Anda di halaman 1dari 15

UJI KOMPETENSI – LSP ASTEKINDO KONSTRUKSI MANDIRI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Ahli Teknik Bangunan Gedung


Jenjang : 9 ( Sembilan )
Nama Asesi : Supriyanto
FOTO ASESI NIK Asesi : 3276011211750008
Tgl. Asesmen : 12 Agustus 2023
TUK : Universitas Islam Syekh Yusuf
Tangerang
Nama Asesor : 1. Ir. H. Johan Budiman., ST.,MM.,
Ph.D
2. Agus Windu Bachtera., ST
PETUNJUK/INSTRUKSI

• Buatlah presentasi berdasarkan instruksi yang terdapat di dalam FR.IA.04.


• Format presentasi ini hanya sebagai contoh, Asesi dapat menambah jumlah
halaman atau mengubah format sesuai dengan kebutuhan
• Substansi yang harus disampaikan terkait:
• Perencanaan Struktur Bangunan Gedung
• Pengendalian Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan Gedung (Pondasi Dalam)
• Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan Gedung:
• Struktur Baja
• Struktur Beton Bertulang
• Struktur Beton Komposit
• Struktur Beton Pracetak
• Pengawasan Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung
• Lampiran untuk mendukung presentasi dapat berupa Salinan dokumen,
Gambar/grafik dan Foto Kegiatan
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Perencanaan Struktur Bangunan Gedung Bertujuan untuk
memperoleh kekuatan struktur bangunan yang stabil dalam
menahan beban yang akan ditampung, juga efisien dalam
segi ekonomi dan kemudahan dalam pelaksanaannya.
Sebelum men-desain suatu struktur ada tahapan
pengumpulan data, dimana data yang dimaksud adalah
hasil Analisa perhitungan beban yang ditopang oleh hasil
tes uji kekuatan tanah. Struktur dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu :
1. Struktur Bawah meliputi : Pondasi Pancang,
Borepile, Soldierpile, Pilecap, Tie Beam, dll
2. Struktur Atas meliputi : Kolom, Balok, Plat dan
Rangka Atap
PENGENDALIAN PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
(Pondasi Dalam) (1/2)
Struktur bawah bangunan atau struktur yang berada dibawah permukaan tanah, biasa disebut juga
pondasi. Pondasi berfungsi memikul beban-beban yang bekerja pada bangunan dan beban dari berat
pondasi itu sendiri. Type pondasi dibagi menjadi 2 type, yaitu Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam.
Dalam penulisan disini hanya dijelaskan mengenai Pondasi Dalam.
Pondasi Dalam dapat diartikan sebagai pondasi yang mampu menerima beban bangunan yang cukup
besar dan meneruskan beban bangunan hingga ke lapisan tanah keras atau batu-batuan. Salah satu jenis
pondasi dalam yang sering digunakan adalah pondasi tiang (pile foundation)
Pondasi tiang digunakan pada area yang permukaan tanah keras yang
Cukup dalam dan berfungsi menahan beban yang cukup besar. Untuk
menentukan kedalaman permukaan tanah dilakukan dengan uji tes sondir
dan boring untuk mendapatkan data tanah.
PENGENDALIAN PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
(Pondasi Dalam) (2/2)

P E K E R J A A N B O R E P I L E & S O L D I E R P I L E

P E K E R J A A N P I L E C A P
PENGENDALIAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BANGUNAN GEDUNG
Struktur atas bangunan atau struktur yang berada di atas permukaan tanah. Struktur atas bangunan
berfungsi untuk menahan beban mati, beban hidup, beban angin dan kemudian menyalurkan beban
ke struktur bawah bangunan atau pondasi. Struktur atas juga dapat berfungsi menahan gaya yang
diakibatkan oleh gempa. Adapun macam – macam struktur atas bangunan yang biasa digunakan
adalah,sbb :
1. Struktur Baja
2. Struktur Beton Bertulang
3. Struktur Beton Komposit
4. Struktur Beton Pracetak
Masing –masing jenis struktur mempunyai kelebihan dan kekurangan.
STRUKTUR BAJA
Struktur baja adalah struktur logam yang terbuat dari komponen baja. Adapun keunggulan dan
kekurangannya adalah, sbb :
- Kunggulan Struktur baja terbukti lebih kokoh dan juga aman untuk bangunan tinggi dan luas, konstruksi
baja juga
lebih cepat dalam proses pembangunan
- Kelemahan pada struktur baja adalah kurang pada aspek kekakuan dinding, karena material baja tidak
mudah menyatu dengan semen. Konstruksi baja juga lemah terhadap gaya tekan
STRUKTUR BETON BERTULANG (1/3)

