• Konstruksi perkerasan jalan menerima beban • Angka Ekivalen (E) dari suatu beban sumbu adalah
lalulintas yang dilimpahkan melalui roda-roda angka yang menyatakan perbandingan tingkat
kendaraan. kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintasan
• Besarnya beban yang dilimpahkan tersebut beban sumbu tunggal kendaraan terhadap tingkat
tergantung pada berat total kendaraan, kerusakan yang ditimbulkan oleh satu lintasan
konfigurasi sumbu, dan bidang kontak dengan standar sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000
perkerasan. pon).
• Beban standar merupakan beban sumbu tunggal • Misal : E truck= 1,2; berarti satu kali lintasan truk
beroda ganda seberat 18.000 pon (8,16 ton). mengakibatkan penurunan indeks permukaan
sama dengan 1,2 kali lintasan sumbu standar.
• Setiap jalan kendaraan mempunyai
• Contohnya : truk dengan berat 4,2 ton. Distribusi
konfigurasi yang berbeda-beda : beban sumbu depan dan sumbu belakang = 34% :
• Sumbu depan : sumbu tunggal
66%. Maka E truk = E sumbu depan + E sumbu
• Sumbu belakang : sumbu tunggal/sumbu
belakang
ganda
4 4
4200 4200
= 0,34. + 0,66.
8160 8160
• LHRn : perkiraan lalulintas harian rerata kendaraan jenis tertentu pada tahun ke n.
• LHRo : lalulintas harian rerata kendaraan jenis tertentu pada tahun awal (tahun survei).
• n : jumlah tahun dari tahun awal diperolehnya data.
Stabilitas Tanah Dasar
• Umur Rencana (UR) adalah jumlah waktu dalam tahun • Faktor Regional adalah faktor setempat, menyangkut
dihitung sejak jalan tersebut mulai dibuka sampai saat keadaan lapangan dan iklim yang dapat mempengaruhi
diperlukan perbaikan berat atau dianggap perlu untuk keadaan pembebanan, daya dukung tanah dasar dan
diberi lapis permukaan baru (overlay). perkerasan.
• Nilai UR untuk jalan beraspal lazimnya diambil antara 10 – • Keadaan lapangan mencakup permeabilitas tanah,
15 tahun. perlengkapan drainase, bentuk alinemen, prosentase
• Untuk alternatif, konstruksi bertahap dapat diambil nilai kendaraan berat > 13 ton dan kendaraan parkir.
UR 5 – 10 tahun. • Keadaan iklim meliputi curah hujan rata-rata per tahun.
• Bina Marga memberikan angka yang bervariasi antara
0,5 sampai 4.
Indeks Permukaan
• Suatu angka yang dipergunakan untuk menyatakan • IP = 1,0 permukaan jalan rusak berat sehingga sangat
kehalusan/kerataan serta kekokohan permukaan jalan mengganggu lalulintas
yang berkaitan dengan tingkat pelayanan bagi lalulintas • IP = 1,5 tingkat pelayanan terendah yang masih mungkin
yang lewat. • IP = 2,0 tingkat pelayanan rendah bagi jalan yang masih
• Tolak ukur kriteria keruntuhan. mantap
• IP diperoleh dari pengamatan kondisi jalan, meliputi • IP = 2,5 permukaan jalan masih cukup stabil dan baik
kerusakan-kerusakan seperti : retak, alur, lubang, • Dalam konteks perencanaan tebal lapis perkerasan
lendutan pada jalur roda, kekasaran dan lain-lain. dikenal :
Indeks permukaan pada awal umur rencana (IP0)
Indeks permukaan pada akhir umur rencana (IPt)
• Nilai Indeks Permukaan Awal IP0 • Nilai Indeks Permukaan Akhir IPt
• Untuk struktur perkerasan baru, mula-mula ditentukan • Metode perencanaan konstruksi bertahap didasarkan atas
parameter FR, IP0, IPt, DDT. konsep “sisa umur”. Perkerasan berikutnya direncanakan
• Pemilihan jenis bahan lapis perkerasan yang akan dipilih sebelum perkerasan pertama mencapai keseluruhan masa
(mulai dari lapis pondasi bawah, pondasi dan lapis “fatique”. Untuk itu, tahap kedua diterapkan bila jumlah
permukaan), sehingga diperoleh nilai a1, a2, dan a3. kerusakan (cummulative damage) pada tahap pertama
• Perhitungan lalulintas telah menghasilkan LER. mencapai ± 60 %. Dengan demikian sisa umur tahap
• Perhitungan ketebalan lapis-lapis perkerasan dengan cara pertama tinggal ± 40 % .
coba-coba. • Untuk menetapkan ketentuan di atas maka perlu dipilih
• Ada 3 variasi percobaan perhitungan ketebalan yaitu waktu tahap pertama antara 25 % - 50 % dari waktu
memaksimalkan lapis permukaan atau memaksimalkan keseluruhan. Misalnya UR = 20 tahun, maka tahap I antara
lapis pondasi atau memaksimalkan lapis pondasi bawah. 5 – 10 tahun dan tahap II antara 10 – 15 tahun.
Contoh Soal 1-1
• Rencanakan tebal perkerasan untuk jalan 2 jalur, • Kendaraan ringan 2 ton= 90
• Bus 8 ton =3
data lalu lintas rendah kendaraan ringan 2 ton
• Truk 2 as 10 ton =2
sebanyak 90 kendaraan, bus 8 ton sebanyak 3 • Total LHR 2020 = 95 kend/hari/2 jalur
kendaraan, dan truk 2 as 10 ton sebanyak 2 • Perkembangan lalu lintas (i) =
kendaraan. Umur rencana 5 tahun dan 10 tahun.
– 5 tahun = 8%
Jalan dibuka tahun 2020 (i selama pelaksanaan 5%
– 10 tahun = 6%
per tahun). FR = 1,0 dan CBR tanah dasar 3,4%.
– Bahan perkerasan :
• Pelaburan
• LHR tahun 2030 (akhir umur rencana) (1+i)n Truk 2 as 10 ton = 0,0577 + 0,2923 = 0,3500
Total 145,749
Contoh Soal 2-3
• Menghitung LET dan LER • Menetapkan tebal lapis perkerasan