DASAR-DASAR PERENCANAAN
BETON BERTULANG
Gedung
Jembatan
Dinding Penahan Tanah
Terowongan
Tangki Air
Bendungan
dll
PENDAHULUAN
Dalam struktur beton bertulang, dikenal:
Kenyataannya:
Dari berbagai hasil penelitian, tegangan beton tekan sebanding dengan nilai regangannya hanya sampai pada
tingkat pembebanan tertentu.
Bekerja pada keadaan pembebanan yang melampaui beban kerja atau saat struktur
terancam runtuh
Beban kerja dinaikkan secukupnya dengan suatu faktor untuk mendapatkan beban yang mendekati runtuh.
Sedangkan kuat rencana penampang dikalikan dengan suatu faktor kapasitas yang dimaksudkan untuk
memperhitungkan kemungkinan buruk saat pengerjaan maupun saat pengawasan.
METODE PERENCANAAN
Konsep:
Kekuatan rencana yang tersedia harus LEBIH BESAR dari kekuatan yang diperlukan untuk memikul beban
berfaktor
f Rn > Ru = (S gi Qi )
f = faktor reduksi kekuatan / strength reduction factors
Rn = kuat nominal
Ru = kuat ultimit / kuat perlu
gi = faktor beban / overload factors
Qi = berbagai jenis beban
ISTILAH-ISTILAH
• Kuat nominal : kemampuan elemen atau penampang struktur dalam menerima beban yang
dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metode perencanaan sebelum dikalikan dengan
faktor reduksi kekuatan yang sesuai.
Jika berupa momen, maka kuat nominal dimaksud adalah momen nominal ( Mn )
Jika berupa gaya tekan, kuat nominal dimaksud adalah kuat tekan nominal ( Pn )
Jika berupa gaya geser, kuat nominal dimaksud adalah kuat geser nominal ( Vn )
• Kuat rencana : kuat nominal x faktor reduksi kekuatan komponen struktur ( ) menurut SNI
03-2847-2002.
PERATURAN PERENCANAAN BETON
BERTULANG
Urutan peraturan atau pedoman standar yang mengatur perencanaan dan pelaksanaan bangunan
beton bertulang di Indonesia: