Anda di halaman 1dari 44

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

BAB I

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari
suatu tempat ke tempat lainnya. Lintasan menyangkut jalur tanah yang diperkuat
(diperkeras) dan jalur tanah tanpa perkerasan. Lalu lintas menyangkut semua
benda dan makhluk yang melewati jalan tersebut, baik kendaraan ataupun
kendaraan tak bermotor seperti sepeda maupun manusia (Djamal Abdat, 1981).

Dalam perencanaan jalan raya, bentuk geometriknya harus ditetapkan


sedemikian rupa sehingga jalan yang bersangkutan dapat memberikan pelayanan
yang optimal kepada lalu lintas sesuai dengan fungsinya.

Sesuai dengan peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1970


dari direktorat eksplorasi, survei dan perencanaan, Direktorat Jendral Bina Marga,
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, maka jalan dibagi berdasarkan:
1. Fungsi jalan, mencakup tiga golongan penting, yaitu:
a. Jalan Utama
Jalan utama adalah jalan raya yang melayani lalu lintas yang cukup
tinggi antara kota-kota penting, sehingga harus direncanakan dapat
melayani lalu lintas yang cepat dan berat.
b. Jalan Sekunder
Jalan sekunder adalah jalan raya yang melayani lalu lintas yang cukup
tinggi antara kota-kota penting dan kota-kota yang lebih kecil serta
sekitarnya.
c. Jalan Penghubung
Jalan penghubung adalah jalan untuk keperluan aktivitas daerah yang
juga dipakai sebagai penghubung antara jalan-jalan dari golongan yang
sama atau berlainan.
2. Volume dan Sifat Lalu Lintas
Volume lalu lintas mempunyai jumlah lalu lintas perhari dalam 1
tahun, ini dinyatakan dalam satuan harian “Lalu Lintas Harian rata-rata
(LHR)”. Volume lalu lintas dinyatakan dalam “Satuan Mobil Penumpang
(smp)” yang besarnya menunjukkan LHR untuk kendaraan 2 jurusan. Dari

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 1


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

besarnya LHR dalam smp menurut data, akan diperoleh klasifikasi jalan
yang bersangkutan.
Menurut peraturan No. 13/1980 tentang jalan, system jaringan jalan
primer didefinisikan sebagai berikut: “Jaringan Jalan Primer merupakan
tanggung jawab pemerintah pusat dan merupakan system jalan untuk
membantu pembangunan semua daerah dengan menghubungkan pusat-pusat
untuk pelayanan masyarakat yang merupakan atau akan menjadi kota-kota.
Kemudian peraturan itu mengelompokan jalan raya menjadi 3 kategori
berdasarkan fungsinya sebagai berikut :
a. Jalan Arteri
Jalan Arteri ini melayani angkutan primer yang memerlukan rute jarak
jauh, kecepatan rata-rata yang tinggi dan jumlah jalan masuk yang
terbatas yang dipilih secara efisien.
b. Jalan Kolektor
Jalan kolektor melayani penampungan dan pendistribusian transportasi
yang memerlukan jarak sedang, Kecepatan rata-rata yang sedang dan
mempunyai jalan masuk yang jumlahnya terbatas.
c. Jalan Lokal
Jalan lokal melayani transportasi lokal yang memerlukan rute jarak
pendek, kecepatan rata-rata yang rendah dan mempunyai jalan masuk
dalam jumlah yang tak terbatas.

Pada halaman berikutnya akan disajikan sebuah data perhitungan


LHR dan Klasifikasi jalan untuk kemudian digunakan sebagai acuan dalam
perancangan tipe jalan yang akan dibuat.

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 2


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

PERHITUNGAN LHR DAN KLASIFIKASI JALAN

I.1 Perhitungan LHR


Data yang tersedia adalah data lalu lintas pada tahun 2022 beserta
perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel I.1 Data Lalu Lintas 2022
Jumlah Tingkat Pertumbuhan I
Jenis Kendaraan Berat (ton)
(kend/hari) (%)
Mobil
2 (1+1) 905 5%
Penumpang
Bus 8 (3+5) 295 5%
Truk 2 As 12 (4+8) 300 4%
Truk 3 As 20 (6+2.7) 55 3%
Total LHR : 1555 Kendaraan/hari/2 jurusan

Data lain sebagai data pendukung :


 Masa pelaksanaan konstruksi = 1 tahun
 Jalan direncanakan akan dibuka pada tahun = 2023
 Perkembangan selama umur rencana =6%
 Umur rencana jalan = 10 tahun

Selanjutnya dilakukan perhitungan besar lalu lintas rata-rata harian


(LHR) dengan rumus:

LHR = ( 1 + i )n x Jumlah Kendaraan

LHRsmp = (LHR) x Faktor Ekivalen

Dimana :

LHR : Lalu lintas harian rata-rata (kendaraan/harian/2 jurusan)

i : Perkembangan lalu lintas

n : Jumlah tahun rencana

LHRsmp : Pengekivalen LHR dalam satuan mobil penumpang

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 3


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

Faktor ekuivalen mobil penumpang (emp) menurut Manual Kapasitas


Jalan Indonesia (MKJI) No.036/TBM/1997:

Tabel I.2 Faktor Ekuivalen Mobil Penumpang


No. Jenis Kendaraan Datar/Perbukitan Pegunungan
1. Sedan, Jeep, Stasion Wagon 1,0 1,0
2. Pick-Up, Bus Kecil, Truk Kecil 1,2 – 2,4 1,9 – 3.5
3. Bus dan Truk Besar 1,2 – 5,0 2,2 – 6,0

Disesuaikan dengan kontur daerah yang akan direncanakan (daerah yang


datar), maka faktor ekuivalen yang diambil adalah :

 Kendaraan Ringan = 1
 Bus = 1,2
 Truk 2 As = 1,8
 Truk 3 As = 2,4

Berikut perhitungan LHR berdasarkan tahun:

a. LHR selama masa konstruksi tahun 2022-2023


(Selang waktu 1 tahun)
Kendaraan ringan : ( 1 + 0,06 )1 x 905 = 959,30 kend/hari
Bus : ( 1 + 0,06 )1 x 295 = 312,70 kend/hari
Truk 2 As : ( 1 + 0,06 )1 x 300 = 318,00 kend/hari
Truk 3 As : ( 1 + 0,06 )1 x 55 = 58,30 kend/hari

b. LHR selama umur rencana tahun 2023-2033


(Selang waktu 10 tahun)
Kendaraan ringan : ( 1 + 0,06 )10 x 959,30 = 1562,60 kend/hari
Bus : ( 1 + 0,05 )10 x 312,70 = 509,36 kend/hari
Truk 2 As : ( 1 + 0,05 )10 x 318,00 = 470,72 kend/hari

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 4


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

Truk 3 As : ( 1 + 0,04 )10 x 58,30 = 78,35 kend/hari

Jadi jumlah LHR dalam satuan mobil penumpang (smp) adalah :

Kendaraan ringan : 1562,60 x 1 = 1562,60 smp/hari

Bus : 509,36 x 1,2 = 611,23 smp/hari

Truk 2 As : 470,72 x 1,8 = 847,29 smp/hari

Truk 3 As : 78,35 x 2.4 = 188,04 smp/hari +

LHRTotal = 3209,16 smp/hari

Tabel I.3 Klasifikasi Jalan

Klasifikasi Fungsi Kelas LHR (smp/hari)


Utama I >20000
II A 6000 - 20000
Sekunder II B 1500 - 8000
II C < 2000
Penghubung III -

Berdasarkan standar perencanaan geometrik jalan, maka jalan dengan


LHRTotal 3209,16 smp/hari termasuk dalam klasifikasi Jalan Raya Sekunder
II B.

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 5


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

I.2 Penentuan Klasifikasi Medan


Klasifikasi medan dapat dibedakan berdasarkan lereng melintang.
Untuk menghitung lereng melintang dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:
y
Lereng melintang = ×100 %
x
Dimana :
y = Kontur tertinggi – kontur terendah
x = Panjang horizontal

Tabel I.4 Spesifikasi Standar Perancangan Geometrik Jalan

Golongan Medan Lereng Melintang

Datar 0 % sd 9,9 %
Perbukitan 10 % sd 24,9 %

Pergunungan ≥ 25 %

Sumber : MKJI
Perhitungan:
Dari peta situasi didapatkan:

 Potongan A-B
y = kontur tertinggi – kontur terendah

= 84,5 m – 83,026 m

= 1,474

x = 10 cm

= (10 cm x 5000) : 100

= 500 m

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 6


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

1,474
Lereng melintang (Ln) = × 100% = 0,29 %
500

 Potongan B-C
y = kontur tertinggi – kontur terendah

= 86,192m – 84,5 m

= 1,692 m

x = 10,7 cm

= (10,7cm x 5000) : 100

= 535 m

1,692
Lereng melintang (Ln) = ×100% = 0,32 %
535

 Potongan C-D
y = kontur tertinggi – kontur terendah

= 88,606m – 86,192 m

= 2,414m

x = 9,4 cm

= (9,4 cm x 5000) : 100

= 470 m

2,414
Lereng melintang (Ln) = × 100% = 0,51 %
470

0,29+0,32+051
Lnrata-rata = =0,37 %
3

Karena besarnya lereng melintang antara 0% s/d 9,9%, maka


klasifikasi medan termasuk golongan “Datar”.

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 7


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

Tabel I.5 Standar Perencanaan Geometri Jalan

Dari daftar standar perencanaan geometrik, LHRtotal = 3209,16 smp/hari


termasuk dalam klasifikasi jalan raya sekunder (kelas II B) dengan klasifikasi
medan “datar” akan didapat data sebagai berikut :

 Kecepatan rencana : 80 Km/jam


 Lebar daerah penguasaan minimum : 30 meter
 Lebar perkerasan : 2 x 3,50 meter
 Lebar bahu : 2 x 3,00 meter
 Lereng melintang bahu : 6%
 Lereng melintang perkerasan : 2%
 Miring tikungan maksimum : 10%
 Jari-jari (R) lengkung minimum : 210 m

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 8


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

 Landai maksimum : 5%

BAB II
PERENCANAAN ALINYEMEN HORIZONTAL

II.1 Lengkung Horizontal


II.1.1 Circle
Digunakan untuk sudut tangen () kecil dari jari-jari yang besar yang
mana batasannya adalah sebagai berikut :
Tabel II.1 Panjang Jari-jari Minimun dan Keceepatan Rencana
Kecepatan rencana (Vr) Km/jam R minimum (m)
120 600
100 370
80 210
60 110
50 80
40 50

