Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0)

Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile


di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan

Bab 5

Pemodelan SAP
Bab 5

Pemodelan SAP
Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0)
Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan

5.1 Pemodelan 2 Dimensi


Analisa struktur 2D dilakukan terhadap struktur atas (lantai dermaga). Analisa ini dilakukan
untuk mengetahui perilaku lokal struktur akibat beban yang relatif cukup besar, yakni
container 2 tumpuk dan mobile crane serta gempa, dan untuk mengetahui gaya-gaya dalam
yang terjadi pada elemen-elemen struktur lantai dermaga guna keperluan penulangan.

5.1.1 Dermaga
Analisa struktur 2D dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SAP 2000, dengan
pemodelan sebagai berikut:

A. Potongan Memanjang

Gambar 5.1a Pemodelan pada SAP 2000

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) 5-1


Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan
Gambar 5.1b Pemodelan pada SAP 2000 (extrude view)

Keterangan Warna:
Biru Muda : Tiang Pancang
Pink : Pile Cap Tunggal
Ungu : Pile Cap Ganda
Hijau : Balok

1) Pembebanan pada Model

Beban Mati
Beban mati pada analisis struktur 2D ini adalah berat sendiri balok melintang dan
pelat.

Balok Melintang
qbalok = beton * l * b * t
= 2400 * 4,5 * 0,6 * 1
= 6,48 ton

Beban ini diaplikasikan pada joint-joint di lantai dermaga sebagai berikut:

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) 5-2


Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan
Gambar 5.2 Pemodelan Beban Balok Melintang pada SAP 2000

Pelat
Distribusi beban pelat mengikuti peraturan SK SNI 03 2847 - 2002 dengan area
distribusi sebagai berikut:

Diketahui:
a = panjang area
b = lebar area
---- = distribusi beban
Bila a b, maka:

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) 5-3


Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan
Bila a = b, maka:

Pada potongan memanjang ini terdapat kedua jenis area tersebut (4,5 m x 4,5 m)
dan (3 m x 4,5 m). Secara umum, tampak atas, area distribusi pembebanan pada
potongan memanjang adalah sebagai berikut:

11 bentang @ 4,5 m
3m

Gambar 5.3 Tampak Atas area distribusi pembebanan

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) 5-4


Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan
Beban ini diaplikasikan pada lantai dermaga sebagai berikut:

Gambar 5.4a Pemodelan Beban Pelat pada SAP 2000 untuk pengecekan balok

Namun untuk mendapatkan gaya aksial pada tiang dan pile cap serta untuk mengetahui
besarnya momen pada pile cap, beban pelat didistribusikan secara merata dengan besar
yang sama sebagai berikut:

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) 5-5


Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan
Gambar 5.4b Pemodelan Beban Pelat pada SAP 2000 untuk pengecekan pile cap dan tiang

Beban Hidup
Seperti telah disebutkan sebelumnya, beban hidup pada dermaga adalah beban
UDL maksimum, yakni container box 2 tumpuk, sebesar 4 ton/m2. Distribusi area
sama dengan pembebanan pelat.

Beban ini diaplikasikan pada lantai dermaga sebagai berikut:

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) 5-6


Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan
Gambar 5.5a Pemodelan Beban Hidup pada SAP 2000 untuk pengecekan balok

Namun untuk mendapatkan gaya aksial pada tiang dan pile cap serta untuk mengetahui
besarnya momen pada pile cap, beban hidup didistribusikan secara merata dengan
besar yang sama sebagai berikut:

Gambar 5.5b Pemodelan Beban Hidup pada SAP 2000 untuk pengecekan pile cap dan tiang

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) 5-7


Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan
Beban Gelombang

Beban Gelombang pada Tiang


Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 2,098 ton dan bekerja dari
seabed hingga HWS.

a*2
b=
L

dimana:
a : besar beban hasil perhitungan = 2,098 ton
L : panjang tiang dari seabed hingga HWS = 22,23 m
b : besar beban distribusi = 0,188 t/m = 0,19 t/m

Beban ini diaplikasikan pada pemodelan sebagai berikut:

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) 5-8


Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan
Gambar 5.6 Pemodelan Beban Gelombang pada tiang pada SAP 2000

Beban Gelombang pada Tepi Dermaga


Beban ini pada potongan memanjang datang dari arah melintang dengan besar
yang telah dihitung sebelumnya, yakni 5,7 ton.

Beban ini diaplikasikan pada pemodelan sebagai berikut:

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) 5-9


Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan
Gambar 5.7 Pemodelan beban gelombang pada tepi dermaga pada SAP 2000

Beban Arus

Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 0,119 ton/m dan bekerja dari
fixity point hingga HHWL.

Dengan melakukan perhitungan yang sama seperti beban gelombang pada


tiang,didapatkan harga beban distribusi atau b = 0,24 t/m.

Beban ini diaplikasikan pada pemodelan sebagai berikut:

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) 5-10


Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan
Gambar 5.8 Pemodelan beban arus pada SAP 2000

Beban Gempa
Pada potongan memanjang ini hanya terdapat gempa dari arah melintang, sehingga
besar beban gempa yang telah dihitung sebelumnya, yakni 220,5 ton dibagi dengan
jumlah joint pada arah melintang (5), sehingga menjadi 44,14 ton.

Beban ini diaplikasikan pada pemodelan sebagai berikut:

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) 5-11


Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan
Gambar 5.9 Pemodelan beban gempa pada SAP 2000

2) Kombinasi Pembebanan

Kombinasi pembebanan yang digunakan berdasarkan SK SNI 03 2847 - 2002, sebagai


berikut:

Combo 1 = 1,4 DL + 1,4 G + 1,4 A


Combo 2 = 1,2 DL + 1,6 LL
Combo 3 = 1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 E
Combo 4 = 1,2 DL + 1,6 LL + 1,2 G + 1,2 A + 1,6 B
Combo 5 = 1,2 DL + 1,6 LL + 1,2 G + 1,2 A + 1,2 M

Dimana:
DL = beban mati
LL = beban hidup
E = beban gempa
A = beban arus
G = beban gelombang
B = beban berthing
M = beban mooring

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) 5-12


Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan
3) Hasil Pemodelan

Analisis Balok

Momen 3 - 3 Geser 2 - 2
Struktur Combo Combo
ton m ton
Balok -49,42 4 51,79 4

Analisis Pile Cap

Momen 3 - 3 Geser 2 - 2
Struktur Combo Combo
ton m ton
Pile Cap Tunggal -17,86 2 35,71 2
Pile Cap Ganda -76,16 4 93,43 4

Perhitungan momen pada pile cap ganda juga dilakukan secara manual sebagai
berikut:

Perhitungan beban mati :


Berat sendiri pilecap.

q pilecap = beton b h
q pilecap = 2,4 ton / m3 1,7 m 1,7 m
q pilecap = 6,936 ton / m
Berat sendiri pelat.

q pelat = beton b h
q pelat = 2,4 ton / m3 0.4 m 1,7 m
q pelat = 1,632 ton / m

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) 5-13


Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan

Anda mungkin juga menyukai