Anda di halaman 1dari 3

BAB II

METODOLOGI
Praktikum permeabilitas kali menggunakan metode falling head dan
mengacu pada JGS 0311-2009 “Test Methods for Permeability of Saturated
Soils”. Metode falling head adalah metode pengujian permeabilitas yang biasanya
digunakan untuk tanah yang memiliki butiran halus dan memiliki koefisien
permeabilitas yang rendah seperti tanah lempung, pada metode falling head tinggi
genangan air di dalam ring infiltrometer berubah atau dibiarkan terjadi penurunan
tinggi genangan air.

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum permeabilitas ini adalah:
1. Neraca
2. Themometer
3. Jangka sorong
4. Stopwatch
5. Alat penguji kadar air
6. Mistar
7. Cawan
8. Pipa
9. Alat penguji permeabilitas
10. Gelas ukur

Bahan yang digunakan dalam praktikum permeabilitas ini adalah:


1. Tanah yang tidak terganggu
2. Air

Tempat dan Waktu Praktikum

Praktikum Permeabilitas dilakukan di Laboratorium Mekanika Bahan,


Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor pada tanggal 13 April 2018 pada pukul 13.00 sampai dengan
16.00 WIB.

Prosedur percobaan
Praktikum ini dilaksanakan menggunakan acuan JGS 031 -2009 dengan
beberapa tahapan yang digambarkan pada diagram alir berikut.
Mulai

Sampel tanah disiapkan, lalu berat sampel + ring ditimbang

Dimensi sampel diukur, kemudian dipasangkan dengan kasa / batu pori

Sampel tanah dijenuhkan dengan cara memasukkan sampel tanah + batu


pori ke dalam cawan, kemudian diisikan air ke dalam cawan hingga
setengah dari tinggi sampel tanah (cawan 1), sebelumnya air dan cawan
yang lain (cawan 2 ) disiapkan sebagai kalibrasi. Selanjutnya, cawan 1
dan cawan 2 dimasukkan ke dalam vakum kurang lebih 30 menit atau
sampai tidak ada lagi gelembung udara pada cawan 2. Praktikum yang
dilaksanakan hanya memasukkan cawan di dalam vakum selama kurang
lebih 5 menit.

Sampel tanah dari cawan 1 dikeluarkan, lalu set alat permeabilitas yang
sudah terisi air disiapkan. Dimensi dan luas alas pipa set permeabilitas
diukur

Sampel tanah diposisikan pada set alat permeabilitas

Pipa diisi air hingga ketinggian H1 dan waktu yang dibutuhkan air untuk
turun hingga ketinggian H2 dihitung (langkah diulangi beberapa kali
hingga mendapatkan nilai konstan). Setelah itu, suhu air diukur.

Tanah dioven selama 24 jam.

A
A

Perhitungan dilkaukan untuk mendapatkan nilai debit, constant head, dan


falling head. Debit dapat dihitung dengan persamaan 1 berikut :
Q = q * t …………………………………………….(1)
Keterangan :
Q = Banyaknya air yang keluar ditampung dalam geas ukur (gram/detik3)
q = Debit (gram/detik3)
t = waktu (detik)

Selanjutnya, untuk metode constant head, koefisien permeablitias dapat


dihitung dengan persamaan 2 berikut :
Q∗L
k= … … … … … (2)
h∗A∗t
Keterangan :
k : koefisien permeabilitas constant head
L: panjang penampang benda uji (m)
h : tinggi energi hilang
A : luas penampang benda uji (m2)
t : waktu (detik)
Setelah itu, untuk metode falling head, koefisien permeablitias dapat
dihitung dengan persamaan 3 berikut :
a∗L h1
kT =2,303 log … … … … … . ( 3)
A∗t h2
Keterangan:
k : koefisien permeabilitas falling head
h1 : tinggi air awal pengujian

Selesai

Anda mungkin juga menyukai