HIDROMETER
A. Tujuan
Untuk menentukan pembagian butiran tanah yang lolos saringan nomor 200 dan
lengkung gradasinya.
B. Dasar Teori
Analisa hidrometer didasarkan pada prinsip sedimentasi (pengendapan)
butir-butir tanah dalam air. Bila suatu contoh tanah dilarutkan dalam air, partikel-
partikel tanah mengedap dengan kecepatan yang berbeda-beda tergantung pada
bentuk, ukuran, beratnya.
Dalam perhitungannya kita menggunakan rumus:
1. Rc = Rh ± Ct + Cm
Dimana :
Rc = Pembacaan hydrometer setelah dikoreksi
Rh = Pembacaan hydrometer dalam suspense
Ct = Koreksi suhu, jika suhu lebih 20oC diberi tanda (+) dan jika lebih kecil dari
20oC diberi tanda (-).
Cm = Faktor koreksi meniscus.
3. D = K x ( L / t)1/2
Diman :
D = Diameter butir (mm)
K = Faktor koreksi suhu dan berat jenis
L = Faktor bacaan hydrometer dengan koreksi meniscus
t = Tenggang waktu pembacaan (menit)
Faktor koreksi a
Suhu oC CT
15 -1.1
16 -0.9
17 -0.7
18 -0.5
19 -0.3
20 0
21 0.2
22 0.4
23 0.7
24 1
25 1.3
26 1.65
27 2
28 2.5
29 3.05
30 3.8
Nilai K
Gs
2.5 2.55 2.6 2.65 2.7 2.75 2.8 2.85
Suhu
16 0.0151 0.0148 0.0146 0.0144 0.0144 0.0139 0.0137 0.0136
17 0.0149 0.0146 0.0144 0.0142 0.014 0.0138 0.0136 0.0134
18 0.0148 0.0144 0.0142 0.014 0.0138 0.0136 0.0134 0.0132
19 0.0145 0.0143 0.014 0.0138 0.0136 0.0134 0.0132 0.0131
20 0.0143 0.0141 0.0139 0.0137 0.0134 0.0133 0.0131 0.0129
21 0.0141 0.0139 0.0137 0.0135 0.0133 0.0131 0.0129 0.0127
22 0.014 0.0137 0.0135 0.0131 0.0131 0.0129 0.0128 0.0126
23 0.0138 0.0136 0.0134 0.0132 0.013 0.0128 0.0126 0.0124
24 0.0137 0.0132 0.013 0.0128 0.0126 0.0126 0.0125 0.0123
25 0.0135 0.0133 0.0131 0.0129 0.0127 0.0125 0.0123 0.0122
26 0.0133 0.0131 0.0129 0.0127 0.0125 0.0124 0.0122 0.012
27 0.0132 0.013 0.0128 0.0126 0.0124 0.0122 0.012 0.0119
28 0.013 0.0126 0.0126 0.0124 0.0123 0.0121 0.0119 0.0117
29 0.0129 0.0127 0.0125 0.0123 0.0121 0.012 0.0118 0.0116
30 0.0128 0.0126 0.0124 0.0122 0.012 0.0118 0.0117 0.0115
Nilai L
R L
R L R L R L R L R L
0 16
1 16 11 15 21 13 31 11 41 9.6 51 7.9
2 16 12 14 22 13 32 11 42 9.4 52 7.8
3 16 13 14 23 13 33 11 43 9.2 53 7.6
4 16 14 14 24 12 34 11 44 9.1 54 7.4
5 16 15 14 25 12 35 11 45 8.9 55 7.3
6 15 16 14 26 12 36 10 46 8.8 56 7.1
7 15 17 14 27 12 37 10 47 8.6 57 7
8 15 18 13 28 12 38 10 48 8.4 58 6.8
9 15 19 13 29 12 39 10 49 8.3 59 6.6
10 15 20 13 30 11 40 10 50 8.1 60 6.5
C. Peralatan
1. Alat ukur hydrometer type ASTM 152 H.
2. Tabung gelas 1000 ml dengan diameter ± 6,5 cm.
3. Thermometer.
4. Pengaduk mekanis dan mengaduk disperse
5. Saringan no 10
6. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.
7. Oven.
8. Tabung gelas 50 ml dan 1000 ml.
9. Batang pengaduk dari gelas
10. Stop Wotch
D. Benda Uji
Tanah kering lolos saringan no 10 sebanyak 50 s/d 100 gram.
E. Cara Kerja
1. Menyiapkan benda uji ± 100 gram atau 50 gram yang sudah dikeringkan dan
ditumbuk, tempatkan dalam gelas kimia kapasitas 250 ml, yang nantinya dapat
menampung 125 ml cadangan campuran benda uji dengan bahan pengurai yang
dipilih.
2. Siapkan bahan pengurai dengan air suling dengan komposisi 20 ml water glass,
ditambah 100 ml air suling.
3. Campurkan benda uji langkah 1 dengan bahan pengurai seperti yang sudah
disiapkan pada langkah 2 kemudian aduk dengan pengaduk gelas sampai rata dan
dibiarkan selama 12 jam.
4. Pindahkan campuran langkah no 3 kedalam gelas disperse dan tambahkan air suling
sampai terisi ½ mangkuk kemudian aduk selama 5 menit, 10 menit atau 15 menit
tergantung dari harga PI dari tanah. Tanah dengan nilai PI ≤ 5 membutuhkan waktu
pengadukan selama 5 menit, tanah dengan 6 ≤ PI ≤ 20 membutuhkan waktu aduk 10
menit dan tanah dengan PI ¿ 20 perlu waktu aduk 15 menit.
5. Setelah disperse, pindahkan campuran langkah no 4 kedalam tabung gelas ukur, lalu
tambahkan air suling sampai volume campuran sampai volume campuran menjadi
1000 ml, lalu tempatkan dalam bak dengan temperature tetap. Ukur temperature air
bak tersebut.
6. Angkat tabung gelas ukur yang berisi campuran dari dalam bak tersebut setelah
campuran mencapai tempetarur tetap. Dengan menggunakan telapak muka tangan,
tutup mulut tabung rapat-rapat (atau bisa juga mulut tabung ditutup dengan penutup
karet) dan kocok secara bolak-balik selama 60 detik sampai pergolakan campuran
berhenti.
7. Catat waktu pada saat berhentinya gejolak campuran dalam tabung dan tempatkan
tabung yang berisi campuran dalam bak. Masukkan alat hydrometer kedalam tabung,
dan biarkan hydrometer terapung bebas.
8. Baca angka skala hydrometer untk kelangsungan waktu sampai 120 detik yakni
untuk setiap kelangsungan waktu 30 detik, 60 detik dan 120 detik. Pembacaan
hydrometer dilakukan pada batas atas cekungan permukaan dalam tabung
(meniscus). Setelah pembacaan 120 detik, angkat alat hydrometer perlahan-lahan
dan cuci dengan air suling.
9. Masukkan kembali hydrometer ke dalam tabung. Berikut pembacaan hydrometer
dilakukan pada selang (interval) waktu 5 menit, 15 menit, 30 menit, 60 menit, 250
menit dan 1440 menit setelah dimulainya pengendapan.
10. Setiap setelah pembacaan hydrometer, hati-hati mengangkat hydrometer dari dalam
tabung dan setelah diangkat tempatkan dengan gerakan memintal di dalam iar yang
bersih. Sekitar 25 atau 30 detik sebelum pembacaan, alat hydrometer diambil dari
tempat air bersih tersebut dan secara perlahan-lahan celupkan kedalam campuran
didalam tabung, hal ini dilakukan untuk menjamin ketepatan waktu dalam
pembacaan.
11. Ukur temperature campuran pada 15 menit pertama dan kemudian pada setiap
pembacaan berikutnya.
