Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alfin Jauhari NIM : 41118110009

Mata Kuliah : Mekanika Tanah 1 Dosen : Desiana Vidayanti, Ir, MT.

Tugas Pertemuan VIII


Sebuah data percobaan laboratorium untuk Uji Proctor Standar memberikan hasil-hasil
sebagaimana tabel berikut.

Berat Tanah Basah dalam


Kadar Air (%)
Cetakan (g)
2010 12.8
2092 14.5
2114 15.6
2100 16.8
2055 19.2

a. Gambar kurva kepadatan dan carilah berat volume kering maksimum dan kadar air optimum tanah
yang diuji.
b. Hitunglah berat volume kering untuk kondisi zero air void jika Gs = 2,67. Gambarkan kurva ρzavl
terhadap kadar air.
c. Gambarkan kurva dengan kandungan udara 10%.
d. Jelaskan mengapa perlu dilakukan pengujian pemadatan laboratorium dan apa kaitan antara
pengujian laboratorium dan lapangan.
e. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan suatu tanah.
f. Dari pengujian Pemadatan Tanah yang telah di pelajari pada Modul ini, carilah ketentuan
pengujian laboratorium berdasarkan ASTM atau SNI
g. Buatlah materi presentasi mengenai pengujian Pemadatan Tanah / Compaction

Jawaban
a. Untuk mendapatkan gambar kurva kepadatan, sample tanah yang telah diuji perlu dihitung dulu
berat isi basah, volume berat kering, dsb.

No. Sample I II III IV V


Berat Tanah Basah dalam Cetakan (W) 2010 2092 2114 2100 2055
Kadar Air 12,8 14,5 15,6 16,8 19,2
Berat Isi Basah : p = W/V (V= 943, 3 cm3) 2,13 2,21 2,24 2,23 2,18
Berat Isi Kering: pd = p/(1+w) 1,89 1,93 1,94 1,91 1,83
No. Sample I II III IV V
Berat Tanah Basah dalam Cetakan (W) 2010 2092 2114 2100 2055
Volume Berat kering (yd) 2,13 2,21 2,24 2,23 2,18

Berikut gambar kurvanya:

Berat volume kering maksimum dan kadar air optimum tanah terjadi di titik 3 dengan kadar air
15,6%, maka diperoleh:
Y = 0,0105x + 2,066
= 0,0105 (15,6) + 2,066
= 2,23 gr/cm3

b. Data-data yang diperlukan untuk menentukan berat volume kering untuk kondisi zero air void
adalah:

No. Sample I II III IV V


Berat Tanah Basah dalam Cetakan (W) 2010 2092 2114 2100 2055
Berat Isi Basah : p = W/V (V= 943, 3 cm3) 2,13 2,21 2,24 2,23 2,18
Berat Isi Kering: pd = p/(1+w) 1,89 1,93 1,94 1,91 1,83
Volume Berat kering (yd) 2,13 2,21 2,24 2,23 2,18
Angka Pori 2,01 2,06 2,08 2,12 2,18
Berikut tabel perhitungan Yzav
No. Sample I II III IV V
Berat Tanah Basah dalam Cetakan (W) 2010 2092 2114 2100 2055
Kadar Air (Asumsi) 12,8 14,5 15,6 16,8 19,2
Berat Volume Air (yw) 0,24 0,28 0,3 0,32 0,35
Yzav (Gs*Yw/(1+e)) 0,21 0,24 0,26 0,27 0,29

Dari perhitungan tersebut didapat kurva sebagai berikut:

c. Untuk mendapatkan gambar kurva degree of saturation, perlu dihitung berat total terlebih dahulu.
Jangan lupa sertakan nilai 10%

No. Sample I II III IV V


Berat Isi Basah : p = W/V (V= 943, 3 cm3) 2,13 2,21 2,24 2,23 2,18
Berat Isi Kering: pd = p/(1+w) 1,89 1,93 1,94 1,91 1,83
Total Berat 4,12 4,24 4,28 4,24 4,01
Berikut adalah gambar grafiknya:

d. Pada pembuatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak struktur teknik lainnya,
tanah yang lepas (renggang) haruslah dipadatkan untuk meningkatkan berat volumenya.
Pemadatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah, sehingga dengan demikian
meningkatkan daya dukung pondasi di atasnya. Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya
penurunan tanah yang tidak diinginkan dan meningkatkan kemantapan lereng timbunan
(embankment). Penggilas besi berpermukaan halus (smooth whell rollers), dan penggilas getar
(vibratory rollers) adalah alat-alat yang umum digunakan di lapangan uniuk pemadatan tanah.
Mesin getar dalam (vibroflot) juga banyak digunakan untuk memadatkan tanah berbutir (granular
soils) sampai kedalaman yang cukup besar dari permukaan tanah. Cara pemadatan tanah dengan
sistem ini disebut vibroflotation (pemampatan getar apung.

Hubungan antara pengujian pemadatan di lapangan di laboratorium dan di lapangan.

Dari percobaan di laboratorium maka akan diperoleh kadar air optimum dan berat volume kering
maksimum. Dengan nilai kadar air yang optimum yang didapat dari percobaan ini, maka kita dapat
memadatkan tanah sehingga tanah tersebut akan mempunyai:
- Kekuatan yang lebih besar.
- Kompresibilitas dan daya rembesan yang lebih kecil.
- Ketahanan yang relatif lebih besar terhadap pengaruh air.

Hasil dari pemdatan di laboratorium tersebut nantinya akan dicocokkan dengan hasil
pemadatan di lapangan.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemadatan suatu tanah diantaranya:
 Tebal Lapisan yang Dipadatkan
 Kadar Air Tanah
 Alat Pemadat
 Pengaruh Usaha Pemadatan

f. Ketentuan Pengujian Pemadatan Tanah di Laboratorium


 SNI 1742 2008 Cara uji kepadatan ringan untuk tanah
 SNI 1743 2008 Cara uji kepadatan berat untuk tanah
 ASTM D-1556 (Standard Test Method for Density and Unit Weight of Soil in Place by the
Sand-Cone Method)

Anda mungkin juga menyukai