PENGUJIAN PERMEABILITAS
(CONSTANT HEAD)
1.1 Pendahuluan
Permeabilitas tanah adalah cepat lambatnya air merembes ke dalam tanah
melalui pori-pori tanah baik yang makro maupun yang mikro baik secara
vertikal maupun yang secara horizontal (Jamulya,1983). Cepat lambatnya
permeabilitas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, tekstur tanah,
dan struktur tanah.
Pada ilmu tanah, permeabilitas didefenisikan secara kualitatif sebagai
pengurangan gas-gas, cairan-cairan atau penetrasi akar tanaman atau lewat.
Selain itu permeabilitas juga merupakan pengukuran hantaran hidraulik
tanah.hantaran hidraulik tanah timbul adanya pori kapiler yang saling
bersambungan dengan satu dengan yang lain.
Semua jenis tanah bersifat lolos air (permeable) dimana air bebas
mengalir melalui ruang-ruang kosong (pori-pori) yang ada di antara butiran-
butiran tanah. Tekanan pori diukur relatif terhadap tekanan atmosfer dan
permukaan lapisan tanah yang tekanannya sama dengan tekanan atmosfer
dinamakan muka air tanah atau permukaan freasik, di bawah muka air tanah.
Tanah diasumsikan jenuh walaupun sebenarnya tidak demikian karena ada
rongga-rongga udara.
Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan
air. Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam
menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi
menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan laju aliran air.
Permeabilitas intrinsik suatu akifer bergantung pada porositas efektif
batuan dan bahan tak terkonsolidasi, dan ruang bebas yang diciptakan oleh
patahan dan larutan. Porositas efektif ditentukan oleh distribusi ukuran
butiran, bentuk dan kekasaran masing-masing partikel dan susunan
gabungannya, tetapi karena sifat-sifat ini jarang seragam, konduktivitas
hidrolik suatu akifer yang berkembang dibatasi oleh permeabilitas lapisan-
1
lapisan atau masing-maisng zone, dan mungkin bervariasi cukup besar
tergantung pada arah gerakan air.
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori
yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur
tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran
pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Koefisien permeabilitas
terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh
distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis
besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin
rendah koefisien .
Jenis Tanah K
(cm/det) (ft/mnt)
Kerikil basah 1.0 – 100 2.0 – 200
Pasir kasar 1.0 – 0.01 2.0 – 0.02
Pasir halus 0.01 – 0.001 0.02 – 0.002
Lanau 0.001 – 0.00001 0.002 – 0.00002
Lempung < 0.000001 < 0.000002
Tabel 1. 1 Braja M Das
Sumber : Braja. M Das, Mekanika Tanah
atau :
h
L= (1.2)
L
Dimana :
L = Panjang contoh tanah
Masukkan persamaan (1.2) ke dalam persamaan (1.1), maka :
2
( hL ) . t
Q= A . k . (1.3)
atau :
Q.L
k= (1.4
A.h.t
1.2 Peralatan
3
2 Stopwatch Untuk mengukur
berapa detik mencapai
angka 400 ml, 550 ml,
dan 700 ml di gelas
ukur
4
1.3 Prosedur Pengujian
Metode pelaksanaan pengujian permeabilitas (constand head), yaitu
sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Masukkan pasir silica ke dalam tabung dengan menggunakan corong
3. Letakkan penyaring atau filter di atas pasir silica
4. Tutup tabung dan kencangkan baut pada tutup tabung
5. Nyalakan kran air yang mengalir dengan kecepatan rendah,
air akan masuk ke tabung sisi atas.
