Anda di halaman 1dari 112

PENGUKURAN DAN PEMETAAN

KULIAH 1
Dinar DA Putranto
Jurusan Teknik Sipil - UNSRI
Definisi Pengukuran
• Pengukuran adalah Ilmu dan Seni
dalam memperoleh data ukuran obyek
permukaan bumi atau benda yang ada
di atasnya
• Data ukuran lapangan termasuk di
dalamnya adalah jarak horisontal dan
jarak miring, serta jarak vertikal, dan
sudut horisontal dan sudut vertikal
• Untuk memperoleh data ukuran di
lapangan, surveyor dapat memperoleh
jarak dan arah dari pengukuran
BIDANG REFERENSI
• Dalam setiap pekerjaan konstruksi atau
teknik sipil, setiap hasil ukuran yang
diperoleh, digambarkan dalam bidang
datar untuk menggambarkan ukuran
geografis dari permukaan bumi dalam
bentuk koordinat bidang datar X (untuk
arah Timur) dan Y (untuk arah utara)
dan Z (untuk Ketinggian) yang
direferensikan terhadap datum, dalam
hal ini adalah terhadap tinggi rata-rata
permukaan laut (mean sea level)
Permukaan Bumi
Untuk memperoleh
gambaran dalam bidang
Datar, Permukaan bumi
Diproyeksikan
Dalam bidang datar

Untuk ukuran yang sangat


Luas, misalnya batas
Provinsi dan Kabupaten,
Harus sudah diperharikan
Faktor koreksi kelengkungan
bumi (koreksi ellipsoid)
Survey tersebut biasa disebut
dengan geodetic survey
Advanced ICT Training by DIKTI -
SEAMOLEC
Bidang Datar Dan Bidang Lengkung

6o

Advanced ICT Training by DIKTI - 500.000; 1000.000


SEAMOLEC
• Untuk pengukuran konstruksi, yang melakukan
pengukuran dalam jarak yang panjang, seperti
jaringan jalan, jalan kereta api maupun
perpipaan, disebut sebagai plan survey yang
harus sudah memperhatikan koreksi
kelengkungan bumi
• Dengan demikian Pengukuran Teknik,
didefinisikan sebagai aktivitas dalam
merencanakan dan melaksanakan
pengukuran untuk lokasi, merancang,
pelaksanaan konstruksi, merawat dan
mengoperasikan kegiatan teknik sipil dan
proyek engineering lainnya
• Aktivitas tersebut meliputi :
• Persiapan pengukuran dan hubungannya
dengan spesifikasi pemetaan yang diperlukan
• Pelaksanaan survei pengukuran dan
pekerjaan photogrametri untuk
mengumpulkan dan memperoleh data ,
termasuk didalamnya data topografi gan
hydrografi
• Menghitung, mereduksi dan menggambar
baik manual maupun dengan komputer (CAD)
dari data yang diperoleh untuk penggunaan
dalam perancangan teknik
• Merancang jaringan titik kontrol horizontal
dan vertikal Advanced SEAMOLEC
ICT Training by DIKTI -
• Memberikan arahan dalam mendesign jaringan dan
lay out untuk kegiatan konstruksi
• Melaksanakan dan memberikan kontrol kualitas
pengukuran selama pelaksanaan konstruksi
• Monitoring stabilitas dan struktur tanah termasuk
didalamnya pengamatan jalur tingkat permukiman
dan pelaporan
• Mengukur dan menghitung untuk inventarisasi
ekonomi, penilaian dan kebutuhan pembiayaan
• Mengeksekusi survey bangunan, perencanaan,
pemetaan, dan profil galian dan timbunan
• Menganalisis kesalahan dan toleransi yang
berhubungan dengan ketelitian pengukuran dalam
pelaksanaan pekerjaan teknik sipil

Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC
PENGERTIAN SURVEY SECARA UMUM

