, data pengukuran debit,
data hujan (manual dan otomatik)
• Akan dibahas : HSS SNYDER dan HSS NAKAYASU
Hidrogaf Satuan Sintetik SNYDER

• Snyder (1938),mengembangkan rumus dengan koef


empiris yang menghubungkan unsur hidrograf satuan
dengan karakteristik daerah pengaliran.
• Hidrograf satuan dengan tinggi hujan d=1 mm dengan
ketiga unsur Qp(m3/det), Tb, tr(jam), dihubungkan
dengan luas daerah A(km2), panjang aliran L(km), jarak
titik berat DP dengan outlet Lc.
Hidrogaf Satuan Sintetik SNYDER
• Snyder merumuskan sbb:

t p = Ct (L.Lc )
0,3

tp
tr =
5,5
C p .A
Q p = 2,78
tp

72 + 3T p
Tb =
24
• Ct = koefisien 0,75 – 3
• Cp= koefisien 0,9 – 1,4
Perkembangan Rumus Snyder
• Waktu antara titik berat hujan hingga puncak
(jam) menjadi: t p = Ct (L.Lc )
n

• Waktu tr = 1 jam diganti te = durasi curah


hujan efektif tp
te =
5,5
• Bila tp > tr maka t’p=tp(te-tr) sehingga
Tp=t’p+ 0,5
• Bila te < tr maka Tp = tp + 0,5
• dan Qp =qp.A utk hujan 1 mm/jam
Cp
q p = 0,278
Tp
Hidrogaf Satuan Sintetik Nakayasu
• Nakayasu menyelidiki hidrograf satuan pada beberapa
sungai di Jepang.
• Rumus Nakayasu:
C. A.R0
Qp =
dimana: 3,6(0,3Tp + T0,3 )
Qp =debit puncak banjir (m /det)
3

R0 = hujan satuan (mm)


Tp = tenggang waktu (jam)
T0,3 = waktu dari puncak sampai 30% debit puncak
C = koefisien pengaliran
A = luas daerah pengaliran(km2)
Hidrogaf Satuan Sintetik Nakayasu
• Lengkung naik
2, 4
 t 
Qa = Q p  
T 
 p
• Lengkung turun
 t −T p 
 
 T 
Qd 1 = Q p .0,3  0,3 

 t −T p + 0 , 5T0 , 3 
 
 1, 5.T 
Qd 2 = Q p 0,3  0,3 

 t −T p +1, 5T0 , 3 
 
 
Qd 3 = Q p 0,3
 2 .T0,3 
Hidrogaf Satuan Sintetik Nakayasu
• Tenggang waktu Tp = tg + 0,8 tr
• tg = 0,21.L0,7 utk L < 15 km
• tg = 0,4 + 0,058.L utk L > 15 km
• L = panjang alur sungai (km)
• tg = waktu konsentrasi (jam)
• tr = 0,5 tg sampai tg
• T0,3 = .tg
•  = parameter hidrograf, utk DP
biasa=2
Cara Rasional
• Cara ini adalah cara tertua dalam menghitung debit
banjir dari curah hujan.
• Rumus

dengan:
Q = debit
Q = c.i. A
c = koefisien pengaliran
i = intensitas hujan
A = luas daerah pengaliran

Anda mungkin juga menyukai