Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS DEBIT BANJIR METODE WEDUWEN

2. Metode Weduwen (A < 100 km2)


Prosedur perhitungan dan rumus-rumus yang digunakan:
(1) Ukur / hitung luas daerah tangkapan hujan (A) dengan planimeter; A dalam km2

(2) Hitung kemiringan rata-rata dasar sungai dengan persamaan:

H
S= H adalah beda tinggi dan L adalah panjang sungai.
0,9L
(3) Taksir waktu konsentrasi t (jam)
t +1
120 + A
(4) Hitung β dengan persamaan: = t +9
120 + A
67,65
(5) Hitung R dengan persamaan: R= m3/det/km2
t + 1,45
4,1
(6) Hitung C dengan persamaan: C = 1−
R + 7
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE WEDUWEN

(7) Hitung Q dengan persamaan: Q = CRA m3/det

L
(8) Hitung t kontrol dengan persamaan: t k= jam; L dalam km
8Q 0,125 S 0,25

(9) Periksa apakah nilai t taksiran sama dengan nilai tk. Jika t ≠ tk, ulangi prosedur
(3) sampai dengan (8) hingga diperoleh t = tk.

r
(10) Hitung Q dengan persamaan: Q = CRA  m3/det
240
r adalah curah hujan harian maksimum pada daerah perencanaan

Catatan: untuk menyederhanakan perhitungan, sebaiknya ditabelkan


ANALISIS DEBIT BANJIR METODE WEDUWEN

Hulu sungai utama

P
P berjarak 0,9 L dari Outlet

Sungai utama (L)

Batas Daerah Tangkapan


Hujan (catchment)

Titik outlet (Rencana lokasi Jembatan)


ANALISIS DEBIT BANJIR METODE WEDUWEN

Contoh Soal:
Hitung debit banjir dengan periode ulang 50 tahun (Q50) dan 100 tahun
(Q100) jika diketahui data-data sebagai berikut:
1. Curah Hujan Rancangan: (berdasarkan uji distribusi frekuensi, distribusi
yang paling sesuai adalah distribusi Log Pearson Type III)
X50 = 209,68 mm/hari
X100 = 226,31 mm/hari
2. Data Tata Guna Lahan dalam DPS

No Jenis Penggunaan Lahan Ai (%)


1 Hutan, berbukit > 10% 56
2 Perumahan tunggal 12
3 Perumahan multi unit 22
3 Industri/niaga 10
Jumlah 100
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE WEDUWEN

3. Data Daerah Pengaliran Sungai (DPS):

1 Luas Daerah Tangkapan Hujan (A) = 72.96 km2


2 Panjang sungai utama (L) = 22.2 km
3 Elevasi titik terjauh = 1825 m
4 Jarak titik terjauh ke awal (hulu) sungai (L0) = 2200 m
5 Elevasi hulu sungai = 1540 m
6 Elevasi pada jarak 0,9 L dari Outlet = 1120 m
7 Elevasi Outlet = 650 m
8 Sumbu pendek ellips (a) = 9.00 km
9 Sumbu panjang ellips (b) = 13.50 km
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE WEDUWEN

Penyelesaian:
(2) Kemiringan rata-rata dasar sungai:
H 1120 − 650
S= = = 0,0235
0,9 L 0,9  22,2 1000

(3) Taksir waktu konsentrasi: t = 1 jam


(4) Koefisien reduksi:
t +1 1+1
120 + A 120 +  72,96
= t +9 = 1+ 9 = 0,698
120 + A 120 + 72,96

67,65 67,65
(5) Intensitas Hujan: R= = = 27,612
t + 1,45 1 + 1,45

4,1 4,1
(6) Koefisien Limpasan: C = 1− = 1− = 0,844
R + 7 0,698  27,612 + 7
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE WEDUWEN

(7) Debit: Q = C RA = 0,844  0,698  27,612  72,96 = 1185,852 m /det


3

(8) Hitung t kontrol:


L 22,200
tk= = = 2,925 jam
8Q 0,125 S 0, 25 8  1185,852 0,125  0,0235 0, 25

Karena t kontrol tidak sama dengan t taksiran, maka diulangi dari


prosedur (3) dengan menggunakan nilai t kontrol sebagai t taksiran

t taksir  R C Q tk

1 0.698 27.612 0.844 1185.85 2.925


2.925 0.746 15.463 0.779 655.823 3.150
3.150 0.751 14.707 0.773 622.808 3.170
3.170 0.751 14.642 0.772 619.97 3.172
3.172 0.751 14.636 0.772 619.719 3.172
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE WEDUWEN

(8) Debit banjir rancangan: Q = CRA  r


240
• Untuk periode ulang 50 tahun:

r50 209,68
Q50 = CRA  = 619,719  = 541,428 m3 /det
240 240
• Untuk periode ulang 100 tahun:

r100 226,31
Q100 = CRA  = 619,719  = 584,370 m3 /det
240 240
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE HASPERS

3. Metode Haspers (A < 200 km2)


Prosedur perhitungan dan rumus-rumus yang digunakan:
(1) Ukur / hitung luas daerah tangkapan hujan (A) dengan planimeter; A dalam km2

(2) Hitung kemiringan rata-rata dasar sungai dengan persamaan:

H
S= H adalah beda tinggi dan L adalah panjang sungai.
0,9L
1 + 0,012 A0,7
(3) Hitung C dengan persamaan: C=
1 + 0,075 A0,7

(4) Hitung t dengan persamaan: t = 0,1L0,8S −0,3


t dalam jam dan L dalam km
1 t + 3,7  10 −0,4t A0,75
(5) Hitung β dengan persamaan: = 1+ 
 t 2 + 15 12
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE HASPERS

(6) Hitung R dengan ketentuan dan persamaan sebagai berikut:

t  R24 maks
• Jika t < 2 jam, maka: R= mm
t + 1 − 0,0008 (260 − R24 maks )(2 − t )
2

t  R24 maks
• Jika 2 jam < t < 19 jam , maka: R= mm
t +1
• Jika 19 jam < t < 30 hari , maka: R = 0,707 R24 maks t + 1 mm
t dalam satuan hari
R
(7) Hitung q dengan persamaan: q= m3/det/km2
3,6t
(8) Hitung Q dengan persamaan: Q = CqA m3/det
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE HASPERS

Contoh Soal:
Dengan menggunakan data pada Contoh Soal sebelumnya, diketahui:
• Luas DPS (A) = 72,96 km2
• Panjang Sungai : L = 22,200 km
• Kemiringan rata-rata dasar sungai : S = 0,0235
• Curah hujan harian maksimum:
Untuk T = 50 tahun: R24maks = X50 = 209,68 mm/hari
Untuk T = 100 tahun: R24maks = X100 = 226,31 mm/hari
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE HASPERS

• Koefisien limpasan:

1 + 0,012 A0,7 1 + 0,012  72,960,7


C= = = 0,495
1 + 0,075 A 0, 7
1 + 0,075  72,96 0, 7

• Waktu konsentrasi:
t = 0,1L0 ,8 S −0 ,3 = 0,1 22,200 0,8  0,0235 −0 ,3 = 3,678 jam
• Kosfisien reduksi:

1 t + 3,7 10 −0, 4t A0, 75


= 1+ 
 t + 15
2
12
3,678 + 3,7 10 −0, 43, 678 72,96 0,75
= 1+  = 1,277
3,678 + 15
2
12
 = 1 / 1,277 = 0,783
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE HASPERS

• Karena t = 3,678 jam (2 jam < t < 19 jam ), maka:


t  R24 maks
R=
t +1

• Untuk periode ulang 50 tahun:


3,678  209,68
R= = 164,859 mm
3,678 + 1
• Limpasan per satuan luas:
R 164,859
q= = = 12,450 m 3 /det.km 2
3,6t 3,6  3,678
• Debit banjir 50 tahunan:
Q50 = CqA = 0,495 0,78312,450 72,96 = 351,709 m3 /det
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE HASPERS

• Untuk periode ulang 100 tahun:

3,678  226,31
R= = 177,934 mm
3,678 + 1
• Limpasan per satuan luas:
R 177,934
q= = = 13,438 m 3 /det.km 2
3,6t 3,6  3,678
• Debit banjir 100 tahunan:

Q100 = CqA = 0,495 0,78313,438 72,96 = 379,604 m3 /det


ANALISIS DEBIT BANJIR METODE MELCHIOR

4. Metode Melchior
Prosedur perhitungan dan rumus-rumus yang digunakan:
(1) Lukis ellips mengelilingi daerah
tadah hujan dengan sumbu
panjang kira-kira 1,5 x sumbu
pendek, kemudian hitung luas
ellips (F) dengan rumus :
F = 0,25 ab
a = sumbu panjang ellips.
b = sumbu pendek ellips.

a = 1,5 x b

P berjarak 0,9 L dari Outlet


L = panjang sungai utama
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE MELCHIOR

(2) Ukur / hitung luas daerah tangkapan hujan (A) dengan planimeter; A dalam km2

(3) Hitung kemiringan rata-rata dasar sungai dengan persamaan:

H
S= H adalah beda tinggi dan L adalah panjang sungai.
0,9L

1970
(4) Hitung β1 dengan persamaan: F= − 3960 + 1720 1
1 − 0,12

(5) Taksir curah hujan R1 (m3/det/km2) berdasarkan luas ellips dengan


menggunakan Tabel M1.

(6) Hitung Q dengan persamaan: Q = 1R1A m3/det


ANALISIS DEBIT BANJIR METODE MELCHIOR

(7) Hitung V dengan persamaan: (


V = 1,31 QS 2 )
0,2
m/det

10L
(8) Hitung t dengan persamaan: t= jam;
36V
L dalam km dan V dalam m/det

(9) Tentukan β2 berdasarkan nilai t dan F dengan menggunakan Tabel M2

(10) Hitung β dengan persamaan:  = 1 2

10R24−maks
(11) Hitung R dengan persamaan: R =
36t
R24-maks adalah curah hujan terpusat maksimum sehari;
sebagai acuan, untuk Jakarta R24-maks = 200 mm
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE MELCHIOR

(12) Periksa apakah nilai R sama dengan R1 yang ditaksir. Jika sama, lanjutkan
perhitungan Q; namun jika tidak, ulangi perhitungan mulai dari prosedur (5)
dengan mengganti nilai R1 dengan nilai R yang diperoleh pada prosedur (11).

Prosedur tersebut harus diulangi sampai didapatkan: Rn  Rn −1

(13) Tentukan nilai tambahan untuk curah hujan, ΔR berdasarkan nilai t dengan
menggunakan Tabel M3, kemudian hitung:

R = Rn + R
r
(14) Hitung Q dengan persamaan: Q = CRA 
200
r adalah curah hujan harian maksimum (curah hujan rencana) pada daerah
perencanaan.
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE MELCHIOR

Tabel M1. Perkiraan nilai R berdasarkan luas ellips F

F R F R F R
(km2) (m3/det/km2) (km2) (m3/det/km2) (km2) (m3/det/km2)
0,14 29,60 144,00 4,75 720,00 2,30
0,72 22,45 216,00 4,00 1080,00 1,85
1,40 19,90 288,00 3,60 1440,00 1,55
7,20 14,15 360,00 3,30 2160,00 1,20
14,00 11,85 432,00 3,05 2880,00 1,00
29,00 9,00 504,00 2,85 4320,00 0,70
72,00 6,25 576,00 2,65 5760,00 0,54
108,00 5,25 648,00 2,45 7200,00 0,48

Sumber: Subarkah Iman, 1980, Hidrologi untuk Perencanaan Bangunan Air, Idea Dharma, Bandung
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE MELCHIOR

Tabel M2. Faktor reduksi 2 terhadap R24-maks untuk hujan yang durasinya
kurang dari 24 jam

F Nilai 2 (%) untuk durasi hujan (t) dalam jam


(km2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 16 20 24
0 44 64 80 89 92 92 93 94 95 96 98 100

10 37 57 70 80 82 84 87 90 91 95 97 100

50 29 45 57 66 70 74 79 83 88 94 96 100

300 20 33 43 52 57 61 69 77 85 93 95 100

~ 12 23 32 42 50 54 66 74 83 92 94 100

Sumber: Subarkah Iman, 1980, Hidrologi untuk Perencanaan Bangunan Air, Idea Dharma, Bandung
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE MELCHIOR

Tabel M.3. Tambahan nilai R (dalam % terhadap Rn) untuk berbagai


waktu konsentrasi

t R t R t R t R
(menit) (%) (menit) (%) (menit) (%) (menit) (%)
40 2 630 – 720 10 1330 – 1420 18 2035 – 2120 26
40 – 115 3 720 – 810 11 1420 – 1510 19 2120 – 2210 27
115 – 190 4 810 – 895 12 1510 – 1595 20 2210 – 2295 28
190 – 270 5 895 – 980 13 1595 – 1680 21 2295 – 2380 29
270 – 360 6 980 – 1070 14 1680 – 1770 22 2380 – 2465 30
360 – 450 7 1070 – 1155 15 1770 – 1860 23 2465 – 2550 31
450 – 540 8 1155 – 1240 16 1860 – 1950 24 2550 – 2640 32
540 – 630 9 1240 – 1330 17 1950 – 2035 25 2640 – 2725 33
2725 – 2815 34
Sumber: Subarkah Iman, 1980, Hidrologi untuk Perencanaan Bangunan Air, Idea Dharma, Bandung
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE MELCHIOR

Contoh Soal:
Dari Contoh sebelumnya, diketahui:
1. Curah Hujan Rancangan: X50 = 209,68 mm/hari
X100 = 226,31 mm/hari
2. Koefisien limpasan rata-rata: C = 0,52
3. Data DPS

a Luas Daerah Tangkapan Hujan (A) = 72.96 km2


b Panjang sungai utama (L) = 22.2 km
c Elevasi pada jarak 0,9 L dari Outlet = 1120 m
d Elevasi Outlet = 650 m
e Sumbu pendek ellips (a) = 9.00 km
f Sumbu panjang ellips (b) = 13.50 km
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE MELCHIOR

Penyelesaian:
(a) Luas ellips: F = 1/4 x  x a x b = 1/4 x  x 9,00 x 13,50 = 95,426 km2
(b) Kemiringan rata-rata dasar sungai:
H 1120 − 650
S= = = 0,0235
0,9 L 0,9  (22,2 1000 )

(c) Menghitung koefisien reduksi 2

1970
Persamaan: F= − 3960 + 1720 1
1 − 0,12

diformulasikan menjadi persamaan kwadrat: a 12 + b 1 + c = 0


dengan a = 1720
b = -(3960 + 1720 x 0,12 + F) = - (4166,4 +F)
c = 1970 + 3960 x 0,12 + 0,12 F = 2445,2 + 0,12 F
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE MELCHIOR

Untuk F = 95,426 km2, maka:


a = 1720,
b = -(4166,4 +95,426) = -4261,826
c = 2445,2 + 0,12 x 95,426 = 2456,651
D = b2 – 4ac = (-4261,826)2 – 4 x 1720 x 2456,651 = 1261400,2

− b + D 4261,826 + 1261400,2
11 = = = 1,565
2a 2 1720
− b − D 4261,826 − 1261400,2
12 = = = 0,912
2a 2 1720

Syarat: 1 < 1, berarti yang memenuhi adalah 1 = 0,912


ANALISIS DEBIT BANJIR METODE MELCHIOR

(d) Menaksir R1:


Untuk F = 95,246 km2 maka dengan interpolasi dari Tabel M1, ditaksir

R1 = 6,25 +
(95,426 − 72)  (5,25 − 6,25) = 5,599
(108 − 72)
(e) Debit: Q = 1 x R1 x A = 0,912 x 5,599 x 72,96 = 372,764 m3/det

Kecepatan aliran: V = 1,31(QS ) ( )


0, 2 0, 2
(f)
2
= 1,31 372,764  0,0235 2 = 0,955 m/det
(g) Waktu konsentrasi: t = 10L / 36V = (10 x 22,2) / (36 x 0,955) = 6,455 jam
(h) Menghitung koefisien reduksi 2 dengan cara interpolasi dari Taabel M2
diperoleh b2 = 72,9% = 0,729 F t1 t t2
6 6.455 8
(i)  = 1 x 2 = 0,912 x 0,729
50 74 75.14 79
= 0,665 95.43 72.90
300 61 62.82 69
ANALISIS DEBIT BANJIR METODE MELCHIOR

10 R24 − maks 10  0,645  200


(j) Menghitung nilai R: R2 = = = 5,725
36t 36  6,455

Karena R2 tidak sama dengan R1, maka diulangi dari prosedur (d)
dengan menggunakan nilai R2 sebagai taksiran.
1 2 3 4
R1 5.599 5.725 5.744 5.747

Q 372.764 381.112 382.388 382.582

V 0.955 0.960 0.960 0.960

t 6.455 6.426 6.422 6.421

2 0.729 0.728 0.728 0.728


Dari 4 kali percobaan, diperoleh
Rn = 5,747 m3/det/km2  0.665 0.664 0.664 0.664

Rn 5.725 5.744 5.747 5.747


ANALISIS DEBIT BANJIR METODE MELCHIOR

(k) Menghitung nilai tambahan untuk R (R):


Untuk t = 6,421 jam (= 385,3 menit), dari Tabel M3 diperoleh R = 7%
sehingga DR = 7% x Rn = 7% x 5,747 = 0,402

R = Rn + DR = 5,747 + 0,402 = 6,149 m3/det/km2

(l) Debit Rancangan:

a. Untuk T = 50 tahun, r = X50 = 209,68 mm

r 209,68
Q50 = CRA  = 0,52  6,149  72,96  = 243,202 m3 /det
200 200

b. Untuk T = 100 tahun, r = X100 = 226,31 mm

r 226,31
Q100 = CRA  = 0,52  6,149  72,96  = 262,490 m3 /det
200 200

Anda mungkin juga menyukai