Anda di halaman 1dari 36

Uji

Pemompaan

HIDROGEOLOGI Oleh : Ir. Hartono, MT


UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) 2

Tujuan :
• Menentukan Karakteristik Akifer, yaitu :
a) Permeabilitas (K), m/dt
b) Transmisivitas (T), m2/dt, m2/hari
c) Koefisien Penyimpanan (S)
d) Spesific Yield (Sy), untuk akifer tidak tertekan
• Menentukan Karakteristik Sumur, yaitu :
a) Debit Optimum g) Biaya Operasi Sumur
b) Penurunan Optimum
c) Well Loss
d) Akifer Loss
e) Effisiensi Sumur
f) Penentukan Kedalaman Pompa
UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) 3

Uji Pemompaan ada 2 metode :


1. Uji Pemompaan bertahap (step draw down test)
Dilanjutkan Uji Kambuh
B, C, Q Opt, K, T & S
Misal :
Tahap I = 2 liter/detik atau 5 liter/detik
Tahap II = 3 liter/detik atau 10 liter/detik
Tahap III = 4 liter/detik atau 15 liter/detik
Tahap IV = 5 liter/detik atau 20 liter/detik
Tahap V = 6 liter/detik atau 25 liter/detik

Waktu Pemompaan tiap tahap, sampai kondisi tunak (Steady) tercapai (1 - 5 jam)
UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) 4

Bila hal diatas tidak tercapai maka perkecil debitnya atau diperbesar bila
penurunan terlalu kecil.

2. Uji Pemompaan dengan debit konstan / menerus (Longterm Constant rate


test)
Minimal selama 3x24 jam (kondisi tunak tercapai)
Dilanjutkan Uji Kambuh
K&T
UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) 5

Data yang direkam atau disimpan dari uji pemompaan :


1. Muka air tanah / piezometrik awal (sebelum pemompaan).
2. Debit pemompaan.
3. Penurunan muka air tanah selama pemompaan ( baik pada sumur yang
bersangkutan maupun sumur pengamat).
4. Waktu sejak dimulai pemompaan.
5. Kenaikan muka air tanah kambuhan.
6. Waktu setelah pompa dimatikan.
7. Sifat fisik dan kimiawi air tanah.
UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) 6

BENAR

SALAH
CONTOH HASIL UJI PEMOMPAAN 7
CONTOH HASIL UJI PEMOMPAAN 8
CONTOH HASIL UJI PEMOMPAAN 9
CONTOH HASIL UJI PEMOMPAAN 10
CONTOH HASIL UJI PEMOMPAAN 11
CONTOH HASIL UJI PEMOMPAAN 12
CONTOH HASIL UJI PEMOMPAAN 13
CONTOH HASIL UJI PEMOMPAAN 14
CONTOH HASIL UJI PEMOMPAAN 15
CONTOH HASIL UJI PEMOMPAAN 16
CONTOH HASIL UJI PEMOMPAAN 17
CONTOH RECOVERY TEST 18
UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) 19

Misal : ∆S = 4,5 m T = K.D


t0 = 4 dt. Atau
Q = 10 liter/detik K = T/D
Maka : T =
2,3 Q S = (2,25. T. t0)/r2
4 π ∆S
2,3 𝑥 10.10ᵌ
= 4 𝑥 3,14 𝑥 4,5= 4,07 x 10-4 Keterangan :
(m2/detik) D = Tebal Akifer, m
K = Permeabilitas, m/detik
T = Transmisivitas, m2/detik
∆S = Penurunan M.A.T, m
S = Koefisien Penyimpanan
t0 = waktu awal
r = Jarak Sumur pengamat
UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) 20

Bila : r1 = 7m *Hitung, untuk r1,r2 dan T bila Q = 35 liter/detik


r2 = 30m
r3 = 140m
S = 2,25 x 4,07 x 10-4 x 4
72
= 0,0000747
UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) 21
UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) 22
UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) 23
WELL LOSS & AKIFER LOSS 24

• Well Loss
Penurunan muka air tanah yang terjadi pada sumur pemompaan, terjadi akibat :
 Kehilangan tinggi tekan akibat mengalirnya air tanah ke dalam sumur
pemompaan.
 Penyadapan sebagian.
 Aliran turbulen saat air tanah melalui saringan.
 Pipa dan pompanya sendiri.
 Pengeringan sebagian kecil akifer.
 Adanya pembatas alami yang ada di akifer.
 Pengisian kembali kedalam akifer.

Jadi, Well Loss menyatakan karakteristik dari sumur pemompaan tersebut, baik
penyadapnya, Gravelpacknya, lubang sumur maupun pompanya.
WELL LOSS & AKIFER LOSS 25

Menurut Jacob, 1950 :

Sw = BQ + CQ2 (m)
keterangan :
Sw = Penurunan total yang teramati (m)
Q = Debit pemompaan (m3/detik)
C = Well Loss
B = Akifer Loss
Tahanan daripada akifer terhadap aliran air tanah
WELL LOSS & AKIFER LOSS 26

Hubungan antara konstanta Well Loss dengan kondisi sumur pemompaan


menurut Walter, 1962 :
WELL LOSS & AKIFER LOSS 27
WELL LOSS & AKIFER LOSS 28

Contoh perhitungan well loss (Langguth, 1980)


Dari hasil pumping test disuatu daerah diperoleh hasil seperti Tabel dibawah :

Dari tabel dan gambar terlihat bahwa semakin besar sumur itu dipompa, maka
well loss akan semakin besar, hal ini perlu mengindikasi bahwa sumur ini harus
diperiksa lagi , apakah terdapat penyumbatan baik pada saringan atau pada kerikil
WELL LOSS & AKIFER LOSS 29

Sw / Q = B + CQ
Bila harga C besar atau ( - ), Kemungkinan terjadi penyumbatan
WELL LOSS & AKIFER LOSS 30
WELL LOSS & AKIFER LOSS 31

Dari pers Jacob.


Sw = BQ + CQ2 ............... ( * )
Sw maksimum jika dSw/dQw = 0
dSw/dQw = B + 2.CQ = 0
Qw maks = B/-2C
Sw maks = -1/4.B2/C

Dapat digunakan jika harga C ( - ) dan apabila ( + ) untuk mendapatkan Qw


maksimum maka pada persamaan ( * ) dimasukkan harga Sw yang boleh
terjadi pada sumur tersebut.
Tergantung pada Kapasitas dan Letak dari pompa.
WELL LOSS & AKIFER LOSS 32

Pencegahan atau tindak lanjutnya :


Perlu diredevelop atau disempurnakan kembali sumurnya, dengan cara :
• Water Jetting
• Over Pumping
• Dll
 Untuk menghancurkan clogging
 Untuk mengatur gravel pack
 Untuk mengambil partikel halus dari screen / formasi
 Untuk mengangkut kotoran dari dalam sumur.
Faktor Development (Fd)
Fd = (C/B) x 100%
Keterangan : C = Well Loss
B = Akifer Loss
WELL LOSS & AKIFER LOSS 33

Q max & Q opt .


Pers. Sichardt :
Q max = 2.∏.re.D.√(K/15)
Keterangan :
re = Jari jari efektif = ((r/b)+r3)/2, m
D = Tebal Akifer
K = Permeabilitas Akifer
WELL LOSS & AKIFER LOSS 34

Untuk mendapatkan debit optimum dan penurunan optimum digunakan cara :


Kapasitas Jenis (Se)
Se = Q/s (m3/detik)/m = (liter/detik)/m
Keterangan
Se = Kapasitas jenis
Q = Debit
s = Penurunan Muka Air Tanah
WELL LOSS & AKIFER LOSS 35

Effisiensi Sumur
Perbandingan antara kapasitas khas secara teoritis (Q/BQ) dengan kapasitas khas
yang didapat dari hasil uji dilapangan (Q/s)

E = ((Q/s)/(Q/BQ)) x 100 %
E = (BQ/s) x 100 %

Cara lain : Pendekatan


yaitu jika pemompaan setelah 1 jam pemonpaan, 5 menit kemudian ternyata
kenaikan air tanah kekeadaan semula sudah mencapai ≥ 90 % maka Sumur
tersebut dapat dinyatakan Effisien (Todd.D.K, 1980)
WELL LOSS & AKIFER LOSS 36

Anda mungkin juga menyukai