• Kata survey mengandung pengertian


sebagai suatu kegiatan mengumpulkan
data yang kemudian digambarkan dengan
menggunakan skala tertentu pada suatu
bidang atau peta (survey pendahuluan)
• Kedua, survey adalah membuat suatu
dimensi lay out yang digambarkan pada
suatu design plan dalam suatu perintah
yang secara teliti mendefinisikan lokasi di
lapangan untuk mengusulkan suatu
fasilitas konstruksi
Advanced ICT Training by DIKTI -
SEAMOLEC
CONTROL SURVEY
• Kontrol survey adalah titik dan garis
referensi awal yang digunakan sebagai
acuan dalam pelaksanaan survey
konstruksi
• Titik referensi ketinggian (Vertikal)
disebut Bench Marks (BM) yang diperoleh
dengan pengukuran levelling atau beda
tinggi
• Kontrol Horizontal, dapat digunakan
koordinat titik batas provinsi, garis center
line jalan raya, grid dalam peta, garis
Advanced ICT Training by DIKTI -
SEAMOLEC
BEBERAPA TYPE SURVEY DALAM
PEKERJAAN TEKNIK SIPIL
• JALAN DAN JALAN RAYA
• BANGUNAN PERUMAHAN
• BANGUNAN GEDUNG
• JALAN DAN JEMBATAN
• DRAINASE,IRIGASI,SUNGAI,SAWAH, CANAL
• BANDAR UDARA
• PELABUHAN/BANGUNAN AIR
• PERPIPAAN
• JALAN KERETA API
• GALIAN DAN TIMBUNAN, LANDSCAPING
• LOKASI PERALATAN BERAT
• JARINGAN TRANSMISI
Advanced ICT Training by DIKTI -
• DSB SEAMOLEC
SURVEY PENDAHULUAN
• Survey Pendahuluan, juga biasa disebut
sebagai preeengineering survey, survey
lokasi atau survey pengumpulan data
adalah digunakan untuk mengumpulkan
data awal yang menggambarkan
kenampakan lokasi alami seperti pohon,
sungai, lembah, bukit dan danau, serta
lokasi untuk menggambarkan lokasi jalan,
jaringan perpipaan, struktur dan
sebagainya
Advanced ICT Training by DIKTI -
SEAMOLEC
PELAKSANAAN PENGUKURAN DALAM
SURVEY PENDAHULUAN
• Pengukuran Offset
• Teknik Pengukuran dengan sudut/jarak
• Pemotongan Kemuka atau Kebelakang
A B
B
P
θ
C P
θ P

B θ
A
Advanced ICT Training by DIKTI - A
SEAMOLEC
PENGUKURAN KONSTRUKSI
• Pengukuran konstruksi menggunakan
garis dan grid untuk melakukan berbagai
kegiatan pengukuran yang dibutuhkan
dalam proyek konstruksi, seperti jalan
raya, jalan, jembatan, jaringan perpipaan,
bangunan site grading, dan danau.
• Layout konstruksi menggunakan tanda-
tanda yang dipasang pada obyek yang
mudah dikenali seperti pohon, tugu beton,
dan tanda-tanda lain
• Waktu melaksanakan konstruksi, penting
Advanced ICT Training by DIKTI -
untuk menggunakan SEAMOLEC tanda-tanda tersebut
PENGUKURAN JARAK
• Jarak antar dua titik dapat berupa jarak
horisontal ataupun jarak miring
• Dalam kegiatan pekerjaan teknik, jarak
yang digunakan adalah jarak horisontal
• Jarak miring dapat di transfer ke jarak
datar dengan menggunakan teknik
trigonometri
Jarak Horisontal B

i ri ng
rak M
Ja

A Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC
PENGUKURAN SUDUT
• Sudut Horizontal dan sudut vertikal, dapat
diukur dengan menggunakan prinsip-
prinsip stadia maupun dengan alat
pengukuran sudut
• Alat survey yang digunakan untuk
pengukuran sudut adalah Theodolite
• Beberapa type alat pengukuran sudut
yang digunakan mempunyai berbagai
macam ketelitian, 2”, 5”,10”, 15”, 20”
• Ketelitian pengukuran ditentukan dari
besaran ketelitian alat pengukuran
Advanced ICT Training by DIKTI -
sudut
tersebut SEAMOLEC
KESALAHAN SISTEMATIK DAN
KESALAHAN RANDOM
• Kesalahan adalah perbedaan antara
besaran harga yang diukur, dengan nilai
yang sebenarnya
• Kesalahan sistematik adalah kesalahan
perbedaan pembacaan hasil pengukuran,
seperti antara 100,01 m dengan 100,02 m
• Kesalahan Random adalah kesalahan
secara keseluruhan dari seluruh hasil
pengamatan
Advanced ICT Training by DIKTI -
SEAMOLEC
KETELITIAN DAN PRESISI

• Ketelitian adalah keterhubungan antara


nilai yang diukur dengan nilai yang
sebenarnya. Dimensi ketelitian adalah
lebih kecil atau lebih besar
• Presisi adalah mendeskripsikan tingkat
ketepatan
• Mistake adalah kesalahan yang tidak
dapat ditolelir

Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC
THANK YOU
_________ _PENGUKURAN JARAK___

Kuliah 2
Oleh :
DInar Dwi Anugerah Putranto
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
e- mail : dwianugerah@yahoo.co.id
__ ____ ________ ______ ____
1. Jarak dalam bidang surveying atau pengukuran
adalah jarak datar
2. Karena proyeksi yang digunakan untuk
menggambarkan hasil pengukuran lapangan
adalah dengan menggunakan proyeksi ortogonal

dAB
B

A
___ __________
STA 24

d78
d67
8
STA 23 7
1o10’ d56
d12 d45 6

d34 5
d23
1 4
2
3
D1- 8 = d12 + d23+ ………….+ d78

STA = Station
Apabila diketahui :
STA 24

d78
d67
8
STA 23 7
d56
350 200 6

300 5
600
1 4
2 1o14’
1o10’
3
0o52’
1o32’
564,22
H (Horisontal)
----------------------- = Cos θ atau
S (Slope)
- 2,5 %

H = S Cos θ

H θ

0+00 0+150

Station Elevasi
0+ 00 564,22 m

Perbedaan Elevasi = 150 x (-2,5/100) = - 3,75

Elevasi pada 0 + 150 = 564,22 – 3,75 = 560,47 m


d42

d13 2

d34
4
3

D1-2 = d 13 + d34 + d42


CONTOH Diketahui :
476,77
Perbedaan Elevasi = 5,40

Jarak = 337,25

471,37 Berapa Gradient atau kemiringannya

Jawab :
1 + 00 4 + 37,26
Gradient = +5,40/337,25 x 100 = + 1,6 %

Station Elevasi

1 + 00 471,37

4 + 37,25 476,77
Diketahui : Diketahui :
Slope 1,5 % dan S = 113,281
Jarak Miring = 141,216

Θ = 1o 20’

Hitung Jarak Mendatar Hitung Jarak Mendatar


Jawab : Jawab :

H (horisontal) 1,5
-------------------- = Cos θ ------ = tg θ θ = 0,85937o
S (Slope) 100

H = S Cos θ H
= 141,216 Cos 1o 20’ ----------- = Cos 0,85937o
= 141,178 m 113,281

H = 113,268
S ∆H

Diberikan jarak miring (S) dan perbedaan elevasi (∆H)


S = 253,101 m
∆ H = 3,721 m

H2 = S2 – (∆H)2

H = 253,074 m
Practice

Start with Self-test


PENGUKURAN BEDA TINGGI

Kuliah 3
PERALATAN DAN CARA
PENGATURAN
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
PENGUKURAN TINGGI
(LEVELING) ?
• Leveling adalah prosedure yang digunakan untuk
memperoleh beda tinggi antara satu titik dengan
titik-titik yang lain
• Ketinggian (elevation) adalah jarak vertikal di
atas atau dibawah bidang datum
• Datum secara universal adalah muka air laut
rata-rata (mean sea level = msl)
DATUM VERTIKAL
• Tinggi titik pantai atau kedalaman di laut
atau bawah permukaan air, hanya dapat
ditentukan relatif terhadap bidang yang
disepakati bersama rebagai referensi
tinggi atau datum vertikal
• Datum vertikal ditentukan dengan merata-
ratakan data pasut sepanjang rentang
waktu pengamatan
PENGAMATAN PASUT
• Pengamatan dilakukan
dipinggir pantai atau
sungai
• Dicatat untuk tiap 30, 60,
menit untuk selama 15
hari dalam satu piantan
(25 jam)
• Pengamatan dilakukan
dengan menggunakan
Palm
HASIL PENGAMATAN

KETINGGIAN PASUT
KETINGGIAN (Cm)

JAM PENGAMATAN
BEBERAPA ISTILAH REFERENSI YANG
DIGUNAKAN

Chart Elevation
HHWLT
HHWMT
wl
Geodetic Datum
MSL
LLWMT

Sounding Datum LLWLT

Untuk Keperluan Navigasi, digunakan Muka air laut terendah sebagai datum

Untuk Kepentingan bangunan pantai, digunakan muka air laut tertinggi


A

∆H

B
Permukaan tanah

Beda Tinggi
B
Elev. A

Datum Elev. B

MSL 00+00
Teori Pengukuran Beda Tinggi
Rambu Ukur

Rambu Ukur
alat

Beda Tinggi
B

Tegak lurus

Garis Vertikal
ALAT PENGUKURAN

WATERPAS
TEKNIK PENGATURAN ALAT
• Buat kedudukan alat
c dihadapan saudara seperti
gambar samping (membentuk
segitiga)
• Dengan memutar skrup A,B,
dan atau C, bawa nivo tabung
bergerak masuk ke lingkaran
A B tengah
• Apabila ivo telah ada ditengah,
alat siap digunakan
RAMBU UKUR
2.1 2.1
2075