Tahap penyelesaian :
a. Ukur sudut tangen () dari trase
b. Tentukan kecepatan rencana (Vr) berdasarkan pada standar
perencanaan geometrik jalan raya.
c. Ambil nilai jari-jari (R) dengan ketentuan di atas
d. Tentukan Tc, Lc dan Ec
1
Tc=R . tan ∆
2

Lc= 2 πR=0,01745. ∆ . R
3600

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 9


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

1
Ec=T . tan ∆
4

II.1.2 Spiral-Circle-Spiral
Lengkung spiral merupakan peralihan dari bagian lurus ke bagian circle,
yang panjangnya diperhitungkan dengan mempertimbangkan bahwa
perubahan gaya sentrifugal dari 0 (pada bagian lurus) sampai di mana
mencapai harga berikut :
m×V
F control =
R×L
V V ×K
Harga Ls minimal ¿ 0,002 −2,727
R ×C C
Dimana :
Ls = Panjang lengkung Spiral (m)
V = Kecepatan Rencana
R = Jari-jari
C = Perubahan Kecepatan (m/det), dianjurkan C = 0,4 m/det
K = superelevasi
Adapun jari-jari yang diambil pada tikungan ini haruslah sesuai dengan
kemiringan tikungan dan tidak mengakibatkan adanya kemiringan tikungan
yang melebihi harga maksimum yang telah ditentukan, yaitu :
 Kemiringan maksimum jalan antar kota = 0,10
 Kemiringan maksimum jalan dalam kota = 0,08
Jari-jari lengkung minimum untuk setiap kecepatan untuk setiap rencana
ditentukan berdasarkan :
 Kemiringan tikungan maksimum
 Koefisien gesekan melintang maksimum
2
V
R=
127(e+ fm)

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 10


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

Dimana :
e = Kelandaian tikungan (%)
fm = Koefisien gesekan melintang maksimum
Untuk jari-jari lengkung yang cukup besar sehingga tidak perlu adanya
kemiringan tikungan dapat dilihat dalam daftar II Standar Perencanaan
Alinyemen.

Tahap penyelesaian :
a. Ukur sudut tangen () dari trase
b. Tetapkan nilai R dan Vr
c. Maka dari tabel emaks akan didapat :
e = …… %
Lsmin = …….m
d. Hitung nilai :
Ls min
2 θs= × 360o
2 πR
e. Hitung nilai c =  - 2s
f. Hitung nilai :
∆c
Lc= −2 πR
360o
Bila Lc > 25, maka bentuk tikungannya spiral-circle-spiral
g. Hitung nilai L = Lc + 2 Ls
h. Tentukan nilai p dan k dengan menggunakan tabel Lsmin
i. Cari Ts= ( Rc + p) tan ½  + K
j. Cari Es= ( Rc + p ) sec ½  - Rc

II.1.3 Spiral-Spiral
Bentuk tikungan ini digunakan pada tikungan-tikungan tajam. Adapun
rumusnya sama dengan rumus-rumus untuk tikungan spiral-sircle-spiral,
hanya yang perlu diperhatikan adalah tahap-tahap penyelesaiannya, yaitu :
a. Ukur sudut tangen () dari trase dan tentukan V
b. Tentukan harga R, dari tabel akan didapat Lsmin & emax

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 11


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

c. Cari s = ½ 
θs.R
¿Ls min ¿
d. Cari Ls = 28,648
Bila tidak memenuhi syarat ambil harga L yang lain
e. Bila tidak memenuhi syarat, ambil harga R yang lain (dengan metode trial
and error)

f. Ambil harga p dan k dengan rumus


P = P* . Ls P* dan K* diambil dari tabel
P = K* . Ls
g. Cari Ts = ( R + P ) tan ½  + K
h. Cari Es = ( R + P ) sec ½  - Rc

II.2 Diagram Superelevasi


1. Untuk circle, walaupun tikungan ini tidak mempunyai lengkung peralihan
akan tetapi diperlukan adanya lengkung peralihan fiktif (Ls’).
'
L s =B × e m × e
Dimana :
em = Kemiringan melintang maksimum relatif
(superelevasi tikungan yang bersangkutan)
B = Lebar perkerasan
m = 1 ; landai relatif maksimum antara tepi perkerasan (lihat
daftar II, tergantung pada Vr)
2. Hitung nilai :
2
V
e m= dan harga Vr didapat dari tabel
127 × R
3. Cari ¾ Ls’ dan ¼ Ls’
4. Gambar
Untuk bentuk lain langsung digambar karena sudah ada Ls
Cara menentukan superelevasi adalah :

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 12


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

 Buat garis en dan em relatif (em relatif untuk sp dalam bentuk titik)
sehingga didapat titik A dan B.
 Hubungkan titik A dan B sehingga didapat titik C.
 Hubungkan C dan D, sebagian putus-putus.

II.3 Pelebaran Perkerasan pada Tikungan


Rumus : B=n ( b' + c ) + ( n−1 ) Td +Z
Dimana :
B = Lebar perkerasan pada tikungan (m)
n = Jumlah jalur
b’ = Lebar lintasan kendaraan truck pada tikungan (m)
c = Kebebasan samping (0,80 meter)
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan (m)
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi (m)
Jika :
1000
 ≤ 6, nilai-nilai dalam mencari pelebaran perkerasan terdapat
R
dalam grafik I PPGJR (terlampir)
1000
 >6 , nilai-nilai dapat dicari dengan rumus :
R
b =2,4+ R−√ R −P dengan p = 6,1 m
' 2 2

Td=√ R2 + A(2 P+ A)−R dengan A= 1,2 m (tonjolan ke depan)


V
Z=0,105
√R
Untuk B’ = lebar jalan
Jika * B < B’ , tidak perlu ada pelebaran perkerasan
* B > B’ , perlu ada pelebaran perkerasan

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 13


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

II.4 Kebebasan Samping dalam Tikungan


Sesuai dengan panjang jarak pandangan yang diperlukan baik jarak
pandangan henti maupun menyiap diperlukan kebebasan samping.
Pada tikungan tidak selalu harus diberi kebebasan samping, hal ini
tergantung:
a) Jari-jari tikungan (R)
b) Kecepatan rencana (Vr) yang langsung berhubungan dengan pandangan
(s)
c) Keadaan medan jalan.

Seandainya menurut perhitungan diperlukan adanya kebebasan samping


akan tetapi keadaan medan tidak memungkinkan, maka diatasi dengan
meberikan / memasang rambu peringatan sehubungan dengan kecepatan yang
diizinkan.
Dalam meninjau kebebasan samping tikungan suatu tikungan ada 2
kemungkinan teori sebagai pendekatan
1. Bila jarak pandang lebih kecil dari panjang tikungan (S < L).
Bila S < L, maka rumus yang digunakan :
o
90 . S
m = R ( 1 – Cos π .R )
Dimana :
m = ordinat tengah sumbu jalur dalam ke penghalang
2. Bila jarak pandang lebih besar dari pada panjang tikungan (S > L)
Bila S > L, maka rumus yang digunakan :

( )
90 o .L
o
90 .S
m = R ( 1 – Cos π . R ) + ½ (S – L) Sin π .R
Kedua rumus diatas merupakan formula yang digunakan oleh bina marga.
Adapun cara lainnya dengan menggunakan grafik II Peraturan Perencanaan
Geometrik Jalan Raya dengan ketentuan sebagai berikut :
 Bila S > L
R’ = R – ¼ lebar jalan = R – ½ lebar jalan

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 14


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

Hitung : L/R’ = ……
L/S = ……
(dari grafik didapat mg, maka didapat harga m)
 Bila S < L
Maka L/R’ diganti dengan :
S/R’ = …….
L/S = …….

 Bentuk Tikungan Circle

Bentuk tikungan diatas digunakan pada tikungan yang mempunyai jari-jari


besar dan sudut tangen yang relatif kecil.

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 15


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

 Bentuk Tikungan Spiral-Circle-Spiral (S-C-S)

ӨS c ӨS

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 16


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

 Bentuk Tikungan Spiral-spiral (S-S)

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 17


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

II.5 Perhitungan Lengkung Horizontal


Pemilihan Tipe Tikungan
Prosedur pemilihan tipe tikungan berdasarkan perbandingan antara
lingkaran penuh, spiral-spiral, dan spiral-circle-spiral.

S-C-S

Lc < 25 m ya
S-S

tidak

P < 0,1 m ya
Full Circle

tidak

e<4% ya
Full Circle
1,5 en

tidak

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 18


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

S-C-S

 TIKUNGAN I
Penentuan jenis lengkungan yang akan dipakai pada perencanaan jalan.
1. Full Circle
 = 65o
emax = 10%
Vren = 80 Km/jam
Rmin = 210 meter
2 2
V 80
Fmax = = = 0,24 meter
127 x R 127 x 210

V2 80
2
R = = = 148,23 meter
127(e max + f max ) 127(0,10+0,24 )
1 1
Tc = R × tan ∆=210 × tan 65° =¿ ¿133,784 m
2 2
∆c 45,892
Lc = .2 π . RC = . 2 π .210=168,117 m
360° 360 °
1 1
Ec = Tc × tan ∆=133,784 × tan 65 °=38,994 m
4 4

Jadi karena Rhitungan= 148,23 m < Rr = 210 m, atau R < Rmin yang
diisyaratkan, sehingga bentuk Full Circle tidak bisa
digunakan.