12. Setelah pembacaan terakhir, tuangkan campuran ke saringan no 200 dan cuci sampai
airnya jernih, kemudian keringkan dengan oven pada temperature 110oC ± 5oC.
F. Hasil Praktikum
G. Analisa Data
Pembacaan hydrometer setelah koreksi (Rc)
Rc = Rh ± Ct + Cm
Ct untuk suhu 25oC = + 1.30
Nilai R
R = Rh + Cm
Nilai Cm = 1
Rt0.25 = 32 + 1 = 33
Rt0.5 = 32 + 1 = 33
Rt1 = 30 + 1 = 31
Rt2 = 30 + 1 = 31
Rt4 = 25 + 1 = 26
Rt8 = 23 + 1 = 24
Rt15 = 20 + 1 = 21
Rt30 = 18 + 1 = 19
Rt60 = 15 + 1 = 16
Rt120 = 12 + 1 = 13
Rt240 = 11 + 1 = 12
Rt480 = 10 + 1 = 11
Rt1440 =9+1 = 10
Nilai L
Lihat table nilai L di dasar teori
Nilai L/t
Nilai K
Suhu pada waktu 0.25 – 1440 menit adalah 25oC, dan berat jenis 2,2 adalah 0.0135
D = K x ( L / t)1/2
E= ( DA )∗100
Et0,25 =( 0,480
500 )
∗100 = 3,09
=(
500 )
0,466
Et0,5 ∗100 = 3,00
Et1 =( )0,452
500
∗100 = 2,91
=(
500 )
0,382
Et2 ∗100 = 2,459
=(
500 )
0,354
Et4 ∗100 = 2,279
=(
500 )
0.312
Et8 ∗100 = 2,009
=(
500 )
0,284
Et15 ∗100 = 1,829
=(
500 )
0,242
Et30 ∗100 = 1,558
=(
500 )
0,2
Et60 ∗100 = 1,288
=(
500 )
0,186
Et120 ∗100 = 1,198
=(
500 )
0,172
Et480 ∗100 = 1,108
=(
500 )
0,158
Et1440 ∗100 = 1,018
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN ( UNSIQ )
Laboratorium Mekanika Tanah
Cc = (D30)2 / (D60 * D10) = (0,73)2 / (1,6 * 0,024) = 13,877 ( Tanah bergradasi baik)
Ketua Kelompok
BUDI AGUS S
NIM 2015147004
Diameter Berat Berat Berat % Tanah % Kumulatif
No. Berat
Lubang Saringa Tanah di Tanah
Saringan Tanah Tertahan Lolos Tertahan Lolos
Saringan n Saringan Koreksi
4 4,75 317,5 339,2 21,7 21,8 4,350 95,650 4,350 95,650
8 2,36 311,2 377,6 66,4 66,6 13,312 86,688 17,662 82,338
10 2 264,9 284,4 19,5 19,5 3,909 96,091 21,572 78,428
20 0,85 262,7 507,4 244,7 245,3 49,058 50,942 70,630 29,370
40 0,425 260,4 323,2 62,8 63,0 12,590 87,410 83,220 16,780
60 0,25 259,6 290,6 31 31,1 6,215 93,785 89,435 10,565
100 0,15 256 276 20 20,0 4,010 95,990 93,444 6,556
200 0,075 250,2 267,4 17,2 17,2 3,448 96,552 96,893 3,107
Pan/
- 310,9 326,4 15,5 15,5 3,107 96,893 100,000 0,000
Lengser
Jumlah 498,8 500
UNIFIED
Cu = 66,66 dan Cc = 13,877 , = SP (pasir gradasi buruk, pasir kerikil, sedikit atau tidak
mengandung butiran halus)
AASHTO
Lolos saringan no.10 (78,428%) = A-1-b, A-3, A-2-4, A-2-5, A-2-6, A-2-7
Lolos saringan no. 200 (3,107 %) = A-1-b, A-2-4, A-2-5, A-2-6, A-2-7
Perendaman Pengadukan
Pengukuran Rh