Anda di halaman 1dari 12

SIFAT FISIK-FISIK

TANAH

AURISA ANANDA RAHMAN


CHANDRA SULAIMAN
CHOFIFAH NURIYAH S
Uji Permeabilitas di
Laboratorium
Permeabilitas adalah sifat bahwa zat cair dapat mengalir lewat bahan
berpori. Uji permeabilitas bermaksud untuk menentukan nilai koefisien dari
suatu contoh tanah. Ada 4 macam pengujian untuk menentukan koefisien
permeabilitas di laboratorium, yaitu:

a)Uji tinggi energi tetap (constant-head).


b)Uji tinggi energi turun (falling-head).
c)Penentuan secara tidak langsung dari uji konsolidasi.
d)Penentuan secara tidak langsung dari uji kapiler horisontal.
a) Uji Tinggi Energi Tetap (Constant-Head)
Uji permeabilitas Constant Head cocok untuk tanah granular, seperti pasir, kerikil atau
beberapa campuran pasir dan lanau. Umumnya tanah jenis ini memiliki nilai permeabilitas
yang tinggi, karena jenis tanah ini mempunyai angka pori tinggi, yang bergantung pada
distribusi ukuran butiran, susunan serta kerapatan butiran.
meluap

ditampung

Gelas ukur
Data pengamatan yang diperoleh, kemudian di substitusikan ke dalam
persamaan Darcy:
Q = q.t = kiAt 
i=h/L

dengan:
Q = volume air terkumpul
A = luas penampang lintang
t = waktu
L = panjang benda uji

Dari persamaan tersebut maka diperoleh:


k = QhtA/L
Contoh Soal
❖Diketahui saluran dengan lebar dasar 20 m dengan tinggi air 3 m, berada
di atas lapisan kerikil yang sangat lolos air. Tebing vertikal saluran
dianggap kedap air dan permukaan air dalam saluran tetap. Bila tanah dasar
saluran memiliki k =2x10-5 m/dt dan aliran dianggap hanya ke arah vertikal
ke bawah (satu dimensi), pada pengaliran yang telah konstan, hitung
volume kehilangan air dalam saluran Per meter panjang saluran setiap
harinya , Muka air tanah diasumsikan pada kedalaman 2 m di bawah dasar
saluran, dan dalam kedudukan tetap.
Penyelesaian:

Q = khtA/L
= 0,00002 x 5 x 86400 x 20/2
= 86,4 m3 per meter panjang
b) Uji Permeabilitas dengan Tinggi Energi
Turun (Falling-Head)
Uji permeabilitas Falling Head cocok digunakan untuk mengukur permeabilitas tanah berbutir
halus. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Falling
Head, karena contoh tanah yang digunakan adalah tanah lempung.
Debit rembesan dihitung dengan persamaan:

q = kiA= k(h/L)A= -a (dh/dt)

dengan:
h: perbedaan tinggi pada sembarang waktu t (m)
A: luas potongan melintang benda uji (m2)
a: luas pipa pengukur (m2)
L: panjang benda uji atau panjang pengaliran (m)
Contoh Soal

Dari hasil uji permeabilitas falling head pada tanah pasir, diperoleh data sebagai
berikut :
a= 6 m2 , A = 10.73 m2 ; L =17 cm , h1 = 150 cm ; h2 =70 cm ;t= 100 dtk (waktu yang
diperlukan untuk turun dari h1 ke h2). Temperatur air 20⁰C, hitung nilai koefisien
permeabilitas tanah.

Penyelesaian:
K= 2,303 x aL/At log h1/h2
= 2,303 x 6 x 17/10,73 x 100 log 150.70= 0,072 cm/det
PENENTUAN KOEFISIEN PERMEABILITAS DARI UJI
KONSOLIDASI
Koefisien permeabilitas tanah lempung dari 10-6 sampai 10-9
cm/detik dapat ditentukan dalam sebuah falling head
parameter yang di rencanakan dari percobaan konsolidasi.
Pada alat ini luas benda uji dibuat besar. Untuk menghindari
penggunaan pipa yang tinggi, tinggi tekanan dapat dibuat
dengan jalan pemberian tekanan udara.
UJI KAPILER HORIZONTAL
Prinsip dasar dari uji kapiler horizontal dapat dilihat pada
gambar. Tanah dimasukkan dalam tabung dan dipasang dengan
posisi mendatar, jika katup A dibuka, air dalam bak penampung
akan masuk ke dalam tabung alat pengujian melalui silinder
tanah secara kapiler. Jarak x dari titik 1 adalah fungsi dari waktu
t.
THANK YOU
PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai