BAB VII
PEMERIKSAAN DISTRIBUSI UKURAN BUTIR TANAH
(GRAIN SIZE ANALYSIS)
7.1 Pendahuluan
Hidrometer merupakan sebuah alat ukur besaran turunan yang menjadi salah
satu aplikasi dari Hukum Archimedes yang digunakan untuk mengukur massa
jenis zat cair. Sebuah benda dalam fluida (zat cair atau gas) mengalami gaya dari
semua arah yang disebabkan oleh fluida di sekitarnya.
Cara kerja hidrometer didasarkan pada prinsip Archimedes dimana benda
padat yang tersuspensi pada fluida (dalam praktikum ini, benda padat yang
dimaksud adalah tanah) akan terkena gaya ke atas sebesar gaya berat fluida yang
dipindahkan. Dengan demikian, semakin rendah kerapatan zat tersebut, semakin
jauh hidrometer tenggelam. Seberapa jauh hidrometer tersebut tenggelam dapat
dilihat dari skala pembacaan yang terdapat dalam hidrometer itu sendiri.
Sifat suatu tanah banyak ditentukan oleh ukuran butir dan distribusinya.
Sehingga didalam mekanika tanah, analisis ukuran butir banyak dilakukan sebagai
acuan untuk mengklasifikasikan tanah.
48
49
53
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PERTAMBANGAN
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak 78124, Telepon (0561) 40186
No. Saringan Ukuran Butir (mm) Berat Tertahan(gr) Berat Lewat Saringan (gr) Persen Lewat saringan (%)
54
55
55
23 12,5 54 7,4
24 12,4 55 7,3
25 12,2 56 7,1
26 12 57 7
27 11,9 58 6,8
28 11,7 59 6,6
29 11,5 60 6,5
30 11,4
56
56
2,85 0,96
2,8 0,97
2,75 0,98
2,7 0,99
2,65 1
2,6 1,01
2,55 1,02
2,5 1,04
2,45 1,05
57
57
1. Hitung ukuran butir terbesar D (mm) yang ada dalam suspensi pada
kedalaman efektif L (cm) untuk setiap saat pembacaan T ( menit) dengan
rumus :
D = (L/T) ½ . k
Dimana :
K = Konstanta yang besarnya dipengaruhi oleh temperature suspensi dan
berat jenis butir. Harga K dapat dicari pada tabel 7.2.
L = Kedalaman efektif, dimana berat jenis suspensi diukur oleh hidrometer
yang digunakan dan pembacaan hidrometer R1.
T = Saat pembacaan dalam menit.
58
58
a×R
P = × 100%
w
1,05× 36
= × 100%
50
= 75,6 %
C. Analisa Bagian Yang Tertahan Saringan No. 200.
1. Hitung jumlah berat bagian yang lolos masing – masing saringan yang
digunakan. Apabila berat bagian yang tertahan pada saringan dengan No.20,
40, 60, 70, 120, 200 berturut – turut masing – masing b1, b2, b3, b4, b5,dan
b6 gram, maka jumlah berat bagian lolos masing-masing adalah
59
59
c5
= × 100%
w
48,251
= × 100%
50
= 96,50%
D. Grafik
Gambar hubungan dari hasil analisa hidrometer dan analisa saringan di atas
di tunjukkan pada grafik yaitu ukuran butir (mm) sebagai absis dengan skala
logaritma dan Persentase butiran berdasarkan diameter serta persentase lewat
saringan sebagai ordinat.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PERTAMBANGAN
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak 78124, Telepon (0561) 40186
60
Gambar 7.11 Grafik Sieve Analysis Chart.
61
7.6 Kesimpulan
Dari hasil pengujian gradasi butiran tanah diperoleh hal-hal sebagai berikut :
1. Dari tabel analisa gradasi butiran tanah dapat dibuat grafik pembagian
distribusi butir.
2. Dari grafik yang dihasilkan dapat dilihat, apakah butiran tanah tersebut
mempunyai tingkat gradasi buruk (poorly graded).
3. Untuk memperoleh grafik distribusi tanah yang baik tergantung dari jenis
tanah, kemungkinan harus banyak melakukan percobaan boring atau soil
test di lapangan.
4. Berdasarkan grafik analisa gradasi tanah diperoleh klasifikasi tanah yaitu:
Pasir : 100% - 87% = 13%
Lanau : 100% - (13% + 30%) = 57%
Lempung : 100% - (57% + 13%) = 30%
7.7 Saran
1. Pada saat pembacaan hidrometer, sebaiknya menunggu hidrometer stabil,
sehingga hasil pembacaan lebih akurat.
2. Saat membersihkan tanah untuk dioven sebaiknya lebih berhati hati agar
tanah yang akan digunakan tidak terbuang atau masih bercampur dengan
lumpur.
3. Pada saat memindahkan tanah dari saringan untuk ditimbang sebaiknya
praktikan lebih berhati-hati dan lebih teliti agar tidak ada tanah yang
tertinggal di saringan.