5.1 PENDAHULUAN
dari pori-pori tanah. Masalahnya rembesan ini cukup penting dalam disiplin
ilmu teknik sipil demi keamanan suatu konstruksi. Misalnya dalam pekerjaan
ini tergantung dari jenis tanah dan kerapatan tanah. Menurut hukum Darcy,
V=k.i
Dimana :
v = Kecepatan
K = Koefisien permeabilitas
i = Gradien hidrolik
Q=k.I.A
Dimana :
21
22
Dimana :
d = Luas pipa
h = Tinggi contoh tanah
D = Luas sampel tanah
ho = Tinggi mula – mula
h1 = Tinggi pada saat tertentu
Nilai ‘k’ pada rumus diatas merupakan konstanta, untuk suatu
sampel tanah tertentu agar suhu pada air tanah tidak berubah. Perubahan
suhu pada air tanah ini akan mengakibatkan berubahnya kekentalan
(viskositas), sehingga nilai ‘k’ akan berubah juga.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada koefisien rembesan adalah :
Ukuran butir tanah.
Sifat pori cairan.
Kadar pori.
23
5.2 TUJUAN
Mencari koefisien permeabilitas dari suatu sampel tanah dengan
menggunakan “falling Head Permeameter”.
Waktu to t1 to t1 to t1 to t1 to t1
Pengamatan 10.05 10.25 10.25 10.45 10.45 11.05 11.05 11.25 11.25 11.45
H0 H1 H0 H1 H0 H1 H0 H1 H0 H1
Tinggi Air
1000 999 999 997 997 995 995 989 989 985
𝑑2. ℎ 𝐻0
𝑘= In 8,2975x10-8 1,662x10-7 1,6653x10-7 5,0162x10-7 3,361x10-7
2
𝐷 .𝑡 𝐻1
Rata-rata koefisien permeabilitas 2,51 x10-7 cm/detik
W=B–A
W = 156,305 – 61,642
W = 94,663 gram
(94,663)
γ= 1
(4 𝑥 3,14 𝑥 6,5052 𝑥 1,645)
γ = 1,732 gram/cm3
e = 133,024
26
8,2975 x 10−8 + 1,662 x 10−7 + 1,6653 x 10−7 + 5,0162 x 10−7 + 3,361 x 10−7
=
5
5.6 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan di Laboratorium Mekanika Tanah dalam
menentukan permeabilitas tanah dapat disimpulkan bahwa :
Permeabilitas adalah kemampuan tanah meneruskan air melalui porinya,
sedangkan rembesan atau seepage adalah proses mengalirnya air dari
pori-pori tanah. Hal ini penting bagi para teknik sipil pada waktu
memperhitungkan rembesan dibawah bendungan-bendungan, dan
pengeringan bidang tanah atau penurunan muka air tanah.
Koefisien permeabilitas ini tergantung dari jenis tanah dan kerapatan
tanah. Faktor yang mempengaruhi pada koefisien rembesan adalah
ukuran butir tanah, sifat pori tanah, kadar pori, dan susunan struktur
partikel.
Untuk mencari koefisien permeabilitas dari suatu contoh tanah
digunakan ‘Falling Head Permeameter’ dan penentuan ‘k’ dalam
percobaan dilakukan dengan mengukur penurunan ketinggian pada pipa
yang mengalirkan air ke sampel tanah dalam jangka waktu tertentu.
Percobaan ini kita ulang sebanyak 5 kali dengan masing-masing selisih
waktu 20 menit. Dan dari hasil perhitungan diperoleh koefisien
permeabilitas rata-rata sebesar 2,51 x10-7 cm/detik.
Dari tabel 5.1 diketahui bahwa jenis tanah yang diamati adalah Lempung
yang memiliki koefisien permeabilitas 10–7 – 10-8, yaitu Kedap Air.
28
5.7 SARAN
1. Pastikan susunan sampel sudah dalam susunan yang benar sebelum di
jenuhkan.
2. Agar lebih teliti lagi dalam membaca alat permeameter supaya mendapat