Anda di halaman 1dari 30

KULIAH #13:

PENGUKURAN KONDUKTIVITAS
HIDROLIK (lanjutan) DAN UJI POMPA

Applied Geology Research Group


Faculty of Earth Sciences and Technology
Institute of Technology Bandung (ITB)
Pengukuran Konduktivitas
Hidrolik

1. Piezometer Test
2. Pumping Test
1. Piezometer test
1. Piezometer test

Keterangan
K = Konduktivitas Hidrolik
A = Luas lubang sumur
F = Shape factor
T = Time factor
1. Piezometer test
Hvorslev (1951)
Basic Time Lag (T0)
1. Piezometer test
1. Piezometer test

𝑑h
2
𝑞 ( 𝑡 )=𝜋 𝑟 =𝐹𝐾 ( 𝐻 −h)
𝑑𝑡

Substitusikan (Hvorslev, 1951) sehingga dapat diperoleh :


1. Piezometer test

• Initial Condition
h = H0 ketika t = 0
=
𝑑h ( 𝐻 − h)
=
𝑑𝑡 𝑇0
1. Piezometer test
1. Piezometer test
• Plot nilai kedalam skala logaritmik

• = 0,37  ln = -1  t = T0

2
𝜋𝑟
𝐾=
𝐹𝑇0
• Untuk L/R >8

𝐾=
𝐿
𝑟 2 ln ⁡
𝑅( )
2 𝐿𝑇 0
2. PUMPING TEST
(UJI POMPA)
Asumsi di dalam Uji Pemompaan
 Akifer dianggap meluas tak berhingga pada arah bidang mendatar,
terletak pada suatu dasar mendatar yang kedap air, serta mempunyai
ketebalan seragam.
 Akifer homogen dan isotrop pada daerah yang terpengaruh uji pompa.
 Permukaan air di dalam piezometer dan atau permukaan bebas, sebelum
pemompaan dalam keadaan hampir mendatar.
 Akifer diambil atau dipompa airnya melalui sumur dengan debit yang
tetap.
 Sumur yang dipompa menembus penuh akifer, dan debit air yang
dipompa berasal dari seluruh ketebalan akifer, oleh aliran mendatar.

 Air yang terambil dari cadangan segera terkuras seiring dengan surutnya
muka airtanah
 Diameter sumur pompa sangat kecil, sehingga cadangan air dalam sumur
pompa dapat diabaikan.
UJI PEMOMPAAN

UJI AKIFER UJI SUMUR


(Aquifer Test) (Well Test Pumping)

Tujuan : Tujuan :
Menentukan parameter hidrolik Menentukan tingkat optimasi
akifer sumur
•Konduktivitas hidrolik (k) -> L/T •Debit aman
•Transmisivitas (t) -> L2/T •Kehandalan sumur
•Storativitas (s) -> tanpa satuan •Prediksi produktivitas sumur

Time Drawdown Recovery Test


Test

Constant Step Drawdown


Drawdown Test Test
UJI SUMUR
Penyebab penurunan muka airtanah di dalam sumur pada
saat pemompaan:
 Aquifer loss  penurunan head di dalam akuifer, berubah oleh
waktu dan jarak
 Well loss
 Linear well loss  disebabkan oleh kerusakan akuifer saat pemboran dan
konstruksi, antara lain:
 Kompaksi oleh alat pemboran
 Penyumbatan oleh material lumpur bor
 Hambatan di dalam media Gravel pack
 Hambatan di dalam Screen
 Non linear well loss  disebabkan aliran turbulen di dalam screen atau
pipa
 Loss tersebut menyebabkan muka airtanah di dalam
sumur lebih rendah daripada muka airtanah teoritis.
UJI SUMUR:
 Step-drawdown test

Tujuan:
 untuk mengetahui Well Loss
 untuk mengetahui Produktifitas dan Efisiensi Sumur
Step Drawdown Test
 Sumur dipompa dengan debit yang kecil hingga
drawdown stabil, kemudian debit pompa dinaikkan
setahap demi setahap dengan prosedur yang sama.
 Penurunan dapat dihitung (Jacob, 1947):

sw  BQ  CQ 2

B = B1(rew,t) + B2
B1(rew,t) = koefisien linear aquifer
loss
B2 = koefisien linear well loss
C = koefisien non-linear well loss
rew = radius efektif sumur
rw = radius sumur
t = waktu pemompaan
Produktivitas dan efisiensi dapat dihitung:

Produktivitas sumur Q/sw


dan akuifer:

Efisiensi sumur :

 B1Q 
Ew   P
x100%
 ( B1  B2 )Q  CQ 
Metode Hantush-Bierschenk
Cara Kerja:
 Plot drawdown vs waktu (semilog scale)
 Catat drawdown equilibrium (s) pada setiap Q
 Plot s/Q vs Q (arithmetic scale), buat garis lurus dan hitung C
dari gradien dan B dari perpotongan dgn sumbu y.

Metode lainnya:
•Metode Eden – Hezel
•Metode Rorabaugh
Drawdown Teoritis dan Aktual
Efisiensi Sumur
 Perbandingan antara drawdown teoritis dengan
drawdown aktual.
RECOVERY TEST
 Setelah pompa dimatikan pada saat uji pemompaan,
permukaan air di dalam sumur perlahan-lahan naik.
 Kenaikan muka airtanah ini disebut sebagai residual
drawdown.
 Kenaikan muka airtanah tidak dipengaruhi oleh debit
pemompaan, sehingga data dapat lebih akurat.
 Metode yang digunakan dalam pengolahan data uji
recovery adalah metode Theis akuifer terkekang,
akuifer tidak terkekang, dan akuifer semi terkekang.
Drawdown and residual drawdown
 Penurunan muka airtanah saat pemompaan dan kenaikan muka
airtanah setelah pemompaan dihentikan.
Metode Theis
(akuifer terkekang)

Drawdown (s atau h0-h):

Q
s'  W (u )  W (u ' )
4KD
dimana:
2 2
r S r S'
u dan u' 
4Tt 4Tt '
Cara Kerja
(curve matching)

 Plot type curve utk


fungsi [W(u)-W(u’)]
vs 1/u (log scale)
 Plot data curve utk s’
vs t’ (log scale)
 Overlay dan matching
hingga cocok,
tentukan [W(u)-
W(u’)], 1/u, s’ dan t’.
 Hitung T dan S
dengan persamaan di
atas.
Metode Straight Line
 Plot s’ vs t/t’ pada kertas semilog (t/t’ pada skala logaritmik)
 Buat garis lurus yang cocok dengan data.
 Hitung s’ per log cycle
 Hitung nilai T
2,3Q
s '
4KD
TUGAS
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai