Anda di halaman 1dari 49

Perencanaan Penampang

Saluran
M. Dikman Maheng
PENDAHULUAN
Komponen Sistem Drainase:
1. Saluran
2. Gorong-gorong
3. Bangunan terjunan
4. Shipon
5. Pintu air
6. Trashrack (saringan sampah)
7. Stasiun pompa
8. Kolam
PENDAHULUAN

•Apa tujuan dan fungsi sistem


drainase perkotaan?
PENDAHULUAN
KLASIFIKASI SALURAN MENURUT ASAL

SALURAN ALAM SALURAN BUATAN


PENDAHULUAN
BENTUK SALURAN

1. Saluran terbuka: saluran yang mempunyai permukaan


bebas/ tekanan permukaan sama dengan tekanan
atmosfir. Pergerakan air didorong oleh gaya gravitasi.
2. Saluran tertutup: tidak mempunyai permukaan yang
kontak langsung dengan udara bebas.
Penampang Saluran
• Bentuk saluran yang akan digunakan adalah dengan
bentuk/penampang bulat, persegi empat dan trapesium.
• Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemeliharaan bentuk
saluran ini meliputi :
• Tata guna tanah daerah perencanan yang akan berpengaruh terhadap
kesediaan tanah dan kepadatan lalu lintas.
• Kemampuan pengaliran, dengan memperhatikan jenis bahan saluran yang
dipergunakan.
• Kemudahan pebuatan dan pemeliharaannya.
PENDAHULUAN
KLASIFIKASI SALURAN BERDASAR BENTUK PENAMPANG

1. Persegi (rectangular)

2. Trapesium (trapezoidal)

3. Segitiga (triagle)

4. Lingkaran (circular)
PENDAHULUAN
KLASIFIKASI SALURAN BERDASARKAN BAHAN

1. Galian tanah

2. Kayu

3. Pasangan batu kali

4. Beton
PENDAHULUAN
KLASIFIKASI ALIRAN DALAM SALURAN TERBUKA
Aliran dalam saluran terbuka dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :

1. Fungsi ruang:
a) aliran seragam (uniform flow)
b) aliran tidak seragam (non uniform flow)
2. Fungsi waktu:
a) aliran mantab (steady flow)
b) aliran tidak mantab (unsteady flow)
KLASIFIKASI ALIRAN DALAM SALURAN
TERBUKA
Berdasarkan fungsi waktu dan ruang
Flow

Steady flow Unsteady Flow)


V Q V Q
Fungsi waktu, t
0 & 0 0 & t  0
t t t

Uniform Varied Uniform Varied


V A V A Fungsi ruang, x
0 & 0 0 & 0
x x x x

Gradually Varied Rapidly Varied Gradually Varied Rapidly Varied


Flow Flow Flow Flow
ALIRAN SERAGAM
(UNIFORM FLOW)
GEOMETRI SALURAN
B
T
w

1 h
m
b

Garis kemiringan emenrgi


Garis kemiringan hidrolik
V2/2g
Se
Sw
h
Kemiringan dsar saluran

So
So//Sw//Se
GEOMETRI SALURAN
h = kedalaman aliran vertikal, adalah jarak vertikal antara titik
terendah pada dasar saluran dan permukaan air (m)
b = lebar dasar saluran (m)
B = lebar potongan melintang pada bagin atas saluran (m)
T = lebar potongan melintang pada permukaan air (m)
A = luas penampang basah yang diukur tegak lurus arah aliran
(m2)
P = keliling basah, yaitu panjang garis persinggungan antara air
dan dinding dan atau dasar saluran yang diukur tegak lurus
arah aliran (m)
R = jari-jari hidraulik, R = A/P (m)
D = kedalaman hidraulik, D = A/T (m)
S = kemiringan dasar saluran (m/m)
m = kemiringan dinding saluran
GEOMETRI SALURAN

PERSEGI PANJANG
T

 Luas penampang basah A = B.h


 Keliling basah P = B + 2h
 Jari – jari hidraulik R = (Bh)/(B+2h)
 Lebar permukaan air T=B
 Kedalaman hidraulik D=h
GEOMETRI SALURAN
TRAPESIUM
T

1 h
m

 Luas penampang basah A = (B+mh)h


 Keliling basah P = B  2h 1  m2
B  2hh
 Jari – jari hidraulik R =
 B  2h 1  m2 
 
 
 Lebar permukaan air T = B + 2mh
 Kedalaman hidraulik D = B  2hh
B  2mh 
GEOMETRI SALURAN
SEGITIGA
T

1
1
m m h

 Luas penampang basah A = mh2


h
 Keliling basah P =
2
 Jari – jari hidraulik R = mh
2 1  m2
 Lebar permukaan air T = 2mh
 Kedalaman hidraulik D =
2h 1  m2
GEOMETRI SALURAN
LINGKARAN T

d
Ф h

 Luas penampang basah A = 1


  sind2
8
 Keliling basah P = 1
2
d

1  sin 
 Jari – jari hidraulik R = 1 
4 
d
 
 
 Lebar permukaan air T =  sin d atau 2 hd  h
 2
 
 Kedalaman hidraulik D = 1   sin 

 d
8  sin  
 
 2 
Ambang Batas (Free Board)
• Ambang batas pada saluran dan
perlengkapan adalah jarak
vertikal dari permukaan
saluran/perlengkapan saluran
tertinggi terhadap permukaan
air di dalam
saluran/perlengkapan saluran
tersebut.
No Bentuk Saluran Fungsi Lokasi

Untuk menyalurkan limpasan air hujan dengan Q Pada daerah yang cukup
besar yang sifat alirannya terus menerus dengan lahan
1 Trapesium fluktuasi kecil

Untuk menyalurkan limbah air hujan dengan Q Pada daerah yang


besar yang sifat alirannya terus menerus dengan tidak/kurang tersedia
2 4 persegi panjang fluktuasi kecil lahan

Untuk menyalurkan limbah air hujan dengan Q


3 ½ Lingkaran kecil

Untuk menyalurkan limpasan air hujan dengan Q


kecil, tetapi dengan Q sangat kecil sampai nol
4 Segitiga dan banyak lahan endapan

Berfungsi baik untuk menya lurkan air hujan Pada tempat-tempat


maupun air bekas atau keduanya keramaian, kesibukan
5 Bulat Lingkaran (pertokoan)
HUKUM DASAR
Konservasi Massa (Persamaan Kontinuitas)

Berdasarkan persamaan (i) & (ii) didapat

Q A
 0
x t
Pada aliran tetap (steady) luas tampang basah tidak berubah
selama t, sehingga integrasi persamaan di atas
menghasilkan :

Q1 = Q2  A1V1 = A2V2
Yang dikenal dengan persamaan kontinuitas
HUKUM DASAR
Hukum Kekekalan Energi (PERSAMAAN BERNOULLI)
Sf

v12 hf

2g
Sw
Di mana :
v 22
h1 2g z = fungsi titik diatas garis
v2 referensi
So h2
h = fungsi tekanan di suatu titik
v12 v 22
z1  h 1   z2  h2   hf
z1
g g z2
v = kecepatan aliran
Datum

X g = gaya gravitasi bumi


1 2
Kemiringan Dasar Saluran dan Talud Saluran
• Kemiringan yang dimaksudkan adalah kemiringan dasar saluran.
• Sedangkan talud saluran adalah kemiringan dinding saluran.
• Kemiringan dasar saluran direncanakansehingga dapat memberikan
pengaliran secara gravitasi dengan batas kecepatan minimun tidak
terjadi pengendapan-pengendapan
• kecepatan maksimum tidak boleh terjadi perusakan pada dasar
maupun pada dinding salurannya, dengan arti bahwa daya aliran
dapat membersihkan endapan sendiri (self cleansing velocity).
Kecepatan Aliran

Variasi Kecepatan
Tipe Saluran
(m/detik)

Bentuk bulat, buis beton 0,75 – 3,0


Bentuk Persegi, pasangan batu kali 1,0 – 3,0
Bentuk Trapesium, tanpa pengerasan 1,6 – 1,5
PERSAMAAN ALIRAN SALURAN TERBUKA

1. Persamaan Chezy:
insinyur Perancis Antoine Chezy, 1769
V = kecepatan arus, m/s

V  C RS C
R
= koefisien Chezy
= jari-jari hidraulik, m
S = kemiringan dasar saluran

2. Persamaan Strickler:
2 1 kstr = koefisien Strickler
V  kstrR S 3 2 R = A/P, m
A = luas penampang basah, m2

3. Persamaan Manning (1889):


n = koefisien Manning
1 32 21
V R S P = keliling basah, m
n
PERSAMAAN ALIRAN SALURAN TERBUKA

Koefisien Chezy C = Koefisien Chezy (m1/2/det)


87 R = Jari-jari hidraulik (m)
1. Bazin C
 γ = koefisien kekasaran,
1
R harganya tergantung dari
jenis bahan dinding
saluran
2. Ganguillet 0.00155 1 S = kemiringan energi (-)
23  
C S m m = koefisien kekasaran
dan Kuetter m  0.00155 
1  23   δ = tebal lapisan laminer
R S  hf = kehilangan energi akibat
Hidraulik kasar geseran (m)
 
F = faktor geseran Darcy-
3. Colebrook  12R   12R  Weisbach (-)
C  18 log 
C  18 log   k  L = panjang pipa (m)
k  2
  D = diameter pipa (m)
 7  Hidraulik halus
 42R  V = kecepatan rata-rata
C  18 log  (m/det)
  
g = percepatan gravitasi
1
4. Darcy –  8g  2 L V2 (m/det2)
C  hf  f
Weisbach  f  D 2g
PERSAMAAN ALIRAN SALURAN TERBUKA

Koefisien Manning
Harga n
No. Tipe saluran dan jenis bahan
Minimum Normal Maksimum

1. Beton
 Gorong-gorong lurus dan bebas dari kotoran 0,010 0,011 0,013
 Gorong-gorong dengan lengkungan dan sedikit 0,011 0,013 0,014
kotoran/gangguan
 Beton dipoles 0,011 0,012 0,014
 Saluran pembuang dengan bak kontrol 0,013 0,015 0,017

2. Tanah, lurus dan seragam


 Bersih baru 0,016 0,018 0,020
 Bersih telah melapuk 0,018 0,022 0,025
 Berkerikil 0,022 0,025 0,030
 Berumput pendek, sedikit tanaman pengganggu 0,022 0,027 0,033

3. Saluran alam
 Bersih lurus 0,025 0,030 0,033
 Bersih, berkelok-kelok 0,033 0,040 0,045
 Banyak tanaman pengganggu 0,050 0,070 0,08
 Dataran banjir berumput pendek – tinggi 0,025 0,030 0,035
 Saluran di belukar 0,035 0,050 0,07
KAPASITAS SALURAN

Q=AxV
Q = debit atau kapasitas, m3/s
A = luas penampang basah, m2
V = kecepatan aliran, m/s

Q  A.C R.S
2
Q  A.kstr.R .S
1
3 2

A 23 12
Q  R .S
n
KONSTANTA MANNING EKIVALEN
(saluran komposit)
Saluran yang dinding dan dasarnya terbuat dari material yang berbeda, maka
angka n Manning untuk dinding dan dasar saluran akan berbeda.
Perlu ditentukan harga n ekuivalen, ne, yang berlaku untuk keseluruhan
penampang basah.

Horton dan Einstein (1942) Lotter


2
1 A 1
 3
2
3 3
V   S 2 A  PR
R 3 1 n2 V 2 nP 
V S2 or R  3
n
S4 2
N N PR  PR 
1 3
Q   S 2
A   A i or RP   RiPi n  P 
i 1 i 1 5
1
PR 3
2 Q S 2
 N 3  3 n
 i i 
5
3
3 3 Pn 2 PR 3
n2 V 2 V2 N 3
  5 5 ne 
 3  ni2 Pi  ne   i1 N  P R 3 
N 5
PR 3 1 PR 3 1

P  
i i

3 S2 S2 i i
S4 S 4 i 1   ne 1 ni 
i 1 
n 
  
i

SALURAN BERGANDA
Saluran berganda dengan nilai n yang bervariasi

Q1 Q3
Q2

Q  Q1  Q2  Q3
2 2 2
A1  A1  3 1 A2  A2  3 1 A3  A3  3 1
Q   S2    S2    S 2
n1  P1  n2  P2  n3  P3 
BENTUK SALURAN YANG
PALING EKONOMIS

• Potongan melintang saluran yang paling ekonomis adalah


saluran yang dapat melewatkan debit maksimum untuk luas
penampang basah, kekasaran, dan kemiringan dasar tertentu.
• Berdasarkan persamaan kontinuitas, untuk luas penampang
melintang tetap, debit maksimum dicapai jika kecepatan aliran
maksimum.
• Dari rumus Manning maupun Chezy, untuk kemiringan dasar
dan kekasaran tetap, kecepatan maksimum dicapai jika jari-jari
hidraulik, R, maksimum.
• Untuk luas penampang tetap, jari-jari hidraulik maksimum jika
keliling basah, P, minimum
PENAMPANG YANG PALING
EKONOMIS SECARA HIDRAULIK

Bentuk persegi panjang:

Jika lebar dasar saluran sama dengan dua kali kedalaman air

B
B  2h OR h 
2

A  Bh r
h
P  B  2h
B
2
2h h
R 
2h  2h 2
PENAMPANG YANG PALING
EKONOMIS SECARA HIDRAULIK

Bentuk trapesium:

Jika lebar dasar saluran sama dengan jari-jari lingkaran luar segi
enam beraturan (hexagonal)

2
B h 3
3
A  h2 3
1 r
h
P  2h 3 m

B
h
R
2
PENAMPANG YANG PALING
EKONOMIS SECARA HIDRAULIK

Bentuk segitiga:

Jika sudut dasarnya adalah siku-siku (90o)


A h 2

P  2h 2 r
h
h 2 1 1

R
m   m

4
GORONG-GORONG

(a). Zu.
Zd.

(a). Inlet dan outlet tidak tengggelam datum

Loncat hidraulik

(b).

(b). Inlet tidak tengggelam, outlet tenggelam

(c).

(c). Inlet tenggelam, outlet tidak tengggelam (d).

Loncat hidraulik

(e).

(d). Inlet dan outlet tengggelam

Kontrol Pemasukan (Inlet control) Kontrol Pengeluaran (Outlet control)


GORONG-GORONG KONTROL
PEMASUKAN (INLET CONTROL)
Pemasukan tidak tenggelam atau H < 1,2 D

2 2
Q  CBH gH
dimana: 3 3
B = lebar gorong-gorong
C = koefisien konstraksi pada sisi-sisi pemasukan, untuk ujung persegi C = 0,9; untuk ujung
yang dibulatkan C = 1.

Pemasukan tenggelam atau H > 1,2 D.


Dalam ini debit dapat dihitung dari persamaan aliran melalui lubang (orifice):

dimana:
Q  CBD 2gH  CD
D = diameter gorong-gorong
C = koefisien konstraksi pada sisi-sisi pemasukan, untuk ujung persegi C = 0,6; untuk ujung
yang dibulatkan C = 0,8.
GORONG-GORONG KONTROL
KELUARAN (OUTLET CONTROL)

Kehilangan energi pada gorong-gorong terdiri dari:


V2
he  0,5
1. Kehilangan energi pada pemasukan (entrance): 2g

L V 2
2. Kehilangan energi sepanjang gorong-gorong: hf 
D 2g
V2
ho 
3. Kehilangan energi pada pengeluaran (exit): 2g

di mana:
V= kecepatan aliran dalam gorong-gorong
= koefisien gesekan pada dinding gorong-gorong
L= panjang gorong-gorong
D= diameter gorong-gorong
PERENCANAAN DIMENSI
SALURAN
Data dan informasi (input):
1) Debit, Q
2) Lebar lahan yang tersedia
3) Batasan kedalaman air
4) Kemiringan lahan
5) Bahan yang akan digunakan
Perhitungan (output):
1) Bentuk penampang saluran
2) Dimensi saluran: lebar dan kedalaman
3) Kemiringan dasar saluran
MENGHITUNG DIMENSI
SALURAN
Permasalahan:
Saluran drainase berbentuk trapesium mengalirkan debit sebesar 10 m3/det.
Kemiringan dasar saluran 1 : 5.000. Dinding saluran dilining dengan koefisien
kekasaran n = 0,012. Tentukan dimensi potongan melintang saluran yang paling
ekonomis.
Penyelesaian :
P  2h 3  h
 R
A  h2 3  2
2
2 1 h 3 1
Q h 3x   S 2 r
n2 h=2,16 m
2 1
1  h 3  1 2
10  h2 3 x    
0.012  2   5,000  B=2,49 m
2
B  h 3  B = 2.49 m
3 Dengan metode coba – coba , didapat
h = 2.16 m
KAPASITAS SALURAN

