KULIAH 1
Dinar DA Putranto
Jurusan Teknik Sipil - UNSRI
Definisi Pengukuran
• Pengukuran adalah Ilmu dan Seni
dalam memperoleh data ukuran obyek
permukaan bumi atau benda yang ada
di atasnya
• Data ukuran lapangan termasuk di
dalamnya adalah jarak horisontal dan
jarak miring, serta jarak vertikal, dan
sudut horisontal dan sudut vertikal
• Untuk memperoleh data ukuran di
lapangan, surveyor dapat memperoleh
jarak dan arah dari pengukuran
BIDANG REFERENSI
• Dalam setiap pekerjaan konstruksi atau
teknik sipil, setiap hasil ukuran yang
diperoleh, digambarkan dalam bidang
datar untuk menggambarkan ukuran
geografis dari permukaan bumi dalam
bentuk koordinat bidang datar X (untuk
arah Timur) dan Y (untuk arah utara)
dan Z (untuk Ketinggian) yang
direferensikan terhadap datum, dalam
hal ini adalah terhadap tinggi rata-rata
permukaan laut (mean sea level)
Permukaan Bumi
Untuk memperoleh
gambaran dalam bidang
Datar, Permukaan bumi
Diproyeksikan
Dalam bidang datar
6o
B θ
A
Advanced ICT Training by DIKTI - A
SEAMOLEC
PENGUKURAN KONSTRUKSI
• Pengukuran konstruksi menggunakan
garis dan grid untuk melakukan berbagai
kegiatan pengukuran yang dibutuhkan
dalam proyek konstruksi, seperti jalan
raya, jalan, jembatan, jaringan perpipaan,
bangunan site grading, dan danau.
• Layout konstruksi menggunakan tanda-
tanda yang dipasang pada obyek yang
mudah dikenali seperti pohon, tugu beton,
dan tanda-tanda lain
• Waktu melaksanakan konstruksi, penting
Advanced ICT Training by DIKTI -
untuk menggunakan SEAMOLEC tanda-tanda tersebut
PENGUKURAN JARAK
• Jarak antar dua titik dapat berupa jarak
horisontal ataupun jarak miring
• Dalam kegiatan pekerjaan teknik, jarak
yang digunakan adalah jarak horisontal
• Jarak miring dapat di transfer ke jarak
datar dengan menggunakan teknik
trigonometri
Jarak Horisontal B
i ri ng
rak M
Ja
Kuliah 2
Oleh :
DInar Dwi Anugerah Putranto
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
e- mail : dwianugerah@yahoo.co.id
__ ____ ________ ______ ____
1. Jarak dalam bidang surveying atau pengukuran
adalah jarak datar
2. Karena proyeksi yang digunakan untuk
menggambarkan hasil pengukuran lapangan
adalah dengan menggunakan proyeksi ortogonal
dAB
B
A
___ __________
STA 24
d78
d67
8
STA 23 7
1o10’ d56
d12 d45 6
d34 5
d23
1 4
2
3
D1- 8 = d12 + d23+ ………….+ d78
STA = Station
Apabila diketahui :
STA 24
d78
d67
8
STA 23 7
d56
350 200 6
300 5
600
1 4
2 1o14’
1o10’
3
0o52’
1o32’
564,22
H (Horisontal)
----------------------- = Cos θ atau
S (Slope)
- 2,5 %
H = S Cos θ
H θ
0+00 0+150
Station Elevasi
0+ 00 564,22 m
d13 2
d34
4
3
Jarak = 337,25
Jawab :
1 + 00 4 + 37,26
Gradient = +5,40/337,25 x 100 = + 1,6 %
Station Elevasi
1 + 00 471,37
4 + 37,25 476,77
Diketahui : Diketahui :
Slope 1,5 % dan S = 113,281
Jarak Miring = 141,216
Θ = 1o 20’
H (horisontal) 1,5
-------------------- = Cos θ ------ = tg θ θ = 0,85937o
S (Slope) 100
H = S Cos θ H
= 141,216 Cos 1o 20’ ----------- = Cos 0,85937o
= 141,178 m 113,281
H = 113,268
S ∆H
H2 = S2 – (∆H)2
H = 253,074 m
Practice
Kuliah 3
PERALATAN DAN CARA
PENGATURAN
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
PENGUKURAN TINGGI
(LEVELING) ?
• Leveling adalah prosedure yang digunakan untuk
memperoleh beda tinggi antara satu titik dengan
titik-titik yang lain
• Ketinggian (elevation) adalah jarak vertikal di
atas atau dibawah bidang datum
• Datum secara universal adalah muka air laut
rata-rata (mean sea level = msl)
DATUM VERTIKAL
• Tinggi titik pantai atau kedalaman di laut
atau bawah permukaan air, hanya dapat
ditentukan relatif terhadap bidang yang
disepakati bersama rebagai referensi
tinggi atau datum vertikal
• Datum vertikal ditentukan dengan merata-
ratakan data pasut sepanjang rentang
waktu pengamatan
PENGAMATAN PASUT
• Pengamatan dilakukan
dipinggir pantai atau
sungai
• Dicatat untuk tiap 30, 60,
menit untuk selama 15
hari dalam satu piantan
(25 jam)
• Pengamatan dilakukan
dengan menggunakan
Palm
HASIL PENGAMATAN
KETINGGIAN PASUT
KETINGGIAN (Cm)
JAM PENGAMATAN
BEBERAPA ISTILAH REFERENSI YANG
DIGUNAKAN
Chart Elevation
HHWLT
HHWMT
wl
Geodetic Datum
MSL
LLWMT
Untuk Keperluan Navigasi, digunakan Muka air laut terendah sebagai datum
∆H
B
Permukaan tanah
Beda Tinggi
B
Elev. A
Datum Elev. B
MSL 00+00
Teori Pengukuran Beda Tinggi
Rambu Ukur
Rambu Ukur
alat
Beda Tinggi
B
Tegak lurus
Garis Vertikal
ALAT PENGUKURAN
WATERPAS
TEKNIK PENGATURAN ALAT
• Buat kedudukan alat
c dihadapan saudara seperti
gambar samping (membentuk
segitiga)
• Dengan memutar skrup A,B,
dan atau C, bawa nivo tabung
bergerak masuk ke lingkaran
A B tengah
• Apabila ivo telah ada ditengah,
alat siap digunakan
RAMBU UKUR
2.1 2.1
2075
2045
2 BT = (BA+BB)
TEKNIK PENGUKURAN
Koreksi Alat
l C
1,313 1,456
A 1,188 1,331
1,063 1,206
0,288 0,281
1,025 1,175 1,168
B 0,900 1,050 1,043
0,775 0,925 0,918
PENGUKURAN MEMANJANG
BELAKANG BELAKANG
BELAKANG
MUKA
MUKA MUKA
0.982
BM 1
BT = 0,540-1,977
125 68 85 78
BM 2
1 2
BM 1
2
1
4
3
PEMBUATAN BM (BENCH MARK)
Contoh Soal Beda Tinggi
KULIAH 4
BM
460
0,982 m 164,596 m
- 0,995 BM 462
BM
461
1,977 m 163,601 m
BM
461 0,540 m
- 2,328
BM
462 2,868 m 161,273 m
1 7 9
2 8
6
5 1 10
11
34
16
0,982 m 1,977 m
12 131415 17
2
0,540 m 2,
868m
BM 460
BM 461
BM 462
PENGGAMBARAN HASIL
PENGUKURAN
WP MEMANJANG
+ 0,000
No. Titik BM 460 BM 461 BM 462
Jarak (m) 50 50
CL
1,5 1,5
+ 0,000
No. Titik 1 2 3 BM 460 4 5 6
Tinggi Tanah Asli (m 161,596 159,601 164,676 154,596 144,960 150,273 174,634
C BT
BT
V
B
D
TA
A
Jadi : Luas =
{275(275-157) x (275-147) x (275-246)}1/2
= 10975 m2
Dasumsikan HA = 100 m
HB = 100 + (1,4 + 32,8 – 2,73) = 131,47 m
HC = 100 – (13,9 + 2,82 – 1,4) = 84,68 m
Arah β h BB BT BA
A 301o10’
C 152o36’ - 5o 00’ 1,044 2,283 3,522
D 205o06’ +2o 30’ 0,645 2,376 4,110
Garis BA mempunyai bearing N 28o46’ E
D
Ketingian BD 345,9 tg 2o 30’ = 15,1 m
B Azimuth BC = 240o 12’
Azimuth BD = 292o 42’
Koordinat BC =
Koordinat BD =
C (XD-XC)
Azimuh CD = tg--------------
(YD-YC)
… thank you.
PENGUKURAN
SUDUT
Oleh
DINAR DA PUTRANTO
ALAT UKUR SUDUT
TEODOLITE
Handle Pembawa
Conect ke EDM
Lensa Objective
Nivo Tabung
Klem Pengunci
Horisontal
Screw Levlling
PENGATURAN ALAT THEODOLITE
Tahap 1. Membuat Sentering Optis
1. Dengan bantuan kaki tiga buat plat kaki tiga
dalam keadaan mendatar dan dengan
memperhatikan lensa sentering optis, buat
posisi titik ada/mendekati lingkaran lensa optis
2. Kunci seluruh klem kaki tiga, dan buat kedudukan
saudara berdiri menghadap alat dalam posisi
skrup pengatur level seperti gambar berikut :
C
2
B 1
A
0 10 20 30 40 50 60 2’40” 2’50”
234 235
Hz
76o 12’ 44” T2
T10 V 95o 04’
00”
H 235o 56’ 00”
V
92
56,6
Hz 56,7
243
BT
V = D tg h
D’ BB BT
C V
h D ∆HBC
D
h
TA TA
V
D’
BA B
BT
BT BB
∆HBC= V + TA – BT
∆HAB
A
∆HAB= V + BT - TA
PERHITUNGAN GALIAN DAN
TIMBUNAN
Menggambar Peta Kontur
7 90.2 5 6
89.1 75.9
85.9
88.7 77.1
86.7 65.5
92.1
4 84.9
85.9 85.5 72.4
80.8 65.7
71.5 76.0
57.7 80.7 60.4 60.8
75.7
60.9
55.7 54.5
49.4 48.1
52.6
50.2
2 44.0
1
1. Tentukan Titik Konrol Lapangan Survei
2.
3.
Ikatkan Pada Titik BM yang ada
Lakukan pengukuran Konstruksi
4. Lakukan perhitungan
5. Lakukan penggambaran
6. Ukur posisi bangunan dari gambar rencana
7. Tentukan titik-titik bangunan di lapangan
8. Beri tanda patok kayu
9. Tentukan Titik Kolom utama bangunan
f
d
e
c
01
b
a
02
Kurva Jalan Raya
PI Lihat segitiga BC,O,PI T = R tg δ/2
90o- δ/2 δ
Lihat segitiga BC,O,B C = 2R Sin δ/2
T L T
OB = R Cos δ/2
BC D B EC
Arc L/2πR = δ/360
C
∆
90o 90o L = 2ЛR ------
δ/2 360
R R
δ EC
BC
PI PI
O EC
BC Hubungan D dan R D/360 = 100/2πR
D = 5729,58/R
Rencana
h1 h2 h3 h4 h5 hn
PI
STA
PC
PT
STA
PI
PC
Prinsip Dasar
Point of Intersection (PI)
90 - ∆/2
Sudut Defleksi (∆)
Panjang Curve (L)
Sub Tangent (T)
∆/2 E
M Point of Tangent (PT)
Point of Curve (PC)
B
Long Cord (C)
Radius (R)
T
∆/2
∆ PC,O,PI tg ∆/2 = ---
R ∆
T = R tg ∆/2 OB
∆ PC,O,B Cos ∆/2 = -------
½C R
o
∆ PC,O,B Sin ∆/2 = -------
R
C = 2R Sin ∆/2 OB = R Cos ∆/2
OB = R - M
∆ PC,O,PI O ke PI = R+E
∆/2
R Radius (R)
∆
----- = Cos ∆/2
R+E
1
o
E = R ( ----------- - 1) = R Sec ∆/2 - 1
Cos ∆/2
L
L ∆
100 Arc : ------ = --------
2лR 360
R ∆
D ∆
L = 2лR ------
360
2лR
100 D
D dan R : ------ = --------
2лR 360
5729,58
Mencari Besar Panjang Curve (L) D = -----------
R
L ∆ ∆
Arc : ------ = -------- L = 100-------
100 D D
CONTO Apabila diberikan :
H ∆ = 16o 38’
R = 1000 m
PI pada STA 6 + 26,57
Hitung STA pada PC dan PT dan juga panjang C,
M dan E
Jawab :
1. Hitung T = R Tg ∆/2 = 1000 tg 8o19’ = 146,18 m
2. Hitung L = 2лR (∆/360)=2л1000 x (16,6333/360)
= 290,31 m
3. PI pada 6 + 26,7
BC = 6 + 26,7 – 146,18 = 4+80,52
EC = 4 + 80,52 + 290,31 = 7 + 70,83
4. C = 2R Sin∆/2 = 289,29 m
5. M = 1000(1-Cos∆/2) = 10,52
6. E = 10,63
Menempatkan Titik-titik Sub
Cord
CL
Apabila Diketahui
1. R = 400 m
2. BC pada 0 + 196,738
3. EC pada 0 + 286,448
4. ∆/2 = 6o 25’ 30” = 6,4250o
5. L = 89,710
6. T = 45,044
7. Dan apabila layout sub cord di buat
untuk tiap 20 m, berapa besar
sudut defleksi untuk tiap peletakan
titik pada lengkung setiap 20 m
Langkah Perhitungan
Pertama, hitung sudut defleksi per 1 meter =
∆/2 6,4250
------- = -----------
L 89,710
Station Sudut
BC 0+ 196,738 0o00’00” + 1o25’57”
0+200 0o14’01” + 1o25’57”
0+220 1o39’58” + 1o25’57”
0+240 3o31’52”
Contoh Soal
Diketahui : PI = 15 + 88,10
o
∆ = 7 10’
Hitung : Panjang Tangen (T) dan
Panjang Curve (L)
Jawab :
T = R. Tg (∆/2)
Contoh 2 :
Bearing
SUDUT
B T
Bearing
SUDUT DEFLEKSI
SUDUT DEFLEKSI
102o 11’
104o 42’
A C
101o 28’
113o 05’
118o 34’
E D
331o 26’
Hitung Azimuth Masing-masing
Titik.
Advanced ICT Training by DIKTI -
SEAMOLEC
ALAT PENGUKURAN SUDUT
A Gambar 1B
Advanced ICT Training by DIKTI -
SEAMOLEC
TEKNIK PEMBACAAN ALAT
104O
37O
Latitude BC
Departure AB Departure BC
Latitude AB
B
∆X
∆Y
C
Latitute = dBACos αBA
A
E
Advanced ICT Training by DIKTI -
SEAMOLEC
Hitungan Poligon Tertutup
Arah Jarak Bearing Azimuth Latitude Departure
∆Y ∆X
AB 164,95 N 71o 11’ E 71o 11’ + 53,20 + 156,13
C
224o 18’ 121,69
D
291o 13’ 115,89
E
352o 39’ 68,42
Advanced ICT Training by DIKTI -
A SEAMOLEC
Soal
• Diberikan poligon tertutup dengan 5
sudut
– A = 126o 31’
– B = 85o 07’
– C = 91o 22’
– D = 109o 47’
– Coba cari sudut E = ?
Σ Sinα= 0 Σ Cosα=0