2. Spiral Circle Spiral

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 19


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

 = 65 o
Vc = 80 km/jam
Rc = 210 meter

Berdasarkan table panjang lengkung peralihan minimum dan


superelevasi metode Bina Marga didapatkan:
e = 0,0997 (ekstrapolasi)
Ls = 70
Selanjutnya :
LS 70
 2s = =
2 x 3,14 x 210
x360 o = 9,554◦
π . Rc

 c =  - 2s = 65o – (2 x 9,554o) = 45,892o


∆c 45,892 °
 Lc = .2 π . RC = x 2 × π x 210 = 168,117 m
360° 360°
Karena Lc > 20 m, maka bentuk S-C-S dapat digunakan.
 L = Lc + 2Ls = 168,117 + (2 × 70) = 308,117 m
LS2 70 2
 y = = = 3,889 m
6 RC 6 x 210
3
LS
 x = LS - 2
40 RC
70
= 70 - 2 = 69,806 m
40 x 210
 p = y – Rc (1 – Cos s)
= 3,889 – 210 (1 – Cos (9,554o))
= 0,976 m
 k = x – RC.Sin s
= 69,806 – (210 × Sin (9,554o))
= 34,95 m
1
 Ts = (Rc + p) tan ( ∆) + k
2
1
= (210 + 0,976) tan ( × 65°) + 34,95
2
= 169,356 m

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 20


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

1
 Es = ( RC + p ) Sec ( ∆) – RC
2
1
= (210 + 0,976) Sec ( × 65 o) – 210
2
= 40,152 m

3. Spiral-spiral
Data-data yang diketahui yaitu:
Δ = 65o
RC = 210 meter
VC = 80 km/jam
emax = 10%
Ls = 70
ӨS = 0,5 x Δ
= 0,5 x 65o
= 32,5o
ɵs . π . Rmin 32,5. 3,14 . 210
Ls = = = 238,117 m
90 90
Syarat : Ls > Lsmin
238,117>80 (OK!), maka bentuk Spiral-spiral dapat digunakan.

Untuk menentukan p*dan k* menggunakan tabel p* dan k*,


sehingga :
p* = 0,0512988
k* = 0,4942044
Sehingga :
P = p* × Ls = 0,0512988 x 238,117
= 12,431 m
K = k* × Ls
= 0,4942044 x 238,117
= 117,632 m
Ts = (Rc + P) tan ½ Δ + k
= (210 + 12,431) tan ½ 32,5° + 117,632

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 21


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

= 259,336 m
Es = (Rc + P) sec ½ Δ - Rc
= (210 + 12,431) sec ½ 32,5° – 210
= 53,734 m
Dilihat dari nilai Ts dan Es yang terkecil atau minimum antara
hasil perhitungan antara S-C-S dengan S-S, maka tikungan I berbentuk
spiral-circle-spiral dengan data yang diperoleh dari hasil perhitungan
sebagai berikut :
 = 65 o p = 0,976 m

s = 9,554◦ Es = 40,152 m

Lc = 168,117 m Ls = 80 m
e = 0,0997 = 9.97% c = 45,892o
Ts = 169,356 m Rc = 210 m
k = 34,95 m x = 69,806 m
y = 3,889 m
 TIKUNGAN II
Penentuan jenis lengkungan yang akan dipakai pada perencanaan jalan.
1. Full Circle
 = 64o
emax = 10%
Vren = 80 Km/jam
Rmin = 210 meter
V2 80 2
Fmax = = = 0,24 meter
127 x R 127 x 210

V2 802
R = = = 148,23 meter
127(e max + f max ) 127(0.10+0.24 )
1 1
Tc = R × tan ∆=210 × tan 64 °=¿ ¿ 131,222 m
2 2
∆c 44,892
Lc = .2 π . RC = . 2 π .210=164,453m
360° 360 °
1 1
Ec = Tc × tan ∆=131,222 × tan 64 ° =37,627m
4 4

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 22


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

Jadi karena Rhitungan= 148,23 m < Rr = 210 m, atau R < Rmin yang
diisyaratkan, sehingga bentuk Full Circle tidak bisa
digunakan.

2. Spiral Circle Spiral


 = 64o
Vc = 80 Km/jam
Rc = 210 meter

Berdasarkan tabel panjang lengkung peralihan minimum dan


superelevasi metode Bina Marga didapatkan:
e = 0,0997 (ekstrapolasi)
Ls = 70
Selanjutnya :
LS 70
 2s = = x360 o = 9,554◦
π . Rc 2 x 3.14 x 210

 c =  - 2s = 64o – (2 x 9,554 o) = 44,892o


∆c 44,892 °
 Lc = .2 π . RC = x 2 × π x 210 = 164,453 m
360° 360°
Karena Lc > 20 m, maka bentuk S-C-S dapat digunakan.
 L = Lc + 2Ls = 164,453 + (2 × 70) = 304,453 m
LS2 70 2
 y = = = 3,889 m
6 RC 6 x 210
3
LS
 x = LS - 2
40 RC
70
= 70 - 2 = 69,806 m
40 x 210
 p = y – Rc (1 – Cos s)
= 3,889 – 210 (1 – Cos (9,554o))
= 0,976 m
 k = x – RC.Sin s

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 23


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

= 69,806 – (210 × Sin (9,554o))


= 34,95 m
1
 Ts = (Rc + P) tan ( ∆) + k
2
1
= (210 + 0,976) tan ( × 64°) + 34,95
2
= 166,782 m
1
 Es = ( RC + P ) Sec ( ∆) – RC
2
1
= (210 + 9,554) Sec ( × 64 o) – 210
2
= 38,778 m

3. Spiral-spiral
Data-data yang diketahui yaitu:
Δ = 64o
RC = 210 meter
VC = 80 km/jam
emax = 10%
Ls = 70
ӨS = 0.5 x Δ
= 0.5 x 64◦
= 32o
ɵs . π . Rmin 32. 3,14 . 210
Ls = = = 234,453 m
90 90
Syarat : Ls > Lsmin
234,453 >80 (OK!) ,maka bentuk Spiral-spiral dapat
digunakan.
Berdasarkan tabel besaran p* dan k* didapatlah :
P* = 0,0503979
K* = 0,4943939
Sehingga :
P = p* × Ls = 0,0503979 x 234,453
= 12,24 m

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 24


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

K = k* × Ls
= 0,4903979 x 234,453
= 115,823 m
Ts = (Rc + p) tan ½ Δ + k
= (210 + 12,24) tan ½ 32° + 115,823
= 254,693 m
Es = (Rc + p) sec ½ Δ - Rc
= (210 + 12,24) sec ½ 32° – 210
= 52,06 m

Dilihat dari nilai Ts dan Es yang terkecil atau minimum antara


hasil perhitungan antara S-C-S dengan S-S, maka tikungan I berbentuk
spiral-circle-spiral dengan data yang diperoleh dari hasil perhitungan
sebagai berikut :
 = 64 o p = 1,278 m

s = 9,554 ◦ Es = 38,778 m

Lc = 164,453 m Ls = 70 m
e = 0.0997 = 9.97% c = 44,892◦
Ts = 166,782 m Rc = 210 m
k = 34,95 m x = 69,806 m
y = 3,889 m

BAB III
PERENCANAAN ALINYEMEN VERTIKAL

Alinemen vertikal adalah perpotongan bidang vertikal dengan bidang


permukaan perkerasan jalan melalui sumbu 2 jalur 2 arah atau melalui tepi jalan
masing-masing perkerasan untuk jalan dengan median. Sering juga disebut
penampang memanjang jalan. Penarikan alinemen vertikal sangat dipengaruhi
oleh berbagai pertimbangan seperti:

a. Kondisi tanah dasar


b. Keadaan medan

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 25


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

c. Fungsi Jalan
d. Muka air banjir
e. Muka air tanah
f. Kelandaian yang masih memungkinkan
Perlu juga diperhatikan bahwa alinemen vertikal yang direncanakan itu
akan berlaku untuk masa yang panjang, sehingga sebaiknya alinemen vertikal
tersebut dapat dengan mudah mengikuti perkembangan lingkungan. Alinemen
vertikal dapat disebut juga penampang memanjang jalan yang terdiri dari garis-
garis lurus dan garis-garis lengkung. Garis lurus tersebut dapat datar, mendaki,
atau menurun, biasanya juga disebut landai. Landai jalan dinyatakan dalam persen
(%).

Faktor-faktor yang mempengaruhi alinemen vertikal antara lain adalah :


a) Landai maksimum
Untuk mengatasi pengaruh perlambatan kendaraan truk terhadap arus
lalu lintas maka diterapkan landai maksimum untuk kecepatan tertentu.
b) Panjang kritis suatu kelandaian
Panjang batas kritis umumnya diamabil jika kecepatan truk berkurang
mencapai 30 – 70 % kecepatan rencana hingga 1 menit perjalanan,
dan truk bergerak dengan beban penuh.
c) Lajur pendekatan
Yaitu lajur yang disediakan untuk truk yang bermuatan berat atau
kendaraan lain yang berjalan dengan kecepatan lebih rendah, sehingga
kendaraan lain dapat mendahului kendaraan yang lambat tanpa
melalui jalur lawan.

Pengertian suatu kelandaian ke kelandaian yang lain dilakukan dengan


menggunakan lengkung vertikal. Lengkung vertikal tersebut direncanakan
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi keamanan, kenyamanan dan drainase.
Jenis lengkung vertikal dilihat dari letak titik perpotongan kedua bagian lurus
(tangen), adalah :
1) Lengkung vertikal cekung

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 26


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

Yaitu lengkung dimana titk perpotongan kedua tangen berada di bawah


permukaan jalan.
2) Lengkung vertikal cembung
Yaitu lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangen berada di atas
permukaan jalan yang bersangkutan.

III.1 Lengkung vertikal cekung


Penentuan lengkung vertikal cekung harus memperhatikan :
a) Jarak penyinaran lampu kendaraan
Di dalam perencanan umumnya tinggi lampu depan diambil 60 cm,
dengan sudut penyebaran sebesar 1o. Letak penyinaran lampu
depan terbagi dua yaitu:
 Jarak pandang akibat penyinaran lampu depan (< L)
 Jarak pandang akibat penyinaran lampu depan (> L)
b) Jarak pandangan bebas di bawah bangunan

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 27


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

Ruang bebas vertikal minimum 5 m, disarankan mengambil lebih


besar perencanan yaitu ±5,5 m, untuk memberi kemungkinan
adanya lapisan tambahan dikemudian hari
c) Persyaratan drainase
d) Kenyamanan mengemudi
e) Keluwesan bentuk

III.2 Lengkung vertikal cembung


Pada lengkung vertikal cembung, pembatasan berdasarkan jarak
pandang dapat dibedakan atas :
a) Jarak pandang berada seluruhnya dalam daerah lengkung (S < L)
b) Jarak pandang yang berada di luar dan didalam daerah lengkung (S
> L)

Lengkung vertikal cembung yang panjang dan relatif datar dapat


menyebabkan kesulitan pada drainase, jika sepanjang jalan sipasang
Kreb. Untuk menghindari hal tersebut panjang lengkung vertikal
biasanya dibatasi tidak melebihi 50 A sehubungan dengan keperluan
drainase, dimana A adalah perbedaan aljabar landai. Panjang lengkung
yang diambil untuk perencanaan sehubungan dengan kenyamanan
pemakaian kendaraan diisyaratkan tidak kurang dari 3 detik perjalan.

Alinemen vertikal merupakan profil yang menggambarkan


tinggi rendahnya jalan terhadap muka tanah asli, sehingga memberikan
gambaran terhadap kemampuan kendaraan dalam keadaan naik dan
bermuatan penuh (truk digunakan sebagai kendaraan standar)
Alinemen vertikal sangan erat hubungannya dengan besarnya biaya
pembangunan , Biaya penggunaan kendaraan serta jumlah lalu lintas.
Kalau pada alinemen horizontal yang merupakan bagian kritis adalah
tikungan, pada alinemen vertikal yang merupakan bagian kritis justru
pada bagian yang lurus. Kemampuan pendakian dari kendaraan truk

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 28


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

dipengaruhi oleh panjang pendakian (panjang kritis landai) dan besar


landai.

PPV
E
Naik Turun
B
+
q1 % -
q2 %
C D
Lengkung Vertikal
Parabola Biasa

III.3 Landai Maksimum dan Panjang Maksimum Landai

q1 Besar Landai

Landai max hanya digunakan bila pertimbangan biaya sangat memaksa


dan untuk jarak yang pendek. Panjang kritis landai yang dimaksud
adalah panjang yang masih dapat diterima tanpa mengakibatkan
gangguan jalannya arus lalu lintas (Panjang ini mengakibatkan

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 29


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

gangguan jalannya pengeras kecepatan max 25 Km/jam). Bila


pertimbangan biaya membuka memaksa, maka panjang kritis dapat
dilampaui dengan syarat ada jalur khusus untuk kendaraan berat :
 Lengkung Vertikal
Pada setiap penggantian landai harus dibuat lengkung vertikal yang
memenuhi keamanan, kenyamanan dan drainase yang baik. Adapun
lengkung vertikal yang digunakan adalah lengkung parabola sederhana
seperti gambar.

a. Lengkung Vertikal Cembung

+ g1 - g2 + g1 - g2

+ g1 - g2

Bentuk persamaan umumnya :


−( g 2−g1 ) x2
Y '=
2L
Rumus vertikal cembung :

Y '=EV =− [ (A . L)
8 ] → A=g 2−g1

Dimana :
EV= Penyimpangan dari titik potong kedua tangen ke lengkung
vertikal (disini Y’ = EV, untuk x = ½ L)
A = Perbedaan aljabar kedua tangen = g2 – g1
L = Panjang lengkung vertikal cembung, adapun panjang minimalnya

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 30


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

ditentukan berdasarkan :
 Syarat pandangan henti & drainase (Grafik III PPGJR)
 Syarat pandangan menyiap (Grafik IV PPGJR)

b. Lengkung Vertikal Cekung

- g2 - g2
+ g1 + g1

- g2

+ g1

Analogi dengan penjelasan (a) hanya panjang lengkung vertikal cekung


ditentukan berdasarkan jarak pandang waktu, macam dan syarat drainase
sebagaimana tercantum dalam grafik V “PPGJR”

Catatan :
 Pada alinemen vertikal tidak terlalu dibuat lengkung dengan jarak
pandang menyiap, tergantung :
Medan – Klasifikasi jalan – Pembiayaan
 Dalam menentukan harga A = g2 – g1 , ada 2 cara :
- Bila % ikut serta dihitung, maka rumus seperti diatas dapat
digunakan
- Bila % sudah dimasukkan dalam rumus

Y ' =EV = {
800
( g2 −g1 )
} .L

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 31


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

III.4 ALINYEMEN VERTIKAL


III.4.1 Profil Memanjang
Dalam pembuatan profil memanjang harus memperhatikan :
1. Nomor stasiun yang telah kita tetapkan, yang dibuat dalam arah
horizontal dengan jarak yang telah ditetapkan.
2. Jarak titik diambil dari gambar trase jalan yang kita inginkan,
pengaturannya diusahakan untuk volume galian dan timbunan
sama.
3. Jarak langsung, diukur pada stasiun awal hingga ke stasiun
akhir

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 32


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2022

4. Tinggi muka tanah digambarkan dengan garis hitam, didapat


dari data muka tanah perstasiun (berdasarkan peta situasi)
5. Tinggi muka jalan dihitung dari ketinggian trase jalan yang
direncanakan
6. Selanjutnya akan kita dapatkan beberapa volume galian dan
timbunan (diusahakan sama), jika tidak memungkinkan
usahakan volume galian 1,5 dari volume timbunan.
7. Dalam perhitungan kelandaian, harus sesuai dengan
perencanaan sehingga dalam perencanaan jalan jangan sampai
melewati batas kelandaian maksimum serta panjang kritisnya.
Panjang Landai maksimum dari tahap perencanaan jalan adalah
sebagai berikut :
Tabel III.1 Tabel Hubungan Landai Maksimum dan Panjang Kritis
Landai Max (%) 3 4 5 6 7 8 10 12
Panjang Kritis 480 330 250 200 170 150 125 120
(m)

