qs
Q dimana : Q = debit pemompaan
sw sw = penurunan muka air
Menurut Jacob, penurunan muka airtanah di sumur akibat pemompaan terdiri atas
2 komponen yaitu :
1. Aquifer Loss (BQ), yaitu penurunan muka air yang disebabkan oleh aliran
laminer pada akuifer itu sendiri. Nilai BQ bertmbah secara linier terhadap
perubahan debit dan sangat tergantung dari sifat hidraulik dari akuifer (formasi
geologinya). Nilai ini bersifat alami sehingga tidak dapat diperbaiki.
2. Well Loss (CQ2), yaitu penurunan muka air yang disebabkan oleh aliran
turbulen di dalam sumur. Nilai CQ2 bertambah secara kuadratik terhadap
perubahan debit dan sangat tergantung dari karakteristik sumur uji
(development, screen dll). Nilai ini dapat diperbaiki.
Pengujian Sumur
Total penurunan muka air di sumur produksi pada kondisi keseimbangan tercapai
dapat ditulis sebagai :
Q ro
sw ln CQ n
2 T rw
dimana C = koefisien yang dipengaruhi oleh jari-jari sumur, konstruksi dan kondisi
sumur produksi.
Untuk menyederhanakan persamaan di atas, dibuat persamaan baru :
1 ro
B ln
2 T rw
Sehingga total penurunan muka air di sumur dinyatakan sebagai :
sw = BQ + CQ2
dimana :
B = koefisien akuifer loss (dt/m2)
C = koefisien well loss (dt2/m5)
Pengujian Sumur
Bila hubungan ini digambarkan dalam suatu kurva diperoleh hubungan sebagai
berikut :
Pengujian Sumur
Sumur yang produktif menurut Walton dan Bierschenk adalah sumur yang
mempunyai harga C dan Fd (faktor develovment) yang kecil.
C
Fd 100
B
Selanjutnya nilai C dan Fd disajikan pada Tabel berikut :
Tahap Q Sw Sw/Q Q
Uji (l/dt) (m) (dt/m²) (m³/dt)
1 12,11 0,09 7,43 0,012
2 14,87 0,27 10,86 0,025
3 36,43 0,44 12,08 0,036
4 48,3 0,75 15,51 0,048
5 60,27 1,35 22,40 0,060
6 74,37 2,01 27,03 0,074
Kurva sw/Q -Q
Kurva sw/Q -Q
Dari grafik Hubungan antara Sw/Q dan Q diperoleh :
Nilai B (berpotongan kurva dengan sumbu Y)
B = 2,276 dt/m²
= 0,03793 menit/m² Nilai C (kemiringan kurva)
C = 317,860 dt²/m⁵
Jadi Fd (Faktor Development) = 0,088 menit²/m⁵
Fd = (C/B) x 100
= 232,803 menit/m³
= 0,162 hari/m³
Tahap Q Sw
Dari data pemompaan pada Tabel Uji (l/dt) (m)
berikut dan data karakteristik aquifer ( 1 15,25 0,07
Tebal akuifer 20,7 m, jari-jari sumur 2 34,75 0,28
pompa 25 cm dan Konduktivitas 3 49,67 0,44
hidraluis akuifer 0,00372 m/dt ) maka 4 57,62 0,75
hitung Debit Optimum yang dapat
5 68,79 1,08
dieksploitasi dari sumur pompa
6 92,36 1,87
tersebut.
7 125,25 2,82
8 136,42 3,60
Penyelesaian
1. Kurva hubungan antara Q dan sw dibuat pada skala normal
2. Melakukan regresi polinomial orde 2 sehingga diperoleh pers.
Y=0,000164X2+0,003409X ( X = Q dan Y = sw)
3. Hitung Q maks : Q 2 r D K
max w 15
0,00372
2 0,25 20,7 0,132 m3/dt
15
= 132 lt/dt
4. Dari pers regresi diperoleh : sw maks = 0,000164 (132)2 + 0,003409 (132) =
3,31 m
5. Nilai sw maks dihubungkan dengan Q maks maka dari grafik diperoleh Q
optimum = 80 lt/dt.
Secara grafis penyelesaiannya dapat dilihat pada kurva berikut :
Ploting Data Q dan Sw
4
3.5
Sw max
3
2
y = 0.000164x + 0.003409x
2.5
Sw (m)
1.5
0.5 Qopt.
Qmax
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Q (lt/dt)