Data dan informasi (input):


1) Bentuk dan dimensi saluran
2) Kemiringan dasar saluran
3) Bahan dan/atau kondisi saluran

Perhitungan (output):
1) Luas penampang saluran, A
2) Kecepatan aliran, v
3) Debit, Q
MENGHITUNG KAPASITAS
SALURAN

Informasi awal:
Saluran berbentuk persegi dengan lebar 2 meter, tinggi 1,5 meter,
terbuat dari beton precast. Kemiringan dasar 1 : 1500. Berapa
kapasitas saluran?
Perhitungan:
Koefisien Manning n = 0,02
Tinggi jagaan, w diambil 0,20 meter,
sehingga kedalaman air h = 1,30 meter.
Luas penampang basah A= 2 x 1,30 = 2,60 m2
Keliling basah P = 2 + 2 x 1,30 = 4,60 m.
Jari-jari hidrolik R = 2,60/4,60 = 0,565 m
Kecepatan aliran v = 1/0,02x0,5652/3x0,00080,5=0,97 m/s
Debit Q = 2,6 x 0,97 = 2,51 m3/s.
ALIRAN KRITIS
ENERGI SPESIFIK:
Energi yang dihitung dari dasar saluran:

q 2 v2 Q2
E h E h E h
2gh2 2g 2gA2

2
E  hh 
2 q v12
2g
Sf
hf

2g Energi Spesifik Sw v 22
2g
h1
v2
So h2

Energi Total z1
Datum z2

X

1 2
KURVA ENERGI SPESIFIK
h

garis E = h
• Persamaan ini mungkin
mempunyai tiga akar yang
berbeda. Satu diantaranya
Kurva E-h
selalu negatif.
h1
V12 1 • Dua nilai h untuk harga E
2g
tertentu, yaitu h1 dan h2,
dinamakan kedalaman selang-
h1
seling (alternate depths).
C
h2
2
• Pada kondisi khusus,
45o h2
E
dimungkinkan h1 = h2, yaitu
V22 pada titik C
h3
2g
3 • Kedalaman pada titik ini
dinamakan kedalaman kritis,
hc, dan alirannya dinamakan
aliran kritis.
KEDALAMAN KRITIS
Aliran kritis terjadi jika Energi Spesisik-nya minimum

• Untuk saluran berbentuk persegi atau saluran


sangat lebar :
q2 2 Vcr
dE
 1  0  hcr  3
q Fr  1
dh gh 3 g ghcr

1 2
E min  hc  hc or hcr  Emin Vcr  ghcr
2 3

• Untuk saluran bentuk sembarang:


Q2 A 3 Vcr Vcr  gRcr
 Fr  1
g T gRcr
MENENTUKAN KEDALAMAN
KRITIS
Saluran berbentuk persegi panjang mengalirkan debit 10 m3/s.
Berapa kedalaman kritis, hcr jika:
a) Lebar saluran7, 5 meter.
b) Lebar saluran 5,0 meter.

Penyelesaian:
q2 Q2 10 2

a) hcr  3 3 2 3 2
 0,566 m
g Bg 7,5 .9,81

q2 Q2 10 2

b) hcr  3 3 2 3 2  0,742m
g B g 5 .9,81
MENENTUKAN KEDALAMAN
KRITIS
c) Berapa kemiringan dasar saluran sehingga terjadi
kecepatan kritis pada soal b), jika koefisien Manning
n=0,012.

Penyelesaian:
c) Vcr  ghcr  9,81.0,742  2,697 m / s
2

 5.0,742  12 3
2 1
Rcr Scr   Scr
5  2.0,742 
3 2

Vcr   2,697  
n 0,012

Scr = 0,00221
Contoh
Untuk mengalirkan air dengan Q = 11 m3/det diperlukan suatu saluran
yang mempunyai kemiringan dasar i=0,0016 dan harga kekasaran
saluran n = 0,025.

Rencanakan penampang saluran :


a. tanpa mempertimbangkan penampang ekonomis.
b.. dengan mempertimbangkan penampang ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai