Perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa komponen
adalah aturan yang dipakai untuk menentukan tebal perkerasan pada jalan raya.
Adapun data-data yang digunakan untuk menganalisa Ruas Jalan Kumai – Kubu Kec.
4.2.1.Data-Data Jalan
1 2014 2342,2
2 2015 2172,2
3 2016 3152,4
4 2017 2520,6
5 2018 2311,5
n=5 12498,9
Sumber: Statisium Meteorologi Kotawaringin Barat
Sehingga dari data curah hujan tersebut untuk periode ulang 5 tahun :
12498,9
∑XT = = 2499,78 mm/th
5
Dalam perhitungan LHR diperlukan data survey lalu lintas yang langsung
diperoleh dari lokal studi. Dalam survey lalu lintas ini dilakukan selam 4 (empat) hari.
Data hasil survey perhitungan lalu lintas sebagai data yang mewakili perhitungan LHR
terlampir. Berdasarkan survey lalu lintas pemakai jalan digolongkan menjadi 2 jenis
Daya dukung tanah dasar (DDT) ditetapkan berdasarkan grafik korelasi. Yang
a. Klasifikasi Jalan
Jalan = kolektor
Lebar Jalan = 5,5 m
Arah = 1 lajur 2 jalur 2 arah
b. Umur Rencana 10 Tahun
c. Pertumbuhan Lalu lintas = 6% selama pelaksanaan
d. Curah hujan rata – rata = 2499,78 mm/th
e. Kelandaian < 6 %
f. Jenis lapisan perkerasan yang ada :
Pondasi bawah : Tanah Timbunan
g. Jenis perencanaan lapisan perkerasan :
Lapisan permukaan : Laston (MS 744)
Pondasi atas : Batu Pecah (CBR 100%)
Pondasi bawah : Sirtu kelas A ( CBR 50% )
Dari data-data yang ada kemudian dapat dihitung lapisan perkerasan jalan
yang ditinjau
1. Data-data kendaraan:
Mobil 7154 x (1 +
1 = = xxx Kendaraan
Penumpang 0,06)10
= 6 x (1 + xxx
2 Bus 8 ton = Kendaraan
0,06)10
Truck 2 as 10 = 696 x (1 + xxx
3 = Kendaraan
ton 0,06)10
Truck 2 as 13 = 85 x (1 + xxx
4 = Kendaraan
ton 0,06)10
Truck 3 as 20 = 34 x (1 + xxx
5 = Kendaraan
ton 0,06)10
LHR 2028 = Kend/hari/2 Jalur
c. Menentukan Angka Ekivalen
Berdasarkan tabel didapat angka ekivalen :
1 Mobil Penumpang (1+1) = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
2 Bus 8 ton (3+5) = 0,0183 + 0,1410 = 0,1593
3 Truck 2 as 10 ton (4+6) = 0,0577 + 0,2923 = 0,3500
4 Truck 2 as 13 ton (5+8) = 0,1410 + 0,9238 = 1,0648
5 Truck 3 as 20 ton ( 6 + 14 ) = 0,2923 + 0,7452 = 1,0375
d. Menentukan LEP
LEP = ∑𝑛𝑗 = i x cj x Ej
Dari data yang telah didapat, dapat dihitung nilai LEP yaitu :
1 Mobil Penumpang = 0,5 x 7154 x 0,0004 = 1,4308
2 Bus 8 ton = 0,5 x 6 x 0,1593 = 0,4779
3 Truck 2 as 10 ton = 0,5 x 696 x 0,3500 = 121,8
4 Truck 2 as 13 ton = 0,5 x 85 x 1,0648 = 45,254
5 Truck 3 as 20 ton = 0,5 x 34 x 1,0375 = 17,6375
e. Menentukan LEA
LEA = ∑𝑛𝑗 = i LHRj ( 1 + 1 )n x cj x Ej
Perhitungan LEA untuk 10 tahun ( 2028 )
f. Menentukan LET
Menentukan LER
LER = LET15 x UR/10
LER15 = ? ? ? x ? ? ? /10 = ? ? ?
Menentukan Faktor Regional ( FR )
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
1. Kendaraan ringan = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛
???
= 𝑥 100%
???
= ??? %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
2. Kendaraan berat = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑥 100%
???
= 𝑥 100%
???
=???%
Dari data yang diketahui :
- Curah hujan 2499,78 mm/thn = iklim I > 900 mm/thn
- Landai jalan < 6 % = Kelandaian I ( < 6 % )
Nilai FR dapat kita lihat pada tabel terlampir :
Maka faktor regional (FR) yang didapat 0,5
a. Indeks Permukaan ( IP )
Untuk mendapat nilai IP dapat dilihat dari nilai LER dan tabel indeks
permukaan terlampir.
LER15 = 132,579
Didapat IP = 2,0
Jadi, IP yang digunakan 2,0
b. Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana ( ITP )
ITP dapat ditentukan melalui grafik nomogram. Untuk menentukan ITP dari
grafik nomogram diperlukan data sebagai berikut, IP, IPO, DDT, LER dan FR.
Untuk mendapat angka IPo, dapat dilihat pada tabel.
Dari tabel dan grafik nomogram didapat hasil :
IP = 2,0
IPo = 3,9 – 3,5
DDT = 4,5
LER15 = 132,579
FR = 0,5
Maka diperoleh hasil ITP = 6,5
c. Menetapkan tebal perkerasan
Variabel – variabel untuk menetapkan lapisan tebal perkersan pada untuk 15
tahun .
- Lapisan permukaan: Laston, MS 744 a1 = 0,40
- Lapis pondasi atas : Batu Pecah (CBR 100%) a2 = 0,14
- Lapis pondasi bawah: Sirtu kelas A ( CBR 50% ) a3 = 0,12
Jadi di peroleh pada nilai CBR tanah dasar = 4,6% ; DDT = 4,5 ;
IP = 2,0
LER15 = 134,829 ; ITP15 = 6,5 ( IPo = 3,9 – 35 )
= 2,55 5 cm
Digunakan tebal 5 cm karena merupakan tebal minimum berdasarka ITP dari
tabel 2.8 Batas – batas minimum tebal perkerasan.