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 33


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2021

Grafik III.1 Profil Muka Jalan Lengkung Vertikal Keseluruhan

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 34


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2021

1. Lengkung Vertikal 1
Gambar profil muka tanah asli :

Grafik III.2 Profil Muka Jalan Lengkung Vertikal 1

Profil Muka Tanah Lengkung Vertikal 1


84.518
(STA 0+600)

84.516

84.514

84.512
ELEVASI

84.510

84.508

84.506

84.504

STASIUN

Pada Stasiun 0 + 100 diketahui data sebagai berikut :

Elevasi = 95,661 m

g1= 0,248%

g2= 0,402%

A = g 1 - g2

= 0,248%-0,402%

= -0,154% (Cembung)

Dari grafik, untuk kecepatan 60 km/jam dan A = 0,401% didapat panjang


landai L = 3.785 m

Titik PLV (Peralihan Lengkung Vertikal) :

(
0+ 100−
Lv
2 ) (
=0+ 100−
3.785
2 )
=0+ 98.103

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 35


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2021

Titik PPV (Pusat Perpotongan Vertikal ) : 0+100

Titik PTV (Peralihan Tangen Vertikal ) :

(
0+ 100+
Lv
2 ) (
=0+ 100+
3.785
2 )
=0+101.898

Untuk menentukan lekuk tiap stasiun, menggunakan rumus sebagai berikut :

' A 2 0.401 2
Y= X= X
200. Lv 200.3.795

Tabel III.2 Elevasi Lengkung Vertikal 1


ELEVASI LENGKUNG
NAMA STA ELEVASI TANAH X Y
VERTIKAL
PLV STA 0 + 598,7 598,700 84,509 0 0 84,509
STA 0 + 598,917 598,916 84,509 0,217 0,000 84,509
STA 0 + 599,134 599,133 84,510 0,433 0,000 84,510
STA 0 + 599,35 599,350 84,510 0,650 0,000 84,510
STA 0 + 599,567 599,567 84,511 0,867 0,000 84,511
STA 0 + 599,784 599,783 84,511 1,084 0,000 84,512
PPV STA 0 + 600 600 84,512 1,300 -0,001 84,512
STA 0 + 600,217 600,217 84,513 1,084 0,000 84,513
STA 0 + 600,434 600,433 84,513 0,867 0,000 84,514
STA 0 + 600,651 600,650 84,514 0,650 0,000 84,514
STA 0 + 600,867 600,867 84,515 0,433 0,000 84,515
STA 0 + 601,084 601,084 84,516 0,217 0,000 84,516
PTV STA 0 + 601,301 601,300 84,517 0 0 84,517

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 36


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2021

Grafik III.4 Elevasi Lengkung Vertikal 1

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 37


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2021

2. Lengkung Vertikal 2
Gambar profil muka tanah asli :

Grafik III.5 Profil Muka Jalan Lengkung Vertikal 2

Pada Stasiun 1 + 000 diketahui data sebagai berikut :

Elevasi = 96,201 m

g1= -0,051 %

g2= -0,124%

A = g1 - g2

= -0,051 - (-0,124 %)

= +0,073 % (Cembung)

Dari grafik, untuk kecepatan 60 km/jam dan A = +0,073% didapat panjang


landai L = 1.820 m

Titik PLV (Peralihan Lengkung Vertikal) :

(
1+ 000−
Lv
2 ) (
=1+ 000−
1.820
2 )
=0+999.65

Titik PPV (Pusat Perpotongan Vertikal ) : 1+000

Titik PTV (Peralihan Tangen Vertikal ) :

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 38


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2021

(
1+ 000+
Lv
2 ) (
=1+ 000+
45
2 )
=0+1000.346

Untuk menentukan lekuk tiap stasiun, menggunakan rumus sebagai berikut :

' A 2 0,073 2
Y= X= X
200. Lv 200.45

Tabel III.3 Elevasi Lengkung Vertikal 2


ELEVASI
NAMA STA ELEVASI TANAH X Y
LENGKUNG
PLV STA 0 + 994,964 998,132 86,112 0,000 0 86,112
STA 0 + 995,804 998,444 86,113 0,311 0,000 86,113
STA 0 + 996,643 998,755 86,115 0,623 0,000 86,115
STA 0 + 997,482 999,066 86,116 0,934 0,000 86,116
STA 0 + 998,321 999,377 86,117 1,245 0,000 86,118
STA 0 + 999,161 999,689 86,118 1,556 -0,001 86,119
PPV STA 1 + 000 1000 86,120 1,868 -0,001 86,121
STA 1 + 000,839 1000,311 86,122 1,556 -0,001 86,122
STA 1 + 001,679 1000,623 86,124 1,245 0,000 86,124
STA 1 + 002,518 1000,934 86,125 0,934 0,000 86,126
STA 1 + 003,357 1001,245 86,127 0,623 0,000 86,128
STA 1 + 001,196 1001,556 86,129 0,311 0,000 86,129
PTV STA 1 + 005,036 1001,868 86,131 0,000 0 86,131

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 39


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2021

Grafik III.7 Elevasi Lengkung Vertikal 2

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 40


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2021

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 41


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2021

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 42


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2021

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 43


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA 2021

Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 44

Anda mungkin juga menyukai