Anda di halaman 1dari 30

S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

PERTEMUAN KE-3
STRUKTUR BAJA I
W111700050

oleh

Fajar Triwardono,S.T.,M.T.
Struktur Baja 1 W111700050 1
S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

KONSEP DESAIN STRUKTUR

Sumber : https://robertsonbuildings.com/resources-robertson/anatomy-metal-building-robertson/
Struktur Baja 1 W111700050 2
S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Konsep dan Prinsip Desain Struktur


• Proses desain struktur merupakan proses kreatif perencana
dalam memecahkan masalah struktur dan atau menghasilkan
desain yang optimal bukanlah suatau proses yang secara kaku
hanya menjalankan prosedur perhitungan struktur dari awal
hingga akhir.
• Desain Struktur untuk menghasilkan strutkur yang aman,
ekonomis, dan mudah  dilaksanakan tanpa menyebabkan
struktur runtuh/failure, guling, geser, dan berdeformasi
berlebihan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan
pengguna.
• Hasil desain ekonomis tanpa mengorbankan kekuatan struktur
dengan memilih struktur yang tepat, ringan, dan sambungan
yang sederhana dan memperhitungkan kemudahan perawatan.
• Kemudahan pelaksanaan dalam merealisasikan hasil
rancangan dengan memperhatikan waktu pelaksanaan, proses
pabrikasi, mobilitas, dan ketersediaan tenaga kerja.
• Untuk itu muncul istilah performance based design dimana
desain struktur berdasarkan tingkat kinerja tertentu sesuai
fungsi dan kebutuhan bukan hanya ditentukan oleh beban
maksimum.
Struktur Baja 1 W111700050 3
S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Tahapan Desain Struktur


1) Perencanaan awal (Preliminary Design)
Penentuan fungsi-fungsi yang akan dilayani struktur dan fungsi khususnya, penentuan ukuran dan
dimensi struktur, fungsi struktur dan dimensi struktur akan menetukan lay out dan pembebanan struktur.
2) Perencanaan Konfigurasi Struktur
Berdasarkan fungsi struktur perencana menentukan konfigurasi komponen struktur untuk mendukung
fungsi tersebut, demikian pula ditentukan susunan komponen pembentuk, bahan atau jenis material
yang digunakan, dll.
3) Penentuan beban-beban yang bekerja
Penentuan atas ketidakpastian beban yang akan dipikul selama umur rencana dan penentuan
kombinasi beban yang paling membahayakan struktur.
4) Penentuan dimensi dan jenis profil komponen struktur
Dimensi komponen struktur ditentukan sesuai dengan komponen yang direncanakan sebagai pemikul
gaya tarik/tekan, pemikul momenlentur, dsb.
5) Analisis strukur
Penentuan perilaku strukur dalam memikul beban yang bekerja termasuk besar gaya dalam yang
dipikul dan deformasi yang terjadi.
6) Evaluasi hasil analisis struktur
7) Desain ulang (Redesign)
8) Final Decision atau conclusion dengan penggambaran rencana

Struktur Baja 1 W111700050 4


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Struktur dan Komponen Struktur Baja


1) Komponen pemikul gaya tarik/batang tarik
 Batang Tarik adalah komponen yang hanya memikul
/mentransfer gaya aksial tarik antara dua titik pada model
struktur. Batang tarik dijumpai antara lain pada struktur
rangka atap, tower telekomunikasi, SUTET, ikatan angin,
dan rangka jembatan.
 Kekuatan penampang batang tarik dapat dimaksimalkan
hingga mencapai keruntuhan, akan tetapi pada kondisi
sebenarnya , kekuatan batang tarik ditentukan oleh luas
efektif dalam memikul gaya tarik aksial, kekuatan batang
tarik harus direduksi dengan adanya lubang pada
sambungan dan tidak sentrisnya beban bekerja.
2) Komponen pemikul gaya tekan/batang tekan
 Batang Tekan adalah komponen yang hanya memikul
/mentransfer gaya aksial tekan antara dua titik pada
model struktur. Batang tekan juga dijumpai bersama
batang tarik dan juga sebagai kolom struktur.
 Batang tekan dipengaruh tekuk/buckling atau lenturan
tiba-tiba akibat ketidakstabilan dan dipengaruhi kekuatan
bahannya yakni bentuk geometris (jari-jari girasi
penampang).
Struktur Baja 1 W111700050 5
S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Struktur dan Komponen Struktur Baja


3) Komponen pemikul lentur (balok)
Balok sebagai komponen lentur memikul beban
transversal, gaya dalam didominasi oleh momen
lentur, gaya geser/lintang, dan dalam kondisi
tertentu memikul terjadinya torsi. Ketika balok
melentur (momen positif) maka serat bawah akan
mengalami tarik dan serat tekan akan mengalami
tekan. Komponen lentur merupakan kombinasi
antara prinsip batang tarik dan tekan

4) Komponen pemikul lentur-aksial (balok-kolom)


Komponen memikul gaya aksial tekan dan momen
lentur secara bersamaan.

Struktur Baja 1 W111700050 6


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Pembebanan
1) Beban Mati (dead loads)
Beban gravitasi yang membebani
struktur secara menetap selama masa
layan struktur, beban mati berasal dari
berat sendiri dan komponen lainnya Beban angin sisi datang
yang melekat pada struktur.

2) Beban Hidup (Live Loads)


Beban gravitasi yang memilki besar
dan/atau posisi yang berubah dari
waktu ke waktu (moving) selama masa
struktur misalnya beban orang, beban
furnitur, beban kendaraan, dll

xg (t )
Percepatan Gempa
Struktur Baja 1 W111700050 7
S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Pembebanan berdasarkan SNI 1727: 2020

Struktur Baja 1 W111700050 8


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Pembebanan berdasarkan SNI 1727: 2020

Struktur Baja 1 W111700050 9


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Pembebanan berdasarkan SNI 1727: 2020

Struktur Baja 1 W111700050 10


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Pembebanan berdasarkan SNI 1727: 2020

Struktur Baja 1 W111700050 11


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Pembebanan berdasarkan SNI 1727: 20120

Struktur Baja 1 W111700050 12


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Pembebanan berdasarkan SNI 1727: 2020

Struktur Baja 1 W111700050 13


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Pembebanan berdasarkan SNI 1727: 2020

Struktur Baja 1 W111700050 14


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Pembebanan Angin berdasarkan SNI 1727: 2020


Garis besar proses untuk menentukan beban angin

Struktur Baja 1 W111700050 15


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Pembebanan gempa berdasarkan SNI 1726: 2019

Beban gempa akibat pergerakan tanah dasar ke arah horizontal (dominan)/vertikal secara tiba-tiba sehingga
menyebabkan massa struktur bergerak dan inersia dari struktur akan cenderung mempertahankan pergerakan.
Gempa rencana ditetapkan sebagai gempa dengan kemungkinan terlampaui besarannya selama umur struktur
bangunan 50 tahun adalah sebesar 2 %.

Struktur Baja 1 W111700050 16


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Pembebanan berdasarkan SNI 1726: 2019

Struktur Baja 1 W111700050 17


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Perencanaan Metode ASD (Allowable Stress Design)


Perencanaan memperhitungkan beban kerja sesuai dengan peraturan dan menghitung besarnya
tegangan yang diakibatkan oleh pembebanan tersebut.
Tegangan pada komponen struktur akibat beban kerja tidak boleh melebihi tegangan izin (allowable
stress) bahan komponen struktur tersebut. Nilai tegangan izin ditentukan lebih rendah daripada
tegangan leleh bahan, dengan memperhitungkan faktor keamanan (safety factor)
fy fy Rn
fizin   SF    Qi
SF f izin SF
dimana: dimana:
f y  tegangan leleh nominal bahan Rn  Kekuatan nominal bahan struktur
Qi  beban ke-i yang bekerja pada struktur
SF=faktor keamanan
Q i  besarnya gaya/tegangan akibat bebanyangbekerja

Struktur Baja 1 W111700050 18


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Perencanaan LRFD (Load and Resistance Factor Design)


Perencanaan keadaan batas (LRFD) dibagi dalam dua kategori yaitu tahanan dan kemampuan layan.
Keadaan batas tahanan (atau keamanan) adalah perilaku struktur saat mencapai tahanan plastis, tekuk,
leleh, fraktur, guling, dll. Keadaan batas kemampuan layan berkaitan dengan kenyamanan penggunaan
bangunan, antara lain masalah lendutan, getaran, dll.
Konsep probabilitas dalam mengkaji keamanan struktur adalah metode keandalan mean value first-order
second-moment dimana pengaruh beban (Q) dan tahanan (R) dianggap sebagai variabel acak yang saling
tak bergantung, dengan frekuensi distribusi tipikal sebagai berikut,