2045

2.0 2.0 2025

2 BT = (BA+BB)
TEKNIK PENGUKURAN
Koreksi Alat

l C
1,313 1,456
A 1,188 1,331
1,063 1,206
0,288 0,281
1,025 1,175 1,168
B 0,900 1,050 1,043
0,775 0,925 0,918
PENGUKURAN MEMANJANG

BELAKANG BELAKANG
BELAKANG
MUKA
MUKA MUKA

0.540 1.977 2.868

0.982

BM 1

BT = 0,540-1,977
125 68 85 78
BM 2

D = [(BA-BB) x 100] + [(BA-BB) x 100]


Pengukuran Profil Melintang

1 2
BM 1

Beda Tinggi BM11= 1 – BM1

Beda Tinggi 12= 1 – 2


Pengukuran WP Menyeberang Sungai

• Harus Dilakukan lebih dari dua kali, minimal 4 Kali


• Cara Pengukuran dilakukan dengan mendirikan alat,
dua di seberang Jembatan, dan dua di seberang
jembatannya lagi.
• Hasilnya kemudian di rata-rata seluruhnya

2
1
4
3
PEMBUATAN BM (BENCH MARK)
Contoh Soal Beda Tinggi
KULIAH 4

Kuliah Survei dan Pengukuran


Dinar DA Putranto
1 Prosedur Pengukuran
0,982 m 1,977 m
2
0,540 m 2,
868m
BM 460
Elevasi
164,596 BM 461

BM
460
0,982 m 164,596 m
- 0,995 BM 462
BM
461
1,977 m 163,601 m
BM
461 0,540 m
- 2,328
BM
462 2,868 m 161,273 m
1 7 9
2 8
6
5 1 10
11
34
16
0,982 m 1,977 m
12 131415 17
2
0,540 m 2,
868m
BM 460

BM 461

BM 462
PENGGAMBARAN HASIL
PENGUKURAN
 WP MEMANJANG

+ 0,000
No. Titik BM 460 BM 461 BM 462

Jarak (m) 50 50

Tinggi Tanah Asli (m 164,596 163,601 161,273

Tinggi Rencana (m) 150 150 150


WP MELINTANG

CL

1,5 1,5

+ 0,000
No. Titik 1 2 3 BM 460 4 5 6

Jarak (m) 24,4 20,6 19,2 22,8 18,7 12,6

Tinggi Tanah Asli (m 161,596 159,601 164,676 154,596 144,960 150,273 174,634

Tinggi Rencana (m) 150 180 150


CONTOH 1
Diketahui :
Pengukuran dengan menggunakan teodolite dari titik A ke titik
B,
diperoleh bacaan Benang Tengah (BT) pada titik B sebesar 2,
292 m
Jika sudut vertikal diperoleh bacaan sebesar 65o danVjarak AB
Diketahui sebesar AB = 190,326 m, hitung
BT beda
Tg tinggi antara
θ =--------
titik D
A dan B.Tinggi alat = 1,35 m
BT
V = D tg θ
V = 190,326. tg 25o
B
= 88,751
D
∆ HAB = V+TA-BT
TA
A = 88,751+1,35 – 2,
CONTOH 2
Data di bawah ini, merupakan hasil pengukuran dengan
menggunakan theodolite dari Titik A ke B dan C.
Jarak BC diukur, sebesar 157 m. Diasumsikan, bidang
pengukuran Terletak dalam bidang segitiga ABC.
Hitung Volume timbunan un tuk memperoleh tinggi yang
sama
Atau menjadi bidang datar. Ketinggian instrumen
diasumsikan 1,4 m
T.Alat Titik Pembacaan Benang h
BA BT BB
A B 3,98 2,73 1,48 + 7o 36’
C 3,56 2,82 2,08 - 5o 24’
Penyelesaiaan
 Jarak Horisontal AB = 100 x 2,50 x Cos2 7o 36’ =
246 m
 Jarak Vertikal AB = 246 x tg 7o 36’ = + 32,8 m
 Dengan jalan yang sama :
 Jarak Horisontal AC = 100 x 1,8 x Cos2 -5o 24’ =
147 m
 Jarak Vertikal AC = 147 tg – 5o 24’ = - 13,9 m
B
Luas Area ABC = {S(S-a)x(S-b)x(S-c)}1/2
Dimana : S = ½ (157+246+147) = 275 m