Struktur Beton Bertulang adalah material komposit di mana kekuatan dan daktilitas beton yang relatif rendah
diimbangi dengan dimasukkannya tulangan yang memiliki kekuatan atau daktilitas yang lebih tinggi.
Tulangan biasanya, meskipun tidak harus, berupa tulangan baja (tulangan) dan biasanya tertanam secara pasif
di beton sebelum beton dipasang. Skema perkuatan umumnya dirancang untuk menahan tegangan tarik pada
daerah beton tertentu yang dapat menyebabkan keretakan dan/atau kegagalan struktural. Beton bertulang
modern dapat mengandung beragam bahan penguat yang terbuat dari baja, polimer, atau material komposit
alternatif, baik disertai tulangan maupun tidak. Beton bertulang juga dapat mengalami tekanan permanen
(beton dalam kompresi, tulangan dalam tegangan), sehingga dapat meningkatkan sifat-sifat struktur
bangunan ketika dikenai beban. Adapun keunggulan dan kekurangannya adalah, sbb :
STRUKTUR BETON BERTULANG (2/3)
- Keunggulan
1. Bahan mudah didapat.
2. Harga lebih ekonomis dan biaya pemeliharaannya yang rendah.
3. Mudah dibentuk sesuai keinginan.
4. Materialnya memiliki daya tekanan yang tinggi.
5. Tahan api dan air.
6. Dapat dibentuk dengan berbagai cetak.
- Kelemahan
1. Memerlukan penahan ketika proses pengeringan.
2. Memiliki bobot yang berat.
3. Membutuhkan cetakan dan tiang acuan selama proses pengerjaan berlangsung.
4. Ukuran beton relatif lebih besar sehingga membutuhkan instalasi yang lebih luas.
5. Sifat beton bertulang memiliki karakter bervariasi sesuai cara mengaduknya, bahkan jika tak sempurna
kualitasnya pasti berkurang.
6. Pembuatan adonan, penuangan dan perawatan harus dilakukan secara teliti untuk meminimalisir kesalahan.
STRUKTUR BETON BERTULANG (3/3)

K O L O M P L AT L A N TA I & B A L O K

P I L E C A P & S H E A R WA L L
STRUKTUR BETON KOMPOSIT (1/2)
Struktur Beton Komposit adalah struktur yang terdiri dari dua jenis material atau lebih. Kemudian
digabungkan menjadi satu kesatuan dengan tujuan agar memiliki kekuatan yang lebih tinggi. Sehingga
menghasilkan sifat gabungan yang lebih kuat untuk memikul tekanan dibandingkan hanya dengan
mengandalkan satu material saja. Adapun keunggulan dan kekurangannya adalah, sbb :
- Keunggulan dasar yang dihasilkan dari desain struktur komposit adalah sebagai berikut:
1. Dapat mereduksi berat profil baja yang dipakai.
2. Tinggi profil baja yang dipakai dapat dikurangi.
3. Meningkatkan kekakuan plat lantai.
4. Dapat menambah panjang bentang layan dari suatu struktur.
- Kekurangan dari struktur komposit adalah terjadi defleksi yang cukup besar dalam jangka panjang yang
disebabkan karena rangkak susut pada beton. Ketika beton mengalami rangkak maka kekuatan dari beton
akan berkurang sehingga timbul defleksi yang cukup besar dalam struktur
STRUKTUR BETON KOMPOSIT (2/2)

P E K E R J A A N J E M B ATA N
P E N G H U B U N G ( R A N G K A B A J A )
STRUKTUR BETON PRACETAK (1/2)
Beton Pracetak (Precast Concrete) adalah beton yang dicetak di beberapa lokasi (baik dilingkungan
proyek maupun di pabrik- pabrik) yang pada akhirnya dipasang pada posisinya dengan suatu sistem
sambungan sehingga rangkaian elemen demi elemen beton pracetak menjadi satu kesatuan yang utuh
sebagai suatu struktur
• Balok U-Shell merupakan perpaduan antara sistem beton pracetak dan sistem
pengecoran beton di tempat (cast in situ). sistem balok U-Shell pracetak ini memiliki kehandalan
yang baik dan perilaku yang menyerupai sistem monolit konvensional. Dengan mengunakan
konsep desain kapasitas sebagai konsep dasar perencanaan perhitungan beton, kondisi kolom kuat
€balok lemah (strong column €weak beam) dapat dipenuhi.
STRUKTUR BETON PRACETAK (2/2)

G A M B A R S K E M AT I K D A N P E M B E S I A N G A M B A R P E N A M PA N G
B A L O K P R E C A S T ( U - S H E L L ) B A L O K P R E C A S T ( U - S H E L L )
PENGAWASAN PEKERJAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

• Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan supaya sesuai dengan spesifikasi yang tercantum pada
rencana anggaran pelaksanaan.

• Memastikan pekerjaan sesuai dengan shop drawing

• Memonitor pekerjaan supaya selesai sesuai dengan jadwal/schedule yang telah ditentukan pada
kontrak kerja.

• Mengkoordinasikan kegiatan konstruksi kepada berbagai pihak supaya pekerjaan konstruksi berjalan
lancar.

• Mengatasi/memecahkan masalah yang timbul pada saat proses pekerjaan konstruksi yang tetap
mengacu pada kualitas yang telah ditetapkan sehingga pekerjaan konstruksi dapat selesai tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai