PENGUKURAN KONDUKTIVITAS
HIDROLIK (lanjutan) DAN UJI POMPA
1. Piezometer Test
2. Pumping Test
1. Piezometer test
1. Piezometer test
Keterangan
K = Konduktivitas Hidrolik
A = Luas lubang sumur
F = Shape factor
T = Time factor
1. Piezometer test
Hvorslev (1951)
Basic Time Lag (T0)
1. Piezometer test
1. Piezometer test
𝑑h
2
𝑞 ( 𝑡 )=𝜋 𝑟 =𝐹𝐾 ( 𝐻 −h)
𝑑𝑡
• Initial Condition
h = H0 ketika t = 0
=
𝑑h ( 𝐻 − h)
=
𝑑𝑡 𝑇0
1. Piezometer test
1. Piezometer test
• Plot nilai kedalam skala logaritmik
• = 0,37 ln = -1 t = T0
2
𝜋𝑟
𝐾=
𝐹𝑇0
• Untuk L/R >8
𝐾=
𝐿
𝑟 2 ln
𝑅( )
2 𝐿𝑇 0
2. PUMPING TEST
(UJI POMPA)
Asumsi di dalam Uji Pemompaan
Akifer dianggap meluas tak berhingga pada arah bidang mendatar,
terletak pada suatu dasar mendatar yang kedap air, serta mempunyai
ketebalan seragam.
Akifer homogen dan isotrop pada daerah yang terpengaruh uji pompa.
Permukaan air di dalam piezometer dan atau permukaan bebas, sebelum
pemompaan dalam keadaan hampir mendatar.
Akifer diambil atau dipompa airnya melalui sumur dengan debit yang
tetap.
Sumur yang dipompa menembus penuh akifer, dan debit air yang
dipompa berasal dari seluruh ketebalan akifer, oleh aliran mendatar.
Air yang terambil dari cadangan segera terkuras seiring dengan surutnya
muka airtanah
Diameter sumur pompa sangat kecil, sehingga cadangan air dalam sumur
pompa dapat diabaikan.
UJI PEMOMPAAN
Tujuan : Tujuan :
Menentukan parameter hidrolik Menentukan tingkat optimasi
akifer sumur
•Konduktivitas hidrolik (k) -> L/T •Debit aman
•Transmisivitas (t) -> L2/T •Kehandalan sumur
•Storativitas (s) -> tanpa satuan •Prediksi produktivitas sumur
Tujuan:
untuk mengetahui Well Loss
untuk mengetahui Produktifitas dan Efisiensi Sumur
Step Drawdown Test
Sumur dipompa dengan debit yang kecil hingga
drawdown stabil, kemudian debit pompa dinaikkan
setahap demi setahap dengan prosedur yang sama.
Penurunan dapat dihitung (Jacob, 1947):
sw BQ CQ 2
B = B1(rew,t) + B2
B1(rew,t) = koefisien linear aquifer
loss
B2 = koefisien linear well loss
C = koefisien non-linear well loss
rew = radius efektif sumur
rw = radius sumur
t = waktu pemompaan
Produktivitas dan efisiensi dapat dihitung:
Efisiensi sumur :
B1Q
Ew P
x100%
( B1 B2 )Q CQ
Metode Hantush-Bierschenk
Cara Kerja:
Plot drawdown vs waktu (semilog scale)
Catat drawdown equilibrium (s) pada setiap Q
Plot s/Q vs Q (arithmetic scale), buat garis lurus dan hitung C
dari gradien dan B dari perpotongan dgn sumbu y.
Metode lainnya:
•Metode Eden – Hezel
•Metode Rorabaugh
Drawdown Teoritis dan Aktual
Efisiensi Sumur
Perbandingan antara drawdown teoritis dengan
drawdown aktual.
RECOVERY TEST
Setelah pompa dimatikan pada saat uji pemompaan,
permukaan air di dalam sumur perlahan-lahan naik.
Kenaikan muka airtanah ini disebut sebagai residual
drawdown.
Kenaikan muka airtanah tidak dipengaruhi oleh debit
pemompaan, sehingga data dapat lebih akurat.
Metode yang digunakan dalam pengolahan data uji
recovery adalah metode Theis akuifer terkekang,
akuifer tidak terkekang, dan akuifer semi terkekang.
Drawdown and residual drawdown
Penurunan muka airtanah saat pemompaan dan kenaikan muka
airtanah setelah pemompaan dihentikan.
Metode Theis
(akuifer terkekang)
Q
s' W (u ) W (u ' )
4KD
dimana:
2 2
r S r S'
u dan u'
4Tt 4Tt '
Cara Kerja
(curve matching)