C BT

BT

V
B
D

TA
A
Jadi : Luas =
{275(275-157) x (275-147) x (275-246)}1/2

= 10975 m2
Dasumsikan HA = 100 m
HB = 100 + (1,4 + 32,8 – 2,73) = 131,47 m
HC = 100 – (13,9 + 2,82 – 1,4) = 84,68 m

Tinggi B = 31,47 m Volume perataan =


Tinggi C = 15,32 m Luas x rata-rata tinggi
= 10975 x ½ (31,47 + 15,32)
= 256,760 m3
Contoh 3
Data di bawah ini adalah hasil pengukuran dengan teknik tachyme
Dari titik B ke titik A, C dan D.

Arah β h BB BT BA
A 301o10’
C 152o36’ - 5o 00’ 1,044 2,283 3,522
D 205o06’ +2o 30’ 0,645 2,376 4,110
Garis BA mempunyai bearing N 28o46’ E

Cari slope (kemiringan) dan bearing dari garis CD


Penyelesaiaan
Jarak BC = (BA-BB).100 Cos2h
= 247,8 Cos2 -5o = 246 m
A
28o 46’ Ketinggian BC = 246 tg -5o = - 21,51 m

Jarak BD = 346,5 Cos2 2o30’ = 345,9 m

D
Ketingian BD 345,9 tg 2o 30’ = 15,1 m
B Azimuth BC = 240o 12’
Azimuth BD = 292o 42’
Koordinat BC =
Koordinat BD =
C (XD-XC)
Azimuh CD = tg--------------
(YD-YC)
… thank you.
PENGUKURAN
SUDUT
Oleh

DINAR DA PUTRANTO
ALAT UKUR SUDUT
TEODOLITE
Handle Pembawa

Conect ke EDM

Lensa Objective

Screw Benang Tegah

Nivo Tabung

Klem Pengunci
Horisontal

Klem Pengunci Alat

Screw Levlling
PENGATURAN ALAT THEODOLITE
Tahap 1. Membuat Sentering Optis
1. Dengan bantuan kaki tiga buat plat kaki tiga
dalam keadaan mendatar dan dengan
memperhatikan lensa sentering optis, buat
posisi titik ada/mendekati lingkaran lensa optis
2. Kunci seluruh klem kaki tiga, dan buat kedudukan
saudara berdiri menghadap alat dalam posisi
skrup pengatur level seperti gambar berikut :

C
2

B 1
A

3. Dengan menggunakan skrup A dan B, putar


keduanya searah untuk membawa nivo kotak
mendekati lingkaran (lihat gambar)
Tahap 2. Mengatur Nivo Tabung
C  Buat Posisi alat dihadapan kita
dalam posisi seperti gambar 1
 Hanya dengan menggunakan
skrup A dan B bawa nivo
tabung ditengah
2  Putar alat 180 derajat buat
kedudukan seperti gambar 2.
Hanya dengan menggunakan
skrup A dan B bawa
gelembung nivo ditengah
 Putar alat 90 derajat, seperti
Gambar 3. Hanya dengan
skrup C bawa gelembung nivo
1 ditengah
A B  Putar alat ke segala arah, dan
perhatikan apakah gelembung
3 nivo masih berada di tengah.
Apabila tidak, ulangi langkah
seperti awal
PENGAMATAN SUDUT
 Cara Repetisi
I 1 0o 00’ 00”  Dengan
2 42o 20’ 10” memberikan harga
pertama pada harga
II 1 180o 00’ 00” tertentu, misalnya 0,
45, 90, derajat.
2 222o 20’ 10”
1 Biasanya dengan
arah utara
 Kemudian
digunakan untuk
membidik beberapa
titik secara
berulang-ulang

Digunakan untuk melakukan pengamatan


Sudut banyak, misal pengamatan sudut
detail
3 140o 20’ 10”
 Cara Reiterasi
54o 34’ 20”
-
1
 Bidik titik awal, dan baca
β2 = 85o 45’ 50”
bacaan sudutnya, misal 54o
34’ 20”, catat
2
 Arahkan pada titik kedua,
β1
dan baca sudutnya, misal
β2 104o 50’ 30”
 Maka sudut hasil
pembacaan adalah =
3
104o 50’ 30”
54o 34’ 20” -
β1
= 50o 16’ 10”
Digunakan untuk pengamatan sudut tunggal, misal
pengamatan sudut poligon
CARA PEMBACAAN SUDUT
V 75 076
95 5 4 3 2 1 0
0 10 20 30 40 50

0 10 20 30 40 50 60 2’40” 2’50”

234 235
Hz
76o 12’ 44” T2
T10 V 95o 04’
00”
H 235o 56’ 00”
V
92

56,6
Hz 56,7

243

H 243o 56’ 36”


V 92o 56’ 47”
TACHYMETRI
D’ = (BA-BB).100. Cos h
BA
D = D’. Cos h = (BA-BB).100. Cos2 h

BT
V = D tg h
D’ BB BT
C V

h D ∆HBC
D
h
TA TA
V
D’
BA B
BT
BT BB
∆HBC= V + TA – BT
∆HAB

A
∆HAB= V + BT - TA
PERHITUNGAN GALIAN DAN
TIMBUNAN
Menggambar Peta Kontur
7 90.2 5 6
89.1 75.9
85.9
88.7 77.1
86.7 65.5
92.1
4 84.9
85.9 85.5 72.4
80.8 65.7
71.5 76.0
57.7 80.7 60.4 60.8
75.7

60.9
55.7 54.5
49.4 48.1
52.6
50.2
2 44.0

1
1. Tentukan Titik Konrol Lapangan Survei
2.
3.
Ikatkan Pada Titik BM yang ada
Lakukan pengukuran Konstruksi
4. Lakukan perhitungan
5. Lakukan penggambaran
6. Ukur posisi bangunan dari gambar rencana
7. Tentukan titik-titik bangunan di lapangan
8. Beri tanda patok kayu
9. Tentukan Titik Kolom utama bangunan
f
d
e
c
01
b

a
02
Kurva Jalan Raya
PI Lihat segitiga BC,O,PI T = R tg δ/2
90o- δ/2 δ
Lihat segitiga BC,O,B C = 2R Sin δ/2
T L T
OB = R Cos δ/2
BC D B EC
Arc L/2πR = δ/360
C

90o 90o L = 2ЛR ------
δ/2 360
R R
δ EC

BC
PI PI
O EC
BC Hubungan D dan R D/360 = 100/2πR
D = 5729,58/R

0+00 L = 100. δ/D


PERHITUNGAN GALIAN DAN
TIMBUNAN
CL
Tanah Asli

Rencana

h1 h2 h3 h4 h5 hn

A = interval/3 ( h1 + hn +2. Σ hganjil + 4.Σhgenap)


SOAL
Diketahui : PI = 15 + 88,10
∆ = 7o 10’

Hitung : Panjang Tangen (T) dan


Panjang Curve (L)
Dua buah garis route survey dengan
dua belokan pada STA 3 + 81,27
o
dan sudut defleksi (∆) = 12 30’ dan
STA 5 + 42,30 dengan sudut defleksi
o
(∆) = 10 56’. Apabila diketahui R
pada setiap kurve adalah 180 m,
coba hitung STA BC dan EC
Route Survai

Survei dan Pengukuran


Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya
Dinar DA Putranto
2007
Jalan,Saluran, Jalan Rel, Pipa, dsb
PT

PI

STA
PC

PT
STA

PI
PC
Prinsip Dasar
Point of Intersection (PI)

90 - ∆/2
Sudut Defleksi (∆)
Panjang Curve (L)
Sub Tangent (T)
∆/2 E
M Point of Tangent (PT)
Point of Curve (PC)
B
Long Cord (C)

Radius (R)
T
∆/2
∆ PC,O,PI tg ∆/2 = ---
R ∆

T = R tg ∆/2 OB
∆ PC,O,B Cos ∆/2 = -------
½C R
o
∆ PC,O,B Sin ∆/2 = -------
R
C = 2R Sin ∆/2 OB = R Cos ∆/2
OB = R - M

R - M = R Cos ∆/2 Point of Intersection (PI)

M = R (1- Cos ∆/2) 90 - ∆/2


Sudut Defleksi (∆)
Panjang Curve (L)
Sub Tangent (T)
∆/2 E

Point of Curve (PC) M Point of Tangent (PT)


B
Long Cord (C)

∆ PC,O,PI O ke PI = R+E
∆/2
R Radius (R)

----- = Cos ∆/2
R+E

1
o
E = R ( ----------- - 1) = R Sec ∆/2 - 1
Cos ∆/2
L
L ∆
100 Arc : ------ = --------
2лR 360

R ∆
D ∆
L = 2лR ------
360
2лR

100 D
D dan R : ------ = --------
2лR 360

5729,58
Mencari Besar Panjang Curve (L) D = -----------
R

L ∆ ∆
Arc : ------ = -------- L = 100-------
100 D D
CONTO Apabila diberikan :
H  ∆ = 16o 38’
 R = 1000 m
 PI pada STA 6 + 26,57
 Hitung STA pada PC dan PT dan juga panjang C,
M dan E
 Jawab :
1. Hitung T = R Tg ∆/2 = 1000 tg 8o19’ = 146,18 m
2. Hitung L = 2лR (∆/360)=2л1000 x (16,6333/360)
= 290,31 m
3. PI pada 6 + 26,7
BC = 6 + 26,7 – 146,18 = 4+80,52
EC = 4 + 80,52 + 290,31 = 7 + 70,83
4. C = 2R Sin∆/2 = 289,29 m
5. M = 1000(1-Cos∆/2) = 10,52
6. E = 10,63
Menempatkan Titik-titik Sub
Cord

CL
 Apabila Diketahui

1. R = 400 m
2. BC pada 0 + 196,738
3. EC pada 0 + 286,448
4. ∆/2 = 6o 25’ 30” = 6,4250o
5. L = 89,710
6. T = 45,044
7. Dan apabila layout sub cord di buat
untuk tiap 20 m, berapa besar
sudut defleksi untuk tiap peletakan
titik pada lengkung setiap 20 m
Langkah Perhitungan
Pertama, hitung sudut defleksi per 1 meter =
∆/2 6,4250
------- = -----------
L 89,710

 BC untuk Station 1 = (0 + 200), ([0+200]-[0+196,738])= 3,


262
 (6,4250/89,710) x 3,262 = 0,23362334o = 0o14’01”
 Sudut setiap interval 20 m
 (6,4250/89,710) x 20 = 1,432393267o = 1o 25’ 57”
 Untuk sudut akhir (0+280) ke EC
 (6,4250/89,710)x 6,448 = 0,461803589o = 0o27’42”
3o08’ 6o25’30” (∆/2)
5o58’
1o40’ 0 + 240
0 + 220 4o32’
0 + 260
0 + 200 0 + 280
0o14’ EC = 0 + 286,448
BC 0 + 196,736

Station Sudut
BC 0+ 196,738 0o00’00” + 1o25’57”
0+200 0o14’01” + 1o25’57”
0+220 1o39’58” + 1o25’57”
0+240 3o31’52”
Contoh Soal

 Diketahui : PI = 15 + 88,10
o
∆ = 7 10’
 Hitung : Panjang Tangen (T) dan
Panjang Curve (L)
Jawab :
T = R. Tg (∆/2)
Contoh 2 :

 Dua buah garis route survey dengan dua


belokan pada STA 3 + 81,27 dan sudut
defleksi (∆) = 12o 30’ dan STA 5 + 42,30
dengan sudut defleksi (∆) = 10o 56’. Apabila
diketahui R pada setiap kurve adalah 180 m,
coba hitung STA BC dan EC
… thank you.
PENGUKURAN SUDUT
Dinar DA Putranto
Jurusan Teknik Sipil
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
SUDUT ?
• Sudut adalah suatu ruang/bidang yang
dibentuk antara Dua pertemuan garis
atau antara dua garis yang berpotongan
• Sudut, ada dua macam, yaitu sudut
Vertikal dan sudut horizontal
• Alat Pengukur sudut adalah Theodolite

Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC
ALAT PENGUKUR SUDUT : THEODOLITE

Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC
Sudut Vertikal
Sudut Zenit

Sudut Heling (+)

Sudut Heling (-)

Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC
Sudut Horisontal Azimuth
U

Bearing

SUDUT
B T

Bearing

Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC S
SUDUT DEFLEKSI

• SUDUT YANG DIBENTUK ANTARA GARIS


PELURUSAN DARI GARIS SEBELUMNYA
DENGAN ARAH GARIS BELOKAN

SUDUT DEFLEKSI

SUDUT DEFLEKSI

Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC
SUDUT DALAM/SUDUT LUAR

Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC
Menghitung Azimuth
B

102o 11’

104o 42’
A C
101o 28’

113o 05’
118o 34’
E D
331o 26’
Hitung Azimuth Masing-masing
Titik.
Advanced ICT Training by DIKTI -
SEAMOLEC
ALAT PENGUKURAN SUDUT

Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC
TEKNIK PENGATURAN NIVO TABUNG
• Buat Posisi Alat seperti
gambar 1
• Putar Skrew A dan B secara
bersamaan untuk membuat
nivo kotak berada di tengah
• Putar Alat 180o, seperti
posisi 2, putar skrew A dan
B 90o 180o
• Putar alat 90o, C
putar srew C saja

A Gambar 1B
Advanced ICT Training by DIKTI -
SEAMOLEC
TEKNIK PEMBACAAN ALAT

• NIVO KOTAK, NIVO TABUNG


HARUS SEIMBANG
• KONDISI ALAT HARUS
SENTERING OPTIS

Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC
TEKNIK PENGAMATAN SUDUT
• CARA REPETISI • CARA REITERASI
67O
00O

104O
37O

Bacaan Sudut = 37O Bacaan Sudut = 104o - 67O


Advanced ICT Training by DIKTI -
SEAMOLEC
SISTIM KOORDINAT KARTESIAN

Latitude BC
Departure AB Departure BC
Latitude AB
B
∆X
∆Y
C
Latitute = dBACos αBA
A

E
Advanced ICT Training by DIKTI -
SEAMOLEC
Hitungan Poligon Tertutup
Arah Jarak Bearing Azimuth Latitude Departure
∆Y ∆X
AB 164,95 N 71o 11’ E 71o 11’ + 53,20 + 156,13

BC 88,41 S 31o 00’ E 149o 00’ - 75,78 + 45,53

CD 121,69 S 44o 18’ W 224o 18’ - 87,09 - 84,99

DE 115,89 N 68o 47’ W 291o 13’ + 41,94 - 108,03

EA 68,42 N 07o 21’ W 352o 39’ + 67,86 - 8,75


Σ D= Σ Lat= Σ Dept=
559,36 +0,13 - 0,11
E = 0,17, Kesalahan linier
E= ΣLat2+Σ Dept.2
Penutup jarak
2 + (0,11)
E = (0,13)Advanced 2 byAtau
ICT Training DIKTI -
Ketelitian = 0,17/559,36
SEAMOLEC = 1 : 3290 = 1 : 3300
B Kesalahan Penutup
0,13 x 88,41
C lat BC = --------------- = 0,02
C 559,36
A 0,11 x 88,41
C Dept. BC = ---------------- = 0,02
559,36

Sisi Lat. Dept.


D AB - 0,04 0,03
BC - 0,02 0,02
E
CD - 0,03 0,03
DE - 0,03 0,02
EA - 0,01 0,01
Menghitung Koordinat
Station Azimuth Jarak ∆X ∆Y Y X
A 1000 1000
71o 11’ 164,95 +
B 1053,16 1156,13
149o 00’ 88,41

C
224o 18’ 121,69

D
291o 13’ 115,89

E
352o 39’ 68,42
Advanced ICT Training by DIKTI -
A SEAMOLEC
Soal
• Diberikan poligon tertutup dengan 5
sudut
– A = 126o 31’
– B = 85o 07’
– C = 91o 22’
– D = 109o 47’
– Coba cari sudut E = ?

Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC
Rubahlah harga Azimuth berikut ke
dalam Bearing :
• 172o 01’
• 203o 13’
• 23o 10’ 50”
• 348o 22’
• 273o 57’
• 173 o 51’

Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC
Rubahlah harga Bearing berikut ke dalam
Azimuth
• N 42o 37’ W
• N 71o 13’ E
• S 75o 55’ E
• S 13o 43’ W
• N 51o 51’ W
• S 1o 19’ E

Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC
Diberikan data poligon tertutup :
Arah Jarak Bearing Azimuth Departure Latitude

AB 537,144 N 37o 10’ 49” E 37o 10’ 49” 324,609 427,963

BC 1109,301 N 79o 29’ 49” E 79o 29’ 49” 1090,7 202,212

CD ? S 18o 56’ 31” W 198o 56’ 31” -0,325CD -0,9458 CD

DE 953,829 ? 953,829Sinα 953,829 Cosα

EA 483,669 N 26o 58’ 31” W 333o 01’29” -219,395 431,0469

Σ Sinα= 0 Σ Cosα=0

Cari Bearing dan sisi yang tidak diketahui ?


Advanced ICT Training by DIKTI -
SEAMOLEC
Penyelesaian :

Advanced ICT Training by DIKTI -


SEAMOLEC
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai