Anda di halaman 1dari 2

Nama : Alfin Jauhari

NIM : 41118110009
Mata Kuliah : Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Dosen : Lily Kholida S.T., M.T.
Ruang : C-420-1

TUGAS 1 : PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU


Jawablah pertanyaan berikut ini :

1. Bagaimana cara menjembatani antara trilogi batasan dalam sipil (jadwal, waktu dan kualitas) bila
kita ingin meningkatkan mutu?

2. Apa yang dimaksud dengan biaya kualitas ? bagaimana pembagian biaya kualitas di tempat anda
bekerja?

3. Menurut anda apakah cukup memakai SNI pada proses proyek konstruksi, Jelaskan jawaban Anda.

4. Bagaimana pengukuran kualitas di tempat anda bekerja? Baik kualitas material, alat atau personil.
Berikan contohnya

Jawaban
1. Ada 3 tahapan dalam proses peningkatan mutu yakni, diantaranya :
 Perencanaan Mutu (Quality Planning)
Perencanaan mutu merupakan proses mengidentifikasi standar kualitas yang relevan, yang
sesuai dengan kebutuhan pemilik dan memenuhi standar peraturan yang berlaku untuk setiap
bagian pekerjaan, penetapan standar spesifikasi yang diberlakukan dalam proyek dan
perencanaan strategi pencapaian standar yang direncanakan. Secara garis besar, perencanaan
mutu bertujuan mengidentifikasi dan menetapkan standar mutu yang relevan bagi proyek dan
merumuskan strategi pencapaiannya untuk memastikan proyek dan pekerjaan yang dihasilkan
dapat memenuhi standar mutu yang dapat diterima.

 Penjaminan Mutu (Quality Assurance)


Penjaminan mutu merupakan suatu proses menjalankan apa yang sudah ditetapkan dan
direncanakan dalam perencanaan mutu, mengawal, mengevaluasi dan verifikasi pelaksanaan
terhadap rencana yang dibuat, serta identifikasi dan antisipasi masalah yang mungkin timbul
selama pelaksanaan proyek.
 Pengendalian Mutu (Quality Control)
Pengendalian mutu merupakan suatu proses pemeriksaan dan pengujian terukur, mulai dari
material (spesifikasi), pemasangan (sesuai gambar) dan hasil kerja (sesuai toleransi spesifikasi
teknis hasil pekerjaan) dan penilaian berdasarkan standar RKS/Spesifikasi Teknis dan peraturan
yang ditetapkan harus dipatuhi oleh proyek.

2. Biaya Kualitas adalah biaya-biaya yang timbul dalam penanganan masalah kualitas (mutu), baik dalam
rangka meningkatkan kualitas maupun biaya yang timbul akibat yang buruk (Cost of Poor Quality).
Ada 4 (empat) kategori biaya kualitas, antara lain biaya-biaya yang terjadi untuk/karena :
 Preventive Costs
Mencegah kualitas yang buruk pada produk atau jasa yang dihasilkan.
 Appraisal Costs
Menjaga produk dan jasa agar sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan pelanggan.
 Internal failure Costs
Produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan.
 External failure Costs
Produk dan jasa yang dihasilkan gagal memenuhi kebutuhan pelanggan setelah disampaikan
kepada pelanggan.

3. Menurut pendapat saya, memakai SNI pada proyek konstruksi sudah cukup memadai dikarenakan
semua hal terkait proses dari awal perencanaan, tahap pelaksanaan hingga sampai proses berakhirnya
proyek sudah diatur tata cara dan prosedurnya di dalam SNI.

4. Pengukuran kualitas produk dan jasa pelayanan pada dasarnya hampir sama dengan pengukuran
kepuasan pelanggan, yaitu ditentukan oleh variabel harapan konsumen dan kinerja yang dirasakan.
Pengukuran kualitas melalui perhitungan biaya kualitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
a. Biaya kualitas di ukur berdasarkan biaya kerusakan per jam dari tenaga kerja langsung.
b. Biaya kualitas di ukur berdasarkan biaya produksi termasuk biaya tenaga kerja langsung, biaya
bahan baku dan biaya overhead pabrik.
c. Biaya kualitas di ukur berdasarkan penjualan bersih.
d. Biaya kualitas di ukur berdasarkan satuan unit seperti kilogram, meter dsb.
Pengukuran biaya kualitas berdasarkan keempat cara tersebut dapat dianaliasis dengan menggunakan
analisis trend dan analisis pareto agar ditemukan konsep biaya kerusakan yang optimum.

Anda mungkin juga menyukai