6. Air juga akan mengalir ke tabung yang berisi pasir silica, dan
juga mengalir ke 3 pipa diatasnya (H1, H2, dan H3)
7. Ukur skala H1, H2, dan H3
8. Buka kran air yang dibawah dan siapkan gelas ukur untuk
mewadahi air serta siapkan stopwatch
9. Ukur air sesuai volume yang ditentukan dan catat waktu yang kelua
1.4 Pelaporan
Dalam Pengujian Lab,di dapat data sebagai berikut ini:
Q1x L Q2xL
k 1= k 2=
A x hx t1 A x hx t2
5
350 x 13.8 400 x 13.8
k 1= k 2=
46.54 x 20.4 x 15.35 46.54 x 204 x 17.51
k1 = 0.331 k2 = 0.332
k1 = 0,331 >> pasir kasar k2 = 0.332 >> pasir kasar
Q3xL Q3xL
k 3= k 3=
A x h xt 3 A x h xt 3
k3 = 0,328 k3 = 0,329
k3 = 0,328 >> pasir kasar k3 = 0,329 >> pasir kasar
k 1+ k 2+ k 3+k 4
Kave=
4
1.5 Kesimpulan
Dari percobaan uji tinggi konstan didapat k = 0.330 cm/det, seperti
pada Tabel 1.1 tanah ini termasuk tanah jenis berbutir kasar. Uji tinggi
konstan (constanthead permeability) adalah lebih cocok untuk tanah pasir
halus dengan koefisien rembesan yang kecil.
6
BAB II
GESER LANGSUNG
( DIRECT SHEAR )
2.1 Pendahuluan
Menyajikan hasil analisis geser langsung untuk ketiga benda uji yang telah
diketahui gaya normal. Tegangan geser didapat dengan menghitung gaya geser
(G) yang didapat daripembacaan maksimum load ring dial setelah dikalikan
dengan nilai kalibrasi proovingring (LRC). Kekuatan geser dapat diukur
langsung dengan pemberian beban konstan vertikal(normal) pada sampel dan
pemberian gaya geser tertentu dengan kecepatan konstan danperlahan-lahan
untuk menjaga tegangan air pori tetap nol hingga tercapai kekuatangeser
maksimum.
Selama pengujian dilakukan pembacaan dial regangan pada interval yang
sama dan secara bersamaan dilakukan pembacaan beban dial geser pada bacaan
regangan yang bersesuaian, sehingga dapat digambarkan suatu grafik regangan
dan tegangan geser yang terjadi.
Umumnya pada pengujian ini dilakukan pada 3 sampel tanah yang identik
dengan beban normal yang berbeda untuk melengkapi satu seri pengujian geser
langsung. Dari ketiga hasil pengujian akan didapatkan 3 pasang data tegangan
normal dan tegangan geser, sehingga dapat digambarkan suatu grafik hubungan
keduanya untuk menentukan nilai c dan Ø. Adapun prosedur pembebanan
vertikal dan kecepatan regangan geser akibat pembebanan horisontal, sangat
menentukan parameter-parameter kuat geser tanah yang diperoleh.
Nilai kekuatan geser tanah antara lain digunakan dalam merencanakan
kestabilan lereng, serta daya dukung tanah pondasi, dan lain sebagainya. Nilai
kekuatan geser ini dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut:
S = C + Sn. tan Ø
7
Keterangan:
S = Kekuatan geser maksimum (kg/cm²)
C = Kohesi (kg/cm²)
Sn = Tegangan Normal (kg/cm²)
Ø = Sudut Geser Dalam (º)
Hubungan antara besarnya gaya geser (T) dan beban normal (N) bertujuan
untuk dapat dipresentasikan dalam bentuk grafik. Untuk menentukan parameter
kohesi (c) dan sudut geser dalam (Ø). Agar hasil yang diperoleh lebih akurat,
maka pengujian dilakukan minimum 3 kali dengan pembebanan normal yang
berbeda-beda.
2.2 Peralatan
No. Nama Alat Fungsi Gambar
8
3 Cetakan Suatu tempat yang dapat
9
7 Stopwatch Suatu media sarana alat utama
untuk melakukan proses
pengujian geser langsung.
10
2.3 Benda Uji
Benda uji yang diperlukan dalam pengujian Direct Shear sebagai berikut:
1. Benda uji tanah asli dari tabung contoh.
Contoh tanah asli dari dalam tabung, ujungnya diratakan dan cincin
benda uji ditekan pada ujung tanah tersebut, tanah dikeluarkan
secukupnya untuk minimal 3 benda uji. Pakailah bagian yang rata sebagai
alas dan ratakan bagian atasnya.
2. Benda uji buatan (dipadatkan).
Contoh tanah harus dipadatkan pada kadar air dan berat yang dikehendaki.
Pemadatan dapat langsung dilakukan pada cincin pemeriksaan atau pada
tabung pemadatan.
C. Memindahkan benda uji dari cetakan ke dalam kotak geser benda uji.
D. Menekan tanah pada kotak geser untuk memadatkan tanah pada area
tersebut.
11
J. Memberi beban geser.
K. Mengatur settingan nilai nol pada arloji alat benda uji.
Pi
τi [𝑘𝑔/𝑐𝑚2] (2.2)
A
dengan:
τ i = tegangan geser untuk pergeseran horizontal ke-i [kg/cm²]
Pi = gaya geser untuk pergeseran horizontal ke-i [kg]
12
2. Menggambarkan grafik hubungan antara tegangan geser terhadap
pergeseran horizontal untuk masing-masing tegangan normal (lihat
Gambar 2.1 (a)). Menentukan tegangan geser maksimum ( τ maks) dari
grafik yang diperoleh
3. Menghitung tegangan normal (𝜎𝑛) yang dikenakan pada masing-
masing benda uji dengan rumus:
Wi
σni [𝑘𝑔/𝑐𝑚2] (2.3)
A
dengan:
13
Gambar 2.1 (a) Grafik tegangan geser (b) Grafik tegangan normal.
14
Tabel 2. 1 Lembar hasil pengujian geser langsung (direct shear)
Proyek : Tgl. Pengujian :
Lokasi : Diuji oleh : Kelompok 4
Titik/Kedalaman : 1 m Diperiksa oleh : Bu Novi
GESER LANGSUNG
(ASTM D 3080 - 82)
2 3
Luas contoh : 36,0 cm Kadar air : 26,93 % gw et : gr/cm
No. Contoh 1 2 3
Brt. tanah (kg) 182,46 211,27 207
Beban N (kg) 5,5 11 16,5
Regangan Bacaan Gaya Teg. Bacaan Gaya Teg. Bacaan Gaya Teg.
horisontal Beban Geser Geser Beban Geser Geser Beban Geser Geser
(mm) (div) (kg) (kg/cm2) (div) (kg) (kg/cm2) (div) (kg) (kg/cm2)
0,00 0 0,00 0,000 0 0,00 0,000 0 0,00 0,000
0,20 11 1,54 0,043 30 4,20 0,117 35 4,90 0,136
0,40 24 3,36 0,093 43 6,02 0,167 51 7,14 0,198
0,60 32 4,48 0,124 56 7,84 0,218 70 9,80 0,272
0,80 40 5,60 0,156 67 9,38 0,261 80 11,20 0,311
1,00 47 6,58 0,183 78 10,92 0,303 91 12,74 0,354
1,20 53 7,42 0,206 87 12,18 0,338 104 14,56 0,404
1,40 60 8,40 0,233 95 13,30 0,369 115 16,10 0,447
1,60 66 9,24 0,257 106 14,84 0,412 127 17,78 0,494
1,80 76 10,64 0,296 116 16,24 0,451 140 19,60 0,544
2,00 80 11,20 0,311 125 17,50 0,486 150 21,00 0,583
2,20 84 11,76 0,327 133 18,62 0,517 157 21,98 0,611
2,40 88 12,32 0,342 140 19,60 0,544 165 23,10 0,642
2,60 91 12,74 0,354 145 20,30 0,564 175 24,50 0,681
2,80 95 13,30 0,369 151 21,14 0,587 185 25,90 0,719
3,00 97 13,58 0,377 160 22,40 0,622 192 26,88 0,747
3,20 99 13,86 0,385 161 22,54 0,626 201 28,14 0,782
3,40 100 14,00 0,389 164 22,96 0,638 210 29,40 0,817
3,60 102 14,28 0,397 166 23,24 0,646 211 29,54 0,821
3,80 102 14,28 0,397 168 23,52 0,653 220 30,80 0,856
4,00 102 14,28 0,397 168 23,52 0,653 225 31,50 0,875
4,20 169 23,66 0,657 230 32,20 0,894
4,40 169 23,66 0,657 235 32,90 0,914
4,60 169 23,66 0,657 237 33,18 0,922
4,80 245 34,30 0,953
5,00 245 34,30 0,953
5,20 245 34,30 0,953
5,40
5,60
15
Tabel 2. 2 Lembar hasil pengujian geser langsung (direct shear)
GESER LANGSUNG
(ASTM D 3080 - 82)
1,2
Contoh No. 1 2 3
3
Berat isi tnh. kg/cm 7,00
1,0 Kadar air % 26,93
2
Teg. Normal kg/cm 0,153 0,306 0,458
Defor. Lateral mm 3,60 4,20 4,80
Tegangan Geser (kg/cm2)
0,8
2
Teg. Geser kg/cm 0,397 0,657 0,953
2
Kohesi kg/cm 1,860
0,6
Sudut geser deg 61,73
Keterangan :
0,4
0,2
0,0
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0
1,0
0,9
0,8
0,7
Tegangan Geser (kg/cm2)
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,0
0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4
y = 1,82x + 0,1128
Tegangan Normal (kg/cm 2)
16
2.6 Kesimpulan
Pada uji geser (direct shear test) salah satu metode yang dapat digunakan
untuk menentukan kuat geser tanah di laboratorium. Dari data uji geser,
didapatkan nilai kohesi (c ) sebesar 1.860 dan sudut geser dalam sebesar 61.73.
Hasil yang diperoleh dari metode ini dapat digunakanuntuk analisis kestabilan
dalam bidang geoteknik, contoh untuk analisis kestabilanlereng.
17
BAB III
UJI KUAT TEKAN BEBAS
(UNCONFINED COMPRESSION TEST)
3.1 Pendahuluan
Kuat tekan bebas adalah nilai tegangan aksial pada kekuatan maksimum
yang dapat ditopang oleh suatu benda sebelum mengalami kerusakan yang
disebabkan oleh gaya tekan. Pada penelitian ini akan ditinjau sampai tanah
mengalami keretakan.
Kuat tekan bebas adalah tekanan aksial benda uji pada saat mengalami
keruntuhan atau pada saat regangan aksial mencapai 20%. Uji kuat tekan bebas
adalah salah satu cara untuk mengetahui geser tanah. Uji kuat tekan bebas
bertujuan untuk menentukan kekuatan tekan bebas suatu jenis tanah yang
bersifat kohesif, baik dalam keadaan asli (undisturbed), buatan (remoulded)
maupun tanah yang dipadatkan (compacted). Kuat tekan bebas (qu) adalah
harga tegangan aksial maksimum yang dapat ditahan oleh benda uji silindris
(sampel tanah) sebelum mengalami keruntuhan geser.
Uji kuat tekan bebas (Unconfined Compresion Test) merupakan cara yang
dilakukan di laboratorium untuk menghitung kekuatan geser tanah. Uji kuat ini
mengukur seberapa kuat tanah menerima kuat tekan yang diberikan sampai
tanah tersebut terpisah dari butiran-butirannya juga mengukur regangan tanah
akibat tekanan tersebut. Uji tekan bebas ini dilakukan pada contoh tanah asli
dan contoh tanah tidak asli lalu diukur kemampuannya masing-masing contoh
terhadap kuat tekan bebas. Dari nilai kuat tekan maksimum yang dapat diterima
pada masing-masing contoh akan didapat sensitivitas tanah. Nilai sensitivitas
ini mengukur bagaimana perilaku tanah jika terjadi gangguan yang diberikan
dari luar.
18
Kuat Geser Undrained
Konsistensi Tanah
(qu) (kg/cm2)
Sangat lunak < 2,0
Lunak 2,00 – 4,00
Lunak s/d kenyal 4,00 – 5,00
Kenyal 5,00 – 7,5
Sangat kenyal 7,5 – 10,0
Kaku 10,0 – 15,0
Sangat kaku s/d keras >15,0
Tabel 3.1 Tabel Konsistensi Tanah berdasarkan nilai kuat geser indrained (qu)
Pengujian Kuat Tekan Bebas pada dasarnya merupakan keadaan yang khusus
pada pengujian Triaksial, dimana tegangan sel (confining pressure) – σ 3
besarnya sama dengan nol. Dengan demikian dapat pula ditentukan nilai
kohesi (c) dalam konsep tegangan total (total pressure), yaitu sebesar ½ dari nilai
qu. Rumus yang digunakan untuk perhitungan unconfined (kuat tekan bebas)
19
sebagai berikut :
1. Besar regangan aksila dihitung dengan rumus :
∆L
ε= x 100 % (3.1)
Lo
Dimana :
ε = regangan aksial (%)
∆ L = perubahan Panjang benda uji (cm)
Lo = Panjang benda uji semula (cm)
3. tegangan normal :
P
σn= (kg/cm2) (3.3)
A
Dimana :
P = n x β (kg)
σₙ = tegangan normal (kg/cm²)
P = gaya aksial (kg)
A = luas penampang rata-rata pada regangan
tertentu (cm²)
n = bacaan arloji beban (div)
β = kalibrasi dari ring beban (kg/div)
20
qu
Su = c
c
O 3 = 0 qu = 1
21
3.2 Peralatan dan Benda Uji
No Nama Alat Gambar Fungsi
Bahan
1. Mesin beban Untuk mengetahui nilai kuat tekan
bebas tanah
22
4. Talam Untuk menempatkan tanah yang
telah dikeluarkan dari cetakan
23
9. Stopwatch Untuk mengukur waktu pada saat
praktek
24
3.3 Prosedur Pengujian
Berikut ini langkah-langkah prosedur pengujian sebagai berikut :
25
4. Menghentikan pengujian apabila
pembacaan beban telah menurun atau relatif
tetap untuk 3 (tiga) pembacaan terakhir
berturut-turut
26
3.4 Perhitungan dan Pelaporan
Berikut ini contoh perhitungan berdasarkan persamaan rumus dan data
tersebut :
1. Menghitung besar regangan aksial dihitung dengan rumus (3.1)
∆L
ε= x 100 %
Lo
0.20
ε= x 100 %
8.5
ε =2.352 %
11.34
A=
1−2.352
A=4.821 (cm2)
3. tegangan normal :
P
σn= (kg/cm2)
A
0.14
σn=
4.821
σn=0.029 (kg/cm2)
27
Proyek : Tgl. Pengujian :
Lokasi : Diuji oleh : kelompok 4
Bacaan regangan Bacaan beban Deformasi Unit strain (%) Luas terkoreksi Nilai Beban Tegangan deviator
28
Proyek : Tgl. Pengujian :
Lokasi : Desa Polowijen, Blimbing, Malang Diuji oleh : kelompok 4
Titik/Kedlm. : 1m Diperiksa oleh : Bu Novi
29
Proyek : Tgl. pengujian :
Lokasi : Dikerjakan : kelompok 4
Titik/Kedalaman : 1m Diperiksa : Bu Novi
0,30
Contoh Tanah
UDS
(Undisturbed/Disturbed)
0,25
3
Berat Isi gr/cm 1,77
Berat Jenis - 2,60
Tegangan Deviator (kg/cm2)
0,20
Kadar Air % 19,06
Reg. Runtuh % 0,24
0,15
2
Kohesi kg/cm 0,55
Catatan:
0,10
0,05
0,00
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0
Regangan (%)
3.5 Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian kuat tekan bebas tersebut secara umum dapat
dijalankan sesuai prosedur yang telah ditentukan. Dari hasil uji unconfined (kuat
tekan bebas) yang telah dilaksanakan didapatkan grafik dari tegangan geser dan
regangan runtuh 0,24 tanah. Dimana nilai tegangan geser 0,55 yang di hasilkan
dari pengujian ini adapun dibawah ini dapat dilihat grafik dan nilai regangan
runtuh. Didapat disimpulkan di grafik tersebut bahwa tanah yang diigunakan
dalam pengujian ini termasuk tanah tidak sensitif, dikarenakan ST < 2,0 termasuk
tanah tidak sensitif dan juga dapat disimpulkan konsistensi tanah tersebut sangat
lunak.
30
31