Struktur Baja 1 W111700050 19


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Perencanaan LRFD (Load and Resistance Factor Design)


Variabel R/Q atau ln(R/Q) dengan ln(R/Q)<0 menunjukkan kegagalan seperti ditunjukkan oleh gambar berikut
ini,

  besaran kegagalan
 Q
ln R

Variabel  indeks keandalan (reliability index)


Indeks keandalan salah satunya bermanfaat
untuk menunjukkan konsistensi perencanaan
berbagai-bagai jenis komponen struktur, dll.
Keamanan suatu struktur dapat disebutkan
dalam hubungan berikut:

 Rn   i Qi
dimana :
  faktor tahanan Qi  beban
Rn  tahanan nominal  Rn  tahanan rencana
 i  faktor beban  i Qi  beban terfaktor

Struktur Baja 1 W111700050 20


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Perencanaan LRFD (Load and Resistance Factor Design)


Kombinasi pengaruh beban sesuai SNI 1727:2020 Faktor tahanan LRFD
Komponen struktur Tarik
t  0,9 (keadaan batas leleh)
t  0, 75  keadaan batas fraktur 
Komponen struktur tekan
c  0,90
Komponen struktur lentur
Keterangan: b  0,9  tahanan lentur 
D = beban mati v  0,9  tahanan geser 
E = beban gempa Untuk las  faktor tahanan mengikuti di atas
L = beban hidup Untuk alat pengencang (baut/keeling) =0,75
Lr = beban hidup atap
R = beban hujan
W = beban angin
S = beban salju

Struktur Baja 1 W111700050 21


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Perencanaan LRFD (Load and Resistance Factor Design)


Pada kolom A (komponen tekan) lantai
teratas portal seperti pada gambar di
samping, menerima beban sbb:
Kolom A
Beban mati  485 kN
Beban hidup  205 kN
Beban atap  85 kN

1. Tentukan kombinasi yang menentukan


2. Jika faktor tahanan   0,90 berapa
c
kekuatan nominalnya
3. Tentukan kombinasi yang menentukan
berdasarkan metode ASD
4. Jika Safety factor,   1,67 berapa
kekuatan nominal yang dibutuhkan
berdasarkan kekuatan izin

Struktur Baja 1 W111700050 22


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Perencanaan LRFD (Load and Resistance Factor Design)


Penyelesaian :
1) Kombinasi beban yang menentukan yang menghasilkan beban terbesar
Kombinasi1  1, 4 D  1, 4  485   679 kN
Kombinasi 2  1, 2 D  1, 6 L  0,5 R  1, 2  485   1, 6  205   0,5 85   952, 5 kN
Kombinasi 3  1, 2 D  1, 6 R  ( L atau 0,5W )  1, 2(485)  1, 6(85)  (205)  923 kN
Kombinasi 4  1, 2 D  1, 0W  L  0,5( R)  1, 2(485)  1, 0(0)  (205)  0,5(85)  829,5 kN
Kombinasi 5  0,9 D  1, 0W  0,9(485)  1, 0(0)  684,5 kN
Kombinasi 6  1, 2 D  Ev  Eh  L  0, 2 S  1, 2(485)  (0)  (0)  205  (0)  787 kN
Kombinasi 7  0,9 D  Ev  Eh  0,9(485)  (0)  (0)  436,5 kN
 Kombinasi 2=Beban terfaktor yang menentukan  952,5 kN
2)Metode LRFD
Ru   Rn
952,5  0,90 Rn
Rn  1058 kN m 2

Struktur Baja 1 W111700050 23


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Perencanaan LRFD (Load and Resistance Factor Design)


Penyelesaian :
3) Kombinasi beban berdasarkan metode ASD
Kombinasi1: D  485 kN
Kombinasi 2 : D  L  485  205  690 kN
Kombinasi 3 : D  ( Lr atau S atau R)  485  85  570 kN
Kombinasi 4 : D  0, 75 L  0, 75( Lr atau S atau R)  485  0, 75(205)  0, 75(85)  702,5 kN
Kombinasi 5 : D  (0, 6W atau 0, 7E )  485 kN
Kombinasi 6a : D  0, 75 L  0, 75(0, 6W )  0, 75( Lr atau S atau R)  702,5 kN
Kombinasi 6b : D  0, 75 L  0, 75(0, 7 E )  0, 75S  485  0, 75(205)  0, 75(85)  638, 75 kN
Kombinasi 7 dan 8 : 0, 6 D  (0, 6 W atau 0, 7 E )  0, 6(485)  291 kN
Kombinasi 4/6a=Beban terfaktor yang menentukan  702,5 kN
4)Metode ASD
Rn
  Qi
SF
Rn
 702,5
1, 67
Rn  11173 kN
Struktur Baja 1 W111700014 24
S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Perencanaan LRFD (Load and Resistance Factor Design)


Penyelesaian :
Kesimpulan:
1)Kombinasi dominan metode LRFD dan ASD berbeda
2)Pada AISC 1986
Asumsi beban hidup (L) = 3kali beban mati
Ru
 Ra 

1, 2 D  1, 6 L
 ( D  L )

1, 2 D  1, 6(3D)
 ( D  3 D )

1,5
 ,

apabila c  0,90
1,5
Safety factor ,    1, 67
0,90

Struktur Baja 1 W111700050 25


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Analisis rangka batang


Struktur rangka batang dengan konfigurasi seperti gambar di samping,
tersusun dari material pipa baja schedule 40 diameter 10”=267,4 mm dan
tebal 9,3mm. Hitung tegangan tekan dan tarik yang terjadi pada elemen
struktur.

Penyelesaian:
Rangka struktur statis tertentu/statically determinate
Penyelesaian:
member (m)  reactions (r )  2 j ( joints)
  OD 2  ID 2     267, 42  258,12   3838,35 mm 2
1 1
5  3  2 4 Luas pipa( A) 
4 4
8  8  Ok

Struktur Baja 1 W111700050 26


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Analisis rangka batang


 F  0 : A  120  0  A  120 kN
x x x

 M  0 :  A 10,5  120  6   180  4,5   0  A


C y y  145, 7 kN
 F  0 : 145, 7  180  C  0  C  34,3 kN
y y y

Asumsi batang AB,BC, dan AD Mencari gaya aksial batang


mengalami gaya Tarik dan batang BD 1
serta CD mengalami gaya tekan  Fy  0 : 145, 7  2
FAD  0  FAD  206,1 kN  206,1 kN (C )

1
F x  0 : 120 
2
 206,1  FAB  0  FAB  25,17kN  25, 7 kN (T )
Struktur Baja 1 W111700050 27
S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Analisis rangka batang

Mencari gaya aksial batang Mencari gaya aksial batang


F x  0 :  25, 7  FBC  0
 x
F  0 :  25, 7 
3
FCD  0
FBC  25, 7 kN  25, 7 kN (T ) 5
FCD  42,8kN  42,8 kN (C )
F  0 :  FBD  0  FBD  0
F
y
y  0 :  FBD  0  FBD  0
Asumsi batang AB,BC, dan AD
mengalami gaya Tarik dan batang BD
serta CD mengalami gaya tekan

Struktur Baja 1 W111700050 28


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Analisis rangka batang

Pengecekan joint C Pengecekan joint D

 Fy 34,3 
4
 42.8   0  Ok F x 0
5 1 3
120   206,1   42,8   0  Ok
2 5
Asumsi batang AB,BC, dan AD
mengalami gaya Tarik dan batang BD
 Fy 0
1 4
serta CD mengalami gaya tekan  206,1  180   42,8   0  Ok
2 5

Struktur Baja 1 W111700050 29


S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

Analisis rangka batang


Rekapitulasi perhitungan gaya aksial
Batang AD= FAD  206,1 kN (Tekan)
Batang AB= FAB  25, 7 kN (Tarik )
Batang BC= FBC  25, 7 kN (Tarik )
Batang BD = FBD  0
Batang CD = FCD  42,8 kN (Tekan)

FAD 206,1
Tegangan Batang AD=  AD   3
 53672 kN m 2
(Tekan)
A 3,84 10
F 25, 7
Tegangan Batang AB=  AB  AB  3
 6693 kN m 2
(Tarik )
A 3,84 10
F 25, 7
Tegangan Batang BC= BC  BC  3
 6693 kN m 2(Tarik )
A 3,84 10
Tegangan Batang BD =  BD  0
FCD 42,8
Tegangan Batang CD =  CD   3
 11145 kN m 2
(Tekan)
A 3,84 10
Struktur Baja 1 W111700050 30

Anda mungkin juga menyukai